Mendengar panggilan mereka berdua , entah mengapa ada perasaan hangat di dalam hati nya . Melihat dua orang yang menatap nya dengan khawatir , Anruan hanya menggelengkan kepala nya dan menjawab dengan lembut .
" Tidak papa , " jawab Anruan lembut .
Melihat jika mereka berdua tidak menjawab dan masih menatap nya khawatir , Anruan kembali melanjutkan .
" Aku hanya ingin tidur sebentar , memulihkan tenaga dalam ku " sambung nya lagi .
" Baiklah nak , kau istirahat dulu . Seseorang akan menjemput kita nanti " jawab Fu Zeming cepat.
" Terimakasih pak tua " jawab Anruan sebelum bersandar pada pohon terdekat , dan mulai memejamkan mata nya .
" Ding , pengumpulan materi selesai . Tuannya dapat menerima berbagai materi bumi sekarang " suara imut Jiu Jiu tiba-tiba terdengar di benak nya.
" Kirim segera materi nya " jawab Anruan dalam benak nya .
" Mengirim pengetahuan di mulai , tuan rumah dapat mencerna dan mempelajari semua nya perlahan " kata Jiu Jiu lagi
Namun saat mengirim berbagai ulasan materi ke otak Anruan , Jiu Jiu menemukan jika kekuatan spiritual Anruan sekarang hampir kering .
" Tuannya apa yang terjadi barusan , mengapa kekuatan spiritual tuan hampir kering ? " tanya Jiu Jiu panik .
" Hanya bantuan kecil , cepat kirimkan materi nya " jawab Anruan tenang .
" Karena kekuatan spiritual tuan hampir kering , maka materi hanya bisa di kirim secara bertahap . Mungkin juga tuannya akan tertidur dalam beberapa hari " kata Jiu Jiu ragu .
" Kau bisa mengirimkan nya sekarang , mereka berdua tidak akan berbuat jahat pada ku . Jadi kau bisa yakin " jawab Anruan mengetahui kekhawatiran Jiu Jiu.
" Baik lah , jika tuannya yakin " kata Jiu Jiu lagi , dia tidak pernah pertanyakan kepercayaan tuan nya pada orang asing . Karena dia tau tuannya sangat sensitif dengan emosi orang lain . Perlahan Anruan mulai menerima sederetan informasi tempat dirinya berada sekarang .
Tempat dia berada sekarang disebut negara C , negara C juga merupakan negara yang taat hukum dan peraturan. Ada banyak kota dan pulau yang berada di negara C ini , bahkan sekarang dia berada di sebuah pulau yang jauh dari peradaban manusia . Entah bagaimana dia bisa sampai disini .
Anruan juga mulai menerima sederetan informasi tentang teknologi dan komunikasi saat ini , termasuk beberapa alat canggih , Cara berbicara dan gaya berpakaian jaman ini . Anruan mulai mencerna semua informasi yang masuk ke otak nya perlahan , dan masuk dalam pase tidur panjang.
Fu Zeming menatap wajah pucat Anruan dengan khawatir , dan mulai merasa kesal karna orang-orang nya sangat lama .
" Berapa lama lagi anak itu akan datang ? " kesal Fu Zeming
" Seharusnya sebentar lagi , ayah istirahat lah dulu " jawab Fu Zeng
" Lihat lah wajah cucu ku , kita harus cepat pulang dan merawat nya dengan baik " gumam Fu Zeming
" Seharusnya karna penggunaan kekuatan spiritual yang berlebihan , " kata Fu Zeng pelan.
Drap
Drap
Drap
Mendengar langkah kaki yang mendekat membuat keduanya waspada , dan siap untuk menyerang . Sampai akhirnya mereka melihat sosok familiar yang mendekat , baru lah mereka rileks.
" Ayah , Kakek , kalian tidak apa-apa ? " tanya seorang pria muda yang datang merupakan putra pertama Fu Zeng , Fu Xiyan
" Kami tidak apa-apa , dimana helikopter nya berada , kita harus segera pulang dan merawat adik mu ! " seru Fu Zeming pada cucu nya itu .
Baru saat itu lah Fu Xiyan sadar jika ada orang lain di sebelah kakek nya , seorang gadis muda yang sangat cantik , namun terlihat sangat pucat .
" Ini , apakah adik perempuan ku ? " tanya nya pelan .
" Ya , dia adik mu , " jawab Fu Zeming cepat.
" Aku akan membangun kan nya " kata Fu Zeng sembari berjalan mendekati Anruan.
" Hei nak , bangun kita akan segera berangkat " panggil Fu Zeng lembut , Namun setelah memanggil beberapa kali barulah dia sadar jika gadis di depan nya tidak baik-baik saja.
Segera di peluk nya Anruan dengan hati-hati dan menemukan jika suhu tubuh nya sangat dingin . Fu Zeng dengan panik memanggil beberapa kali lagi dan mengejutkan dua orang lainnya .
" Anruan , Anruan hei nak , bisakah kau mendengar ku ?! " panik Fu Zeng
" Ada apa ? " tanya Fu Zeming yang juga mendekat .
" Ayah , ayah putriku tidak sadarkan diri ! " seru Fu Zeng .
" Lalu apa yang kau lakukan ! , cepat bawa dia ke helikopter " panik Fu Zeming
Fu Xiyan yang mendengar percakapan keduanya , mulai mendekati Anruan dan menggenggam telapak tangan nya .
" Tubuh nya sangat dingin , denyut nadi nya juga sangat lemah . Ayah cepat bawa adik perempuan " kata Fu Xiyan juga .
Mereka akhir nya mengikuti dari arah Fu Xiyan datang , dengan Anruan di gendongan Fu Zeng . Dari kejauhan terlihat sebuah helikopter di tepi pantai saat mereka keluar dari hutan , beberapa orang juga terlihat berdiri di sekitar helikopter itu .
Melihat ketiga orang itu datang dengan seorang gadis di gendongan Fu Zeng , beberapa pria muda maju untuk menanyakan kabar mereka , tapi mereka semua di abaikan oleh Fu Zeming dan meminta untuk segera mengoperasikan helikopter.
Baru saat dalam helikopter , Fu Jian anak kedua Fu Zeng melihat dengan jelas penampilan Anruan yang pingsan .
" Apakan itu adik perempuan , bagaimana kabar nya ? " tanya Fu Jian sedikit gugup .
" Masih belum tau , berdoa saja semoga dia baik-baik saja " jawab Fu Xiyan menghela napas pelan .
" Lalu apa yang harus kita lakukan ? " tanya nya lagi .
" Untuk saat ini setidaknya kita sudah menemukan nya " Fu Xiyan kemudian menatap adik perempuan nya lagi " Tidak tahu bagaimana kehidupan nya sebelum ini " sambung nya lagi .
Tidak lama kemudian rombongan helikopter itu memasuki wilayah ibukota kekaisaran , dan berhenti di sebuah Mansion megah keluarga Fu . Salah satu empat keluarga utama di ibukota .
Setelah helikopter mendarat dengan sempurna , beberapa orang maju dan menyambut kedatangan mereka . Tim medis juga sudah menunggu di depan rumah , setelah di beri kabar oleh Fu Zeming.
Melihat seorang gadis muda di gendongan Fu Zeng , keluarga Fu bersemangat dan khawatir dengan keadaan gadis itu sekarang .
Seorang wanita baruh baya dan wanita dewasa segera menyambut mereka dengan semangat . Yang tidak lain adalah nyonya Fu dan nyonya tua Fu , ibu dan nenek Anruan.
" Suami bagaimana kabar nya ? " tanya Nyonya Fu , Qin Wu istri Fu Zeng
" Nah bagaimana A Ruan , sekarang " gugup nyonya tua Fu .
" Kita bicara nanti , biarkan dokter memeriksa nya dulu " sela Fu Zeming pada mereka berdua .
" Ya , ya bawa cepat dia ke kamar nya , semua peralatan media sudah tersedia " gugup Qin Wu saat melihat kondisi putri nya .
Setelah merebahkan Anruan di tempat tidur , berbagai jenis perawatan segera di lakukan . Bahkan ahli medis di dunia beladiri kuno juga datang , namun terlihat sia-sia .
Bahkan suhu tubuh Anruan semakin turun drastis , dapat di lihat dari embun es yang mulai muncul di alis dan bulu mata nya .
" Cepat tambahkan penghangat ruangan , denyut nadi nya sudah mulai normal , tapi suhu tubuh nya sedingin es " kata ahli medis seni beladiri kuno .
" Normal nya dia seharusnya akan bangun saat ini , namun suhu tubuh nya tiba-tiba turun drastis " heran dokter yang juga merawat Anruan .
Hingga hari demi hari berlalu , keadaan Anruan sama sekali tidak berubah . Bahkan suhu tubuh nya akan menurun setiap hari nya dan ini berlangsung selama tujuh hari penuh . Keluarga Fu juga tidak berdaya dan hanya bisa mencoba yang terbaik untuk membangun kan Anruan.