Chereads / Peri Kecil , Kekurangan uang ! / Chapter 3 - Pingsan selama seminggu

Chapter 3 - Pingsan selama seminggu

Mendengar panggilan mereka berdua , entah mengapa ada perasaan hangat di dalam hati nya . Melihat dua orang yang menatap nya dengan khawatir , Anruan hanya menggelengkan kepala nya dan menjawab dengan lembut .

" Tidak papa , " jawab Anruan lembut .

Melihat jika mereka berdua tidak menjawab dan masih menatap nya khawatir , Anruan kembali melanjutkan .

" Aku hanya ingin tidur sebentar , memulihkan tenaga dalam ku " sambung nya lagi .

" Baiklah nak , kau istirahat dulu . Seseorang akan menjemput kita nanti " jawab Fu Zeming cepat.

" Terimakasih pak tua " jawab Anruan sebelum bersandar pada pohon terdekat , dan mulai memejamkan mata nya .

" Ding , pengumpulan materi selesai . Tuannya dapat menerima berbagai materi bumi sekarang " suara imut Jiu Jiu tiba-tiba terdengar di benak nya.

" Kirim segera materi nya " jawab Anruan dalam benak nya .

" Mengirim pengetahuan di mulai , tuan rumah dapat mencerna dan mempelajari semua nya perlahan " kata Jiu Jiu lagi

Namun saat mengirim berbagai ulasan materi ke otak Anruan , Jiu Jiu menemukan jika kekuatan spiritual Anruan sekarang hampir kering .

" Tuannya apa yang terjadi barusan , mengapa kekuatan spiritual tuan hampir kering ? " tanya Jiu Jiu panik .

" Hanya bantuan kecil , cepat kirimkan materi nya " jawab Anruan tenang .

" Karena kekuatan spiritual tuan hampir kering , maka materi hanya bisa di kirim secara bertahap . Mungkin juga tuannya akan tertidur dalam beberapa hari " kata Jiu Jiu ragu .

" Kau bisa mengirimkan nya sekarang , mereka berdua tidak akan berbuat jahat pada ku . Jadi kau bisa yakin " jawab Anruan mengetahui kekhawatiran Jiu Jiu.

" Baik lah , jika tuannya yakin " kata Jiu Jiu lagi , dia tidak pernah pertanyakan kepercayaan tuan nya pada orang asing . Karena dia tau tuannya sangat sensitif dengan emosi orang lain . Perlahan Anruan mulai menerima sederetan informasi tempat dirinya berada sekarang .

Tempat dia berada sekarang disebut negara C , negara C juga merupakan negara yang taat hukum dan peraturan. Ada banyak kota dan pulau yang berada di negara C ini , bahkan sekarang dia berada di sebuah pulau yang jauh dari peradaban manusia . Entah bagaimana dia bisa sampai disini .

Anruan juga mulai menerima sederetan informasi tentang teknologi dan komunikasi saat ini , termasuk beberapa alat canggih , Cara berbicara dan gaya berpakaian jaman ini . Anruan mulai mencerna semua informasi yang masuk ke otak nya perlahan , dan masuk dalam pase tidur panjang.

Fu Zeming menatap wajah pucat Anruan dengan khawatir , dan mulai merasa kesal karna orang-orang nya sangat lama .

" Berapa lama lagi anak itu akan datang ? " kesal Fu Zeming

" Seharusnya sebentar lagi , ayah istirahat lah dulu " jawab Fu Zeng

" Lihat lah wajah cucu ku , kita harus cepat pulang dan merawat nya dengan baik " gumam Fu Zeming

" Seharusnya karna penggunaan kekuatan spiritual yang berlebihan , " kata Fu Zeng pelan.

Drap

Drap

Drap

Mendengar langkah kaki yang mendekat membuat keduanya waspada , dan siap untuk menyerang . Sampai akhirnya mereka melihat sosok familiar yang mendekat , baru lah mereka rileks.

" Ayah , Kakek , kalian tidak apa-apa ? " tanya seorang pria muda yang datang merupakan putra pertama Fu Zeng , Fu Xiyan

" Kami tidak apa-apa , dimana helikopter nya berada , kita harus segera pulang dan merawat adik mu ! " seru Fu Zeming pada cucu nya itu .

Baru saat itu lah Fu Xiyan sadar jika ada orang lain di sebelah kakek nya , seorang gadis muda yang sangat cantik , namun terlihat sangat pucat .

" Ini , apakah adik perempuan ku ? " tanya nya pelan .

" Ya , dia adik mu , " jawab Fu Zeming cepat.

" Aku akan membangun kan nya " kata Fu Zeng sembari berjalan mendekati Anruan.

" Hei nak , bangun kita akan segera berangkat " panggil Fu Zeng lembut , Namun setelah memanggil beberapa kali barulah dia sadar jika gadis di depan nya tidak baik-baik saja.

Segera di peluk nya Anruan dengan hati-hati dan menemukan jika suhu tubuh nya sangat dingin . Fu Zeng dengan panik memanggil beberapa kali lagi dan mengejutkan dua orang lainnya .

" Anruan , Anruan hei nak , bisakah kau mendengar ku ?! " panik Fu Zeng

" Ada apa ? " tanya Fu Zeming yang juga mendekat .

" Ayah , ayah putriku tidak sadarkan diri ! " seru Fu Zeng .

" Lalu apa yang kau lakukan ! , cepat bawa dia ke helikopter " panik Fu Zeming

Fu Xiyan yang mendengar percakapan keduanya , mulai mendekati Anruan dan menggenggam telapak tangan nya .

" Tubuh nya sangat dingin , denyut nadi nya juga sangat lemah . Ayah cepat bawa adik perempuan " kata Fu Xiyan juga .

Mereka akhir nya mengikuti dari arah Fu Xiyan datang , dengan Anruan di gendongan Fu Zeng . Dari kejauhan terlihat sebuah helikopter di tepi pantai saat mereka keluar dari hutan , beberapa orang juga terlihat berdiri di sekitar helikopter itu .

Melihat ketiga orang itu datang dengan seorang gadis di gendongan Fu Zeng , beberapa pria muda maju untuk menanyakan kabar mereka , tapi mereka semua di abaikan oleh Fu Zeming dan meminta untuk segera mengoperasikan helikopter.

Baru saat dalam helikopter , Fu Jian anak kedua Fu Zeng melihat dengan jelas penampilan Anruan yang pingsan .

" Apakan itu adik perempuan , bagaimana kabar nya ? " tanya Fu Jian sedikit gugup .

" Masih belum tau , berdoa saja semoga dia baik-baik saja " jawab Fu Xiyan menghela napas pelan .

" Lalu apa yang harus kita lakukan ? " tanya nya lagi .

" Untuk saat ini setidaknya kita sudah menemukan nya " Fu Xiyan kemudian menatap adik perempuan nya lagi " Tidak tahu bagaimana kehidupan nya sebelum ini " sambung nya lagi .

Tidak lama kemudian rombongan helikopter itu memasuki wilayah ibukota kekaisaran , dan berhenti di sebuah Mansion megah keluarga Fu . Salah satu empat keluarga utama di ibukota .

Setelah helikopter mendarat dengan sempurna , beberapa orang maju dan menyambut kedatangan mereka . Tim medis juga sudah menunggu di depan rumah , setelah di beri kabar oleh Fu Zeming.

Melihat seorang gadis muda di gendongan Fu Zeng , keluarga Fu bersemangat dan khawatir dengan keadaan gadis itu sekarang .

Seorang wanita baruh baya dan wanita dewasa segera menyambut mereka dengan semangat . Yang tidak lain adalah nyonya Fu dan nyonya tua Fu , ibu dan nenek Anruan.

" Suami bagaimana kabar nya ? " tanya Nyonya Fu , Qin Wu istri Fu Zeng

" Nah bagaimana A Ruan , sekarang " gugup nyonya tua Fu .

" Kita bicara nanti , biarkan dokter memeriksa nya dulu " sela Fu Zeming pada mereka berdua .

" Ya , ya bawa cepat dia ke kamar nya , semua peralatan media sudah tersedia " gugup Qin Wu saat melihat kondisi putri nya .

Setelah merebahkan Anruan di tempat tidur , berbagai jenis perawatan segera di lakukan . Bahkan ahli medis di dunia beladiri kuno juga datang , namun terlihat sia-sia .

Bahkan suhu tubuh Anruan semakin turun drastis , dapat di lihat dari embun es yang mulai muncul di alis dan bulu mata nya .

" Cepat tambahkan penghangat ruangan , denyut nadi nya sudah mulai normal , tapi suhu tubuh nya sedingin es " kata ahli medis seni beladiri kuno .

" Normal nya dia seharusnya akan bangun saat ini , namun suhu tubuh nya tiba-tiba turun drastis " heran dokter yang juga merawat Anruan .

Hingga hari demi hari berlalu , keadaan Anruan sama sekali tidak berubah . Bahkan suhu tubuh nya akan menurun setiap hari nya dan ini berlangsung selama tujuh hari penuh . Keluarga Fu juga tidak berdaya dan hanya bisa mencoba yang terbaik untuk membangun kan Anruan.