Chereads / Ayumi Uzumaki / Chapter 1 - Chapter 1 : Kelahiran kembali

Ayumi Uzumaki

🇮🇩MAIW
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 7.5k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Chapter 1 : Kelahiran kembali

Note : Maaf Jika ada salah kata atau kata kata gak jelas.

***

Namaku Asela, 21 tahun, perempuan masih lanjang. Jika seseorang bertanya tanya mengapa aku masih lanjang.

'Hem? Apakah aku jelek...?! '

Aku tidak tahu, karena jika aku melihat diriku sendiri di cermin, aku mungkin jelak.

Tapi saat aku bertanya kepada orang orang apakah penampilan ku baik atau tidak, mereka menjawab aku cantik.

Hem... Apakah itu karena aku sering di undang menjadi model iklan iklan produk seperti Adid*s atau C*cacola ya?

'Yah aku tidak tahu... '

Ah... Seperti nya kita melenceng dari topik, kembali ke topik.

Mengapa aku tidak menikah, itu karena laki laki di dunia ini menurut ku tidak ada yang bagus.

Wajah nya, yah mungkin sedikit...

Tapi bukan itu.

Seperti orang orang pada umumnya, saat aku kecil aku bermimpi untuk menikah dan memiliki anak dengan seseorang.

Tapi saat umur ku berada di sekolah menengah ke atas, aku tidak sengaja melihat sesuatu yang di sebut anime.

Semenjak itu, bagi ku tidak ada orang yang lebih baik kecuali laki laki di dalam anime.

Kalian boleh menghina ku atau semacam nya, tapi jika aku di beri pilihan untuk pergi ke dunia anime atau tidak.

Aku akan memilih pergi, yah... Itu jika aku tidak memiliki orang yang aku cintai di bumi.

"Hah... Apakah tidak ada hal yang menarik di sini hari ini. "

Sambil tidur tiduran di kamar ku, aku mulai memeriksa apakah ada anime baru yang rilis atau tidak di HP ku.

Makan, bekerja, tidur, makan, bekerja, tidur itu adalah hal yang aku lakukan setiap hari.

Jika tidak ada anime, mungkin aku sudah mengikuti perkataan orang tua ku soal perjodohan.

Tapi karena ada anime, itu sudah menjadi lentera di kehidupan yang membosan kan ini.

Ting....

Saat aku memikirkan berbagai hal di benak ku, sebuah dering terdengar di HP ku.

Aku segera melihat anime apa yang baru rilis, dan saat aku melihat judul anime nya.

Boruto...

"Hem... "

Boruto, penerus anime naruto, bukan nya aku tidak menyukai nya.

Tapi setelah aku melihat bagaimana epic nya anime naruto, mau tidak mau aku merasa tidak nyaman melihat kedamain di anime boruto.

Apa lagi di anime boruto, karakter ke sukaan ku Kakashi tidak menikah.

"Sial seharusnya aku senang dengan itu, tapi melihat kakashi tidak menikah...."

Aku hanya bisa menyalahkan guy teman kakashi, karena dia tidak menikah… Mungkin kakashi menjadi kasihan dan mengikuti nya melanjang.

"Yah.. Terserah lah.. Hem..? "

Ting....

Saat aku sedang kesal dengan hal hal di pikiran ku, sebuah Email tiba tiba saja muncul di HP ku.

Aku kesal karena mengira email itu dari pekerjaan, tapi saat aku melihat nama pengirim adalah anonim, serta isi email tersebut.

Aku tidak bisa tidak bingung, dengan maksud dari email tersebut.

--

Apakah anda ingin pergi ke tempat yang akan membuat dunia anda yang bosan menjadi menarik.

YA / TIDAK

Anonim~

--

"Apa ini. "

Tiba tiba mendapatkan email dari orang tak di kenal.

Dari email yang mencurigakan ini, siapapun pasti akan berpikir bahwa ini dari seorang hacker, tapi untuk mengetahui bahwa kehidupan ku membosankan.

"Apakah dia menguntit ku atau semacam nya?!"

Memikirkan itu saja membuat ku merinding.

"Apa yang harus aku lakukan, apakah aku menekan ya atau tidak. "

Meski aku mengetahui bahwa kemungkinan ini adalah jebakan hacker. Tapi aku akan bohong jika aku tidak penasaran.

Juga, karena di HP ini juga bukan HP yang biasa aku gunakan untuk melakukan tugas.

Jika HP ini terkena hack, maka aku tidak akan rugi apapun, kecuali uang untuk memperbaiki HP yang terkena hack ke Perbaikan HP.

"Terserah lah, mari kita menekan ya di banding membuat ku penasaran. "

Klik...

Tampa pikir panjang, aku langsung menekan ya, dan saat itu.

Blip...

Seperti layar TV yang di matikan, pandangan ku tiba tiba saja menjadi gelap, dan kesadaran ku kemudian menghilang.

***

'Uh di mana aku. '

Saat kesadaran ku kembali, aku menemukan diri ku berada dalam kegelapan, tapi anehnya aku merasa hangat di sini.

Seolah olah aku berada di pelukan ibu ku.

'Sudah lama aku tidak merasakan ini, tapi di mana aku. '

Saat aku bertanya tanya di kepala ku, Tiba tiba saja aku merasa diri ku seperti di tarik oleh sesuatu.

Untuk sesaat, aku terkejut saat merasakan itu, tapi sebelum keterkejutan ku dapat sirna.

Visi ku tiba tiba saja berputar, dan saat pandangan ku mulai kembali! dari cahaya yang tiba tiba saja muncul.

Sebuah ruangan kuno, dengan diri ku di gendong oleh seseorang yang besar, memasuki pandangan ku.

'Ap-apa yang sedang terjadi, apa apaan degan tubuh orang orang di sekitar ku ini. '

Bukanya suara ku yang keluar, melainkan suara tangisan bayi saja yang terdengar di ruangan ini.

Aku bingung karena mendengar suara bayi itu, tapi saat aku menyadari bahwa tangisan bayi itu berasal dari ku.

'Presetan!! apa apaan, apakah aku jadi bayi.'

Aku mengingat aku berada di kamar ku sebelum nya, tapi apa apaan ini dengan bayi.

Apakah saat kesadaran ku menghilang, aku saat itu sedang di culik dan kemudian di uji coba di sebuah lab peneliti gila atau apa.

Aku tidak tahu lagi apa penjelasan untuk situasi ku saat ini kecuali itu.

Saat aku bingung dengan keadaan ku, bukan ya orang orang di sekitar ku yang menjawab ku.

Tetapi sebuah layar biru yang mengambang di depan ku, mengingat kan ku tentang layar game yang biasa aku mainkan, muncul di depan ku.

[Selamat anda telah berhasil pergi ke dunia Naruto]

[×1 Peti Hadiah Legendaris di tambahkan sebagai hadiah untuk pergi ke dunia naruto]

[10.000 poin telah di tambahkan untuk pergi ke dunia Naruto]

'Wtf, apa apaan, dunia Naruto, apakah aku beringkarnasi ke dunia Naruto. '

[Ya]

Mendapati itu, kepala ku langsung panik.

Siapa coba yang tidak panik dalam kondisi ini.

Jika ada seseorang yang bertanya bagaimana perasaan ku saat ini, maka aku merasa seperti naik ke penerbangan yang salah.

Tapi dalam keadaan panik itu, aku sebisa mungkin menenangkan emosi ku yang bergejolak, dan entah bagaimana akhirnya perasaan ku sedikit tenang.

'Tenang tenang, kepanikan tidak akan menghasilkan apapun, sekarang aku harus mengetahui tentang sekitar ku terlebih dahulu. '

Dengan itu, entah bagaimana aku menenangkan perasaan ku yang bergejolak, dan setelah tenang.

'Hey.. Apa kau masih di sana. '

[Ya]

Pertama tama aku perluh bertanya tentang situasi ku ke benda apapun ini.

Informasi adalah segala nya, itu adalah hal yang ku pelajari saat mencari judul anime.

'Ap- apa yang sbenernya terjadi saat ini, bagai aku bisa berakhir ke duni Naruto ini, tidak!!! Sebelum itu apakah aku bisa pulang.'

[Tentu anda bisa pulang, tapi itu membutuhkan beberapa poin]

'Poin? '

[Ya, poin di gunakan untuk membeli benda benda atau sesuatu di fitur shop]

Apalah ada hal seperti itu? Ah... Seperti nya tadi ada layar yang menunjukkan tentang poin.

Di katakan, dia tadi mengatakan bahwa aku bisa membeli sesuatu di fitur yang di sebut 'shop'

Jadi apa itu?

'Bisakah aku melihat fitur shop untuk saat ini.'

[Tentu]

--

Poin : 10,000

Tiket Kembali ke Bumi : 5,000,000

Buah Cakra : 5,000,000

Rine Sharinggan : 3,000,000

Rinnegan : 1,900,000

Semua bahasa : 1,000

Chidori : 20,000

...

..

.

--

Jadi begitu, untuk kembali ke bumi aku membutuhkan 5 juta poin yah.

'Lalu, Rinnegan, apa apaan dengan itu, apakah jika aku memiliki cukup poin, aku dapat memiliki rinengan seperti sasuke Dan Kaguya. '

Setelah ketenangan kembali pada ku, aku kemudahan mengalihkan pandangan ku ke udara kosong di depan ku.

'Hey kau, bagaimana aku bisa memanggilmu. '

[Terserah anda]

Sebuah layar muncul, yang saat aku membaca tulisan di dalam nya aku mengangguk.

Karena dia mengatakan aku dapat memanggilnya dengan pangilan apapun maka aku akan memberi nama kepadanya seperti yang ku inginkan.

'Baik kalau begitu, bagaimana jika aku memanggilmu Alpha. '

[Tidak buruk]

'Baik Alpha, aku ingin bertanya tentang sesuatu bagaimana cara aku bisa mendapatkan poin.'

[Dengan misi]

'Misi? '

[Ya, setiap kali ada kejadia tertentu di kehidupan anda, misi akan di berikan sesuai situasi yang anda alami]

'Jadi begitu. '

Seperti di beberapa novel yang ku baca, biasanya untuk mendapatkan sesuatu, karakter utama biasanya akan di beri misi sesuai situasi mereka.

Kadang, misi bisa saja berhubungan dengan situasi sekitar, atau juga keadaan yang di akami pamaran karakter novel atau anime yang ku baca.

'Begitu ya... Aku mengerti... Hem.. Tapi ngomong ngomong ada apa dengan kebisingan ini. '

Saat aku sadar, ruangan tempat ku berada saat ini sedang bising.

Karena tangisan ku?

Bukan...!! kebisingan ini di sebabkan dari tangisan orang orang di sekitar ku.

"$@#@-@_&"

Aku tahu bahwa bahasa di Naruto adalah bahasa Jepang, tapi karena di bumi aku tidak mempelajari nya.

Aku jadi tidak mengerti apa yang mereka katakan.

'Alpha, bisakah ku bantu aku untuk mengetahui apa yang di katakan mereka. '

[Tidak, tapi kamu bisa membeli semua bahasa di shop]

'Apakah hal seperti itu ada? '

Saat aku melihat shop kembali, aku memang menemukan hal yang di katakan alpha.

Aku terkesan saat melihat itu, karena jika ini bisa di jual di bumi, menjadi miliader bukan hal yang mustahil bagi ku.

'Betapa mudah nya, baik aku akan membeli ini. '

Dengan itu, aku langsung membeli semua bahsa di fitur shop, dan sesaat setelah aku membeli nya.

"Sayang!! Sayang, kumohon sadarlah sayang, jangan menutup mata mu, lihat anak kita sudah lahir. "

"...."

Ah... Sial, dari perkataan itu saja aku sudah mengetahui situasi apa yang terjadi di depan ku.

Jika di masa depan aku di tanya apa yang akan ku pilih jika aku bisa kembali ke masa lalu.

Maka aku akan memilih untuk tidak membeli semua bahasa di shop.

Dengan rambut hitam dan wajah yang termasuk tampan, seorang pria yang adalah ayah ku.

Dia menangis tersedu seduh sembari memegang tangan seorang perempuan yang memiliki rambut merah terbaring di atas tempat tidur.

Melihat dari warna rambut nya, seperti nya dia berasal dari klan uzumaki, klan Yang sama dengan ibu naruto.

Ah... Tidak! Ini bukan waktu nya untuk itu, kembali ke cerita.

Tidak perlu untuk bagi seorang jenius untuk menyadari, wanita cantik yang ada di atas tempat tidur sudah menjadi mayat, dan saat menyadari bahwa aku adalah penyebab kematian ibu ku.

Tampa ku sadari, aku kembali menangis, dan hati ku entah mengapa menjadi sedih.

Ruangan yang sebelumnya berisik menjadi semakin berisik saat itu.

Ayah ku yang mendengar suara tangis dari ku, dia mulai mengalihkan pandangan nya ke arah ku, dan menatap dengan pupil tampa emosi.

"Ini semua karena mu, jika saja kau tidak lahir maka istri ku tidak akan mati"

Dengan pupil tampa emosi, ayah ku bangkit dari tempat nya dan berjalan ke arah ku dengan langkah tertati tati.

Saat aku melihat itu aku merasakan perasaan tidak menyenangkan, dan ternyata bukan hanya aku saja yang merasakan itu.

Karena pelayan yang mengendong ku mulai menyembunyikan diri ku dalam pelukan nya.

"Tu-tuan, apa yang ingin anda lakukan pada nona. "

Dengan gugup, pelayan itu bertanya kepada ayah ku saat dia mendekati tempat ku.

Tapi ayah ku tidak mendengarkan, melainkan dia terus bergumam kecil.

"Andai kau tidak lahir... Andai kau tidak lahir."

'Hey hey.. Apa yang kau lakukan mendekati ku dengan wajah itu. '

Aku langsung panik saat itu, tapi dalam situasi itu aku entah mengapa masih menangis, seolah tubuh ini bukan tubuh ku.

"Andai saja kau tidak lahir, mati saja kau yang membunuh istri ku. "

"Kya."

'Oh, sial apakah aku akan mati lagi. '

Pelayan itu mulai berteriak saat melihat tangan ayah ku mendekati ku.

Melihat kejadian itu, aku sontak memejamkan mata dan menunggu apakah malaikat maut akan datang atau tidak.

Tapi setelah beberapa saat berlalu, aku tidak merasakan rasa sakit apapun.

Karena itu, saat aku membuka mata dan hendak melihat kembali ke tempat ayah ku.

Aku dapat melihat ayah ku, yang mendapat kan kewarasan nya kembali di mata nya.

Dengan wajah yang seolah olah tidak percaya apa yang dia lakukan.

Dia membuka dan menutup mulut nya seolah dia adalah ikan koi, dan saat setelah itu, dengan teteasan air mata yang membuat garis di pipinya.

Dia mulai menggeleng kan kepala nya seolah dia telah melakukan dosa besar.

"Apa yang telah aku lakukan, aku tidak percaya aku memiliki pikiran itu pada anak ku... "

Melihat itu aku terdiam, bukanya aku tidak mengetahui apa yang dia rasakan.

Tapi dalam situasi ini, aku tidak bisa melakukan apa apa.

Istri nya mati karena aku, kegembiraan ku yang ku rasakan sebelum nya dari beringkarnasi ke dunia Naruto ini mulai meredup, dan hanya penyesalan.

Dan rasa kasihan saja yang tersisa saat ini yang ku rasakan.

'Hah.. Alpha, mengapa kau menempatkan ku dalam situasi ini. '

Untuk merendahkan kesedihan dari pria itu, meski aku tidak mengetahui apa konsekuensi setelah ini.

Yang pertama ku lakukan aku mulai berhenti menangis, dan dengan seluruh tenaga ku, aku mulai mengulurkan tangan kecil ku ke ayah ku.

Ayah ku yang melihat itu menyadari bahwa, seperti nya anak nya ingin di gendong.

Oleh karena itu, dengan air mata yang masih tumpah, dia dengan hati hati merebut aku dari pelukan pelayan.

"Anak ku, anak ku... Maaf kan ayah karena berpikir untuk membunuh mu tadi. "

Mendapati itu, aku mencoba untuk tersenyum meski aku tidak tahu apakah aku saat ini tersenyum atau tidak.

'Tapi melihat wajah sedih ayah ku mulai berkurang saat memeluk ku, seperti nya aku berhasil tersenyum. '

Seperti itu, ketenangan kembali ke ruangan itu, dan rasa kantuk akhirnya menyerang ku, setelah aku mendapatkan pelukan hangat dari ayah ku.