Chereads / Ayumi Uzumaki / Chapter 4 - Chapter 4 : Bertemu Kembali

Chapter 4 - Chapter 4 : Bertemu Kembali

Note : Maaf jika ada salah kata atau kata kata gak jelas.

***

Setelah aku tenang, aku mulai mencoba Gacha lagi mengadu keberuntungan ku.

Tapi setelah 100 kali Gacha, semua benda meski ada beberapa yang bagus, tapi tidak sebagus 'Bola pencari kebenaran'

Oleh karena itu, dengan kesal, setelah memakan beberapa Pill peningkatan yang ku dapat kan dari Gacha, aku mulai tidur.

***

Saat Tirai malam di angkat, dan matahari menunjukkan dirinya di Cakrawala.

Aku terbangun saat aku terkena Sinar matahari yang masuk dari kamar ku.

Bangun dari tempat tidur, aku dengan malas pergi ke kamar mandi, dan setelah aku selesai membersihkan diri ku.

"Apa yang harus aku lakukan dengan Bola pencari kebenaran ini. "

Karena bola ini selalu mengikuti pengguna nya, dan tidak bisa di simpan.

Akan aneh jika aku membawa di samping ku saat aku berkeliaran di Desa.

Beruntung jika aku hanya di curigai, tapi bagaimana jika aku di tangkap dan di interogasi karena Bola ini.

"Hey alpha, apakah kau tidak memiliki ide untuk menyelesaikan permasalahan ini. "

Karena aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan, aku berakhir bertanya pada alpha.

[Master, coba anda ubah Bola itu menjadi anting atau Gelang]

"Oh ide bagus mengapa aku tidak memikirkan hal itu. "

Mengikuti Ide alpha, aku membuat Bola pencari kebenaran menjadi Gelang di tangan kanan ku.

Setelah selesai dengan itu, aku mengalihkan pandangan ku ke atas kasur ku.

Di sana terdapat barang barang seperti Shuriken, Kunai dan Gulungan Teknik.

Melihat itu aku tidak bisa menghelai nafas dengan lelah.

"Hey alpha, apakah tidak ada Fitur Penyimpanan atau semacamnya, Lalu mengapa Teknik yang ku dapat kan tidak bisa aku pelajari seperti Teknik Limbo. "

[Master jika Statistik anda naik ke tingkat Jonin maka fitur itu akan ke buka, dan untuk Teknik Limbo, itu karena anda mendapatkan nya dari peti Legendaris, jadi selain dari sana anda harus mempelajari sendiri]

Mendapati jawaban itu, wajah ku langsung terdistorsi, "Begitu kah, maka itu akan Sulit."

Setelah itu aku membuka Fitur Shop, karena Mempelajari teknik akan sangat lama, maka aku akan meningkat kan Status ku terlebih dahulu.

Karena itu, aku langsung membeli Pill peningkat stat, tapi Harga dari pill tersebut, sudah cukup membuat ku muntah darah.

"Uh.. Ini sangat mahal, anda saja aku tidak terlalu membutuhkan Pill, aku mungkin sudah menggunakan cara lain yaitu berlatih. "

Aku langsung memakan Pill yang ku dapat kan, setelah aku merasakan peningkatan yang pasti di tubuh ku.

Aku melihat Stat ku, sebelum membuka Fitur penyimpanan.

"Alpha, apakah fitur penyimpanan ini memiliki batas. "

[Tidak master]

"Oh luar biasa. "

Setelah itu, aku memikirkan Semua benda di atas kasur ku tersimpan, dan mengikuti pikiran ku.

Semua benda itu menghilang, tersimpan di dalam Penyimpanan ku.

"Dengan ini masalah penyimpanan selesai, sekarang Ayo mandi. "

Memasuki kamar mandi, aku langsung membersihkan diri ku, dan setelah Aku segar kembali.

Aku memakai pakaian biasa untuk kali ini karena Acara Formal sudah tidak ada lagi untuk ke depan nya.

"Siap sedia semuanya, Sekarang aku harus ke mana dulu ya. "

Saat aku berpikir ke mana aku akan pergi, panggilan terdengar dari Luar ruangan.

"Nona apakah anda sudah bagun. " Dari suara nya, seperti nya itu Dari sia.

"Ya Sia aku sudah bangun. " Aku segera Berjalan ke Arah pintu dan Membuka nya.

Benar saja, saat aku membuka nya aku dapat melihat Sia Duduk Seperti Orang Jepang.

"Hey hey sia, Ke mana Kita hari ini aku ingin jalan jalan Keliling Desa Konoha. "

Melihat bagaimana kegembiraan ku, sia tersenyum kecil sembari menutupi mulut nya dengan lengan Kimono.

"Fufu.. Seperti nya anda sangat bersemangat hari ini Nona, Kalau begitu bagaimana dengan Sirkus, saya dengar hari ini di desa Konoha Telah di adakan Sebuah Sirkus. "

"Hah.. Benarkah itu. "

"Ya nona."

"Baiklah kalau begitu ayo kita ke sana. "

Setelah itu, aku langsung berlari keluar, Sia yang Sebelumnya terduduk langsung berdiri sembari mengejar ku.

Melihat itu, aku tersenyum.

Semenjak dulu, entah mengapa, Aku selalu bertingkah manja Saat aku berada di dekat sia.

Entah aku tampa sadar menganggap sia sebagai pengganti Ibu ku, atau aku menjadikan sia sebagai tempat sandaran karena Aku sendirian beringkarnasi Ke dunia ini.

Aku tidak tahu, tapi melihat aku seolah menjadi Anak kecil lagi, aku Merasa ini tidak buruk.

"Hey Sia ayo cepat, Nanti kalau Sirkus nya selesai bagaimana. "

"Ya Nona saya datang. "

Setelah itu, Kami langsung keluar dari Penginapan dan Pergi menuju Sirkus.

***

"Sia, itu tadi menyenangkan Bukan. "

"Ya nona. "

Setelah kami keluar dari sirkus, kami Membicarakan semua yang kami Lihat di dalam.

Sama, tapi bersamaan juga tidak sama seperti sirkus di kehidupan sebelum nya.

Sirkus di Naruto ini terdapat hal hal menarik sama seperti kehidupan sebelum nya, seperti Beruang yang Menyeimbangkan diri di atas Bola atau semacam nya.

Tapi ada hal menarik juga yang tidak ada di bumi yaitu Chakra.

Dengan Chakra beberapa Pemain tadi melakukan atraksi yang tidak akan bisa di lakukan Pemain sirkus di bumi.

Itu membuat ku Tertarik saat aku menonton nya.

"Sia sia.. Setelah ini kita mau ke mana Lagi, apakah ada hal yang menarik lagi di Desa in-"

Sebelum aku dapat menyelesaikan perkataan ku, Dua orang yang memiliki rambut abu abu.

Yang satu terlihat sudah umur 30an, dan yang satu lagi anak anak Berusia 4 tahun memasuki pandangan ku.

Dia adalah kakashi.

Melihat itu aku melebarkan mata ku, karena terkejut melihat ada kakashi di sini.

Apakah kakashi dan Ayah Nya sakumo Juga melihat pertunjukan tadi.

"Hem aku tidak tahu mereka ada di sini... sia Tolong tunggu di sini sebentar. "

"N-Nona anda mau ke mana. "

Sia yang melihat ku Berlari menjauh dari dirinya, memanggil ku dengan cemas.

Tapi aku Tetap Berlari mengabaikan nya! saat aku dalam perjalanan Ke kakashi.

Aku sekilas dapat melihat Tatapan Sakumo seolah menyadari hawa keberadaan ku, Tapi melihat Sakumo tidak Melakukan apapun meski aku berlari ke Kakashi.

Aku menganggap itu sebagai Persetujuan Untuk Menyerang.. Ehem.. Maksud ku datang ke kakashi, dan itu membuat ku senang.

"Kakashi."

"Wahhh... "

Saat kakashi lagi enak berjalan, dia di kejutkan Oleh teriakan yang Menurut nya Deja Vu.

Tapi karena fisik ku sekarang sudah di tingkat kan, Otomatis Kakashi yang masih memiliki fisik lemah dapat dengan mudah aku tangkap, dan seperti sebelumnya.

Karena tak bisa menahan Serangan ku, Kami hendak terjatuh, Namun beruntung Sakumo yang melihat itu menahan Kami dari Jatuh.

"Uh.. K-Kau lagi. " Teriak kakashi saat melihat ku.

Kakashi yang mendapati dirinya di serang, dia Hendak Mendorong ku menjauh karena posisi kami masih berpelukan.

Tapi saat dia menyadari lawan yang Memeluknya Adalah seorang perempuan.

Dia menjadi tidak enak, dan Malah memarahi ku dengan posisi masih berpelukan.

"Kamu lagi, pergi dari hadapan ku, ada apa dengan mu selalu menerjang ke arah ku. "

"Hehe.. Aku hanya datang menyapa... Juga apakah Kamu sudah memikirkan Permintaan ku sebelum nya. "

"Tentu tidak. "

Mendapati Jawaban singkat tampa berpikir itu, membuat wajah ku menjadi cemberut.

"Ehh.... Kenapa? Kenapa kau tidak mau berteman dengan ku. "

"Hah.. "

Dengan helaian nafas kakashi mulai menatap ku dengan Sedikit ekspresi lelah di sana.

"Sudah ku katakan, kau terlalu Mencurigakan, Mengapa kau ingin berteman dengan ku dan mengapa harus aku. "

'Tantu kau akan menjadi Guru Naruto dan Sasuke di masa depan, jika aku berteman dengan mu aku mungkin bisa bertemu mereka. '

Aku Ingin mengatakan itu, akan tetapi aku akan di anggap aneh jika aku mengatakan itu.

Oleh karena itu, saat aku berpikir Jawaban apa yang akan aku Ucapkan.

"Ehem.. "

Sebuah batuk terdengar yang saat Aku dan kakashi melihat ke asalnya.

Sakumo, Ayah kakashi ternyata masih Menahan Kami Yang dalam posisi berpelukan Untuk tidak jatuh.

"Apakah kalian masih lama bicaranya, Bukan kah posisi itu terlalu canggung bagi kalian. "

Mendengar itu, Kakashi mulai melihat ke Depan dan saat dia menyadari wajah nya serta wanita Aneh di depan nya begitu dekat.

Hingga bahkan nafas merek berdua dapat di rasakan satu sama lain.

Dia langsung memerah saat melihat itu, dan langsung Mendorong nya pergi terlepas apakah dia wanita atau tidak.

"Kyaa.."

Karena fisik ku sudah Seperti orang dewasa, aku dapat dengan cepat menyeimbangkan diri ku.

Setelah itu, aku kemudian melihat kakashi dengan wajah sedih, tentu itu dengan bercanda.

"Ais.. Kakashi bukan kah kamu terlalu kasar pada ku, jika kamu seperti ini pada wanita, kamu tidak akan bisa mendapatkan istri loh."

"Ya benar kakashi, jika kau kasar pada wanita, kamu akan Terus sendiri di masa depan. "

Aku tersenyum pada sakumo yang tiba tiba menimpali candaan ku.

Membuat Kakashi menatap kami berdua seolah kami adalah penjahat yang membuat anak menangis, dan dengan teriakan Kakashi, mulai Berbalik lalu pergi.

"Ah.. Su-sudah lah terserah dengan kalian, ak-aku tidak peduli lagi dengan kalian. "

Melihat Kakashi pergi dengan marah, aku dan sakumo tersenyum seolah merasa lucu saat melihat Kakashi marah.

Namun dalam situasi yang menyenangkan itu.

Tiba tiba saja terdengar suara langkah kaki Berat dari belakang ku, dan itu entah mengapa membuat ku merinding, karena saat aku melihat ke belakang.

"Hickk... "

Aku dapat melihat Topeng Iblis di belakang Sia.

"Nona, apa yang anda lakukan sekarang ini."

"It-itu, tenang sia, tenang dulu aku akan jelaskan. "

"Apa yang akan anda inggin jelaskan, tiba tiba saja lari dari Saya dan membuat Anak seseorang marah."

" It-itu tapi. "

"Nona anda tahu kan, jika terjadi masalah sesuatu di desa ini, maka ayah anda yang akan mendapatkan imbasnya, dan jika begitu anda juga bisa terkena Marah Dari ayah anda."

Mendengar itu aku terdiam, Ya benar, setiap kali di masa lalu aku membuat masalah, ayah ku biasanya yang akan mendapatkan Imbas dari masalah itu.

Di lihat di masa lalu, ayah ku sebenarnya tidak mempermasalahkan akan hal itu.

Namun yang membuat Sia Cemas ialah orang orang di dekat ayah ku, yang selalu Menatap ku dengan tatapan sinis setiap kali aku membuat masalah.

"Ma-Maafkan aku sia. "

Oleh karena itu, untuk tidak membuat khawatir pada sia aku segera meminta maaf, dan sia menatap sakumo, setelah itu dia menunduk.

"Maaf tuan tentang Nona saya, karena Nona saya baru sampai di desa konoha, jadi sifat Riang nya sedikit tidak bisa di Kontrol. "

"Ah tidak, Aku tidak masalah untuk itu, sebenarnya saat ibu nya anak ku mati, dia Selalu murung semenjak itu, dan melihat nya bersemangat saat ini, itu entah mengapa membuat ku senang."

"Huff.... Begitu kah, maka ini harus di selesai dengan baik, Karena di sini kami sudah tidak ada masalah lagi, maka saya dan Nona saya akan pergi dulu tuan. "

"Ya."

Karena tidak inggin Nona tercintanya membuat masalah lagi.

Dengan segera sia langsung pergi dengan tangan Sia yang memegang tangan ku, itu untuk membuat ku tidak bisa kabur lagi.

Melihat bahwa pertemuan ini akan berakhir, aku membalikan kapala ku, dan melihat sakumo yang masih melihat kami.

"Tuan bisakah saya datang bermain dengan Kakashi Besok atau besoknya lagi. "

Mendapati perkataan dari ku, Sakumo tersenyum senang kepada seorang anak yang membuat anak nya Bersemangat.

"Tentu saja, kamu boleh datang kapan pun, dan bermain dengan Kakashi. "

Wajah ku langsung Ceria saat mendapat kan persetujuan itu.

Dengan senyum senang, aku berjalan pergi dengan tangan ku yang bergandengan dengan Sia.

***

Note : Maaf ku sibuk, jadi lupa kalau ada novel..