Ya, kita kembali lagi, di Rumah + Kantor tempat tinggal TIS, yang tidak ada ruang kamarnya....
Masuk ke dalam, daannn.....
Yah, terlihat seorang perempuan yang sedang mengepel rumahnya, tentu dia...
The Ultimate Being of Destruction, Katastrofi Tothaza, yang sekarang sedang bekerja sebagai pembantu + familiar TIS.
"Sial! Kenapa Aku harus melakukan ini sih!? Aku adalah makhluk terkuat dari seluruh multiverse, dan aku bekerja sebagai pembersih???!!! Dasar sialan, jikalau aku tidak masuk ke pintu itu, ini tidak akan terjadi "
,Keluh Katastrofi.
"Azaria... Sudah bersih-bersihnya? "
"Beluuummm "
"Oke, siap, santai aja, aku masih mengumpulkan berkas "
"IYA IYA!!! ", Teriak Katastrofi dengan nada marah.
*20 menit kemudian*
Ruangan-ruangan rumah TIS yang tadinya penuh debu, kini sudah menjadi lebih bersih, bahkan bisa dikatakan mengkilat! Meskipun merupakan rumah kayu, wkwkwkwk...
Kerja bagus dia TIS, waifu material...
" Lebih baik kau fokus deskripsi aja, Kamera "
Iya iya....
Ehem.. Ehem....
Kita ke Katastrofi.. Yang kini sedang duduk bersandar di kursi dapur.
"Ya ampun... Tak kusangka akan secape ini bersih-bersih rumah, aaaahh... Aku menjadi malas mau lanjut"
Meskipun begitu, dia melakukan pekerjaan bersih-bersih dengan sangat baik.
"TIS!!!! ", Teriak Katastrofi kepada TIS
" Apaaa?? ", sahut TIS dari kejauhan
" Kau sudah selesai??? ", jawab Katastrofi, masih dari kejauhan.
" Sudaaah!!! Ke depan!!! ", Perintah TIS, dari ruang tengah.
" IYA!!! ", Jawab Katastrofi yang bangun dari duduknya di dapur.
" RIBUUUTTTTT!!!! ", Jawab tetangga sebelah yang terganggu dengan suara mereka...
" Maaaf!!! ", jawab TIS.
Katastrofi segera menuju ruang tengah,
ruang tengah TIS terkesan cukup luas, dengan adanya satu meja panjang di bagian tengah belakang, yang berhadapan langsung dengan pintu, dan dua buah sofa murahan yang tersusun di bagian tengah dan saling berhadapan juga, di masing-masing pojok terdapat satu jendela yang menuju ke arah luar, di pojok kanan atas — tempat yang menghubungkan ruang tengah dengan kamar — terdapat tumpukan tumpukan barang yang terbungkus dengan kain, sedangkan pojok kanan bawah, terdapat karpet yang menjadi tempat tidur TIS (yang baru), dan pojok kiri atas ruangan yang merupakan tempat perapian — tidak nyala — terakhir, pojok kiri bawah ruangan yang berhubungan dengan dapur, tempat Katastrofi datang.
Katastrofi pun melihat TIS duduk di sofa, sembari meminum segelas air putih.
"Duduk, Azaria"
Azaria pun duduk berhadapan dengan TIS, kemudian
"Jadi, bagaimana? ", tanya Katastrofi.
"Pertama-tama, Mau teh? "
"Boleh "
"Ini, silahkan diminum"
Katastrofi pun meminum teh tersebut sampai hampir habis.
"Segar.... ", ucap Katastrofi
"Oke.. Ehem... Pertama-tama, aku berterima kasih sudah membersihkan rumahku"
"Aku tidak akan melakukannya lagi"
"Hahahaha, padahal kau sangat baik dalam hal ini"
"Sialan kau"
"Aku memintamu kesini untuk membicarakan tentang quest yang akan kuambil"
"Baik."
"Jadi, kita rencananya akan menjalankan quest kan? Nah, kau kan ikut, akan jadi berita yang agak mengejutkan karena kau yang mendadak itu denganku. "
"Hah, Tentunya! Karena aku kan sangat Ku-"
"Karena kau sangat cantik dan seksi. "
"Apa???!!! ", Katastrofi terkejut.
"Nah, pasti akan banyak anggota guild yang langsung mendekati mu, ya kau paham lah maksudnya"
"I- Iya.. "
"Nah, jadi, menurutmu, bagaimana? Lebih tepatnya, kau mau aku anggap siapa di hadapan umum nanti, apakah sebagai Familiar, atau sebagai sepupu? Ingat, kalau kau tidak boleh mengungkapkan identitas mu yang sebenarnya untuk menghindari kekacauan, kita jadi begini karena aku cukup akrab dengan anggota guild ku, juga karena anggotanya baik dan ramah, meskipun mata keranjang semua..."
"Hmm..... ", Katastrofi menaruh jari di dagunya dan berpikir
Setelah beberapa saat
"Bagaimana? "
"Manusia, apa kau punya sepupu? "
"Sudah meninggal"
"Tapi punya ya... Mengatakan aku adalah sepupu jauhmu, bisa menaruh curiga orang.... Haahh... Aku tidak ingin menerima ini, tapi kau bilang saja aku adalah familiar mu! "
"Begitu? "
"Tunggu... Bukankah kemarin kau bilang ke warga kalau kau gagal melakukan pemanggilan ? "
"Tadi pagi, aku lebih awal bangun, bahkan sebelum kamera bangun, dan aku berteriak dengan lantang 'BERHASIL', 'BERHASIL' sampai tetangga ku yang anggota guild mendengarku "
"Ya ampun, kau melakukan teknik bodoh itu untuk memalsukan pemanggilan... "
"Nggak papa, yang penting mereka dengar"
"Baiklah... Kalau begitu, lebih baik kau anggap aku sebagai familiarmu, tapi kau tetap memanggilku dengan Azaria, mengerti?!! "
"Iya... Kau yakin ini tidak apa-apa? Bukankah status mu menjadi benar benar rendah dengan begini? "
"Kuberi peringatan, manusia, setelah kontrak ini selesai aku akan menghilangkan seluruh universe tempat mu ini, dan akan membuat semua orangnya masuk ke dalam abyss ku, dan KAU! Akan masuk ke Abyss yang PALING DALAM ! Mengerti!? ", ancam Katastrofi sembari menunjukkan jarinya tepat di depan mata TIS.
TIS menghela nafasnya.
" Baik, baik.. "
Kemudian, TIS berdiri dan berjalan menuju tumpukan barang — dari kamarnya — mengambil sebuah pedang panjang berwarna hitam yang masih tertutup dengan sarungnya. Mata Katastrofi sedikit berkedut melihat itu.
"Apa itu senjatamu? ", tanya Katastrofi penasaran.
" Iya "
"Hmm.. Boleh juga. ", Ungkap Katastrofi
" Keren ya, motif sarungnya? "
"Ya, cukup nyaman dilihat", Jawab Katastrofi
" Ini pedang, sudah banyak membantuku... "
".... "
Katastrofi mengindahkan Kata kata TIS yang senang dengan pedangnya, melihat hal itu, TIS terkekeh dan mengikatkan pedang tersebut di pinggangnya.
Meskipun Katastrofi tidak memberi tahu TIS disini... Namun, sebenarnya, Katastrofi merasakan aura yang kuat dari pedang tersebut, MESKIPUN tanpa aura magis sedikitpun.
"Yok, Azaria ", ajak TIS yang sudah siap dengan perlengkapan petualangan nya — Cuman Pedang dan tas di punggung — berdiri di depan pintu keluar.
" Iya ", Jawab Katastrofi yang masih mengenakan pakaian yang sama tanpa perubahan sama sekali.
Merekapun berangkat ke Guild!
TO BE CONTINUED