Chereads / Doujin (4TH3NTS) : Who Will Be My Avatar? / Chapter 5 - Orcen Village, Part 2

Chapter 5 - Orcen Village, Part 2

Sebelumnya !

TIS dan Katastrofi telah sampai di Orcen Village dengan tubuh yang penuh luka, anda tahulah penyebabnya kenapa.....

Untungnya Kepala Desa Orcen, Pak Francois menyelamatkan mereka dan membawa mereka ke Healing Center di desa.

Healing Center adalah tempat khusus untuk menyembuhkan orang-orang yang terluka dengan biaya gold, simplenya rumah sakit lah.

TIS perlahan membuka matanya...

Matanya berkedap-kedip beberapa kali sebelum sepenuhnya terbuka, kemudian, TIS terkejut menyadari bahwa dia berada di atas ranjang dengan tubuh yang penuh perban, di dalam sebuah ruangan dari kayu yang berwarna putih kemerahan, dan terdapat beberapa tempat tidur yang berselimutkan putih bersusun secara berdampingan, ruangan tersebut cukup luas dengan adanya dua jendela yang bersampingan tepat di samping tempat tidur TIS. Di sisi kirinya, terdapat sebuah kain tipis berwarna putih yang membatasi ranjang nya, dengan ranjang lain.

TIS terdiam sejenak sebelumnya mengingat bahwa, dia babak belur karena dirinya sendiri.

TIS : " Oh iya, aku habis kelahi tadi hahaa", Ujar TIS sambil memegang kepalanya dan sedikit tertawa.

Namun rupanya, TIS tidak sendiri, tiba-tiba disampingnya, TIS mendengar suara perempuan, Katastrofi lah.

Katastrofi : " Manusia, kau sudah terbangun ? "

TIS : "Yap... "

TIs membuka kain yang membatasi mereka berdua dan terlihat Katastrofi yang dalam keadaan duduk bersandar di ranjangnya menatap TIS dengan mata kesal.

TIS : "Jangan begitu, kau yang memulai"

Katastrofi : " Aku tidak akan memulainya jika KAU memesan sebuah kereta"

TIS menarik nafas dalam.

TIS : "Haaahh.. Iya, iya.. maaf... "

Katastrofi menatap TIS dengan tajam.

Katastrofi : " Baguslah."

Katastrofi : " Tapi, omong-omong kita ini dimana ? "

TIS : " Kita di Healing Center "

Katastrofi : " Healing Center ? ", tanya Katastrofi dengan ekspresi sedikit bingung.

TIS : "Healing Center itu tempat dimana yang terluka akan disembuhkan dan diobati oleh dokter dan sihir penyembuhan."

Katastrofi : "Ooohh.. "

TIS : " Iya "

Katastrofi mengangguk tanda paham, dan melihat sekelilingnya lagi, sampai matanya tertuju pada sebuah papan yang terbuat dari quartz terpasang di pojok kanan ruangan, yang bertuliskan ' First Class '.

Katastrofi : "Manusia, beri tahu padaku apa itu ? ", Tanya Katastrofi menunjukkan tangannya ke papan tersebut.

TIS : "Itu tingkatan fasilitas Healing Centernya, kita di First Class atau kelas rakyat, dan Adventurer tier 1, ada juga tingkatan lainnya seperti ' Second Class ' , ' Third Class ' dan yang paling tinggi ' Royal Class ', yang ditempati oleh para Bangsawan, Raja, dan Pahlawan. Semakin tinggi tingkat fasilitas nya maka akan semakin intensif pula perawatannya.", jawab TIS panjang lebar.

Katastrofi : "Hmmm... Jadi begitu... Hah.. kamu rendahan manusia "

TIS : " Kamu juga "

Katastrofi : "...Benar Juga.... "

TIS : "Kan ? "

Katastrofi : " Sialan... "

Katastrofi sedikit kesal dengan jawaban pembalik dari TIS, namun Katastrofi menahan amarahnya dan lebih memilih untuk diam.

TIS : "Ya... Nunggu dulu kita Azaria, nanti perawat nya datang baru kita dicek kesehatannya, kalau sudah sehat, kita boleh keluar"

Katastrofi : "Begitu ya.... Sial, aku harus terjebak di tempat ini bersamamu lagi "

TIS : " Enjoy while it lasted "

Katastrofi : " Too bad that I don't enjoy living with a human "

TIS : " Hahaha... "

*Krrriiiieeek*

Mendadak suara decitan pintu terdengar, dari jauh, pintu kayu terbuka dan memperlihatkan seorang lelaki tua dengan mata sendu bersama dengan seorang wanita yang mengenakan seragam perawat abad pertengahan.

Lelaki tua tersebut melihat TIS dan Katastrofi yang sudah tersadar, matanya yang sendu berubah menjadi terang dan berbinar. Tidak lain dan tidak bukan, lelaki tua tersebut adalah Francois, kepala desa Orcen.

Pak Francois menghampiri mereka berdua diikuti oleh perawat tersebut, pak Orcen menatap mereka berdua dengan seksama sebelum menarik nafas dalam-dalam.

Pak Francois : " Kalian sudah sadar rupanya ! Selamat datang di Desa Orcen ! ", Sambut Pak Francois dengan semangat.

TIS menatap Katastrofi tersebut untuk memberi kode ' gunakan kalimat yang ramah ', Katastrofi pun dengan enggan menganggukkan kepalanya tanda setuju.

TIS : "Iya, Pak, kami sudah sadar... Sebelumnya saya berterimakasih banyak kepada Bapak yang sudah menyelamatkan kami tadi di jalan, dan menyambut kami.... Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya... ", Jawab TIS dengan ramah.

Katastrofi : "Saya turut berterimakasih atas kemuliaan hati Bapak kepada kami, semoga Bapak selalu diberkati dalam kehidupan Bapak. ", Tambah Katastrofi.

Mendengar hal itu, TIS terkesan dengan Katastrofi yang tetap ramah.

Pak Francois tersenyum lebar.

Pak Francois : " Hahaha, tidak apa-apa.... Sudah kewajiban seorang makhluk saling tolong-menolong..."

Perawat : "Mohon maaf Pak, tetapi izinkan saya melakukan pemeriksaan terlebih dahulu...."

Pak Francois : "Oh ! Baik, baik, silahkan "

Perawat tersebut pun melakukan pemeriksaan kepada TIS dan Katastrofi, setelah selesai, perawat itu meminta izin, dan keluar dari ruangan, menyisakan TIS, Katastrofi, dan Pak Francois.

Pak Francois memutuskan untuk membuka pembicaraan.

Pak Francois : "Baik... Maaf, tapi, apa bisa kita mulai ? Ada hal yang ingin saya bicarakan dengan kalian, Adventurer. "

TIS : "Silahkan Pak. "

Pak Francois : " Ehem... Sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri, saya adalah Francois de Monteur, Kepala Desa Orcen. "

TIS : "Baik, izinkan juga saya dan teman saya memperkenalkan diri, saya adalah TIS, dan teman saya bernama Azaria, kami berdua adalah Adventurer "

Pak Francois : "Senang berkenalan dengan kalian "

TIS dan Katastrofi mengangguk..

Pak Francois : "Baik, langsung saja. sekitar 3 bulan yang lalu, teman saya mengajukan sebuah quest di tujuh Guild, perihal tentang Orc di desa ini, saya ingin menjelaskan mengenai quest tersebut.", Kata Pak Francois.

Pak Francois : "Desa Orcen memang terkenal dengan kemampuan mereka untuk mampu bersahabat dengan para Orc yang terkenal garang. Persahabatan kami sudah lama terjalin tanpa pertikaian sedikitpun....", Pak Francois melanjutkan kalimatnya sebelum mendadak terhenti.

Pak Francois : " Namun... "

Pak Francois : " Beberapa bulan sebelum ini sekitar 10 bulan yang lalu, terjadi sebuah tragedi, dimana banyak anak-anak kami yang menghilang ketika mereka bermain-main di hutan Orc, awalnya kami menyangka kalau ini ulah binatang buas, namun tak sedikit pula yang menyangka ini ulah Orc yang pemakan Daging. "

TIS : "Apakah anak-anak yang hilang tersebut masih berlangsung sampai sekarang ? "

Pak Francois : "Sayangnya... Iya "

TIS terkejut mendengar itu, sementara Katastrofi tak berekspresi sedikitpun.

Pak Francois : "Hil- Hilangnya anak anak kami.... Terus terjadi dan...dan.... semakin banyak tiap bulannya... Bahkan sekarang.... sampai 10 anak menghilang bulan ini, kami telah melakukan pencarian intensif namun tidak menemukan sedikitpun... jejak dari mereka... satu-satunya tempat yang belum kami cari tidak lain adalah tempat desa Orc di dalam hutan.", Jelas Pak Francois dengan suara yang gemetar.

TIS : " ... "

TIS : "Mohon maaf Pak, tetapi bukankah Desa Orcen terkenal karena hubungan yang baik dengan Orc, bukannya Bapak bisa datang mengunjungi mereka, untuk meminta keterangan ? "

Pak Francois : "Saya sudah melakukannya, tetapi ketua Orc mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui apa-apa dan akan ikut membantu pencarian.... Tetapi.... "

TIS : " Tetapi ?"

Pak Francois : "Salah satu dari pengawal saya yang turut ikut dalam kunjungan itu, kehilangan anak kandungnya yang membuat dia stress sehingga, ketika mendengar jawaban Ketua Orc yang kosong menaikkan emosinya, hingga dia menyerang Ketua Orc tersebut membuat beliau terluka parah di bagian perut. "

Katastrofi : "Hah.. Manusia... "

TIS : "Hush..."

Pak Francois : "Lantas, peristiwa tersebut langsung merusak hubungan kami dengan Desa Orc. Bahkan sekarang siapapun yang berani menginjakkan kakinya di desa Orc akan langsung dibunuh. "

TIS : "Bagaimana dengan teman Bapak yang menyerang ketua Orc tersebut.. "

Pak Francois : "Dia tak sanggup menahan stress seorang diri, sehingga... kemarin, dia mengakhiri hidupnya sendiri... Padahal dia adalah orang yang paling baik sebelumnya....."

TIS menutup matanya.

TIS : "Saya mohon maaf atas pertanyaan tersebut. "

Pak Francois : "Tidak apa... "

Pak Francois terdiam sejenak sebelum kembali melanjutkan kalimatnya.

Pak Francois : "Pertikaian antar Orc dan penduduk desa ini semakin memanas.... ditambah lagi dengan quest yang kalian terima yang meminta Adventurer membasmi kau Orc, membuat Kondisi semakin tidak stabil... bahkan sekarang hal itu memicu, Desa Orc untuk melakukan serangan secara langsung ke desa ini ! Saya telah meminta bantuan ke daerah lain, namun hasilnya nihil.... Sungguh..."

Pak Francois terdiam sejenak, melihat itu, TIS langsung berkata.

TIS : "Situasinya benar benar kacau... Lalu, apakah tugas kami Pak ?"

Pak Francois : "Oh ! Iya, maaf aku hampir saja lupa, tugas kalian adalah //Melakukan Investigasi di Desa Orc Perihal Anak-Anak Hilang, Untuk Meluruskan Pertikaian Ini//, saya tau quest ini sangat berbahaya mengingat terampilnya para Orc, namun saya benar-benar putus harapan... dan takut kalau tak hanya desa ini, tapi keluarga saya terkena imbasnya...Ketika melihat Kalian datang, saya benar-benar bahagia... Jadi..."

Tiba-tiba... Air mata menetes dari kedua pelupuk mata lelaki tua itu.

Pak Francois : "Saya mohon, bantulah Desa Ini.... ", Mohon Pak Francois sambil menangis, dan memegang kedua tangan mereka (TIS dan Katastrofi).

TIS : "Baik, Pak, terimakasih akan informasinya, kami akan melakukan penyelidikan segera."

Pak Francois : "Terima kasih... terima kasih.... sudah mau membantu.."

TIS mengangguk, kemudian.

TIS : "Oh iya, satu pertanyaan lagi, Pak "

Pak Francois dengan siap menjawab.

Pak Francois : " A..Apa itu ?"

TIS : "Kalau saya boleh tahu, kapan ya ? Penyerangan akan dilakukan ?"

Pak Francois : "Sekitar seminggu nak... banyak warga yang sudah mengevakuasikan diri.. "

TIS : "Baik, terimakasih "

Pak Francois tersenyum

Pak Francois : "Kalau begitu, saya akan memberikan kalian peralatan tambahan, setelah keluar, tolong temui saya di Balai Desa ", Jelas Pak Francois dengan nada tegas.

TIS : "Siap Pak"

Pak Francois pun keluar ruangan meninggalkan TIS dan Katastrofi.

Katastrofi : "Francois itu.... Dia terlihat panik ya ?"

TIS : "Apa kau tidak merasa apa-apa ? Kulihat dari tadi ekspresimu datar.."

Katastrofi : "Aku tidak peduli dengan kehidupan rendahan seperti kalian, lagipula dia bodoh sekali meminta hal sebahaya ini kepada dua orang First Class yang tak terlalu berpengalaman, bukan ?"

TIS : "Itu namanya putus asa..."

Katastrofi : "Dasar rendahan..."

TIS hanya diam mendengar ejekan Katastrofi pada Pak Francois, dia tahu bahwa tidak ada gunanya melanjutkan pembicaraan.

TIS : "Azaria, aku akan meminta pada staff untuk memperbolehkan kita keluar, dan membayar biayanya. Ayo.."

Katastrofi : "iya..iya... ", Jawab Katastrofi dengan malas.

Tak berapa lama, siang harinya, TIS dan Katastrofi pun diperbolehkan keluar dari Healing Center, setelah mengambil barang bawaan mereka di gudang penyimpanan, TIS dan Katastrofi siap untuk ke balai desa dan memulai misi baru mereka (Karena misi sebelumnya berubah kan ?)

TO BE CONTINUED