Chereads / Doujin (4TH3NTS) : Who Will Be My Avatar? / Chapter 6 - Orcen Village Part 3

Chapter 6 - Orcen Village Part 3

Setelah setengah hari beristirahat, TIS dan Katastrofi diperbolehkan untuk keluar dari Healing Center, mereka berdua pun, berjalan menuju Balai Desa, sesuai perjanjian dengan Pak Francois.

Di Balai Desa

TIS dan Katastrofi masuk ke dalam, memperlihatkan ruangan yang luas terbuat dari beton, terdapat meja yang tersusun dengan rapi, beserta dokumen-dokumen yang bertumpuk, dan pegawainya tentunya. TIS dan Katastrofi diarahkan oleh pengawas (satpam) untuk ke lantai kedua, dari balai desa, tempat Pak Francois.

Di lantai dua, terdapat beberapa ruangan yang terbagi menjadi beberapa segmen, namun yang kita lihat adalah ruangan tempat Pak Francois, yaitu ruangan yang terletak di tengah ruangan.

TIS dan Katastrofi masuk ke dalam, dan disana terdapat meja kayu yang panjang, dinding ruangan disusun oleh berbagai buku layaknya perpustakaan, ditengah Pak Francois duduk di kursi dengan tangan yang menyilang di meja.

Pak Francois : "Ah ! Adventurer ! Apakah tidak apa-apa secepat ini ?", Pak Francois menyodorkan tangan untuk bersalaman.

TIS : "Kami sudah tidak apa-apa Pak, sebagai seorang Adventurer tentu kami tidak dapat tinggal diam, mengingat anak-anak yang hilang di desa sini"

Pak Francois : "Terimakasih banyak, wahai Adventurer…"

TIS : "Sesuai perkataan Bapak, kami datang untuk mengambil- "

Pak Francois : "Ah, Ya ! Benar, Perlengkapan, ikut saya !"

Pak Francois pun langsung mengarah ke dinding kanan ruangan yang dipenuhi oleh buku-buku. Kemudian, beliau terlihat memilih buku-buku itu satu persatu. Dan mengambil beberapa buku, kemudain mengeluarkannya.

Katastrofi : "Hey, Manusia, apa yang orang itu lakukan ?", Tanya Katastrofi dengan berbisik.

TIS : "Kau lihat saja dulu", jawab TIS.

Mendengar jawaban TIS, Katastrofi memasang ekspresi bingung, namun dia kembali memperhatikan Pak Francois yang masih mengambil buku-buku secara acak dan mengeluarkannya dari rak.

Tak lama kemudian.

Setelah mengeluarkan kurang lebih 10 buku,Pak Francois menarik satu buku yang terdapat di bagian pojok kanan ruangan, dan BOOM !

Mendadak lemari buku tersebut menghilang secara Ajaib, memperlihatkan sebuah ruangan di belakangnya. Rupanya Pak Francois sedang melakukan cara-cara untuk membuka pintu tersebut.

Katastrofi terkejut melihat hal tersebut, Pak Francois yang melihatnya berkata.

Pak Francois : "Haha, pintu rahasia, bagus sekali bukan ?", Mengarah ke Katastrofi.

Menyadari hal itu, ekspresi Katastrofi langsung berubah menjadi datar (Dia berusaha untuk terlihat tidak terkejut). TIS hanya tersenyum iseng melihat itu, dan Pak Francois terkekeh.

Kembali ke ruangan rahasia, di dalam ruangan itu, terjajar dua buah pendiri armor (armor stand) yang masing-masing memakai zirah pelindung yang terbuat dari baja, satu zirah merupakan milik laki-laki, dan satunya untuk Perempuan.

Pak Francois : "Dulu, saat aku dan istriku ikut berperang sebagai ksatria, ini adalah zirah yang kami gunakan, namun sekarang, mengangkatnya saja aku tak sanggup, pakailah zirah ini dan datangilah orc tersebut !"

Katastrofi : "Maaf Pak, jika saya memotong"

Pak Francois : "Ada apa ?"

Katastrofi : "Bukannya ada meminta kami untuk memata-matai mereka saja, kenapa kami diberikan zirah untuk berperang, bukankah malah membuat kami lebih sulit bergerak ?"

Pak Francois : " Oh, hahaha, ya benar, tetapi nak, zirah ini punya kemampuan khusus, coba kau dan temanmu pakai dahulu"

TIS : "Baik"

TIS dan Katastrofi pun memakai zirah itu, dan rupanya….

Ukuran nya pas, bahkan hamper sempurna dengan tubuh mereka.

Pak Francois : "sempurna ! Cocok sekali dengan kalian !"

TIS : "Terimakasih Pak "

Katastrofi : "Tidak seberat yang saya kira…"

Pak Francois : "sepertinya aku memang sudah terlalu tua, jadi tak bisa mengangkatnya lagi hahah…"

Pak Francois : " Oh iya ! tentang kemampuan special yang zirah itu miliki, coba kalian tekan bagian tangan kanan zirah"

TIS dan Katastrofi pun menekan tangan kanan mereka.

TIS : "Wuis !"

Katastrofi : "I…ini…"

Secara mengejutkan, zirah tersebut berubah warna menyebabkan hamper semua tubuh mereka menghilang berkamuflase dengan lingkungan sekitar, menyisakan kepala mereka yang tak mengenakan zirah.

TIS : "Terimakasih banyak Pak !"

Katastrofi : "Bagus juga untuk seorang laki-laki tua"

Pak Francois : " Hmmm ? "

TIS : "Ah, tidak-tidak, ngomong-ngomong, pelindung kepala nya mana ya Pak ?"

Pa Francois terdiam.

TIS : "Pak ?"

Pak Francois : "aa.. untuk itu…."

Pak Francois : "Aku, menghilangkannya… hehehehehhhehehehe"

TIS dan Katastrofi ternganga,mengetahui hal itu, mereka berdua saling berpandangan satu sama lain, kemudian, Katastrofi mengeluarkan ekspresi marah, namun TIS menahan dengan memegang kepala Katastrofi (yang Cuma terlihat).

TIS : "Baik Pak, terimakasih banyak… Kami akan segera pergi ke desa orc di hutan sebelah barat…. "

Pak Francois : "ah, iya… maaf untuk pelindung kepalanya ya ?"

TIS : "Meski hanya kepala terbang lebih mending Pak, hahahah"

Pak Francois : "Benar, hahahaha !"

DI Perjalanan menuju desa orc di hutan.

TIS : "Hey Azaria, sudahlah cemberutnya, kita hanya perlu mengenakan zirah itu sebentar kok"

Katastrofi : "Sungguh, aku tidak pernah serendah ini, jika aku masih kuat maka- "

TIS : "Dia memberikan kita peta, itu sudah cukup membantu, lagipula ini akan menjadi kenangan kita hanya kepala kan, heheheh"

Katastrofi : "Kengan kau bilang ???!!! Hey manusia, jangan sangka kau aku akan merindukan tempat ini ketika aku kembali menjadi Ultimate Being Of Destruction ! Dan kau, nikmati kehidupanmu di abyss !"

TIS : "Iya, iya"

Katastrofi semakin kesal dengan candaan TIS tersebut, sehingga dia berjalan lebih dahulu di depan TIS menuju hutan Orc, TIS hanya menghela nafas dan membuka peta yang diberikan oleh Pak Francois.

TIS : "Katanya, dea orc ada di sekitar wilayah sini, kita masuk lewat sini, berarti…", Pikir TIS sambil menatap satu persatu wilayah yang ditujukan.

Sementara itu, Katastrofi terus berjalan di depan tanpa menoleh ke TIS.

Mereka pun sampai ke pertigaan, Katastrofi langsung berjalan ke kanan.

Katastrofi : "apa-apaan manusia itu ! Berani-beraninya !", gumamnya.

Beneran ke kanan kah ? Ngomong ama TIS dulu lah.

[beneran marah tu si Katastrofi]

TIS : "Biarin aja dulu"

[wkwkwkwkw]

TIS : "Eh, kamera, ini artinya belok sini kan, ke kiri ?"

[iya benar]

TIS : "Coba kau dulu mau ?"

[Oke, aku terbang kesana dulu]

TIS : "Sip"

[Bener TIS, ke kiri]

TIS : "Oke trims"

[aku back to merekam ya]

TIS : "Siap"

Katastrofi : "Hey, manusia, kau bicara dengan siapa ? Mengganggu"

TIS : "Kau jalan kemana ? Mengganggu"

Katastrofi : " Hah ?"

TIS : "Kita belok kiri, pintaaaar, cerdaaaas, bukan belok kanan, maniiiiis"

Katastrofi menggeretakkan giginya, tanda kesal + malu, tapi dia hanya diam dan langsung berbalik ke kiri dan langsung meninggalkan TIS. TIS menggelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian,

Mereka terus berjalan mengikuti peta yang diberikan oleh Pak Francois, hingga akhirnya, TIS dan Katastrofi tiba di bagian hutan yang terasa berbeda dari lain, hal ini ditandai dengan berubahnya vegetasi yang sebelumnya berupa poho-pohon rindang, yang mendadak langsung menjadi pohon-pohon tinggi.

TIS : "Kalau dari peta, desa Orc harusnya ada di dekat sini "

*Krrrssss*

Katastrofi : "Jadi, kita kemana ?"

*Krrrssss*

TIS : Kita coba ke-

*Zuip !*

Belum sempat TIS menyelesaikan perkataannya mendadak, dari dalam Semak belukar, melompat seorang Orc Raksasa, dan langsung menyerang TIS dan Katastrofi, dengan gada raksasa.

TIS dan Katastrofi : "Hup !", dengan sigap keduanya melompat menghindar dari Orc.

Orc itu memiliki tubuh yang sangat besar, dengan tinggi sekitar 6 meter, ditambah perawakannya yang gendut dan wajahnya yang sangar dengan mata merah yang melotot, dan taring besar yang menonjol keluar dari kedua sisi mulutnya, membuat penampilan orc itu patut ditakuti oleh manusia biasa.

Orc : "RAAAAAHHHHH !!!!!"

TIS : "wah, kita disambut ya…"

Katastrofi : "Sayangnya sambutan mereka sama sekali tidak menunjukkan rasa hormat."

Orc : "RAAAAAHHHH !!!!"

Orc tersebut meraung dan kembali hendak menyerang mereka berdua, namun, mereka berhasil menghindar.

TIS : "Sepertinya, kita perlu bekerja sama agar bisa menghadapi Orc ini bukankah begitu, Azaria ?"

....

TIS : "Azaria ?"

TIS : "Hmm ?"

TIS menoleh ke belakang, dan….

Dari kejauhan terlihat, Katastrofi Tothaza berlari meninggalkan TIS sendirian…. Sepertinya dia berpikir bahwa ini adalah kesempatan yang cocok untuk kabur…

Sementara itu, Orc tersebut kembali hendak menyerang TIS, namun TIS dengan cepat menghindar dan langsung berlari mengejar Azaria. Orc pun juga ikut mengejar TIS.

Luar biasanya , TIS berhasil mengejar Katastrofi

TIS : "Hey !!! Kau mau mengkhianati ku hah ????? Kau bukan Coco di season 1 tau !", teriak TIS, pada Katastrofi

Katastrofi : "APA ??? Manusia ??? Bagaimana kau bisa mengejarku ??!!!"

Katastrofi menoleh ke belakang.

Katastrofi : "AAAA KAU JUGA MEMBAWA MAKHLUK MENJIJIKKAN ITU !", teriak Katastrofi, dan mempercepat larinya.

TIS : "Kau mau meninggalkanku haaahhh ?"

Katastrofi : "Kau kira dalam kondisi ku saat ini, aku bisa mengalahkannya ???!!! ITU PIKIRMU ???"

TIS mengubah raut wajahnya, menjadi serius, melihat hal itu, Katastrofi sedikit terkejut.

TIS : "Kita bisa, jika kita menggabungkan serangan, aku akan mengurus pertahanan, dan kau serang dia"

Katastrofi terdiam sejenak, sebelum.

Katastrofi : "Baiklah Manusia aku setuju padamu"

TIS tersenyum.

Kemudian Katastrofi dan TIS berhenti berlari dan berbalik menatap Orc yang semakin dekat dengan mereka, ketika sudah di hadapan mereka, Orc tersebut langsung mengayunkan badannya hendak membunuh TIS dan Katastrofi.

Katastrofi : "Sekarang ! Manusia, tahan dia dan akan kuserang dengan jurus apiku !"

...[ALAAHAHAHA SI KAMPRET]...

Katastrofi : "Manusia ?"

Katastrofi berpaing ke arah TIS dan melihat…..

TIS sudah berlari meninggalkannya…"VENGEANCE IS SERVED", teriaknya dari kejauhan...

Tanpa peduli dengan serangan Orc lagi, Katastrofi langsung berlari dengan kencang mengejar TIS.

Katastrofi : " MANUSIAAAA !!!!!"

Dengan sigap wanita itu berhasil mengejar TIS dan langsung melontarkan tendangan tetapi…. (Ingat chapter sebelumnya ?), sepertinya dia lupa, namun tendangan itu malah berbalik membuat kakinya menempel di wajahnya (Katastrofi tidak bisa menyakiti masternya).

TIS : " AHAHAHHAHHA"

TIS menertawakan Katastrofi yang kini berusaha melepaskan kakinya yang sedang menempel sembari melompat dengan satu kaki, DAN dari belakang dikejar Orc yang masih berlari mengejar mereka.

TIS tak tinggal diam, dia langsung hendak mendorong, melempar Katastrofi kearah Orc tersebut namun…. (Ingat Chapter sebelumnya ?), sepertinya bocah ini lupa juga….(TIS tidak dapat menyakiti familiarnya), alhasil lemparan tersebut malah membuat badan TIS menempel dengan tubuh Katastrofki, sehingga mereka harus berlari Bersama dengan satu kaki….

Katastrofi : "SIALAN !!! MANUSIA APA YANG KAU LAKUKAN ???"

TIS : "AKU LUPAA A!!!"

Katastrofi : "CEPAT LEPASKAN AKU !!"

TIS : "Memangnya kau kira aku bisa ????"

Ditengah perdebatan dua eksistensi yang saling pelukan dengan paksaan ini.

Orc : " RAAAAHHHH !!"

Orc tersebut berhasil mengejar mereka dan kembali ingin membunuh TIS dan Katastrofi. Dia mengayunkan gada raksasanya telang ke arah TIS dan Katastrofi, mereka tidak bisa menghindar.

Katastrofi : "Sialan kau Manusia !!!!."

??? : "Hentikan"

gada tersebut mendadak berhenti, tepat di hadapan wajah keduanya, dan Orc itu menarik senjatanya. Orc yang sedari tadi mengamuk mendadak tenang, mendengar suara itu, bahkan Orc itu bisa dikatakan takut dengan suaranya..

Orc : "raaah…", raungnya dengan suara kecil.

TIS dan Katastrofi saling menarik kearah berlawanan, dan akhirnya berhasil terlepas satu sama lain. Merekapun kemudian menatap sosok yang telah menyelamatkan mereka, dia adalah seorang laki-laki, lelaki itu berukuran tinggi dan besar, sekitar 2 meter, tak hanya itu, dia juga memiliki tubuh yang sangat kekar, meski memakai jubah ksatria yang terbuat dari baja, Ototnya tetap menembus membuat Zirah itu memiliki bekas tonjolan ototnya. Namun yang membuat TIS dan Katastrofi tahu bahwa dia bukan manusia, adalah karena kulitnya yang berwarna hijau, disertai dengan sepasang gigi besar yang menjulang keluar dari mulutnya.

??? : "Kalian tidak apa-apa ?"

TIS : "Kami.. Baik-baik saja…"

Katastrofi : "Jika bukan- MMMPPH", TIS menutup mulut Katastrofi

??? : "Perkenalkan, aku adalah Leorc"

TIS : "Leorc ?"

Leorc : "Ya kalian bisa memanggilku Leo.."

TIS: "Ah.. A-"

Leorc : "Ah, aku belum sepenuhnya perkenalan sepenuhnya ya, baiklah, aku adalah Leorc Von Kraft, Kepala Desa Orc village…"

Mendengar hal itu, TIS dan Katastrofi sangat terkejut, mereka saling berpandangan satu sama lain.

Leorc : "Kami mohon maaf atas penyambutan kami yang kurang ramah, karena kondisi sekarang benar-benar tidak aman."

...…

Leorc : "kalian diutus oleh Francois bukan ?"

TIS : "Ah, ya benar"

Leorc : "Sudah kuduga, coba ikuti saya terlebih dahulu"

Setelah mengatakan hal itu, Leorc pun langsung berjalan kembali ke desa Orc. TIS dan Katastrofi mengikutinya dari belakang, disusul juga oleh Orc yang mengejar mereka tadi.

Katastrofi : "Hey, manusia… kau yakin ini aman ?", Bisik Katastrofi pada TIS.

TIS : "Iya, aku yakin"

Sedikit konteks disini, ketika Leorc memerintahkan mereka berdua untuk mengikutinya, Katastrofi hendak melarikan diri, namun TIS memaksanya dan menahannya agar tidak pergi.

Katastrofi : "Kalau sampai terjadi apa-apa, akan- MMPH !"

Suara Katastrofi terhenti karena di bekap oleh TIS.

TIS : "Hushh"

*Kreshhh*

Katastrofi menggigit jari TIS.

TIS : "HMMM !!! Kaampreettt….", Respon TIS yang langsung menarik tangannya dari mulut Katastrofi.

Katastrofi : "rasakan itu !"

TIS memasang wajah kesal, dan Katastrofi membalasnya dengan juluran lidah pada TIS. Sementara itu Leorc terus berjalan menunjukkan jalan ke arah Desa Orc.

TO BE CONTINUED