Angin bertiup di tengah pepohonan, rasa sejuk yang dapat membuat seseorang mengantuk, namun sayangnya, Makhluk-makhluk yang tinggi besar, dengan taring mereka yang mencuat menatap TIS dan Katastrofi, tepat di nyawanya.
Setelah beberapa saat mengikuti Leorc, TIS dan Katastrofi sampai ke Desa Orcen, sejujurnya desa ini kurang lebih sama seperti halnya sebuah desa biasa, rumah rumah dari kayu, Orang-orang yang berjualan di pinggir jalan, dan masih banyak lagi, hanya saja yang membedakannya adalah ukuran dari bangunan, ataupun penduduknya, dimana, ukurannya hampir dua kali lebih besar daripada desa manusia (karena Orc umum nya ukuran tubuhnya lebih besar dari manusia).
Penduduk Desa Orc menatap TIS dan Katastrofi dengan pandangan tidak mengenakkan, seperti melihat sebuah parasit.
Katastrofi : " Pak, Leorc, kemanakah anda akan membawa kami? "
Leorc : " Ikut aku ke kantor desa"
TIS : " Baik Pak.. "
TIS dan Katastrofi pun kembali mengikuti Leorc untuk menuju ke kantor desa.
Sesampainya di kantor desa (cirinya seperti pada umumnya tapi ukurannya lebih besar)
Leorc duduk di kursi kayu, menyilangkan kedua tangannya pada meja didepannya, sementara itu, TIS dan Katastrofi duduk berdampingan menghadap Leorc, kursi mereka berdua berdekatan, dan Katastrofi menjauhkan kursi duduknya dari TIS. TIS menggelengkan kepalanya, sementara Leorc menaikkan alis kanannya.
Leorc kembali memasang tatapan serius, kemudian menatap TIS dan Katastrofi dengan mata yang serius.
Leorc : " TIS dan Azaria? "
TIS : " Benar Pak "
Katastrofi : " Tepat. "
Leorc : " Baik, aku langsung ke intinya saja.. apakah kalian disuruh oleh Francois dari desa Orcen? Jika benar, apa perintah nya pada kalian?
TIS : " Benar sekali Pak, Pak Francois memerintahkan kami ke sini, untuk menyelidiki desa anda "
Leorc : " Haaahh... sudah kuduga... "
TIS : " Apa ada masalah Pak? "
Leorc : " Baik, aku akan menjelaskan secara singkat. "
Leorc menyandarkan tubuh besarnya di kursi duduknya, menarik nafas yang panjang, kemudian berdiri dan berjalan ke arah jendela.
Leorc : " Kalian pasti diperintahkan untuk. memata-matai tindakan kami SEKALIGUS untuk mencari dan menyelamatkan anak-anak yang hilang bukan ? ", Kata Leorc dengan nada yakin
TIS : " Benar Pak ", Jawab TIS dengan tenang
Leorc : "Sudah kuduga ! Para Orcen itu !", Ucap Leorc dengan marah
Disini, Leorc yang sedari tadi terlihat tenang, bahkan bisa dikatakan tidak ada buasnya sama sekali, menampakkan aura-aura pembunuh layaknya seorang monster, Matanya yang sebelumnya berwarna biru muda, berubah menjadi merah darah, gigi taringnya mencuat keluar dari sisi mulutnya, bagi orang biasa mungkin sudah pingsan melihat wajah Leorc kala itu.
Leorc : "Apakah kalian berdua tau ? Bahwa kalian sudah dijebak mentah-mentah oleh Francois tua itu ?!", Tanyanya dengan beringas sembari mengacak kerah baju TIS.
TIS tertarik membuat wajahnya tepat berhadapan dengan Leorc yang sedang marah, tetapi, alih-alih meringkuk ketakutan, TIS dengan tenang menatap Leorc dan berkata.
TIS : "Mohon maaf, tetapi apa maksud tuan Leorc tentang Pak Francois yang menjebak kami ?"
Leorc : "KAU MAU TAHU ?"
Leorc menatap mata TIS seperti ingin memakannya
TIS : "Ya, Benar sekali, tapi KAMI berdua yang ingin mengetahuinya.", Jawab TIS dengan nada tetap tenang.
Melihat ketenangan TIS, Katastrofi sedikit kesal, karena dia menginginkan melihat wajahnya yang ketakutan setengah mati disini....
Kembali pada Leorc, mendengar jawaban TIS yang lapang, Amarah Pemimpin Orc itu menurun, dia melepas pegangannya pada baju tunic TIS, dan kembali duduk, matanya yang sebelumnya merah darah kini berubah menjadi biru muda kembali.
Leorc : "...Aku meminta maaf atas keberingasanku tadi, kami bangsa Orc terkadang bisa berubah secara mendadak seperti itu...
TIS mengangguk
Leorc : " .....Hmp ! akan aku jelaskan pada kalian berdua, kenapa Francois adalah penghianat dan apa yang sebenarnya terjadi "
TIS : " Siap, Tuan "
Katastrofi : "ya ampun cer HMMM-", TIS dengan cepat membekap Katastrofi sebelum dia mengatakan hal yang tidak sopan.
Leorc : " Kenapa ?"
TIS : "Tidak apa-apa tuan, silahkan dimulai.."
Leorc : "Ohh... Baik"
TIS melepaskan bekapan nya pada Katastrofi setelah itu, membuat Katastrofi menatap TIS dengan marah, namun lagi-lagi dia meresponnya dengan tenang sembari memberi isyarat diam dengan jari telunjuknya.
Kembali pada Leorc, Leorc menarik nafas dalam dan bersiap untuk memulai ceritanya.
Leorc : "Jadi.... seperti yang anda tahu, sebelum peristiwa ini terjadi, kami sangat dekat dengan penduduk desa itu bukan ? Bahkan kami merayakan festival yang bernama 'Orcen dan Orc', sebuah festival yang diselenggarakan tiap tahun sebagai bentuk peringatan persahabatan antar Desa Orcen dengan Desa Orc... "
Leorc : "Namun, itu semua berubah sekitar 1,5 tahun yang lalu, tepatnya ketika Francois dikaruniai anak yang kedua...."
TIS dan Katastrofi berpandangan satu sama lain sebelum kembali ke Leorc.
Leorc : "Aku tahu, kalian bingung mendengar hal ini, namun tolong tetap dengarkan "
Perintah tersebut dibalas oleh anggukan mereka berdua
Leorc : " Memang terdengar aneh, namun, anak kedua Francois ini sangat janggal..."
Katastrofi : "Janggal ?"
Leorc : "Ya, sangat sangat janggal, karena setiap hari, perilaku nya seakan berubah menjadi kepribadian yang sangat bertolak belakang, seperti contohnya di hari Senin, Rabu, Jum'at, dan Minggu, dia akan berperilaku selayaknya bayi pada umumnya... Namun di hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, dia seakan menjadi orang dewasa.."
TIS : "Dewasa...."
Leorc : "Dewasa disini saya maksud adalah memiliki BAKAT yang tidak bisa dimiliki seorang bayi, contohnya bisa berlari di hari kedua kelahirannya, bisa memainkan piano, bisa menulis, bahkan dia bisa berbicara di usianya yang kala itu masih satu bulan !"
Katastrofi : "Tetapi, HANYA di hari Selasa, Kamis, dan Sabtu ?"
Leorc : "Tepat, keesokan harinya, dia langsung berubah menjadi seorang bayi layaknya umumnya, menangis perlu ASI dan lain-lain"
TIS : "Seperti itu ya...."
Leorc : "Iya..."
Katastrofi : "Lalu Le- "
TIS : "Tuan"
Katastrofi : "Gr... Tuan Leorc, apa kaitannya keanehan anak tersebut dengan kehilangannya anak-anak di Desa Orcen ?" Tanya Katastrofi
Leorc : "Keanehan tersebut bermula tepat ketika kami melaksanakan Festival 'Orcen dan Orc', dimana festival tersebut bertepatan dengan hari Selasa."
TIS : "hari dimana si anak menjadi orang berbakat"
Leorc : "Ya, pada awalnya tidak ada masalah festival berjalan dengan semeriah mungkin tanpa ada masalah sama sekali, tetap meriah, nyaman, layaknya sebuah perayaan pada umumnya... TAPI, ketika Francois ikut hadir, disana terjadi masalah. "
Katastrofi : "?"
Leorc : "Memang, ketika Francois hadir, baik manusia maupun orc yang hadir sudah tahu kondisi sang anak, beberapa dari kami, maupun dari manusia menyapa Francois dan anaknya. Francois tersenyum, dan anaknya membalas dengan jawaban 'terimakasih banyak', kami hanya tersenyum kecil melihat makhluk imut yang menjawab tersebut. "
Leorc : "Tibalah saatnya, aku harus kembali ke rumah, karena mendapat laporan bahwa istriku, yang kala itu juga sedang mengandung, sedang melahirkan."
Wajah Orc itu mendadak menjadi pucat seperti ia teringat akan sesuatu.
Leorc : "Maaf, tapi jujur mengingat hal ini agak seram... agak TERLALU seram bahkan untuk seorang Orc sepertiku.."
TIS : "Saya mengerti Tuan... Tetapi, kami harus mendapat jawaban untuk tugas kami.."
Leorc : "Iya, aku paham... Ehem ehem... Mendengar istriku yang mendekati proses persalinan.. Aku bergegas masuk ke hutan untuk menjenguk istriku."
Leorc : "Ketika aku sampai disana....."
Leorc terdiam, wajahnya semakin pucat... kemudian...
Leorc : "Ru- rupanya istriku.... meninggal.... ketika melahirkan anak kami yang pertama..."
Mata TIS melebar mendengar hal tersebut, sebaliknya Katastrofi malah menampakkan ekspresi senang melihat wajah leorc.
TIS : "Kami turut berduka cita..."
Leorc : "Bukan itu...."
TIS : "Hm?"
Leorc : "Bukan kematian istriku yang membuat ku seperti ini..... Malah, aku bersyukur dia meninggal..."
Leorc semakin pucat seakan dia benar-benar ketakutan melanjutkan ceritanya... Mengetahui hal ini.. TIS mengatakan untuk memberhentikan ceritanya, namun Leorc tetap bersikeras untuk melanjutkannya.
Leorc : "ketika aku sampai... Aku melihat Istriku yang terbaring lemas.. Dokter manusia yang membantu proses tersebut mengatakan bahwa daia, telah meninggal..... Aku sangat sedih kala itu... Tetapi, aku mencoba menahannya dan menanyakan tentang buah hati ku... Mendengar hal tersebut, dokter itu langsung meminta maaf, 'aku tidak tahu, sungguh tidak tahu' ucapnya.... Dia menyuruhku untuk masuk ke dalam...."
Leorc : "Akupun masuk ke rumah mengikuti suara tangisan bayi yang terdengar di kamarku... Di dalam kamar, kulihat istriku yang ditutupi kain, dan pembantuku yang menangis, namun anehnya, dia menangisi anakku... bukan istriku...."
Leorc : "Perlahan sembari menahan isak tangisku, aku mencoba tersenyum untuk menyambut buah tercinta ku, aku mengangkatnya dari kereta bayi raksasa nya... Dan membuka kain yang menutup wajahnya...................................................................................................................................................................................Tapi, diluar dugaan ya ? Yang terlihat setelah kubuka penutup wajahnya bukanlah bayi Orc dengan taring imutnya... melainkan sesosok MANUSIA, sempurna...........................Tak hanya sampai disitu, wajah dari bayi ini persis dengan wajah dari...............................................................................................ANAK FRANCOIS"
TO BE CONTINUED