"Baiklah, Kami-sama. Tolong tunggu di sini sebentar, aku akan pergi keluar untuk mencari beberapa buah-buahan yang terlihat bisa dimakan," ucapku sembari menurunkan dewi itu secara perlahan dari punggungku, dan membaringkannya di atas tanah dengan lembut.
"Uuh, aku tidak percaya tubuh ini akan mulai membutuhkan sesuatu yang seperti itu. Padahal aku seorang dewi, kenapa ini bisa terjadi?"
"Jangan banyak mengeluh, mau kau dewi atau bukan. Setidaknya kau perlu untuk sedikit berolah raga, tubuhmu benar-benar sangat kaku."
"Aku tidak ingin mendengar itu dari orang yang suka mengurung dirinya di kamar dan kerjaannya cuma bermalas-malasan."
"Be-Berisik, diamlah! Setidaknya aku punya stamina yang lebih banyak!"
Saat ini, kami berada di sebuah gua yang terletak tidak jauh dari tempat kami sebelumnya. Orang yang memberitahukan kami tempat ini tidak lain adalah para roh yang baik hati.
Mereka benar-benar sangat membantu.
"Aku tidak dapat melihat kalian, tapi terima kasih karena telah menolong kami," ucapku berterima kasih dengan tulus sambil membungkukkan tubuhku kepada para roh yang tak terlihat.
Sesaat kemudian, tiba-tiba angin kencang berhembus seakan membelai wajahku.
Apa mungkin itu para roh yang menjawab rasa terima kasihku?
"Mereka bilang, 'Rasa terima kasihmu terlalu basi, anak manusia. Jika kau ingin berterima kasih, beri kami persembahan yang layak, dan kau seharusnya bersujud jika ingin berterima kasih, apa kau tidak tau tata krama?' Begitulah," ujar sang dewi yang dapat mendengar suara mereka dan menjelaskannya kepadaku.
"…."
Kurasa aku harus mencari cara untuk memberi mereka sedikit pelajaran tentang tata krama yang sesungguhnya.
Selagi aku memikirkan cara yang tepat untuk membalas para roh itu, aku pergi berjalan keluar dari goa, dan dengan hati-hati memperhatikan area di sekitarku.
Aku sebenarnya sedikit ragu apakah ini aman atau tidak, tapi apa boleh buat.
Berkat dewi yang menyusahkan itu, kami terpaksa harus bermalam di tempat ini, jadi setidaknya kami membutuhkan persedian makanan dan air yang cukup sebelum melanjutkan perjalanan.
Untungnya, di dalam gua ada sungai kecil yang dapat kami gunakan untuk minum, jadi kami hanya perlu mencari persediaan makanan.
Aku harap ada beberapa buah-buahan yang bisa kami makan di sini.
Tapi, sebelum pergi, ada satu hal lagi yang ingin aku periksa, itu adalah—
"Hmm, aku pikir itu seperti ini… [Status: Open]," ucapku dengan lantang, dan seketika sebuah layar panel berwarna biru muncul di depan mataku dan menunjukkan isi dari statusku saat ini.
Di sana tercantum namaku, levelku, dan status dari kekuatanku saat ini.
[Name: Shinomiya Riku]
[Level: 1]
[Strength: 17]
[Intelligence: 27]
[Vitality: 13]
[Agility: 15]
[Dexterity: 24]
[Skill >>>]
[Inventory >>>]
"Uuh, aku lebih lemah dari yang kuduga. Yah, ini mirip seperti di game. Tapi, pertama, mari kita periksa dulu kekuatan yang kudapatkan dari bonusku, seharusnya itu ada di kolom skill."
Menurut perkataan dewi itu, di dunia ini satu-satunya yang memiliki kekuatan untuk melihat status seperti ini secara bebas hanya kami para pahlawan, karena biasanya membutuh item khusus untuk melihatnya. Tampaknya ini adalah hadiah terpisah yang mereka berikan untuk kami.
Aku benar-benar bersyukur tentang itu.
Sekarang, mari kita lihat seperti apa kekuatan yang kudapatkan itu.
Aku langsung menekan kolom skill dan di sana hanya tercantum satu skill, yaitu—
—[Skill: System Alchemist (lv.1/100)]
Itu tidak lain adalah kekuatan yang kupilih sebagai bonus ketika aku dikirim ke dunia ini.
Aku membuka skill tersebut dan muncul layar panel lain yang berbeda.
Di sana aku diberikan tiga pilihan.
[Ekstrak Bahan]
[Padu Bahan]
[—???—]
Aku penasaran dengan bagian tanda tanya itu, tapi untuk sekarang mari kesampingkan hal itu. Aku menekan [Padu Bahan], dan di sana terdapat berbagai macam barang yang bisa kubuat.
Dimulai dari bubuk yang dapat memberikan berbagai macam status negatif kepada musuh, ramuan penambah kekuatan, kecepatan, dan ketahanan, ada juga potion yang dapat memulihkan luka secara instan, dan lain-lain.
Tapi, yang lebih membuatku tertarik dari kekuatan ini adalah pembuatan batu filsuf, lagian alasan aku memiliki kekuatan ini karena hal tersebut.
Itu adalah sebuah batu yang katanya dapat mengubah berbagai macam benda menjadi emas, dan bahkan dapat memberikan keabadian. Tapi, aku hanya tertarik dengan pembuatan emasnya saja.
Aku bermaksud untuk menjadi kaya dengan kekuatan ini.
"Hmm, bagaimana caranya aku menaikkan level skillku agar peluang pembuatanku menjadi seratus persen?"
Saat aku memikirkan hal itu, aku melihat jumlah bahan yang kumiliki saat ini.
[Obat: 1.000]
[Mana: 100]
Aku juga melihat seberapa banyak bahan yang diperlukan untuk membuat satu [Heal Potion] tingkat rendah.
[Heal Potion: Small]
[Dapat memulihkan luka ringan seperti memar, goresan, dan lain-lain. Namun tidak dapat memulihkan kembali bagian tubuh yang sudah hilang atau rusak (cacat)]
[Bahan yang diperlukan: 100 Obat]
[Mulai Padu]
Sepertinya hanya membutuhkan 100 poin obat untuk membuat 1 [Heal Potion] tingkat rendah, jadi aku ingin mencoba untuk membuatnya satu.
Tentu saja, aku tidak memerlukan alat-alat yang rumit untuk membuat potion itu, aku hanya perlu menekan tombol [Mulai Padu] dan seketika itu akan terbuat secara instan.
Karena itu hanya [Heal Potion] tingkat rendah, peluang keberhasilanku seratus persen. Jadi tidak mungkin untuk mendapatkan kegagalan.
[Selamat! Anda berhasil membuat 1 [Heal Potion: Small]!]
Setelah menunggu kurang dari 5 detik, itu langsung selesai, dan potionku saat ini otomatis langsung tersimpan di dalam [Inventory]ku.
Tapi, yang membuatku lebih tertarik adalah,—
"Seperti yang kuduga, level skillku naik satu. Tampaknya dengan membuat sesuatu, aku mendapatkan exp untuk menaikan level dari skill ini. Sama persis seperti game."
Tapi, untuk membuat banyak barang dari skill ini, aku memerlukan banyak bahan juga untuk melakukannya.
Saat itu, aku melihat sebuah tanaman dan mencabutnya, lalu aku membuka panel [Skill: System Alchemist] sekali lagi dan kali ini aku menggunakan fitur [Ekstrak Bahan]. Ketika aku mengekstrak tanaman yang kuambil itu, aku mendapatkan 16 poin obat.
Sepertinya, tergantung dari seberapa langka tanaman itu, aku akan mendapatkan poin obat yang banyak, dan untuk mendapatkan poin mana. Jika aku tidak salah, aku memerlukan bagian dari monster untuk mendapatkannya, atau benda-benda yang memiliki kandungan sihir.
"Baiklah, aku mulai paham cara menggunakan kekuatan ini. Sekarang, mari kita mulai cari persedian makanan yang kita perlukan, sebaiknya aku cepat-cepat sebelum matahari tenggelam,."