Chereads / Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat / Chapter 23 - Chapter 23: You've Worked Hard

Chapter 23 - Chapter 23: You've Worked Hard

Raksasa itu, bukan, Mosco salah seorang prajurit dari Wilayah Daymond, menoleh kebelakang.

"Benar, tidak"

"Oh itu..."

"Kalau bukan, aku pergi"

"Jangan! benar, itu benar!"

Kemudian Mosco menambah kekuatannya dan mendorong kapak Mata satu.

Kapak Mata Satu melayang terbuang.

Pria Mata satu adalah tentara bayaran dengan badan terbesar, tapi dia bagaikan anak kecil di depan Mosco.

Han Jihyuk menatapnya kosong.

Mosco mengepalkan tinjunya dan mengayunnya.

"Nona Muda bilang. Singkirkan mereka yang menggertak teman-temannya"

"Wow, Y-Ya...!"

"Tetap di belakangku"

Hari itu, Han Jihyuk mengerti bagaimana rasanya menjadi debu di antara hujan badai.

* * *

Segera setelah fajar menyingsing, aku turun ke ruang utama. Kastil kini benar-benar sempurna.

'Kalau kau membayar mereka dengan baik, mereka akan jadi orang yang baru'

Mungkin Michelan juga mengajar-ulang sopan santun kepada para pelayan, aku mendapat salam formal kemana pun aku pergi.

Aku duduk di tangga dan menunggu Mosco.

Berapa lama kah aku harus menunggu?

.

Mosco muncul berjalan dari arah gerbang barat ke halaman.

"Mosco"

"Oh? Nona tidak tidur?"

"Aku bangun pagi-pagii. Bagaimanya temannku?", aku memberinya tatapan yang menanyakan keadaan Han Jihyuk.

Mosco berjongkok dan melakukan kontak mata denganku. Walaupun aku telah menaiki tiga anak tangga, Mosco sama tingginya denganku hanya setelah dia berjongkok. Mosco melihat ke sekeliling dan berbisik.

"si Wajah lusuh itu...tidak, teman anda ada di tempat aman. Orang-orang yang menyerang membuatnya berantakan"

"Terima kasii"

"....", Mata Mosco melebar

Aku bertanya, "Ada apa?" dan dia mulai tertawa malu-malu.

"Nona Muda selalu mengatakan banyak hal yang belum pernah kudengar"

"Terima kasii? kamu tidak pwernah mendengarnyaa?"

"Siapa yang akan mengucapkan terima kasih kepada seorang budak? Di kehidupan ini bahkan orang tuaku tidak pernah menyentuh kepalaku"

Aku menatap Mosco.

Dia hanya tersenyum dengan ekspresi acuh tak acuh.

Aku membelai rambutnya dengan lembut.

"aku twerbantu karenaa Mosco"

"...."

"Terima kasii"

"...."

Mosco terlihat sangat malu. Tapi di elus di kepala sepertinya tidak terlalu buruk. Karena dia tetap diam dan menerima belaian tanganku untuk waktu yang lama.

Setelah aku berhenti menggerakkan tanganku, dia menyeringai dan mengangkatku.

"Ayo pergi. si Wajah lusuh...bukan, saya akan membawamu ke temanmu"

Aku di dudukkan di bahunya Mosco.

Tadi malam, aku membuat dua permintaan ke Mosco.

Meminta tolong untuk menyelamatkan Han Jihyuk.

Dan jika dia menemukannya, tolong bawa dia ke Kastil.

"Jadi dimanya temannku?"

"Aku meninggalkannya di tempat yang aman"

Aku mengangguk.

Dan bersamanya pergi ke tempat dimana Mosco membawa orang itu....

'Tempat mana yang aman?'

Dimana?

Aku perlahan melirik ke Mosco.

"Mosco, itu...."

"Ya, yang paling aman di Kastil ini-!"

"...."

"-adalah kamar tidur Jenderal!"

Ayah menatap Han Jihyuk, yang terikat dengan 2 tali, dengan tatapan bingung.

Enzo menyebut Mosco sebagai tombak terkuat di Pasukan Barat (Tentara Daymond). Selain Ayah, tidak ada yang bisa mengalahkan Mosco dalam pertarungan satu lawan satu. Ketika aku bertanya kenapa dia masih menjadi tentara biasa.

'Karena bodoh, bukan, karena dia lugu....'

Ayah menatap Han Jihyuk dengan tangannya dilipat. Mata Ayah sangat menakutkan, sehingga Han Jihyuk menjadi pucat dan bahunya gemetar

'Bisa-bisa dia pingsan disana'

Pertama-tama, aku harus memisahkan Han Jihyuk dari Ayah.

"Dia temann Elliotte!"

"Teman?"

"Ya! Kemariwn bertwemu waktu pilih-pilih kue"

"Kau mengundang temanmu ke Kastil? Sepagi ini?"

"Temann bilang orang jahatt mengejarnyaa. Jadi Elliotte bawa kesinii untuk bantu. Tanya aja Mosco"

"....", Ayah menyipitkan matanya dan menatap Han Jihyuk.

Aku menyikut Han Jihyuk dengan kakiku, khawatir Ayah akan meragukanku.

"Ya? Oh iya...benar, kami berteman"

"Kamu, orang dewasa, berteman dengan putriku yang masih kecil"

Aku menjawab dengan cepat, "Belum dewasaa. dia rwemaja"

Ayah dan Mosco menyerngitkan alis mereka.

Han Jihyuk tampak seperti berusia 20 tahun. Tingginya 180cm, dan dia tampak seperti orang yang sudah mencapai kedewasaan. Dengan rambut pomade, celana putih dan sepatu runcing...

Ayah memandang Han Jihyuk sejenak. Kemudian menatapnya tajam

"Apa kamu menipu putriku?"

"Dari sisi manapun tidak ada yang muda dengan wajah itu!", pekik Mosco

Darah menghilang dari wajah Han Jihyuk, karena mereka memasang ekspresi yang akan merobek mulutnya kalau dia ketahuan menipu-ku.

"Aku tidak pernah menipunya!"

Benar kok.

Dia tidak pernah memberi tahu-ku umurnya. Ketika aku membaca novelnya, tidak disebutkan, 'Berapa umurnya saat ini?'

Han Jihyuk berbicara dengan ekspresi hampir menangis, "Saya 15 tahun..."

Ayah dan Mosco menatapnya dengan tatapan tidak bisa percaya.

Itu karena dia sudah melewati masa remajanya, dia sangat tinggi, dan berdandan seperti orang tua. Sebenarnya dia berumur 15 tahun. Dia harus terlihat seperti orang dewasa untuk menipu. Jadi dia menggunakan teknik khusus untuk terlihat setua mungkin.

"Bohong"

"Berani-beraninya"

Saat Mosco dan Ayah berbicara demikian, Han Jihyuk menghela nafas dalam-dalam.

"Jika anda melepaskan saya, saya akan menunjukkan kartu identitas saya"

Ayah memberi isyarat ke Mosco.

Mosco segera melepaskan ikatannya, dan Han Jihyuk mengaduk saku jaketnya untuk mengeluarkan kartu identitasnya

[JOY CARTER

1203, Lahir di Kabupaten Ploud]

Ayah melihat kartu identitas dan mengerutkan keningnya, dan Mosco mengerang.

"Hei, sepertinya orang ini sangat menderita. Sampai dia terlihat begitu tua"

Han Jihyuk kini memiliki ekspresi lega di wajahnya.

Aku naik ke pangkuan Ayah dan berkata, "Saya senang bermainn dengan temann"

"...."

"Ya, bermainn saja kok"

Ayah memandang Han Jihyuk lalu menarik tali pemanggil.

Tak lama kemudian, Michelan datang.

"Ya, Tuan"

"Hei, mandikan dia dan bawa ke rumah kaca"

Penampilan Han Jihyuk kacau karena dia dipukuli secara brutal oleh tentara bayaran.

Michelan segera mengantar Han Jihyuk.

* * *

RUMAH KACA

Aku sedang meminum susu hangat sampai Han Jihyuk datang. Ketika Susu mencapai dasar gelas, langkah kaki terdengar datang dari pintu. Saat aku menoleh, seseorang dengan pakaian rapi masuk.

Kemeja putih rapi, celana hitam.

Rambut keriting merah muda yang agak basah.

Dan Mata Biru.

Itu Han Jihyuk.

'Oh...'

Hanya dengan menurunkan poninya dan mengganti pakaiannya, dia menjadi lebih menarik. Bukankah itu pantas mendapatkan penghargaan Wajah Idola Sebenarnya dari Dunia?

"Aku bukan lagi pria sejati", ketika mengatakan itu, Han Jihyuk seolah akan menangis. "Sebelumnya saya menggambar banyak titik-titik janggut dan lingkaran hitam bawah mata agar terlihat seperti orang dewasa"

"Yang sekarwang tampak lebih baguss"

"....saya tahu", dia duduk di depanku dan menyilangkan lututnya. "Kalau aku tidak membuatnya demikian. Tahukah kamu betapa sulitnya hidup sebagai pria tampan yang malang? Wanita-wanita selalu menggoda, terkadang pria juga....eww"

Tentu saja Han Jihyuk itu tampan

'Semua protagonis dalam Novel memang seperti itu'

Dia juga menjadi karakter penting dengan pengaturan yang tidak biasa

Saat aku menghabiskan sisa susu terakhir dengan sedotan, Han Jihyuk berdeham.

"Bagaimana kau tahu Mata Satu akan datang mencariku?"

"Tertuwlis di Novel"

"...kenapa anda menyelamatkanku? Kalau saya kehilangan semua uang-ku karena Mata Satu, saya mungkin akan datang padamu untuk membalas dendam"

"Kamu bisa lumphuh karena dipukulii Mata Satu"

"Apa?"

"Memang sulit untukku bekwerja sendiri, tapi aku tidak perlu memperkerjwakan orang yang lumphuh"

Kataku dengan santai, dan mata Han Jihyuk membelalak.

Dia menatapku sebentar, matanya gemetar. Segera dia melompat dan menggebrak meja.

"Jangan merayuku!"

"AKU?"

Bukannya aku berusia 3 tahun?

Ada perbedaan usia sebanyak 12 tahun dengan Han Jihyuk. Apakah di sudah gila.

Ketika aku menyipitkan mataku, Han Jihyuk berteriak tanpa alasan.

"Kalian Itu tidak manusiawi!"

"Hah?"

"Saya tidak akan mempercayai Bangsawan. Berapa banyak yang telah ku-derita sejauh ini... tidak peduli berapa besarnya jasamu, saya tidak akan percaya padamu"

"....siapa yang mintwa begitu?"

"Bahkan kalau kau terlihat imut seperti tupai! Walaupun kamu memiliki pesona menjungkir balikkan nasib buruk dengan menyelamatkan orang! Saya tidak akan pernah....!"

"...."

"Apa anda mengerti maksudku?"

Aku merenung sejenak

Tampaknya dia tidak normal, haruskan aku bekerja sama dengannya?....

'Mari bersabar dulu'

Satu-satunya orang yang bisa mengungkapkan identitasku adalah Han Jihyuk, yang merupakan imigran dari dimensi yang sama. Walaupun dia akan disuruh menemui psikiater di hari dia membeberkannya ke orang lain.

Aku memandang Han Jihyuk yang masih teguh pada, "Tidak akan percaya!"

Aku berkata dengan suara tenang, "Jihyuk"

"...!"

"Kau sudah kesusahann selama inyi"

"Nona....jangan merayuku...."

"Aku tauu"

Mata Han Jihyuk terdistorsi. Kemudian dia mendecak lidahnya dan menoleh ke arah lain. Kalau dilihat dengan seksama, sudut matanya memerah.

'Ya, pasti sulit sekali baginya'

Aku tahu kisah Han Jihyuk dengan baik. Terlahir sebagai putra seorang penebang kayu yang juga seorang pemabuk, dia bekerja sejak muda.

Dia berhasil kabur dari ayahnya, tapi malah dimanfaatkan oleh orang dewasa lainnya.

Tidak digaji dengan benar, harga dirinya juga sudah terkikis...

Dia memutuskan untuk menjadi yang memukul. Bertekad menjadi orang yang tidak akan terluka lagi dan akan membalas.

'Di dunia asal, dia baru berusia 20 tahun'

Ragu-ragu sejenak, lalu dia berbicara dengan suara pelan

"Apa yang harus saya lakukan?"

"pergwi ke Rumah Lelang"

"Rumah Pelelangan?"

Aku tersenyum dan menganggukkan kepalaku.

***

Beberapa hari kemudian, Rumah Pelelangan.

Han Jihyuk mengerutkan kening dan melihat ke arah podium. Pada giliran 'barang' yang harus dibeli untuk Elliotte.

"Ini adalah Anglo yang digunakan di Kuil Kuno. Kita akan mulai dengan 100.000 emas"

Mereka berpura-pura memegahkannya sebagai barang yang berasal dari zaman kuno dan dari kuil, tetapi itu hanyalah tungku.

Itu tidak memiliki kemampuan khusus.

Seharusnya tidak ada nilainya. Tapi apakah dia satu-satunya yang berpikir begitu atau tidak, harga awalnya adalah 100.000

Mengingat produk lain biasanya dimulai dari 1 juta, itu adalah jumlah yang jauh lebih rendah.

'Apakah anak itu menipuku?'

bagaimana kalau Elliotte yang menaruh Anglo tidak berguna di rumah lelang dan memenangkan penawaran dengan jumlah uang yang besar?

Hanya akan membuat uang yang dimilikinya dicuri, dan yang tersisa adalah satu buah tungku. Tapi tidak ada bukti kalau itu adalah tipu muslihat. Pokoknya, harus memenangkan tawaran.

'Apakah itu masuk akal?'

Semakin dia memperhatikannya, semakin pintar tampang anak kecil itu....

Saat itu, para peserta lelang mulai mengangkat harga.

"150.000"

"200.000"

"230.000"

"Satu juta!"

Apa?!

Han Jihyuk melihat ke belakang dengan terkejut. Seorang bangsawan paruh baya yang menaikkan 1 juta tersenyum dengan penuh kemenangan.

'Itu Baron Baslin'

Dia adalah orang kaya yang terkenal karena mengumpulkan Artefak Kuno.

1 juta. Bahkan berat kalau barang itu dimenangkan dengan harga 500.000, 1 juta akan membuatnya kejang-kejang!

'...Sial'

Han Jihyuk mengangkat, "1.01 juta!"

Alis Baron Baslin berkedut mendengar pekikkannya, "1,5 juta"

Mata Han Jihyuk melebar dan menatap Baron

'Gila. Tungku macam apa sih itu...!'

Menggigit bibirnya, dia mengangkat harga lagi, "1,51 juta"

" 2 juta"

"2... 2.01 juta!"

" 3 juta!"

Mata Han Jihyuk dan Baron Baslin bertabrakkan tajam di udara

Baron Baslin mengerutkan keningnya, dia tiba-tiba berdiri dan berteriak.

"3.82 JUTA-!!"

Baron, yang telah menaikkan sebanyak 500 ribu s/d 1 juta, meminta jumlah yang ambigu.

'Itu adalah batasnya'

Bibir Han Jihyuk berkedut.

Tapi dia tidak bisa begitu saja meminta harga yang lebih tinggi dari itu.

Menghabiskan lebih dari 3.82 juta emas untuk satu Anglo Kuno?

Setelah bertahun-tahun melakukan penipuan demi penipuan, jumlah uang yang dia kumpulkan adalah 4 Juta. Dia mendapatkannya dengan melewati krisis mematikan.

'Tidak normal membakar uang sebanyak itu hanya demi satu anglo...'

Saat memikirkannya, suara Elliotte muncul di pikirannya.

"Jihyuk"

"...."

"Kau sudah kususahaan selama ini"

'Sial'

Menampar wajahnya dengan kedua tangan, dia perlahan mengangkat harga, "3.85 juta"

Han Jihyuk berkata dengan lemah dan wajah putih pucat.

Kemudian pembawa acara berteriak, "3.85 juta! ada lagi?"

"...."

"...."

"3.85 juta! Anglo Kuil Kuno dimenangkan oleh Pria bercelana putih!"

Baron Baslain memandang Han Jihyuk dengan tatapan bingung. Yang mengangkat harga dengan bibirnya sendiri, dan tampak juga bingung dengan dirinya sendiri....ya seperti itulah ekspresinya.

Han Jihyuk menundukkan kepalanya.

***

Di Kastil Daymond

Aku menerima kotak yang dibawa Han Jihyuk. Segera setelah aku membuka paket, aku melihat barang yang aku inginkan.

'Anglo Kuno!'

kataku dengan wajah cerah, "Kerjwa bagus!"

"....yaa"

Han Jihyuk yang biasanya berdandan menjadi tua, tampak bertambah usia dalam beberapa hari saja.

"Kau, itu semua properti-ku, jadi tangani dengan hati-hati....! apa yang kau lakukan!"

Sementara dia mengoceh, aku membalikkan Anglo. Batu hitam di dalamnya berjatuhan, menyebabkan tungku tergores.

Han Jihyuk sangat terkejut sampai-sampai dia menahanku.

"Lepaskan akuu"

"Kau, kau pikir bagaimana perasaanku saat memenangkan lelangan itu-"

"Angloonya tidak bwerguna"

"Apa?"

"Yang pentiing batu inii"

Han Jihyuk melihat tumpukan batu seukuran kuku. Karena Anglo itu cukup besar, sepertinya ada sekitar 300 batu.

"Apa ini?"

"Enhanced Stone"

"Ehhanced stone?"

"Ya, ini adalah hawrta karun umat manusya yang dapat menggandakan Anugewah seseorang"

Mata Han Jihyuk melebar

***

Pertemuan antar Tetua Bangsawan.

Pertemuan yang sempat terhenti sejak serangan mendadak terakhir, kembali dilanjutkan.

Tentu saja faksi Marquis Tollisso, yang menjadi pemimpin penyerangan terhadap Duke Astra, terpecah belah.

Bangsawan yang menempati kursi kosong memandang para Tetua.

'Bagai lapisan es tipis'

Tempat dimana mereka yang menduduki puncak piramida, tempat Beliau duduk diantara para bangsawan tua, berkumpul.

Mereka bahkan tidak berani membuka mulu dengan serampangan.

"Demikianlah, kita akan mengakhiri diskusi disini?"

Para bangsawan lainnya mengangguk pada kata-kata Marquis Bouchez.

Duke Astra bangkit dari tempat duduknya

"Duka Astra sudah mau pergi?"

"Apakah ada topik yang ingin dibicarakan?"

"Tidak juga, tapi... Anda selalu sibuk setelah rapat. Selagi kita menua bersama, mari kita minum-minum sedikit-"

"Kedengaran tidak bermanfaat"

Marquis Bouchez mengangkat bahu.

Para tetua lainnya tertawa dan mulai berbicara satu per satu.

"Minum-minum memang menyenangkan. Tapi ketika anda mabuk, anda menjadi merepotkan"

"Ya, seperti Marquis Bouchez, yang menjual batu kuno karena bermurah hati."

Pada kisah batu kuno, Marquis Bouchez mengangkat tangannya.

"Jangan bicarakan lagi. Kalian pikir seberapa menyesalnya saya setelah sadar? Aku sudah berjanji, aku tidak akan menjualnya"

Batu Kuno.

Itu adalah batu khusus dengan rumor dapat meningkatkan durasi perlindungan sekitar 10 menit. Dalam pertempuran, hidup dan mati ditentukan oleh 10 menit itu, jadi jika tidak memilikinya, mereka menjadi mudah cemas.

Namun Marquis Bouchez, yang telah menemukan Batu Kuno dengan susah payah, tidak membagikannya dengan mudah, jadi semua orang mulai kehilangan minat.

'Dia seperti sedang melakukan percobaan'

Duke mengerutkan kening.

Dia menebak-nebak kenapa Marquis sengaja menyebutkan Batu Kuno di pesta minum-minum.

Mereka mencoba membuat faksi baru di Dewan Tetua.

Jadi kalau dia ditawari miliaran emas, dia hanya membeberkan kesempatan transaksinya adalah di Pesta Minum.

Marquis Bouchez tertawa, "Aku senang betapa kalian menghargainya"

"Bukan hanya langka, itu juga sangat membantu dalam pertempuran, kira-kira berapa jauh harganya akan naik di masa depan? Aku akan datang untuk bersenang-senang denganmu"

"Kecuali ada harta karun legendaris seperti Enhanced Stone, nilai Batu Kuno tidak akan pernah turun"

Mata Duke menjadi dingin