Chereads / Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat / Chapter 8 - Chapter 8: Physical Regression Pills

Chapter 8 - Chapter 8: Physical Regression Pills

Aku benar-benar ingat di [IPTVG], itu adalah Lavender Hijau. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Hillda"

"Ya, Nona Muda"

"Apakah kamu tahu lavenderw hijau?"

"Apakah itu?"

Seperti yang diperkirakan, dia tidak tahu.

'Apakah karena Dahlia yang pertama menemukannya sehingga diberi nama Lavender Hijau?'

Namun ketika aku mengingat narasi dalam novel, tidak terasa seperti itu sama sekali.

Aku mengerang

Di hari itu, para pelayan yang saling menatap membuka pembicaraan dengan hati-hati.

"Permisi Nona Muda"

"Yaa"

"anda hanya membaca buku saja beberapa terakhir ini, mengapa anda tidak bermain diluar saja?"

Greta setuju dengan kata-kata Hilda.

"Jika seseorang hanya membaca buku, jamur akan tumbuh di kepalanya"

Mata para pelayan yang setuju, memelas. Sepertinya mereka sangat merasa kasihan padaku, yang terjebak dikamarku tanpa satu orang pun teman.

Kalau dipikir-pikir sudah 4 hari sejak aku mulai menghabiskan seluruh waktuku dikamar saja. Kecuali saat jadwal membaca Bahasa Kuno, aku bahkan makan dikamar.

'Memang agak jenuh'

Haruskah aku pergi mencari udara segar?

"Okee, aku mau keluar"

"Seperti yang diharapkan, anda pasti bosan, kan? Greta, bawakan mantel Nona Muda"

"Baik"

Setelah memakai mantel, aku pergi keluar bersama Hilda dan Greta.

Tujuannya adalah jalan setapak. Di Kastil Astra yang super besar, selain taman, ada beberapa jalan setapak serta rumah kaca.

Aku melompati bebatuan dari satu kelainnya di jalan setapak.

"Dengan berada diluar, pikiran anda menjadi lebih jernih kan?"

"Ya!"

Jalan setapak yang direkomendasikan oleh pelayan itu sunyi dan menenangkan. Tempat ini lebih terpencil dari semua tempat lainnya, jadi tidak dihiasi secara artifisial. Ada juga bunga-bunga liar yang tumbuh secara alami.

"Dingiin, tapi banyak sekalii bunga"

"Karena alat sihir memiliki efek yang luar biasa, begitu banyak bunga bermekaran bahkan di musim dingin"

"cantiik sekali"

"Haruskah kita membuat mahkota bunga? Bunga liar memiliki batang yang ringan, sangat cocok untuk membuat mahkota bunga"

Aku berjongkok disatu sisi jalan setapak bersama para pelayan. Dengan hati-hati aku memetik beberapa bunga dan mulai membuat mahkota bunga.

Butuh waktu lama untuk menenun satu mahkota karena tanganku kecil dan otot-ototku belum sepenuhnya berkembang.

Melihatku yang benar-benar fokus, para pelayan menyaksikan dengan gembira.

"Anda bekerja begitu keras, kepada siapakah anda akan memberikannya?"

"Aku akan berii Conrad"

"Nona Muda pasti sangat menyukai Tuan Conrad"

Tentu saja, dia adalah sumber informasi berhargaku Sampai sekarang satu-satunya yang bisa kupercaya di Kastil adalah Conrad.

Para pelayan adalah orang-orang baik, tetapi mereka tidak punya pilihan selain mengikuti perintah Kepala Pelayan.

Dan Viscount Debussy yang sering kutemui adalah orangnya Kakek.

"Itu akan cantik jika anda menenunnya dengan bunga sakura"

Greta memetik bunga dari pohon. Lalu Hilda berkata

"Itu bukan bunga sakura, itu bunga aprikot. Ini adalah pohon aprikot tahu"

"Oh...". Karena malu, Greta menggosok-gosokan tangannya ke celemeknya.

Aku mengambil bunga yang ada di genggaman Greta.

"bunga aprwikot dan sakura miriip. aku pun bingung"

"B-benarkan?"

"Yap!".

ini bukanlah hal yang memalukan.

'karena keduanya terlihat sangat mirip ... oh?', dengan mata terbuka lebar, aku melompat.

Hilda dan Greta yang sedang berjongkok, menatapku. "Nona Muda?"

"Aku akan pergwi ke kamar"

"Apakah anda tidak jadi memberikan mahkota bunga ke Tuan Conrad?"

"Hillda, antarkan ke dia!".

Lalu aku segera berlari kembali ke kamarku.

'Itu bukan Lavender'

ada bunga yang tidak mudah dibedakan seperti bunga aprikot dan bunga sakura. Begitu juga dengan Lavender dan Lilyturf. Dari sudut pandang Dahlia, Lilyturf pasti terlihat seperti Lavender. Keduanya terlihat sangat mirip.

'Bukan Lavender Hijau sama sekali. Ini Lilyturf Hijau!"

Aku membuka buku ilustrasi tanaman. Dengan cepat aku membuka halaman buku untuk menemukan bagian dimana Lilyturf muncul.

[Lilyturf]

Asparagal yang memiliki penampilan berbunga, mirip dengan Lavender dan tumbuh dengan baik ditempat teduh yang kering. Sangat jarang kuncupnya yang mekar berwarna hijau.

'Seperti yang diharapkan!'

Dengan penuh semangat aku mengingat karakteristik tempat bunga Lilyturf bertumbuh dari dalam buku. Aku senang sekali menemukan petunjuk penting, tetapi aku bingung, harus dari mana aku mulai mencari karena Kastil Utama sangatlah luas.

Bahkan setelah aku berkeliaran ditempat teduh sepanjang hari, aku tidak bisa menemukannya sedikit pun.

Rasanya seperti mencari jarum di pantai berpasir.

Tapi pada sore hari ke lima.

'Aku menemukanmu! Bukan, aku menemukan Lilyturf!'

Aku mengangkat kedua tanganku yang sepenuhnya tertutup tanah.

Diantara bunga-bunga ungu, ada bunya kueeciiiil yang pada pandangan pertama akan dikira daun.

Ini adalah bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat Pil Regresi Fisik

***

Sisa bahannya mudah didapatkan. Karena Kastil memiliki segalanya. Aku pergi ke mana-mana dan hanya tinggal menjulurkan tanganku.

"Tolong berwi saya sedikiit tepung"

-begitu saja, aku bisa mendapatkan semua bahannya.

Tepung diperoleh dari dapur, Evening Primrose didapatkan dari gudang obat. Aku tidak lupa mengambil kolostrum kuda dari kandang.

Dan begitu lah...

'Bagus!'

Sehari sebelum ulang tahun Kakek, aku menyelesaikan obatnya.

Karena hanya ada satu tangkai Lilyturf Hijau, yang merupakan bahan baku, jadi hanya bisa menghasilkan dua botol. Tapi ini sudah cukup.

Aku tertawa nyaring penuh semangat.

Pelayan yang baru saja tiba berbicara kepadaku.

"Anda ada dikamar hari ini"

"Sekarwang aku tidak pergwi lagi keluar"

Karena obatnya sudah selesai.

Melihatku yang terlihat sangat senang, para pelayan tersenyum.

"syukurlah, karena anda harus mencoba gaun anda hari ini"

Bagian administrasi memesankan gaun-ku untuk perjamuan ulang tahun Kakek. Sepertinya sudah diselesaikan juga hari ini.

Aku menuju ke Ruang Tamu. Orang-orang yang membantu berganti pakaian sudah tiba lebih awal, mereka sudah menyiapkan beberapa gaun dan berbaris.

Nyonya Rita yang mendekat sebagai perwakilan tim rias berbicara dengan wajah ramah.

"Apakah anda menyukainya?"

Tentu saja!

Aku mendekati orang-orang yang memegang gantungan baju dengan gaun menggantung padanya.

Wow, Whoaa-!

Itu sangat indah sampai aku tidak bisa berkata-kata. Panjang gaunnya hanya sampai semata kaki agar anak-anak tidak tersandung oleh ujungnya dan terjatuh. Berbagai permata ditempelkan diatas sulaman yang terbuat dari benang emas. Itu tampak seperti bunga yang bermekaran di tanaman rambat. Sungguh gaun yang hanya akan dikenakan oleh anak bansawan.

"Cantiik...", aku meraih pipiku dengan kedua tangan kecilku dan mengerang

tawa meledak di sekitarku.

Hilda menyeringai, mungkin aku yang sedang terpesona itu lucu.

"Itu karena Nyonya Rita adalah seorang desainer yang bisa membanggakan keahliannya bahkan Kastil Astra ini!"

"Astaga, anda berlebihan"

"Apa maksud anda? Saya dengar bahkan Keturunan Tidak Langsung juga berusaha mencari Nyonya Rita, tapi tidak membuahkan hasil"

Kalau dipikir-pikir itu aneh.

Nyonya Rita adalah seorang desainer populer. Selama musim pesta terakhir, dia telah menerima pujian tertinggi untuk pakaiannya yang unik dan indah. Itu sebabnya aku yakin Keturunan Langsung juga akan tertarik olehnya, tetapi kenapa dari semua orang, dia memilih untuk membuatkan pakaianku? Aku kan tidak memiliki kekuasaan.

Nyonya Rita menutupi salah satu pipinnya dengan tangannya dan berkata.

"Tuan Conrad cukup menakutkan"

"Tuan Conrad?"

"Saat membuat pesanan, dia meminta saya untuk men-cap sebuah kontrak"

"Kontrak?"

"Ya. Butik kami didedikasikan untuk para bangsawan, jadi ini pertama kalinya aku melihat yang seperti itu"

"Lagi pula siapa yang akan mencoba menipu bangsawan dengan membuatkan mereka pakaian?"

"Awalnya kita tidak berani menyetujui kontrak"

"Benar..."

"Tapi setelah men-cap-nya, dia berkata bahwa aku hanya bisa mengerjakan satu gaun untuk pesta ulang tahun Duke"

"Astaga!"

"Jadi kami hanya mengerjakan gaun Nona Elliotte kali ini"

'Conrad luar biasa!'

itu adalah hal yang lumrah untuk menempatkan hati mereka ke pakaian orang yang berpangkat lebih tinggi. Itu sebabnya Conrad melarangnya berbisnis dengan pihak lain sama sekali. Ia khawatir Nyonya Rita akan membuat pakaian-ku secara sembrono, karena beliau akan terlalu sibuk menaruh hatinya pada pakaian Keturunan Langsung lainnya.

'Ya ampun, dia benar-benar pekerja yang sangat baik'

Aku bangga menjadikan Conrad sebagai orang kepercayaanku sehingga aku tertawa lepas.

Saat itulah- BRAK!

suara keras terdengar dari pintu Ruang Bertamu yang dibuka.

"Orang-orang idiot! Kalian bahkan tidak bisa mendapatkan salah satunya!"

"Karena itu adalah sesuatu yang hanya ada di legenda..."

"Tidak mungkin ada yang tidak bisa kamu dapatkan! Di Astra kalian bisa mendapatkan apa saja jika kalian mau mencoba!"

itu adalah Liantyn.

Dengan wajahnya yang memerah, anak itu membentak pengasuhnya.

"Mereka tidak tulus. Mereka mengabaikanku karena aku memiliki peringkat terendah di antara Keturunan Langsung!"

"Jangan seperti itu... bagaimana kalau anda mencari sesuatu yang berbeda? Besok sudah hari perjamuan ulang tahun..."

"Berisik! Harus telur Dewa Naga! Pokoknya harus telur Dewa Naga!"

Liantyn berteriak dan menoleh. Dia melakukan kontak mata denganku yang juga berada diruang bertamu. Ketika dia melihat Nyonya Rita bersamaku, ekspresinya berubah.

Orang-orang butik dengan cepat membungkuk, begitu juga untuk para pelayan.

"Kami menyapa Kesayangan Keluarga"

"Aku pikir karena para sepupuku, anda menolak pesanan-ku..."

"...."

"Untungnya aku tidak memesan. Apakah gaun yang dibuat oleh orang yang tidak punya mata, pantas untukku?"

Liantyn yang berkata demikian berjalan dengan langkah besar.

Kemudian dia mengangkat botol tinta di atas meja dan menuangkannya ke pakaianku.

"Astaga!"

"Ya Tuhan...!"

Hilda dan Nyonya Rita menjadi pucat.

Liantyn menatapku tanpa memperdulikan sekitarnya.

"Aku membuatnya jadi lebih cantik supaya itu cocok denganmu, kamu pastinya senang kan?"

Puk

Anak yang melemparkan botol tinta ke lantai tersenyum cerah.

Aku berjongkok dan mengambil botol tinta.

"Nona Muda...."

Mungkin dia mengira aku sangat kecewa, Hilda yang jantungnya lemah tidak tahu harus berbuat apa..

Tapi aku...

PRANG!

"KYAAAA-!"

Aku melemparkan botol tinta ke Liantyn

"...!"

"...!"

"...!"

Mulut semua orang diruangan itu terbuka lebar.

Liantyn yang bahunya terpukul oleh botol tinta, gemetar. "Apa yang kamu..."

"Kamu bilang itu cantiik"

"A-Apa?!"

Aku tersenyum lebar. "Aku juga membuat kakak cantiik!"

Wajah Liantyn memerah seolah-olah dia akan meledak. Gemetar untuk sesaat, anak itu dengan cepat mengangkat tangannya.

"Kau...!"

"Apa yang sedang terjadi?", suara-suara familiar terdengar dari ambang pintu.

Itu adalah Viscount Debussy dan Conrad.

Liantyn memegang lengannya erat-erat dan menggigit bibirnya. Kemudian menatap Viscount Debussy dengan ekspresi sedih.

"Ini si Elliotte-"

"Kakak bilang akan jadi cantiik jika kita sempwotkan ini"

"Bukan itu-"

"Saya juga membuat kakak cantiik!"

"Tidak aku-"

"Ya kaan? Kakak bilang bisa tambah cantiik"

"Biarkan aku bicara-"

"Tapi kenapa Kakak maarah?"

Ketika aku memotong semua kata-kata Liantyn, dia tampak marah tapi tak berdaya.

'Kau pikir aku akan membiarkanmu mengadukan-ku?'

Alis Viscount Debussy berkerut, "saya mengerti"

Dia kemudian menatap Nyonya Rita. "perbaiki gaun Nona Elliotte dengan baik dan bawa kembali"

"Baik, Viscount"

Ketegangan sudah berakhir.

Namun jelas perihal ini akan sampai ke telinga Kakek.

Itu sebabnya Liantyn berusaha keras untuk terlihat baik di hadapan Viscount Debussy, bukan?

"Sampai jumpa", setelah mengatakan itu, Viscount Debussy menundukkan kepalanya.

"Viscount! tunggu sebentar, Viscount!". Liantyn mengejarnya dengan panik.

Aku menyeringai melihat punggung anak itu.

'Sudah kubilang, aku yang terbaik dalam mengadu, tahu?'

***

Liantyn meninggalkan ruangan dengan gemetar. Dia mencoba menjelaskan insiden botol tinta sambil mengejar Viscount sepanjang sore.

Tapi beliau hanya tersenyum.

"Anda tidak perlu membuat alasan kepada saya. Karena saya cukup paham dengan situasinya"

Dia mengepal tinjunya dengan erat.

'Pelacur licik. Kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja?'

Liantyn berjalan dengan menghentakkan kaki.

Pengasuhnya yang menunggu diluar, dengan cepat mengikutinya dari belakang. "Nona Muda, anda mau pergi kemana?"

"Dimana kamar si jalang itu?"

"Ya?"

"Aku sedang berbicara tentang kamar anak sial berdarah kotor itu!"

"Saya dengar itu dilantai 3 di gedung yang terpisah"

Liantyn menggigit bibirnya dengan keras.

'tempat tinggalnya ada di gedung yang terpisah'

Wilayah Pendidikan untuk generasi ke-3 (cucu-cucu Duke) ada di gedung baru. Kamar tidur juga tersedia di gedung baru.

'apalagi tidak ada kamar tambahan di gedung baru. berani-beraninya bocah kotor itu malah tinggal di bangunan terpisah...'

Memasuki lorong lantai 3, Liantyn langsung menuju kamar Elliotte.

Penjaga yang menjaga kamar Elliotte menyapa, "Nona Muda Elliotte-nya.."

"Minggir!". Liantyn mendorong penjaga dan menerobos kedalam.

Pengasuh Liantyn menyerahkan beberapa koin emas kepada penjaga yang kebingungan. "Kamu tahu bagaimana harus bersikap kan?"

"S-Siap!". Penjaga itu dengan cepat menyembunyikan koin emas di tangannya dan mundur.

Liantyn yang memasuki ruangan, mengerutkan kening.

Tidak ada seorang pun didalam.

Tidak ada Elliotte, bahkan tidak ada satu pun pelayan.

"CK". Liantyn mendecak lidahnya dan melihat ke sekeliling ruangan.

Ruangan itu lusuh tanpa ruang tamu, ruang belajar, atau pun ruang ganti pakaian. Kondisinya tidak bisa dibandingkan dengan kamarnya di gedung baru. Perabotan satu-satunya adalah tempat tidur, lemari, dan meja.

'Bahkan mejanya sudah usang...'

Liantyn membuka laci meja dengan kasar. Tapi ada yang aneh didalamnya.

"Botol obat?"

Sebuah pita diikat dengan buruk ke botol obat yang terlihat longgar. Disebelahnya ada kartu kecil bertuliskan huruf tak beraturan.

[Selamat ulang tah un Kak kek sehat ya]

Dilihat dari kalimat yang kacau, sudah jelas kalau si jalang itu yang menulisnya.

"Dia bahkan berani menyiapkan hadiah dengan posisinya?"

"Obat apa itu?"

"Cobalah memakannya, Nanny"

"...ya?". Pengasuh itu enggan. Apakah anak itu baru saja menyuruhnya untuk menyelidiki obat misterius dengan memakannya?

"Biasanya itu obat suplemen"

"Bukankah aku memberitahumu untuk mencoba memakannya?!"

"...."

Ketika Liantyn dengan kasar mencengkram tangannya dan meletakkan obatnya, pengasuh hanya bisa melihatnya dengan mata gemetar. Tidak ada yang bisa menghentikan Liantyn ketika ia bersi keras. Jika seseorang tidak mendengar perintahnya, tidak bisa dibayangkan kekacauan seperti apa yang akan terjadi.

Ia meminum obat dengan mata tertutup rapat.

"katakan padaku jika kondisi tubuhmu terasa aneh. Aku akan meledakkannya pada hari ulang tahun Kakek"

Lalu, Liantyn menutup laci dengan kasar.

'Belum waktunya untuk berurusan dengan si rendahan ini'

Ia harus mengurus sepupu yang lainnya dulu. Karena prestasinya yang buruk di pelatihan, dia terdorong ke peringkat terakhir. Dia harus terlihat baik oleh Kakek, agar bisa mengembalikan pangkatnya.

Lalu sesuatu terjadi

"Ah...?". Pengasuh mengatupkan dagunya

"Apa? Kenapa?"

"Gigi saya tidak sakit lagi, Nona Muda"

"Apa katamu?"

"Akhir-akhir ini gigi saya sangat sakit bahkan saya tidak bisa makan dengan benar, tapi sekarang tidak sakit sama sekali."

Liantyn buru-buru membuka laci meja lagi. Dia meraih botol obat yang tersisa.

"Apa kamu bilang bahwa obat macam ini memiliki efek sperti itu? Bagaimana si darah kotor bisa mendapatkan ini?"

"Itu pasti Conrad Martial"

"Conrad? Ajudan kakek?"

"Kudengar dia juga yang memonopoli Nyonya Rita, untuk membuat gaun Nona Muda Elliotte"

Conrad Martial adalah orang yang terkenal karena kemampuan luar biasanya. Karenanya di usia yang masih muda, dia menjadi Ajudan Duke Astra.

'Bodohnya dia menyia-nyiakan obat ini pada si darah kotor'

Liantyn menatap botol obat. "Obat ini terbuang sia-sia untuk si jalang itu"

Dia memasukan botol obat kedalam sakunya. "Hentikan pencarian telur Dewa Naga. Karena aku sudah mendapatkan hadiah untuk Kakek".

Liantyn tertawa angkuh