"Menguasai dunia?, ternyata kau benar-benar iblis yang kejam ya, Himari... "
Dengan muka sebal dan menggembung kan pipi, Himari menyangkalnya.
"Hmmmpp.... itu mah aku yang dulu....., sekarang aku sudah jadi baik kok.. "
"Kamu jadi baik karena takut dihukum Natash kan.. "
Himari memukul mukul punggung ku dengan tangannya.
"Tidak tau.... aku benar-benar ingin jadi baik... " masih dengan pipi yang menggembung.
"Iya.. iya... aku paham... "
***
Diatas bukit yang berada tidak jauh dari kerajaan beastman.
Beridiri seseorang dengan jubah yang bergerak mengikuti hembusan angin, wajah yang ditutupi oleh topeng membuat identitas nya pun tidak diketahui.
Dari belakang pria itu, Selle berjalan mendekati nya sambil membawa sebuah buku ditangannya.
"Apakah kau berhasil mendapatkan nya?. " Tanya orang itu sambil meletakkan tangan kanan nya diatas pedangnya.
Selle pun mengangkat itu, dan memperlihatkan nya.
"Ini yang kau cari.... ambillah... " lalu Selle melemparkan buku itu padanya. Saat orang itu menangkap nya, disaat yang bersamaan Selle sudah menghilang dari hadapan nya.
Disela sela hembusan angin yang sejuk, terdengar sebuah kalimat.
"Jangan lupa tentang janjimu... "
Sambil mengelus elus sampul buku, pria itu lalu ikut menghilang seperti terbawa angin.
Tanpa diduga, ternyata keberadaan mereka disadari oleh Tohru yang sedang makan diatas menara, dengan tatapan tajam dari seekor naga, dia melihat transaksi yang dilakukan Selle diatas bukit itu, tetapi tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Sepertinya ini akan menjadi sebuah informasi yang menarik, aku akan memberikan ini pada Nian nanti. " dia pun lanjut bersantai menikmati pemandangan kerajaan beastman sambil menghabiskan cemilan nya.
***
Karena luka dari pertarungan ku sebelum nya dengan Arda, aku memutuskan untuk pergi ke tempat medis untuk mendapatkan pengobatan, Himari berjalan mengikuti dari belakang, dengan pipi yang masih besar.
"Kenapa sih... masi marah..? "
"Enggak... kok... "
Walaupun dia berkata seperti itu, tapi terlihat jelas jika dia sedang kesal.
"Ya sudah deh.... aku akan mentraktir mu makan enak nanti... "
Seketika wajah nya bersinar penuh dengan semangat.
"Seriusan... kalau begitu kau kumaafkan... " katanya sambil menepuk nepuk punggung ku.
"Oh iya... kenapa kau sekarang bisa keluar dari dimensi mu sendiri?. "
"Ahh.. itu berkat mu yang sudah mengalahkan Rudra, aku mendapatkan bentuk fisik dan bisa keluar masuk seenaknya.... "
"Jadi begitu ya.... bagaimana dengan kekuatan yang lainnya?. "
"Kalau itu belum sepenuhnya pulih... jadi aku belum bisa memberikan semua kekuatan ku padamu, yang sekarang hanya serpihan kecil sisa pertarungan ku dahulu saja... "
"Ya sudah tidak apa, aku akan membuat diriku kuat dengan usahaku sendiri. "
"Yakin kau tidak mau kekuatan penuh... milikku, kau akan menjadi sangat kuat lo... " kata himari sambil menyikut ku dengan pelan.
"Nanti saja... saat waktunya diperlukan, aku akan memikirkan tawaran mu itu... "
Kami pun sampai di tenda medis dekat dengan kastil, disana terlihat para perawat berlarian kesana kamari karena banyak prajurit yang terluka memerlukan perawatan segera, Ratu Yuzure yang berada disana membantu mengkoordinasikan keadaan dan merawat beberapa prajurit yang terluka.
"Hai... Yuzure... bisakah kau menyembuhkan ku juga... "
"Bentar ya... aku akan menyelesaikan ini dahulu, baru aku akan mengurusmu. "
Setelah menyembuhkan prajurit terakhir, dia lalu menghampiri ku. Dia menempelkan tangannya di luka ku dan mulai merapalkan sihir penyembuhan. Seketika semua luka yang kuterima sembuh dan badan ku menjadi kembali segar.
"Nah sudah.... "
"Terimakasih.... Yuzure... "
Saat aku ingin pergi, dia menarik tangan ku.
"Ada apa..?. "
"Nanti saat makan malam, aku ingin membicarakan sesuatu. " kata Yuzure dengan wajah yang serius. Aku pun hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan nya