Chereads / Berinkarnasi ke Dunia Lain / Chapter 42 - Ep 42 : Orang Berjubah

Chapter 42 - Ep 42 : Orang Berjubah

Tanpa mengatakan apapun, dua orang mulai berlari kearah ku. Aku pun memasang kuda kuda dan bersiap untuk pertarungan ini.

Dua orang pertama mulai berlari kearah ku dari kedua sisi yang berlawanan, yang satu melemparkan pisau kearah ku, sedangkan yang satu lagi melemparkan sihir es kepadaku.

Aku pun menaruh kedua tangan ku di tanah.

"Ice wall.. "

Sebuah dinding es terbentuk dan menahan kedua serangan itu. Karena sisi kanan dan kiri ku tertutup dinding es, aku tidak bisa melihat gerakan kedua orang tadi.

Aku pun memutuskan untuk mengambil sebuah batu yang berada di dekat ku lalu melemparkan nya kebelakang.

Prang.....

Secara bersamaan kedua orang itu meninju dinding es ku hingga pecah berkeping-keping. Mereka lalu melanjutkan serangan nya padaku.

"Switch... "

Aku pun berpindah tempat dengan batu yang kelemparkan tadi, aku sudah memprediksi serangan ini dari mereka.

Karena aku yang bisa mengantisipasi serangan itu, mereka pun berakhir dengan meninju satu sama lain.

Melihat kesempatan, aku pun berlari dengan menyeret pedang ku di tanah membuat sebuah jalur retakan.

Saat berlari, aku melemparkan sebuah pisau ke sisi kanan. Setelah itu kembali berlari dan melancarkan serangan pada kedua orang itu.

Aku mengangkat pedang ku dan mulai mengaliri nya dengan mana. Saat aku sampai dihadapkan mereka berdua, merka berusaha menyerang balik secara bersamaan.

"Switch... "

Sebelumnya serangan mereka sampai kearahku, aku kembali bertukar tempat dengan pisah yang tadi kelempar dan berhasil membuat mereka lengah.

"Pedang kehampaan.... "

Aku pun melancarkan serangan pedang kehampaan dengan ukuran yang lebih besar kali ini. Serangan itu telak mengenai mereka, lalu menyeret mereka dan meledak saat menabra sebuah bangunan.

DUar.....

Ledakan itu menghasilkan sebuah suara yang sangat keras dan menarik perhatian penjaga yang sedang berpatroli. Mereka bergegas menuju suara ledaka untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Saat mereka sampai, mereka melihat aku yang sedang bertarung dengan tiga orang berjubah. Saat mereka ingin datang dan membantu, mereka ditahan oleh sebuah pelindung yang menghalangi mereka masuk.

"Tuan apa kau tidak apa apa... "

"Tenang kami akan segera membantumu. "

ucap para penjaga itu berusah untuk menembus pelindung. Sedangkan kedua orang berjubah tadi sudah tergeletak tak sadarkan diri di tengah reruntuhan bangunan.

"Dasar tidak berguna, seperti kata pepatah jika kau ingin menyelesaikan sesuatu kau harus melakukannya sendiri. "

Kata orang itu sambil membuka jubahnya, memperlihatkan tangan kanan yang berbentuk seperti cakar iblis yang mengerikan. Dia perlahan membuka topengnya, memperlihatkan wajah sorang peria dengan wajah separuh manusia dan iblis, dia memiliki tanduk di kepala kanan, taring, dan juga mata berwarna merah.

"Apa ini.... siapa sebenarnya kau?.... "

"Namaku adalah Azazel... aku adalah anak buah kepercayaan Selle, aku datang untuk mengambil nyawamu.... "

"Kalau begitu kita akan selesaikan ini sekarang, aku akan membuat mu menyesal karena menyakiti Tohru.

" Hahahaha.... " sebuah tawa terdengar dari atap sebuah rumah, saat aku melihatnya Himari sedang duduk santai disana.

"Ternyata cecunguk Selle, kukira siapa.... "

Dengan wajah marah, Azazel menujuk Himari laku berkata.

"Diam kau dasar raja iblis sialan, gara gara kau kami semua menderita. "

Mendengar itu, Himari melompat dari atap rumah dan mendarat tepat di hadapan Azazel. Dengan wajah emosi dia mencengkram kepala Azazel lalu menghancurkan seperti sebuah kacang.

Tubuh Azazel pun terjatuh ke tanah.

"Kau tidak pantas mengatakan itu, dasar makhluk campuran... " ucapnya sambil membersihkan darah di tangannya.

Aku berlari mengampiri Tohru dan mengecek keadaannya.

"Tohru... Tohru.... " aku memanggil manggil namanya mencoba untuk menyadarkan nya.

Tohru perlahan membuka matanya.

"Haha..... kau.. menyelamatkan ku lagi... Nian.. " kata nya dengan suara yang lemas, setelah itu dia kembali tak sadarkan diri. Aku pun memutuskan untuk membawa kembali ke kastil untuk mendapatkan perawatan.

Karena pelindung menghilang bersamaan dengan tewasnya Azazel, para penjaga pun bisa masuk dan mengamankan dua orang berjubah tadi.