"Jadi apa yang akan kau lakukan selanjutnya....." ucap Pandora, aku yang tidak sadar akan keberadaannya pun terkejut. Aku melihat di sekitar, ternyata aku telah masuk kembali ke dalam dunia milik Pandora.
"Aku masih belum tahu....tapi yang jelas aku ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya." jelasku pada Pandora.
Setelah itu tidak ada lagi percakapan, kami berdua hanya terdiam tanpa mengucapkan sepatah katapun sembari menyusuri lorong kastil dengan suasana waktu yang membeku.
Walau aku memiliki banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan padanya, aku merasa susah sekali untuk mengatakannya.
"Kau tau..... sebenarnya semua yang kau lakukan akan sia sia..." Memecah keheningan, tiba tiba Pandora mengeluarkan sebuah kalimat yang mengejutkan.
"Apa maksud mu?. "
"Semua ini telah tertulis di dalam suratan takdir, semua kejadian, semua pertemuan, bahkan semua kematian sudah ditentukan oleh sang penulis. "
"Aku masih belum mengerti.... "
Pandora berhenti, lalu mengangkat tangannya dan menunjuk kearah ku.
"Kegagalan ku adalah sesuatu yang mutlak, dan keberhasilan nya adalah sesuatu yang mustahil. "
Mendengar itu, aku pun tidak takut. Dengan berani aku mengangkat kepala ku lalu menepuk dadaku sambil berkata.
"Tak peduli berapa kali aku gagal atau mati, aku akan menyelesaikan ini sekali dan selamanya. "
Pandora menunjukan sebuah senyuman kecil ketika mendengar kata kata yang ku ucapkan. Dia kembali berjalan melewati ku, saat wajah berada di dekat telinga ku, dia berkata.
"Untuk kali ini, akan ku percayakan padamu. Jangan membuat ku kecewa lagi.... "
Bersamaan dengan itu, Pandora pun menghilang. Waktu di sekitar kastil pun kembali normal. Aku hanya terdiam sambil memikirkan apa yang tadi Pandora katakan.
"Kecewa lagi....? apa maksud nya dengan lagi?... "
Aku mencoba mencari jawabannya di kepala ku, tapi nampaknya tidak satupun petunjuk yang kudapat.
Keesokan harinya, kami memutuskan untuk kembali ke desa elf dan melapor pada Lily tentang semua hal yang terjadi di kerjaan beastman.
Berkat kekuatan regenerasi yang dimiliki Tohru, pemulihan diri tidak membutuhkan waktu yang lama.
Sesudah acara makan siang, kami pun pamit kepada Atsuko untuk kembali. Atsuko pun mengijinkan dan mendoakan keselamatan kami di perjalanan. Sebelum pergi dia juga memberikan beberapa bekal pada kami untuk di makan di perjalanan.
Atsuko sempat menawarkan sebuah kereta kuda untuk perjalan kami kembali, tapi aku menolak nya. Kami pun kembali dengan berlari seharian penuh, keesokan paginya kami pun sampai di desa elf.
Setelah sampai, kami pun memutuskan untuk berpencar karena Tohru dan Himari punya tujuan lain, sedangkan aku bergegas menuju pusat desa untuk melapor pada Lily.
Saat masuk ke ruangan kerja Lily, dia terlihat sedang sibuk mengurus berkas berkas yang menumpuk tinggi di mejanya.
"Aku kembali Lily... "
"Ah... Nian... selamat datang, jadi apa yang kau temukan disana?. "
"Aku berhasil mengusir iblis yang berada di kerajaan beastman.... tapi.... "
"Tapi.... apa?.. "
"Ratu Yuzure tidak selamat dalam insiden itu.... "
Lily tampak shock setelah mendengar berita kematian Yuzure. Air mata mulai berjatuhan diatas berkas yang sedang ia kerjakan.
"Begitu... ya.... selamat tinggal teman ku... " Lily menundukkan kepalanya sejenak laku kembali melanjutkan sesi laporan nya.
"Lalu apa ada lagi hal janggal di sana?. "
"Saat penyerangan ratu Yuzure, iblis bernama Selle dan Rosaria muncul. "
"Rosaria katamu?. "
"Iya... "
"Sepertinya ini menjadi masalah yang lebih serius dari yang kita bayangkan. Kita harus mempercepat misi ini sebelum dia berhasil mencapai tujuan nya? " Kata Lily dengan nada panik dan tubuh yang sedikit gemetar.