Chereads / Berinkarnasi ke Dunia Lain / Chapter 44 - Ep 44 : Upacara Perpisahan

Chapter 44 - Ep 44 : Upacara Perpisahan

Hari inj, kerajaan Beastman telah kehilangan ratu mereka. Seluruh warga tampak sedih dan merasa kehilangan, begitu pun aku, walau kami hanya mengenal dalam waktu yang singkat, aku merasa sangat kehilangan.

Keesokan harinya diadakan upacara pemakaman untuk Yuzure dan para prajurit yang tewas berusaha melindungi nya.

Mayat sang ratu dibawa berjalan melewati kota, tangis para penduduk mengiringi kepergian nya menuju peristirahatan terakhir.

Aku hanya melihat dari jendela kamar, aku merasa tidak kuat jika harus ikut mengiringi pemakaman itu. Sedangkan Himari sedang menyuapi Tohru yang terbaring di kasur.

Prakkk...

Aku meninju jendela kamar dengan keras hingga retak, akibatnya darah menetes dari tanganku.

"Sudahlah Nian, itu bukan salahmu... "

"Ta.. tapi.. "

Himari menaruh piringnya diatas meja lalu berjalan kearah ku, lalu dia memelukmu tubuhky dengan erat sambil mengusap kepalaku.

"Kenapa.... kenapa... aku selalu gagal... aku tidak bisa menyelamatkan siapapun, bahkan aku membuat Tohru hampir kehilangan nyawanya.. "

Aku pun terus bergumam di dalam pelukan Himari.

"Ini bukan salah mu, Nian.... " Himari terus mengelus kepala ku dan berusaha menenangkan ku.

Setelah 10 menit berada di pelukan Himari, aku akhirnya berhasil memenangkan diri. Aku melepaskan pelukan Himari.

"Terimakasih..... "

Aku pun pergi dari kamar meninggalkan mereka berdua, aku merasa ingin menyendiri untuk saat ini.

Aku berjalan menyusuri lorong lorong kastil yang kosong, aku pun teringat sebuah memori lama pada saat menjalan kan tugas dengan Welt saat masih bersama dengannya.

Aku ingat ketika kita gagal menjalankan tugas itu dan berakhir tersisa kami berdua yang selamat, saat itu perasaan marah dan sedih terpampang jelas di wajah ku, tetapi... tuan Welt.. dia bahkan tidak berekspresi apapun.

Dengan perasaan marah, aku memakinya karena terlihat tidak peduli dengan teman teman kita yang terbunuh disana. Dia hanya memandangi ku tanpa ekspresi, tapi terlihat jelas matanya menahan tangis.

Dia memegang pundakku, lalu mengakatan sebuah perkataan yang membuatku terkejut.

"Jika aku bisa betukar tempat dengan mereka, aku akan melakukan nya.. "

Tanpa sadar aku pun sampai di taman kerajaan, melihat sebuah pohon besar di tengah taman, aku memutuskan menenangkan diri dengan berbaring di bawah nya.

Sembari melihat daun daun yang berjatuhan... aku memejamkan mata sambil terus melamunkan tentang kejadian semalam.

tak.... tak... tak...

Aku mendengar sebuah langkah kaki.

Tak... tak... tak...

Langkah itu semakin dekat kearah ku.

Saat langkah kaki itu tidak terdengar lagi, aku membuka mata dan menemukan Pandora sedang berdiri menatap ku.

Bersamaan dengan kedatangan nya, waktu di sekitar seketika terhenti.

"Mau apa kau?... "

Tanpa menjawab pertanyaan ku, pandora mengeluarkan sebuah cincin dari sakunya dan melemparkan nya kearah ku, setelah itu dia berjalan pergi.

"Untuk apa cincin ini?. ... "

"Anggap saja permintaan maaf dariku karena tidak menduga jika Rosaria akan ikut campur dalam masalah ini. "

Dia pun kembali menghilang bersamaan dengan kembali nya waktu seperti semula.

Aku pun berbarinh sambil melihat cincin itu, setelah nya aku memakai cincin itu dan kembali memejamkan mata.

Karena tubuhku yang lelah, tidak tidur semalam. Aku pun terlelap di bawah pohon hingga sore hari, saat sebuah Pelayan membangunkan ku dan menyuruh ku untuk menemui nya di aula kerajaan.

Aku berdiri, membersihkan bajumu yang kotor terkena daun yang berjatuhan lalu pergi bersama pelayan itu menuju aula kastil.