Saat aku kembali ke kamar, aku langsung membangunkan Tohru untuk memberitahukan tentang rencana Arda yang akan membunuh ratu esok hari.
Aku pun menggoyang goyang Tohru untuk membangunkan nya.
"Ada apasih Nian, kau gatau ini masih malam. " ucap nya sambil mengusap mata dan menguap.
"Aku punya kabar penting, Esok hari Arda akan merencanakan pembunuhan pada ratu Yuzure, kita harus segera menyusun rencana. "
Ketika mendengar itu, Tohru pun langsung memasang telinga untuk mendengarkan.
"Jadi bagaimana rencananya?. "
Aku lalu berjalan ke jendela dan menunjuk kearah sebuah menara di tengah kota.
"Karena esok Arda akan membuat kerusuhan di tengah kota, aku ingin kamu berjaga disana. "
"Apa yang harus kulakukan disana?. "
"Karena jarang ada orang disana, aku hanya ingin kamu mengamati, dan saat kamu keluar dari kastil bila ada yang bertanya dimana aku, bilang saja dia sudah pergi duluan ke tempat kejadian. "
"Lalu kau akan melakukan apa sampai perlu alibi seperti itu?. "
"Aku akan bersembunyi di ruang ratu, dan menghentikan Arda. "
"Kalau begitu aku mengerti, serahkan padaku. "
Keesokan harinya, muncul beberapa monster di tengah kota. Para penjaga yang berada di kastil segera turun tangan untuk membantu menangani masalah itu.
Sesuai rencana, Tohru juga ikut keluar kastil untuk menuju tempat kejadian. Saat hendak keluar, dia berpapasan dengan Arda di gerbang kastil. Arda pun menghentikan nya dan menanyakan tentang ku yang tidak bersama Tohru.
"Dimana Nian, dia tidak bersamamu?. "
"Dia sudah berada di pusat kota duluan, aku ingin pergi untuk menyusulnya."
Sebuah senyuman nampak di wajah Arda.
"Kalau begitu hati hatilah, aku akan mengevakuasi ratu terlebih dahulu. "
Tohru pun meninggalkan kastil, dan pergi menuju tempat yang ku katakan, sedangkan Arda berjalan menuju ruang tahta dengan berapa anak buah nya.
Bruakk....
Pintu tahta pun di dobrak dengan paksa, karena sebagian besar penjaga pergi untuk membantu keributan di kota, jadi diruang tahta hanya ada 2 penjaga yang mengawal ratu Yuzure.
"Apa apaan ini, Arda.. "
Arda mengacungkan pedangnya kearah sang ratu.
"Hari ini, adalah hari dimana kematian mu akan menjadikan beastman ras terkuat di negeri ini. "
Dengan aba aba dari nya, anak buah Arda mulai berlari maju bergerak untuk menghabisi sang ratu.
Kedua penjaga yang tersisa pun terbunuh tanpa memberikan perlawanan yang berarti, itu karena semua anak buah Arda adalah 10 prajurit beastman terkuat yang berada di bawah kepemimpinan Arda.
"Inilah akhirnya ratu, terimakasih atas kepemimpinan nya selama ini. Jadi sekarang MATILAH!!.. "
Arda berlari menuju sang ratu bersiap untuk menyerang, sedangkan anak buahnya hanya melihat dari samping. Sang ratu pun bangkit dari duduk nya dan mengeluarkan sebilah pedang dan bersiap untuk bertarung.
"BERANINYA KAU ARDA, AKAN KUPASTIKAN HUKUMAN MU KALI INI ADALAH KEMATIAN!!. "ucap sang ratu dengan penuh amarah.
Arda pun melancarkan serangan pertama nya, dia melancarkan tebasan dari arah kanan. Tapi tiba-tiba pedang miliknya tertahan oleh sesuatu, disaat dia melihat ternyata Nian sudah berada di depan nya sambil menggenggam bilah pedang Arda, darah bercucuran dari telapak tangan ku.
"A.... apa bagaimana kau disini, bukankah kau ada di kota. " kata Arda dengan wajah terkejut.
Dengan menyeringai dan wajah megejek aku pun berkata.
"Kau sih bodoh, mengapa percaya yang begituan sih."
Setelah itu, Arda berhasil melepaskan pedangnya dari genggaman ku lalu melompat mundur untuk bergabung bersama anak buahnya yang lain.