Saat pulang kerumah, aku segera pergi menuju ke desa untuk mengambil adikku dan membawanya pulang.
Saat aku sampai disana, Anastasia terlihat bahagia dia berlari dan memelukku untuk melepas rindu selama 2 tahun tidak bertemu.
"kami baik baik saja kan, tambah tinggi aja kamu. " ucap ku sambil mengelus elus kepala Anastasia.
"Iya kakak, aku baik baik saja. "
Setelah berbincang sebentar dengan nenek, aku pun segera pulang dengan Anastasia. Dengan pekerjaan ku yang sekarang aku tidak lagi khawatir dengan masalah ekonomi.
Setiap hari nya terlihat begitu bahagia, kehidupan ku bersama adikku. tidak ada yang bisa memisahkan kita sekarang.
Pada saat malam tahun baru, aku dan adikku merayakan nya dengan makan malam bersama.
"Apa makan malam hari ini?. "
"Kare dan ayam goreng dengan beberapa hidangan kue untuk penutup. " kata Anastasia sambil memasak di dapur. Saat hidangan sudah matang, aku membantunya membawa makanan ke meja lalu kami makan malam bersama.
Saat saat yang sangat kurindukan setelah 2 tahun tidak bertemu dengan adikku, aku merasa jika hari ini adalah hari yang paling istimewa.
Walaupun sudah mendapatkan kehidupan yang aku idam idamkan, semua kesenangan yang aku dapatkan perlahan mulai sirna. Saat tugas pertama ku datang.
Sebagai organisasi rahasia kami memiliki tugas untuk membasmi segala ancaman di belakang layar tanpa diketahui siapapun. aku pun menjalankan pekerjaan ini selama 2 tahun, sudah banyak korban yang kubunuh dan juga banyak orang tak bersalah menjadi korban.
Perasaan itu lama kelamaan mulai menumpuk di didalam hatiku. Ketika suatu hari aku menemukan siapa pembunuh orang tuaku berada. Dengan perasaan yang campur aduk dan juga keinginan balas dendam, aku pun mencoba menghabis mereka semua sendirian pada malam itu, akan tetapi....
"Uwahh..... "
Aku terbangun dari tidurku, beberapa hari ini aku terus mengalami mimpi itu lagi dan lagi. Aku memegang kepalaku.
"Apakah ini sebuah kutukan?. Sepertinya bukan. "
Masih terduduk di sofa, aku memandangi telapak tangan ku, lalu bergumam.
"Semoga kau baik baik saja, adikku. "
Tanpa sadar air mata mulai menetes membasahi pipiku. Aku pun mengusap air mata itu lalu berdiri dan berjalan kearah jendela kamar, terlihat jika hari masih gelap.
Aku memutuskan untuk berjalan jalan keluar untuk mencari udara segar. Saat aku membuka pintu kamar, terlihat suasana lorong kastil yang kosong.
Aku melihat sekeliling, tidak ada pelayan ataupun penjaga yang bisa ku minta arah, jadi aku berinisiatif untuk mencari sendiri jalan keluar dari kastil ini.
Aku berjalan mengitari lorong kastil, tapi tak kunjung menemukan pintu keluar.
Disaat aku melewati sebuah ruangan , aku tak sengaja mendengar sebuah percakapan seseorang. Aku pun menyadarkan diri ku di dekat pintu yang sedikit terbuka untuk mendengar percakapan itu.
"Jadi bagaimana rencana?. "
"Ini sulit.. dengan ada mereka disini, kita akan kesulitan membunuh sang ratu. "
"Apakah kau ada cara lain?. "
"aku punya sebuah rencana, kita akan membuat kekacauan di kota. dan pada saat semua orang lengah kita akan membunuh ratu, kalau menyalahkan mereka berdua atas kematiannya. "
"Rencana mu bagus juga, Arda. "
Setelah mendengar cukup banyak, aku pun bergegas pergi sebelum mereka mengetahui keberadaan ku disini.
"Jadi Arda ya, dengan siapa dia berbicara... apakah itu pria bertopeng... apapun itu, aku harus memberitahu Tohru tentang rencana mereka besok. "
Aku pun segera kembali ke kamar tamu.