Di dalam sebuah kuil, terlihat ada beberapa orang menggunakan jubah berwarna merah sedang mengelilingi para warga desa yang ditangkap.
"Dengan pengorbanan ini, kita akan membangkitkan tuan kita kembali ke dunia fana ini, kalian para manusia matilah demi ritual ini. "
Kata seorang yang mengenakan jubah serta topeng merah, dia berdiri diatas mimbar bersiap untuk memulai ritual itu. Sedangkan para warga hanya pasrah tidak bisa berbuat apapun.
***
Aku dan Anastasia masih dalam perjalanan menuju desa elf, kami berjalan memasuki hutan yang lebih dalam, banyak pepohonan lebat yang menutupi sinar matahari sehingga hutan pun terlihat gelap.
"Apakah masih jauh?. "
"Sebentar lagi kita akan sampai. "
Setelah 15 menit berjalan, kami berdua akhirnya sampai ke sebuah gua dengan dua orang elf yang menjaga pintu masuk.
Melihat kami, para penjaga menodong kan tombak dan menanyakan apa maksud kedatangan kami.
"Berhenti, siapa kalian, mau apa kalian kesini. "
Anastasia pun maju dan menjelaskan kedatangan kami.
"Kami kesini ingin bertemu dengan ratu Lily, aku Anastasia kenalannya. "
Setelah mendengar perkataan Anastasia, para penjaga itu melihat satu sama lain lalu menganggukan kepala mereka. Tanpa basa basi, mereka tiba-tiba menyerang kami berdua.
Tapi Anastasia berhasil mengalahkan mereka dan membuat mereka tak sadarkan diri.
"Sepertinya ada yang aneh disini, kita harus bergegas, Nian. "
Anastasia menarik tangan ku masuk kedalam gua itu, ketika didalam terlihat sebuah portal, kami pun berlari memasuki portal itu.
Disaat sampai di sisi lain portal, kami melihat sebuah desa yang mengelilingi sebuah pohon yang sangat besar, dan sebuah bangunan besar yang berada tepat di depan pohon itu. Disana terlihat banyak sekali prajurit elf yang berpatroli menjaga desa, sedangkan banyak berkumpul prajurit di pintu masuk pohon besar.
Anastasia menunjuk kearah bangunan di depan pohon itu.
"Itu adalah bangunan utama di desa elf ini yang dibangun di depan pohon suci. "
Anastasia sekali lagi melihat sekeliling desa.
"Tapi aneh, kota ini biasanya ramai penduduk elf yang beraktivitas, tapi sekarang hanya ada prajurit di mana mana. "
"Sepertinya sudah terjadi sesuatu di desa ini, ayo kita cari tahu. " Anastasia mengangguk, kami berdua pun berjalan menyelinap melewati para prajurit yang berjaga di sekitar desa.
Setelah berhasil, kami pun sampai di depan pintu masuk. Karena para penjaga yang berkumpul di depan, kami terpaksa untuk bertarung melawan mereka semua.
Para prajurit yang melihat kami, segera mengacungkan senjata dan siap bertarung.
Aku dan Anastasia segera melesat maju, menghajar setiap prajurit yang ada disana. tanpa perlawanan berarti kami berdua berhasil mengalahkan semua prajurit itu, kami pun pergi masuk ke dalam bangunan pusat desa elf.
Saat kami masuk, terlihat seorang wanita elf dengan rambut putih dengan mahkota dan gaun hitam sedang duduk di singgasana.
"Itu Lily.. " Kata Anastasia sambil menunjuk wanita itu.
Di belakang nya tiba-tiba muncul sosok berjubah dengan topeng merah menutupi wajahnya, dia mendekat diri ke Lily lalu membisikkan sesuatu kepadanya.
Setelah itu, dia pun pergi ke sebuah ruangan bawah tanah yang tak jauh dengan singgasana.
Lily berdiri dari singgasana nya, mengeluarkan pedangnya dan siap menyerang.
"Woii.. Lily, ini aku Anastasia apakah kau sudah lupa dengan temanmu sendiri ha?. "
Anastasia mencoba berbicara kepada Lily, namun tidak ada reaksi apapun darinya. Melihat bahwa tidak ada cara untuk berbicara dengan nya, Anastasia mengeluarkan pedangnya dan bersiap untuk bertarung dengan Lily.
"Nian, biarkan aku yang mengurus Lily, kau pergilah mengejar orang itu. "
Mendengar intruksi Anastasia, aku pun pergi masuk ke ruangan bawah tanah.
Bwammm..
Saat aku melihat lagi kearah Anastasia, meraka berdua sudah beradu pedang dengan kuat sampai lantai dibawah mereka hancur. Percaya pada Anastasia aku pun meninggalkan nya.