Setelah matahari terbit yang menandakan pagi sudah datang, kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju kerajaan Naida.
setelah berjalan menyusuri hutan, melewati sungai, dan perbukitan. Kami pun menemukan sebuah desa dengan banyak rumah penduduk, tapi saat aku lihat keadaan desa itu sengat berantakan.
Sebagian rumah hancur, barang-barang berserakan dimana mana, dan tidak ada penduduk yang terlihat. Desa itu terlihat seperti habis di serang oleh sesuatu, mungkin monster.
Melihat ada sebuah api unggun dan panci di dekat salah satu rumah warga, aku pun menghampiri nya untuk mengecek. Jika kuperhatikan api unggun itu sudah lama tidak digunakan, tapi masih ada sedikit sisa arang, dan mandi disamping nya berisi makanan yang sayang nya sudah basi.
Yang lain pun menghampiri.
"Jadi apa yang terjadi disini?. "
"Serangan mungkin sebuah monster, atau sebuah individu aku kurang tau pasti nya. "
Aurora dan Yukka mencoba mengecek ke rumah rumah warga siapa tau ada orang yang selamat, Tohru ku tugaskan untuk menjaga di pintu masuk desa, sedangkan aku dan Anastasia mencari petunjuk tentang apa yang terjadi disini.
Kami berdua berjalan menyusuri puing-puing bangunan yang hancur, sampai kami menemukan sesuatu.
Aku menemukan sebuah lencana prajurit di sekitar reruntuhan, aku menunjukkan penemuan ku pada Anastasia dan bertanya apa dia tau apa ini.
"Kau tau apa ini, Anastasia?. "
"Bentar, sepertinya akau pernah melihatnya..... ahh... aku ingat , ini adalah lencana salah satu prajurit desa elf yang tinggal di wilayah hutan ini. Tapi kenapa lencana ini bisa berada disini. "
"Aku punya perkiraan, sepertinya warga disini telah diculik. "
"Mana mungkin, par elf di hutan ini ramah ramah aku pernah bertemu dengan mereka. "
"Kapan terakhir kali kau bertemu dengan mereka?. "
Anastasia meletakkan tangan nya di dagu, dan mencoba mengingat.
"Sepertinya..... 10 tahun lalu saat raja iblis berhasil dikalahkan. "
"Jadi begitu, berarti ada kemungkinan bahwa mereka dalam kendali sesuatu. "
Tak lama Yukka dan Aurora kembali dan memberikan laporan tentang pencarian mereka.
"Jadi bagaimana?. "
"Aku tidak menemukan seorang pun, tapi aku menemukan ini. "
Aurora menunjukkan sesuatu yang dia temukan, itu adalah sebuah topeng berwarna merah sama seperti yang kulihat saat bertemu dengan Himari.
"Sekarang aku yakin jika mereka sedang dibawah kendali seseorang. Anastasia, apakah kamu masih ingat jalan menuju desa itu?. "
"Tentu saja, jangan remehkan ingatan naha dong."
"Kalau begitu, aku ingin pergi kesana. Anastasia dan aku akan pergi, yang lain tetap lah disini. "
"Apa kau yakin , Nian?. "
"Iya, aku yakin. "
Setelah itu Yukka dan Aurora pergi menyusul Tohru untuk memberi tahu kan apa yang ku katakan. Selanjutnya aku menyuruh Tohru untuk untuk bersiap, sedangkan aku pergi menjauh untuk berbicara dengan Himari.
"Oi.. Himari... "
"Hmmm apa? "
"Apa kau tau tentang topeng ini. "
Aku pun menunjukkan topeng yang kupegang padanya.
"Ahh.. itu... itu adalah simbol clan hanawa, mereka dulu adalah pengikut ku yang setia, tapi entah sekarang jadi apa setelah aku disegel. "
"Jadi begitu ya... terimakasih informasinya. "
Setelah selesai, aku menyiapkan bekal dan senjata untuk tugas kali ini. Aku hanya membawa Pedang mithril dan pedang milik Natash, sedangkan pedang pahlawan kuserahkan pada Aurora untuk disimpan.
Setelah selesai bersiap, aku pun pergi menuju desa elf dengan Anastasia sebagai pemandu