Disaat dalam perjalan kembali ke penginapan, aku mengingat tentang wanita yang tadi aku lawan di pertarungan sebelumnya. Karena penasaran tentang wanita itu, lalu aku menanyakan nya pada Anastasia dan Aurora.
"Oi, Anastasia... Aurora.. "
Sembari jalan mereka menoleh kearah ku.
"Ada apa, Nian. " Ucap mereka bersamaan.
"Wanita yang tadi ku lawan, bagaimana kabarnya sekarang. "
"Ahh... kau akan segera tau saat tiba di penginapan nanti.. hihi... " kata Anastasia sambil menyembunyikan tawanya dengan tangan nya. Sedangkan Aurora memalingkan pandangannya.
"Sebenarnya apa yang terjadi..?. "
Di sisa perjalanan kembali, aku pun penasaran. Sebenarnya apa yang mereka berdua lakukan, setelah 10 menit berjalan kami pun sampai di penginapan. Nampak jika penginapan masih kosong, sepertinya penjaga dan pelayan juga membantu merawat para prajurit yang terluka, karena mereka juga bilang bahwa mereka adalah relawan medis di kota ini.
"Kamu ingin segera tau tentang wanita itu bukan, Nian. Kalau begitu bergegaslah ke ruangan kita. "
Mendengar itu, aku pun pergi keruangan kami. Disaat aku membuka pintu, terlihat wanita itu sudah berada disana terikat oleh sihir.
"HOIIII!!!!, CEPAT LEPASKAN AKU SIALAN!!!!." Kata wanita itu dengan penuh emosi.
Anastasia, yukka, dan Aurora akhirnya tiba.
"Jadi ini wanita yang kau kalahkan, menyedihkan bukan hahahahaha... " Kata Anastasia dengan tertawa kencang.
"CEPAT LEPASKAN, DASAR NAGA SIALAN. KALAU TIDAK AK-"
"Diam lah. "
Ucapan wanita itu terhenti ketika Anastasia mengunci mulutnya dengan sihirnya.
"Jadi, apa hukuman yang pantas untuk nya... Aurora.. "
"Ahh... aku tidak tau kakak ku, hmmm mungkin menjadi bawahan Nian hukuman yang cocok. "
Setelah mengatakan itu, Aurora menarik ku ke hadapan Wanita itu.
"Tuan.. karena kau sudah mengalahkan dia, akan kuajari caranya untuk melakukan sebuah kontrak. Anggap saja ini pelatihan tambahan dari ku, hihihi... "
Sambil sedikit tertawa Aurora menyuruhku untuk menaruh tangan ku diatas kepala wanita itu. Wanita itu terus memberontak, tapi karena ikatan dari sihir Anastasia dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Aurora lalu membisikkan sebuah mantra kepada ku, lalu menyuruhku untuk mengucapkan nya dengan lantang.
"Wahai entitas penghuni dunia ini, aku Nian dengan ini menjalin kontrak dengan mu. Tunduk dan berikan kekuatan mu kepada ku. "
"Hmmmmmpppp" Wanita itu terus memberontak, mencoba bersuara tapi sia-sia. Dengan cahaya keluar dari tangan ku, sebuah kontrak tercipta. Kontrak yang ku gunakan padanya adalah kontrak dengan aku sebagai master dan dia sebagai pelayan ku.
Dengan kontrak ini dia tidak bisa menyerang ku, dan akan selalu patuh pada perintah ku, aku juga mendapat sebagian dari kekuatan nya.
"Pufff.... " Anastasia melepaskan sihir yang mengikat wanita itu. Karena marah wanita itu melompat dan berusaha menyerang Yukka.
"Berhenti.. "
Mendengar perintah dariku, wanita itu seketika berhenti.
"Kau..... apa yang kau lakukan padaku!!!. "
"Aku cuma mengajari murid ku sihir kontrak kok.. hahaha rasain sekarang jadi bawahan.. " Anastasia dan Aurora tertawa dan mengejek wanita itu.
"Karena aku tidak ingin hal seperti ini terjadi, jadi aku akan memberimu sebuah perintah dasar. Pertama dilarang menyerang mereka bertiga, paham?. "
"Grrrr.... pa.. ham.. "
"Bagus.. Kalau begitu aku ingin beristirahat karena hari ini sangat melelahkan. "
Aku pun berjalan menuju kamarku, tapi sebelum masuk aku memberikan perintah pada wanita itu.
"Oh iya.. siapa namamu?. "
"Toh..ru.. "
"oh.. Tohru ya, nama yang indah. kalian berempat akur lah ya... jangan bertengkar. "
"Grrr... suatu saat aku pasti akan membunuhmu... "
"Iya.. iya... kalau begitu aku tidur ya... "
Aku masuk kek kamar lalu tidur. Karena aku memiliki sebuah rencana di malam hari, aku memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu.