Chereads / arc valeria / Chapter 2 - bab 2 : kuncup salju

Chapter 2 - bab 2 : kuncup salju

"tempat apa ini?". Sebuah Padang salju dengan banyak pohon Pinus kecil berjejer. Di atas tebing, terlihat sebuah menara, dengan hiasan jam yang besar.

" Tempat pelindung valeria". Ucap kyu.

Sejauh mata memandang, warna putih dari salju mendominasi. Sinka berjalan ke menara, Sangat indah dan nyaman. Ruangan luas dengan hiasan akar bunga merambat di pinggir jendela. Seperti rumah pada umumnya, terdapat ruang tamu, di lantai dasar. Tangga panjang melingkar yang terhubung ke lantai berikutnya. Langkah indah Sinka, menapaki setiap anak tangga. Lantai kedua, terdapat sebuah piano di pojok ruangan, menghadap keluar jendela. Dan sofa besar ditengah. Banyak alat musik yang terpajang di dinding.

Sinka kembali menapaki anak tangga, menuju kelantai ketiga. Sebuah kamar berdominan putih. Dengan banyak aksesoris bergambar salju. Dan hiasan kristal yang terpajang di lemari samping jendela. Sinka mendudukan tubuhnya di kasur. Suasana sunyi ini, membuatnya sangat tenang. Dia merebahkan tubuhnya, lama kelamaan matanya terpejam dan akhirnya tertidur.

----------------

~Dingin ini, membuatku nyaman. Tapi tanpa dirinya, hidupku tidak berarti. Bunga es semakin bermekaran dalam kolam yang tanpa air. Burung merpati putih, mengepakan sayapnya dari ranting pohon. Bunga salju berguguran, menguburku dalam pencariannya~

----------------

Sinka membuka matanya pelan, diluar terlihat gelap. Gadis cantik itu keluar dari menara. Saat langkah kakinya menapaki salju putih, untaian kristal yang berjejer di sekitar menara menyala. Layaknya negeri dongeng, kyu meringkuk di meja kayu di depan jendela menara.

"Kau sudah bangun?". Tanya kyu.

"Kenapa tidak membangunkan ku?".

"Kau tertidur lelap sekali, aku tau kau kelelahan. Energimu juga harus terkumpul".

Sinka melihat langit malam, Bertaburan bintang dengan galaksi Bima sakti. Sebuah warna hijau zamrud bergerak meliuk liuk di langit.

"Aurora". Gumam Sinka. Kyu bangun dari tempatnya.

"Ikuti aku". Sinka mengikuti kyu ke sungai tempatnya mandi tadi.

"Berkultivasi lah Disini, rasakan semua energi di tempat ini". Sinka kembali menanggalkan pakaiannya. Langkah indahnya masuk kedalam air yang sangat dingin. Gadis itu menutup mata dan memasuki alam bawah sadarnya.

Sinka berjalan di es yang luas, sebuah pohon sakura yang di timbun salju putih berada di depannya. Sinka menyentuh pohon itu, lonjakan energi besar menguar. Dari dalam es muncul seekor naga putih yang mendekat.

" Salam, pelindung valeria". Ucap naga itu.

"Siapa namamu?". Tanya Sinka.

"Namaku, Ryujin. Sang raja naga generasi ke lima".

" Kenapa aku bisa ada di sini?".

"Tempat ini yang memanggilmu. Menunggu arc vallerian selanjutnya muncul".

"Lalu, aku harus apa disini?"

"Hanya kau yang tau jawabannya, tugasku hanya sebagai penjaga dari tempat ini". Ryujin kemudian terbang dan melingkar di bawah pohon mengelilingi Sinka. Sinka melihat kesekitar, kemudian duduk bersila dan menutup matanya. Sebuah gambaran muncul di pikirannya.

"****NAGA ES KEMBAR****".

"****BADAI SALJU NERAKA****"

"****KRISTAL BUNGA ES****"

"Apa ini teknik rahasia dari arc valeria?" Gumam Sinka.

Bayangan di pikirannya berubah, sebuah tempat misterius di dalam gua es. Pedang kristal biru yang terbuat dari es. Dengan ukiran kepala tengkorak. Rantai putih dan akar merah mengikat dan mengunci pedang itu. Pedang itu bercahaya dan melonjakan energi. Sinka membuka matanya, nafasnya terengah engah.

" Tadi itu apa?".

Sinka kembali naik dan memakai pakaiannya. Dia melihat kyu dengan wujud serigala besar berekor sembilan.

"Hei, boleh aku tanya sesuatu?". Tanya Sinka.

"Tentang apa?"

" Tadi itu, aku melihat banyak teknik rahasia, dan sesuatu yang aneh".

"Aneh?".

"Sebuah pedang es yang diikat oleh rantai putih dan akar merah, pedang itu melonjakan energi yang membuatku terbangun".

"Jadi kau sudah melihatnya?".

"Kau tau sesuatu?".

"Itu adalah pedang jiwa es, evansmana"

"Evansmana?".

"Pedang itu sudah di segel, lebih dari 500.000 tahun. Para pelindung vallerian terdahulu, mencoba untuk membuka segelnya. Tapi tidak pernah ada yang berhasil".

"Bahkan para pelindung vallerian tidak berhasil membuka segel itu?, Lalu siapa pemiliknya?". Tanya Sinka.

" Ada sebuah ramalan, ketika kehilangan menjadi sebuah kekuatan. Burung merpati akan terbang tinggi. Menabrak dinding es sampai mati. Bunga es yang mekar akan mampu membuka kunci pedang jiwa es". Jelas kururu.

"Maksudnya apa?".

"Entahlah, bahkan aku sendiri tidak tau. Normalnya setiap pelindung memiliki senjatanya masing masing. Tapi sang vallerian, satu satunya pelindung yang memiliki senjata jiwa. Tapi sampai sekarang tidak ada pelindung vallerian yang bisa mengambilnya".

"Apa dengan pedang itu, aku bisa menemukan kakaku?".

" Kau ingin mengambilnya?".

"Jika itu bisa membuatku lebih kuat". Ucap Sinka, mengepalkan tangannya.

"Pedang itu, sering berpindah tempat, tidak ada petunjuk untuk kita sekarang".

"Aku pasti akan menemukannya".

"Untuk sekarang, kau harus menguasai teknik yang kau lihat tadi, sebelum mencari pedang itu".

Sinka mengangguk. Dia berjalan jalan di hutan salju. Dia ingin tau seberapa luas hutan ini. Banyak bunga yang bermekaran meskipun dalam situasi dingin. Sinka memetik buah apel, dan duduk di kursi kayu di dekat kolam air mancur kecil.

"Cici, tunggu lah, aku pasti kan menemukanmu".

ΩΩΩ

Seorang gadis cantik berambut panjang, datang bertamu kerumah Sinka.

TING TONG, TING TONG

CKLEK

"Dengan siapa?, Ada yang bisa saya bantu?" Tanya ibu Sinka. Gadis itu tersenyum manis.

"Sinka ada?". Ibu Sinka terdiam sebentar.

" Sinka sedang pergi, tidak ada di rumah. Apa kamu temannya?". Gadis itu kembali tersenyum.

"Begitu, maaf sudah menganggu". Gadis itu pergi, meninggalkan tanda tanya besar.

ΩΩΩ

" NAGA ES KEMBAR ". Raungan kencang membuat badai es dasyat. Dua naga kembar menabrak bukit sampai rata. Lima bukit es langsung hancur dalam satu Serangan.

"BADAI SALJU NERAKA". angin kencang menerbangkan salju putih bercampur bongkahan es. Jangakuannya sangat luas.

"KRISTAL BUNGA ES". air kolam membeku, seketika tumbuh membentuk teratai es besar yang cantik. Sinka mengeluarkan pedang biru dengan ukiran bunga salju. Terbang dengan sayap yang terbuat dari es. Memusatkan kekuatan dan membelah satu bukit. Guncangannya membuat kyu terlonjak.

"Gadis itu sangat ambisius". Sinka terengah engah. Dia menggunakan sebagian besar energinya, untuk menguasai tiga teknik rahasia dalam satu langkah.

" Gadis ini jauh lebih kuat dari vallerian terdahulu. Kehilangan kakak nya sangat berpengaruh pada perkembangannya".

"Cukup untuk sekarang" ucap kyu. Sinka menggeleng.

" Masih belum". gadis itu duduk bersila, membentuk segel tangan. Segel cincin kristal biru dengan pola telapak tangan muncul di depannya. Sinka memfokuskan energinya pada satu titik.

"TAPAK TANGAN ES".

DUARRR

Serangan jarak jauh yang mematikan, bahkan kyu sampai tercengang melihatnya.

"Sejak kapan gadis ini menjadi sangat kuat?". Batin kyu. sinka kelelahan dan rubuh di salu. Gadis itu mengatur nafasnya. Kyu dengan setia menemani tuannya. Satu hal yang menjadi tekad Sinka, menemukan kakanya. entah dimanapun dia berada, Dia tidak perduli tentang takdirnya sebagai pelindung. Dia hanya ingin menyelamatkan orang yang dia sayangi.

----------------

~Seperti apapun takdir yang aku miliki, tekadku tidak akan lenyap untuk menemukannya. Tujuan aku memiliki kekuatan ini, adalah melindunginya. Malaikatku sejak kecil, entah dimana dia berada akan aku temukan. Sekalipun itu didasar neraka~