Cahaya merah berkedip dari kalung ruby, garis-garis biru berkedip satu meter dari jarak pandang Ling Chu.
Layar biru transparan terbuka, tertulis progress plot telah selesai. Bar progress memenuhi kotak dengan nilai 100℅.
Tangan Ling Chu gemetar, ekspresi tidak menentu terlukis di wajah cantiknya. Ia mendengar suara dengungan lebah sebelum suara di telinganya menjadi jernih.
"Selamat host! Anda telah menyelesaikan tugas pertama anda~" teriakan anak-anak menggema di aula yang sepi.
"Xiao Qiu?" Suara kekanakan Xiao Qiu yang sudah Ling Chu lupakan akhirnya muncul, "Kamu dimana? Aku tidak melihatmu"
"Ah~ Xiao Qiu lupa menghilangkan 'samaran'~" Tiba-tiba fisik bola bulu putih lembut sudah ada di dahi Ling Chu.
Ling Chu terkekeh mengambil Xiao Qiu di telapak tangannya, "Misiku sudah selesai. Apa aku akan langsung kembali?"
"Ya~" Xiao Qiu melihat ekspresi melankolis host-nya. Fluktuasi host menurun tajam, menandakan host sedang bersedih.
Xiao Qiu melayang dari tangan Ling Chu menuju kepala Guo Chen, Ling Chu dipaksa melihat wajah tampan kekasih yang tersenyum padanya.
Mau tak mau air mata menetes, jika dia pergi sekarang, apakah 'Ling Chu' yang asli akan menggantikannya? Bisakah Guo Chen hidup dengan Ling Chu yang lain?
Ling Chu : "....." Apakah kamu akan bahagia dengannya?
Dengan sedih Ling Chu mengusap wajah Guo Chen, rasa sayangnya untuk Guo Chen di dunia ini benar-benar nyata.
Fluktuasi hati Ling Chu semakin kuat, Xiao Qiu yang berada di kepala Guo Chen melompat-lompat, "Host jangan bersedih~ Host bisa tinggal di dunia ini sebelum kembali ke bumi"
"Apa?!" Ling Chu menegakkan punggung, ia segera menghapus air mata dan mulai mengomeli Xiao Qiu, "Kenapa tidak bilang dari awal?"
"Xiao Qiu.. Tidak berani menyela adegan sedih host~" Xiao Qiu mengecilkan suaranya, ia bergetar sambil menggali rambut Guo Chen untuk bersembunyi di dalam.
Ling Chu : "....." Apa aku semenakutkan itu?
Menghela lega Ling Chu menghapus sisa air mata, dia mengambil Xiao Qiu dalam sarang rambut Guo Chen, "Xiao Qiu, jika aku tinggal di sini, apakah akan mempengaruhi tubuhku di bumi?"
Xiao Qiu bergoyang ke kiri ke kanan, "Tidak~ Hanya saja jiwa host akan memiliki memori tentang sistem dan dunia novel ini~"
"Oh, baiklah" kata Ling Chu yang meletakkan Xiao Qiu di meja, dia menggenggam lengan Guo Chen seolah meyakinkan tekadnya untuk tinggal di dunia XXXXX. Dia tak rela Guo Chen hidup dengan wanita lain (Ling Chu asli).
"Aku memutuskan untuk tinggal" ujar Ling Chu dengan tegas.
Xiao Qiu melompat kegirangan, dia terbang menuju layar biru, "Yeay~! Host silahkan menekan tombol 'completed' kemudian tekan 'stay' untuk tinggal~"
Sesuai dengan instruksi Xiao Qiu, Ling Chu menekan tombol 'stay' namun tombol itu tidak berubah sama sekali seperti rusak.
"Xiao Qiu, apa sistemmu rusak?" Tanya Ling Chu yang terus menekan tombol 'stay' tanpa respon.
Bola bulu kecil melayang menuju tombol melakukan hal yang sama seperti Ling Chu lakukan. Tombol itu belum merespon, tidak ada perubahan yang terjadi di dunia ini.
"Sistem Xiao Qiu adalah sistem yang paling maju. Tidak mungkin ada bug" Kata Xiao Qiu membela dirinya sendiri.
Bersandar pada kursi, Ling Chu memutar matanya dan berkata dengan nada Xiao Qiu, "Tolong segera perbaiki~"
"Xiao Qiu sedang berusaha~" balas Xiao Qiu yang mencoba menyalin data dengan menekan tombol 'stay'. Dia tidak menemukan kesalahan data atau progam lainnya.
Tiba-tiba ide brilian muncul dalam benak Xiao Qiu. Bola kecil berbulu berinisiatif menekan tombol 'return'. Tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari ulahnya. Hanya ingin melihat apakah ada bug lain di tombol sebelah.
Ling Chu segera mencengkram bola bulu kecil, bertanya dengan panik, "Eh? Xiao Qiu baru saja kamu menekan tombol 'kembali'?!"
"Ya,ya. Xiao Qiu ingin melihat apakah ada masalah di tombol lainnya~" balas Xiao Qiu yang bergoyang dalam tangan Ling Chu
"Jika tidak ada masalah, aku akan langsung kembali ke bumi!" Ujar Ling Chu yang kesal ingin merontokkan bulu lembut Xiao Qiu.
Layar biru menjadi kosong dan berkedip-kedip lalu menghilang. Ling Chu dan Xiao Qiu sama-sama termangu.
"Xiao Qiu, jadi aku akan tetap disini atau langsung kembali ke bumi?" tanya Ling Chu ragu-ragu.
"Host, Xiao Qiu rasa host akan tetap disini~ Hanya jiwa Xiao Qiu yang dipaksa keluar" Suara Xiao Qiu menjadi putus-putus dan mengecil.
"Ha.. Syukurlah" Gumam Ling Chu menghela lega.
"Selamat tinggal host~ Xiao Qiu akan menjemput host saat tua~"
Nada bicara Xiao Qiu terdengar menyenangkan namun kata-kata yang dikeluarkan sungguh menyebalkan.
Ling Chu tersenyum tak berdaya, mengusap bola bulu kecil di telapak tangannya, "Ya, selamat tinggal"
.
.
.
Seorang wanita berjalan melintasi jembatan di taman kecil. Gaun hijau yang terbuat dari wol domba, terasa ringan dan lembut, tidak mengiritasi kulit.
Ling Chu memejamkan mata, menikmati sinar mentari pagi dan angin sejuk yang dibawa musim semi.
"Sayang, kenapa sendiri?" suara lembut memanjakan Guo Chen menarik perhatian Ling Chu. Pria itu memeluk kucing kecilnya dari belakang.
"Aku butuh udara segar" Ling Chu menyandarkan separuh tubuhnya pada Guo Chen.
Tahun ini menjadi tahun ke-tiga pernikahan Ling Chu. Guo Chen mengadakan pesta kecil di kediaman Guo.
Ling Chu mengundang Guo Yan, dua bersaudara Jiang dan bibi-keponakan Shen. Aula makan menjadi gaduh oleh kedatangan mereka.
"Mama! Mama!" Teriak balita yang melihat kedatangan Ling Chu. Ia berlari lambat dengan kaki gemuknya, menabrak lutut Ling Chu.
"Xiao Min?" Ling Chu terkekeh melihat pria kecil yang meminta gendong.
"Ah, Xiao Min.. Bibi Chu bukan Mamamu" ujar Jiang Shu yang meletakkan jaket di lengan kursi.
Jiang Shu segera menggendong putranya yang nakal. Berpura-pura tak mengenali Ibunya.
Ling Chu tersenyum sembari mengusap perut yang agak bulat, "Apa Xiao Min belum minta maaf?"
Liu Yi masih duduk di kursi, ia hanya melirik pria kecil dalam gendongan suaminya. Kemudian mengelap piring makan satu per satu, "Emm"
Xiao Min yang berada di lengan Jiang Shu, cemberut menekuk bibir kecilnya. Mata Xiao Min berair, ia bersiap untuk menitikkan air mata.
Ibunya sangat acuh tak acuh, jelas tidak menginginkan dirinya lagi. Xiao Min menangis keras, "Wahhhh!! Xiao Min minta maaf! Mama haa!!"
"Yiyi, redakan amarahmu.. Xiao Min tidak sengaja menjatuhkan vas itu. Lihat pria kecil kita menangis" kata Jiang Shu menepuk punggung putranya, dia berusaha keras membujuk istri dan anaknya berbaikan.
Liu Yi menghela kesal, ia masih marah oleh kenakalan putranya. Tidak mendengarkan peringatannya sama sekali. Berlari di rumah orang sembarangan, sampai menabrak dan memecahkan vas keluarga Guo.
Meski Guo Chen dan Ling Chu tidak mempersalahkan itu. Akan menjadi kebiasaan buruk bagi Xiao Min. Pria kecil ini bisa menganggap enteng semua masalah kar'na orang sekitarnya tidak akan menghukumnya.
"Xiao Min, jangan bersedih. Kakak akan membantumu meminta maaf pada Bibi Yi!" hibur Shen Liu, putra Shen Da Li. Atas ijin Jiang Shu, Shen Liu membawa lari Xiao Min menuju taman. Mereka melakukan sesuatu untuk mendapat maaf Liu Yi.
Ling Chu tersenyum tak berdaya, hari ini akan menjadi hari yang panjang.
Lima tahun berlalu sejak Xiao Qiu datang ke pesta pernikahan Jiang Shu dan Liu Yi.
Kalung ruby yang Ling Chu kenakan telah menjadi kalung biasa tanpa kekuatan sistem.
Ling Chu menjalani kehidupan dengan Guo Chen layaknya manusia biasa. Tanpa menganggap dunia ini adalah bagian dari sebuah novel.
Selama pernikahannya dengan Guo Chen. Ia melahirkan dua malaikat kecil dalam keluarga Guo. Seorang putra dan putri yang menggemaskan. Rambut hitam segelap malam dengan mata seindah ruby yang diturunkan dari keluarga Guo dan Ling.
Mereka akan selalu menjadi bayi bagi keluarga Guo dan Ling.
Setelah kelahiran kedua anaknya, Ling Chu menerima kabar duka dari Ayah Ling. Kemarin malam, Ling Yao dinyatakan meninggal. Wanita itu bunuh diri dengan menikam lehernya sendiri menggunakan sendok yang diasah.
Ling Yao dimakamkan dalam kuburan leluhur keluarga Ling.
Sampai tanah menutupi peti mati Ling Yao, tidak ada air mata yang Ling Chu keluarkan untuknya (Ling Yao).
Hatinya sudah mati rasa oleh memori kejam yang Ling Yao berikan. Dari kecil sampai dewasa, wanita itu menjadi akar kesengsaraan hidup Ling Chu.
Ling Chu : "....." Ia (Ling Yao) tak patut menerima air mata berharga 'Ling Chu'.
"..ayo pulang" bisik Guo mengusap lengan Ling Chu, menuntun kucing kecilnya ke mobil, "Anak-anak menunggu kita pulang"
"Ehm, tiba-tiba aku merindukan dua malaikatku" kata Ling Chu menghapus air yang berada di sudut matanya.
Guo Chen berada di depan Ling Chu, bersiap membuka pintu mobil. Pria jangkung dengan bahu lebar ini selalu menjadi tempat Ling Chu berteduh.
Ling memeluk punggung lebar suaminya dengan lirih berkata, "..Kakak Chen, terima kasih"
Bersama lelaki kuat di sampingnya, Ling Chu hidup sampai berumur 87 tahun. Mata Ling Chu meredup melihat kursi goyang di sampingnya telah lama kosong.
Ling Chu menunggu Xiao Qiu menjemput ajalnya. Mengingat bola bulu kecil datang saat dia menua membuat Ling Chu berpikir Xiao Qiu adalah malaikat maut yang menggemaskan.
"Host, Xiao Qiu kembali~"
"Xiao.. Qiu.."
Pendengaran dan pengelihatan Ling Chu mulai melemah. Dia pikir tiba waktunya untuk kembali ke bumi.
"Xiao Qiu akan mengirim host ke Bumi~" Bulu Xiao Qiu meledak, bola kecil itu bergetar hebat, "Tiga, Dua, Satu!"
Jiwa Ling Chu yang berat terangkat dari raganya. Ia merasakan tarikan kuat, menyeretnya keluar dari dunia ini.
Deg!
Deg!
Deg!
Detak jantung kuat menggema di telinga Ling Chu. Membuka mata persik, iris hitam segelap malam menyapa awan abu-abu yang meneteskan air.
Seolah meraih sesuatu, Ling Chu mengulurkan tangan ke langit. Tangan putih sehat seukuran remaja melambai di udara.
Ling Chu tersenyum lebar, menatap langit mendung. Ia bergumam tulus pada Xiao Qiu. Jika tidak ada sistem Xiao Qiu, mungkin Ling Chu sudah lama menjadi hantu gentayangan di jalanan.
"Xiao Qiu, terima kasih.."
Mengandalkan ingatan lama, Ling Chu berjalan ke gang kecil yang menembus perumahan tempat ia tinggal.
Di tengah hujan lebat, Ling Chu menggunakan lengannya untuk menutupi tas ransel yang basah.
Berlari melawan angin kencang dan guyuran hujan, Ling Chu berlari cepat. Sekilas tampak pekarangan rumah salah satu warga yang terbuka. Ada sosok hitam besar di rumah itu.
Ling Chu : "!!!!" Apa aku berhalusinasi?!
Ling Chu berhenti mendadak. Ia tersandung kakinya sendiri hingga jatuh ke tanah becek.
Jantungnya berdebar kencang, mata persik membulat lebar. Ia melihat sesuatu yang seharusnya tak dia lihat.
Ling Chu : "Guo.. Chen?!" Bagaimana mungkin pria itu ada di sini?!
Sosok pria muda berpakaian hitam bersandar lemah di tembok. Mata mereka bertabrakan, pemuda itu memandang lembut pada Ling Chu versi remaja. Bibir tipis itu tersenyum dangkal sambil mengucapkan sesuatu di kejauhan.
"Akhirnya, kamu datang"
Awan dengan cepat menghitam, dalam hitungan detik langit menjadi gelap. Guntur besar menggelegar, menyilaukan mata.
Demi bertemu dengan kucing kecilnya, dunia ini telah dibajak Guo Chen. Meski langit menolak menjalin takdir mereka, Guo Chen akan terus mencari cara untuk bersama Ling Chu.
Guo Chen : "..Xiao Chu" Aku merindukanmu, sayang.
TAMAT
.
.
.
Yeay! Akhirnya tamat~
o(〃^▽^〃)o o(〃^▽^〃)o
Tapi tenang teman-teman, Leyley akan buat side story untuk beberapa karakter. Aku harap kalian tetap setia menunggu chapter selanjutnya.