"Mama....?
Jadi selama ini Papa dan Mama selalu bertengkar setiap malamnya hingga berakhir dengan perceraian... karena ini kah masalahnya..?? Sampai Mama tega meninggalkan aku dan Papa..."
Ucapku dalam hati seolah tak percaya dengan apa yang ku baca barusan, sambil masih menggenggam lembaran kertas tulisan tangan Mama.
Rasanya masih sulit untuk percaya akan isi surat mama ini... karena Mama dan Papa telah bercerai sejak setahun yang lalu. Kalo pun memang ini benar, lalu... mengapa Mama menyimpan surat ini dan tak jadi mengirimnya. Hingga surat ini terbengkalai bertahun-tahun lamanya dalam gudang. Dan bersyukur sekali rasanya aku bisa menemukan rahasia yang menjadi penyebab perceraian antara papa dan mama.
Akan tetapi karena aku tak mau ambil pusing, maka ku pendam saja rahasia klasik antara Mama dan papaku ini. Walau jujur sempat terlintas sekilas tentang membayangkan milik Papaku, seperti yang ditulis Mama pada surat Koresponden Tanya Jawab ini. Walau itu tak pantas untuk kubayangkan namun seperti ada rasa penasaran yang menggelora dalam sukmaku. Sempat juga terbersit pikiran yang jernih dalam benakku, agar aku tidak perlu mencampuri masalah kedua orang tuaku. Tapi ya sudahlah...itu intern kedua orangtuaku kupikir.
Dan satu hal yang membuat hidupku lebih bersemangat dan bahagia karena sejak papa dan mama berpisah...Aku benar-benar merasakan kasih sayang yang sempurna, dari figur seorang Papa. Bertahun-tahun lamanya Papa kurang memberikan perhatian dan rasa peduli padaku akibat selalu bertengkar dengan Mama. Dan sekarang papa benar-benar mencurahkan perhatiannya dan selalu ada untukku. Namun bukan berarti aku punya pikiran bahwa aku merasa senang melihat kedua orangtuaku harus berpisah. Karna di dunia ini tak ada seorangpun yang mengharapkan perceraian untuk kedua orangtuanya. Karena disini aku adalah korban dari keegoisan antara papa dan mama. Beruntung aku telah dewasa saat mereka berpisah.
Setelah menemukan surat rahasia mama yang telah usang itu, akhirnya buku atau Novel koleksi Papa pun tak jadi kucari dalam Gudang, dan aku malahan sempat berpikir...
"Dari pada aku sibuk cari bacaan Cerita Novel,,,kenapa tidak sekalian saja aku jadi seorang penulis..."
Tapi karena langsung hati ini ciut, takut tak ada yang minat untuk membacanya maka mau gak mau ku urungkan niat itu. Apa lagi kalo sampai ketahuan tak ada satu pun yang ngasih "vote" nauzubillah malunya.
Malam harinya saat aku sudah selesai mempersiapkan peralatan sekolah karena aku akan segera masuk ajaran baru di kelas 3 SMA, tiba-tiba saja aku teringat lagi dengan mama, merasa kangen ingin ketemu Mama. Wanita satu-satunya yang telah tulus merawat dan membesarkan ku...sebagai anak perempuan sedikit banyaknya aku bisa merasakan apa yang sudah dirasakan Mama, yang bertahun-tahun hidup dalam tekanan batin dan penuh ketakutan...
seandainya saja malam ini dia ada dihadapanku, rasanya ingin sekali memeluk mama dan menangis dalam peluk hangatnya.
Namun di satu sisi aku juga tidak menyalahkan Papa... karena harus ku akui, Papa telah melakukan dengan sempurna tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang tua, yang berstatus single parent saat ini. Dan menurutku tidak ada yang aneh dari gelagat Papa. Sifat dan karakternya memang keras dan sangat tak ingin ditentang. Itu adalah sifat asli Papa. Namun sebenarnya Papa adalah pria yang romantis dan penyayang menurutku. Dan kalau masalah Papa sering pulang sampai larut malam terakhir-terakhir ini...itu sih sah-sah aja bagiku, dan aku tidak akan ingin terlalu mencampuri hak dan wewenang papa sebagai orang tua. Karna memang saat ini tidak ada seorang pendamping atau pun istri disamping papa selama setahun belakangan ini. Wajar kalo papa berlama-lama berada dikantornya.
Dan malam itu sebelum aku tertidur Zaki kirim pesan WhatsApp, biasa... Zaki adalah alumni SMA paling playboy sejagat raya. Ya tipe cowok zaman lah...kalo ada maunya aja.
WhatsApp .....
Zaki : "Lagi pain??"
Winda : "lg bengong..."
Zaki : "awas kesamber...ntar ada yang lewat tu...lagi bengong apa lagi pengeeen...kalo lagi pengen kebetulan aku lagi bugil nih"
Winda : "iihh gak nanya...nih malah depan mata ada yang lebih gede lagi.
Zaki : "maksudnya?"
Winda : "uda ah gak usah pura-pura bego , kayak uda kepedean banget ya?? Apa kamu kira semua cewek bisa kamu pancing, aku itu sebenarnya lebih senang kalo kamu gak usah hubungi aku lagi. Sekarang aku mau benar-benar fokus mikir sekolah..."
Zaki : "cie cieeee"
" iya maksudnya tadi bilang gede apaaan...Emang nurut kamu,,,punyaku gk gede??...ntar nyesel kamu pernah lihat tapi gk sempet ngerasain"
Winda : " isshhh... porno ahh..."
Zaki : "emang iya...vc lagi dooong ya...lagi rebahan ni soalnya, pengen lihat gak?? Mumpung aku lagi berbaik hati ni mau ngasih lihatin, ntar nyesel looh kalo gk lihat punyaku lagi"
Winda : "kamu pikir aku tertarik ya...vc sama kucingku aja mau gak, Kunti namanya...masih perawan juga looh kucingku"
Zaki : "iya habis vc ama kamu ,,,aku vc ama Kunti ntar...ayo dong cantik"
Winda : "Good night"
Mode : ✈️