Chereads / Aku Bereinkarnasi menjadi Absolute / Chapter 16 - Chapter 14: Tekad yang kuat

Chapter 16 - Chapter 14: Tekad yang kuat

Saat ini, Aku sedang melawan Demon Slayer yang bernama Giga. Dia saat ini sedang membekukan waktu yang ada di desa tempat kami bertempur.

Dia hanya berdiri, menatap ke diriku sambil tersenyum dan tertawa arogan. Dia tertawa penuh arogan dan kegembiraan sambil menutup wajahnya dengan tangan kanannya.

"Hahahahhahaha.... Hahahaha.... ini terlalu mudah, aku tidak menyangka. Kau bisa terjebak dengan cara mainku."

"Kau terperangkap dengan cara mainku sebelumnya, aku memancing dirimu untuk memukul ku dan kita beradu serangan hingga menjauh satu sama lain. Setelah itu aku bisa memanggil «Time freezing sword » dan membekukan waktu supaya kalian tidak bisa bergerak!..."

Giga memberitahu cara main dia sebelumnya, aku tidak tahu akan hal itu tapi aku rasa itu tidak terpengaruh olehku, karena memang aku kebal dengan memanipulasi waktu ini dalam bentuk apapun.

Aku hanya fokus untuk membuat detak jantung dan paru-paru tetap berjalan karena orang yang terkena «Frozen Time» agar mereka tetap hidup karena efek skill ini bisa membuat akibat kematian seperti gagal pernapasan atau aliran darah.

Ini bukan pembeku waktu biasa yang dimana waktu berhenti, semua ikut berhenti tapi setelah selesai, objek-objek yang terkena pembekuan waktu masih hidup tapi ini berbeda.

«Frozen Time» benar-benar membekukan waktu bahkan zat-zat yang ada di udara berhenti, atom-atom dan partikel juga berhenti bahkan fungsi makhluk hidup juga berhenti, penglihatan, pernafasan, pendengaran, fungsi otak. semua berhenti dan Ini bisa berakibat kematian bagi yang hidup melalui otak, paru-paru, jantung dan beberapa organ tubuh.

Khusus diriku, aku hidup tanpa itu karena merupakan ras Absolute yang tercipta dari energi sihir dan cahaya yang dijadikan satu kesatuan, ditambah aku kebal satu aspek dan jenis pemberhentian waktu tersebut.

"Hahahaha.... sekarang, tidak ada yang bisa menyelamatkan para demon itu. aku akan membasmi mereka semua dari dunia ini tanpa sisa sedikitpun."

Giga penuh tekad dan arogan, dia memegang erat dan mengepalkan tangannya penuh semangat dalam dirinya.

"Kau tahu? Aku melakukan ini demi membalaskan dendam orang yang aku sayangi di masa lalu!"

Orang yang dia sayangi dimasa lalu? apa ada hubungannya dengan demon dan terjadi sesuatu di masa lalunya?

"Dimana itu tragedi atau peperangan Human (Manusia) melawan Demon di masa lalu, tepatnya 500 ribu tahun yang lalu."

"Peperangan yang menentukan siapa yang berhak yang terkuat dan siapa yang sebenarnya ingin melindungi dunia ini!... perang yang disebut War of Two Races. Perang yang terjadi selama 100 ribu tahun lamanya dan dimenangi oleh Human (Manusia)"

War of Two Races? Demon kalah melawan Human? hmm... menarik untuk dicari tahu, mungkin ini salah satu alasan, kenapa ras Demon bersembunyi dari peradaban bagi Demon yang tidak tinggal di wilayah mereka.

Aku ingin tahu, penyebab kekalahan Demon yang harusnya mereka bisa menang melawan Human karena mereka adalah ras terkuat ke dua setelah ras Absolute.

Aku menggerakkan tubuhku untuk bertanya kepadanya sekaligus memberitahu dia kalau aku tidak terpengaruh pembekuan waktu yang ia lakukan.

Aku memulai dari menggerakkan kakiku terlebih dahulu untuk berjalan mendekatinya yang sedang berdiri tegak di depanku.

"Giga, aku ingin bertanya... apa penyebab peperangan ini? dan kenapa ras Demon bisa kalah yang padahal mereka ras terkuat kedua?"

Aku bertanya dengan nada biasa yang tentu saja Giga sedikit terkejut.

Wajahnya yang pada awalnya sombong menjadi terkejut diam melihat diriku berbicara dan berjalan santai mendekatinya.

"Kau? kau bisa bergerak tapi bagaimana bisa?"

Giga bertanya dengan wajah kebingungan dan terkejut, ekspresi sombong dia seketika menghilang dalam waktu singkat.

"Ini sangat mudah untuk di patahkan, lagipula aku memang kebal dari pemberhentian waktu maupun pembekuan waktu."

"Jadi bagaimana dengan jawaban dari pertanyaanku? apakah kamu bisa memberitahu hal itu?"

Giga masih sedikit terkejut dan bingung dengan apa yang aku lakukan, dia tersenyum karena terlalu menganggap remeh diriku.

"Hehehe.... kau memang seseorang yang hebat, kau bisa tidak terpengaruh oleh pembekuan waktuku. aku merasa tersanjung!..."

Giga memberikan tepuk tangan memuji diriku.

"Aku akan menceritakan penyebab dan kenapa Demon bisa kalah sebagai tanda pujian ku kepadamu!.."

Giga menarik nafas secara dalam-dalam, dia mulai berbicara dan menjawab pertanyaanku sebelumnya dan aku mendengarkan dia secara baik-baik.

"500 ribu tahun yang lalu, sebelum terjadi peperangan besar itu. semua ras hidup damai dan berdampingan, mereka saling melengkapi satu sama lain hingga waktu berlalu lama. Salah satu Demon yang merupakan jenderal mereka mulai mengeluarkan kekuatan kegelapan yang membuat teror di beberapa wilayah ras."

"Ras human yang paling ditargetkan, semua manusia akhirnya berkumpul untuk menangkap jenderal itu tapi ras demon tidak terima salah satu demon ditangkap. mereka akhirnya berseteru, saling bertarung satu sama lain dengan kekuatan sihir mereka senang."

Perang terjadi hanya karena demon melakukan teror saja? itu harus bisa dibicarakan baik-baik tapi ini sepertinya....

"Perseteruan menjadi perang dalam waktu 5 tahun, mereka menyelesaikan kasus ini bahkan Queen of Demon saat itu mencoba membuat kedamaian antara ras ini tapi tetap saja, dua ras ini tetap kekeh dalam pendirian mereka."

Hmm.... aku berpikir kalau ini, memang sudah ada kebencian dari dua ras ini, bahkan Queen of Demon saja tidak diterima untuk mendamaikan mereka berdua.

"Peperangan Terus lanjut hingga 1 ribu tahun lamanya, banyak peristiwa yang terjadi dan dampak yang terjadi seperti korban jiwa, kehilangan orang yang disayangi, kehilangan keluarga. itu semua adalah hal yang paling buruk dan menyakitkan!.."

"Queen of Demon juga bertarung dengan Human Strongest yang merupakan manusia terkuat didalam sejarah manapun, mereka bertarung untuk menentukan siapa yang berkuasa dan yang berhak untuk menjadi paling terkuat."

"Itu semua adalah hal sia-sia karena Absolute adalah ras terkuat, Queen of Demon kalah oleh Human Strongest karena tidak menggunakan wujud aslinya dan membuat perjanjian untuk tidak menyakiti rasnya selama ia dikurung oleh para manusia di Hutan Badai ini yang dijaga oleh Dragon Stormbreaker."

Begitu, aku mengerti tapi dimana Queen of Demon dikurung oleh Human? mungkin aku harus mencari dia untuk meminta bantuan dia untuk memimpin Demon kembali.

"Begitu, aku paham tapi, apa penyebab kau mau membinasakan demon? apa ada hubungannya dengan orang yang kau sayangi dengan demon?"

Aku harap dia tidak marah dan sedih saat aku bertanya hal ini.

Giga tersenyum dengan didalam hati yang marah akan dendam tapi dia berusaha untuk bersikap tenang.

"Disaat perang itu, aku memiliki istri yang sangat cantik dan baik, dia belahan jiwaku dan menyinari hidupku. Aku mencintainya seperti dia mencintaiku."

"Saat itu, tepatnya saat masih zaman perang Human vs Demon, kami tinggal berdua ditengah hutan didalam rumah kayu."

"Kami hidup bahagia tapi suatu hari.... saat dia hamil muda, dia dibunuh oleh salah Demon yang dimana ia ditusuk dibagian perut tepat didepan mataku setelah pulang membawa kayu hutan."

Dari ceritanya, ini kisah yang kelam yang pernah ia alami, aku rasa dia masih trauma dan terpukul.

"Aku emosi dan bercampur sedih, membunuh Demon itu menggunakan kapak yang aku bawa di bagian kepalanya."

"Demon itu mati tapi Istriku yang bernama Rin, dia juga meninggal dan aku tidak bisa membawa ia kembali, mengingkari janji kami untuk saling melindungi!..."

Wajah Giga penuh ekspresi sedih, dia benar-benar terlihat sedih yang mendalam, tidak bisa melupakan kejadian itu.

Aku bisa merasakannya melalui mataku, mungkin dia bisa menyembunyikan rasa sedihnya di depan orang-orang tapi tidak dengan penglihatan mataku.

"Begitu, aku bisa merasakan hal itu dan mengerti apa yang kau alami, tapi kenapa harus Demon lain yang terkena dampak kesedihanmu?"

"Karena para Demon harus bisa merasakan kesedihan apa yang aku rasakan, aku akan membuat orang yang mereka sayangi mati didepan mereka."

Begitu, jadi dia ingin seperti itu tapi itu tetap cara yang salah dan aku akan menghentikannya.

"Begitu, aku mengerti tapi itu tetap saja salah, satu keburukan suatu ras bukan berarti ras itu buruk seluruhnya."

"Ada juga yang baik seperti Sada, dia adalah demon yang baik dan kalem yang pernah aku temui. Dia sosok wanita yang kuat dan rajin."

Aku memuji Sada didepan Giga untuk memberitahu ia, kalau Demon tidak semuanya buruk.

Giga hanya diam mendengarkan kata-kataku, dia tersenyum jahat dengan wajahnya sedikit kebawah saat dia tertawa jahat.

"Hahahaha... Demon baik?kau serius dengan hal itu? kau terlalu naif Daichi."

Ucap Giga sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aku beritahu, tidak ada namanya baik jika tidak ada buruk didunia ini. Demon adalah makhluk terburuk yang pernah aku tahu dan karena hal itu yang baik bisa terwujud untuk menghentikan mereka!.."

"Aku akan membasmi para demon untuk balas dendamku, aku tidak peduli dengan dunia ini yang aku pedulikan adalah dendamku!..."

Giga tersenyum lebar penuh kejahatan dan arogan, menganggap dirinya bisa membasmi para demon yang ada.

Aku cukup tertarik dengan tekadnya tapi apakah tekadnya mampu melawan kekuatan Absolute yang aku miliki!...

Aku dan Giga saling menatap satu sama lain didalam pembekuan waktu ini yang dimana badai petir api saat ini terlihat kena efek skill «Frozen Time», memberikan tatapan untuk saling melawan. Giga menatapku dengan senyuman jahatnya dan arogannya sementara aku hanya menatap dia dengan cukup tertarik dengan tekadnya.