Chereads / Aku Bereinkarnasi menjadi Absolute / Chapter 14 - Chapter 12: Demon Slayer

Chapter 14 - Chapter 12: Demon Slayer

Apa yang terjadi didepan sana? kenapa banyak sekali api dan asap yang menyelimuti di depan sana!...

Aku khawatir terjadi apa-apa terhadap apa yang ada di depan sana, para warga demon, sesama ras Sada. ditambah Sada memasang wajah khawatir dan kedua anak itu berlari panik.

Taiger juga berlari sangat kencang memiliki suasana hati yang buruk penuh waspada untuk bertempur dari raungannya.

Aku juga merasa ada yang tidak beres dan merasakan energi emas yang penuh rasa ingin membunuh, apalagi merasakan banyak sekali nyawa dan darah yang hilang di depan sana.

Semakin yakin jika dia, mungkin.... sudah tahu keberadaan demon dan hanya dia satu-satunya yang menjadi pelaku di balik ini.

Whoosh!...

"Sada Taiger lindungi mereka berdua!.."

Gruuaagghhh....

Freeze..... {«Ice Roar»}

Bekunya pedang yang melesat dengan cepat ke arah mereka berdua.

Untung saja Taiger mengeluarkan raungan yang bisa membekukan benda menjadi suhu paling dingin dan benar-benar menjadi es yang mudah dihancurkan pada tepat waktu.

Sada yang penuh kepanikan dan khawatir, langsung bergegas melihat kondisi mereka berdua.

"Kalian berdua tidak apa-apa? apakah kalian terluka?"

Sada penuh khawatir di wajahnya dan penuh kecemasan dia mengecek tubuh mereka berdua yang hampir terkena pedang tersebut.

Sada mengecek tubuh mereka seperti ibu yang mengecek kondisi tubuh anaknya, yah itu yang aku lihat.

"Kami tidak apa-apa... ta..ta... tapi desa kami... mereka semua!..."

Riyoto penuh kepanikan akan desa dan teman-temannya di desa.

Aku juga merasa ada yang tidak beres di depan sana dan menduga itu adalah desa mereka berdua.

"Kami harus cepat ke sana, kalau tidak mereka akan dibunuh oleh pria berambut emas!..."

Berambut emas? siapa dia itu? aku seketika ingat tentang mimpi yang dimana aku memiliki tubuh manusia berambut emas.

Apa dia adalah orang yang akan terpilih untuk aku jadikan tubuh manusia?.

"Berambut emas? mungkinkah demon slayer!... apa aku benar?"

"Iya kak Sada... dia sudah datang dan akan membunuh semua warga desa!.."

Kami terkejut karena demon slayer berada disini, tanpa basa basi Taiger langsung menuju lokasi desa diserang dengan kami berempat mengikuti mereka.

Kami sudah sampai di dekat sekitar desa yang sudah hancur berantakan, api membakar dimana-mana dan kekacauan dimana-mana.

Hujan lemparan senjata berbagai macam seperti melesat ke target sesuatu yang menyebabkan teriakan kesakitan.

"Tidak.... mereka semua... tidak mungkin.... desa kami!... mereka semua!..."

Riyoto dan Marisa menangis karena mental mereka terguncang dan sedih mendalam karena melihat desa mereka yang hancur.

Sada memeluk mereka untuk membuat mereka tenang dari kesedihan mereka.

"Tenanglah.... aku yakin semua baik-baik saja dan tetaplah diperlukan ku!..."

Penuh kasih sayang dan perhatian, Sada memeluk mereka penuh cinta bagaikan cinta ibu.

Hmm, aku sekilas menduga mereka adalah anak ibu meskipun mereka berdua berbeda dengan Sada dari segi wajah.

"Taiger... ikut aku untuk mencari sumber kekacauan ini, aku ingin dia bertanggung jawab!..."

"Sekalian kau menyelamatkan warga desa meskipun sudah mati sekalipun... dan Sada kau bersama mereka untuk menyelamatkan dan mengungsikan warga desa meski sudah mati!..."

Sada mengangguk.

Aku menaiki tubuh Taiger dan melaju memasuki kebakaran tersebut tanpa peduli panas atau semacamnya.

Sada bersama mereka berdua menyelamatkan dan mengungsikan warga desa untuk menjauh dari desa ke tempat yang aman.

Sialan... berbagai benda melesat dan terbang ke segala arah seakan-akan acak untuk dilempar.

Taiger mengaung dan setiap injakan kakinya mengeluarkan skill «Ice» dia yang membuat semua senjata yang mengarah kami membeku.

Sembari itu Taiger menghindari berbagai benda yang menghalangi kami menggunakan skill «Ice road» untuk membekukan semua benda yang menghalangi.

Aku fokus untuk merasakan keberadaan semua warga desa disekitar kami dan memperluasnya ke seluruh desa yang hancur.

Banyak sekali.... warga desa yang meninggal dan ada yang terjebak di reruntuhan bangunan, ada juga yang terluka dan banyak lagi seperti ada juga yang gosong terbakar.

"Aku bisa merasakan keberadaan mereka, ayok kita mulai penyelamatan mereka, Taiger!..."

Ruwwaargghhh!...

Aku menyentuh kepala Taiger untuk menghubungkan diriku dan seluruh warga desa melalui aliran LE kami!...

Kami semua sudah terhubung dan siap untuk mengeluarkan skill kami.

"Taiger.... «Mass freeze»"

Frezzzz.....

.

Taiger menginjakkan kakinya ke tanah dan mengaktifkan skill yang aku perintahkan.

Semua warga membeku dengan seperti terjebak di batu es yang seukuran mereka, anggap saja seperti peti.

"Baiklah.... sekarang saatnya...«Moving places»"

Aku mengaktifkan skill ini melalui kristal merah di telapak tanganku, 80% warga desa yang berhasil dibekukan aku teleportasi kan ketempat aman jauh diluar desa.

Mereka semua berhasil aku pindahkan kecuali 20% warga yang dimana itu diselamatkan oleh Sada menggunakan.

"Kalian semua akan aman, Teknik darah demon: «Teleportation»"

Sada menteleportasikan 20% warga desa bersama dirinya, Riyoto dan Marisa jauh keluar desa bersamaan juga dengan 80% warga desa yang aku pindahkan tempatnya.

"Mereka semua sudah aman, Taiger berhentilah!.."

Taiger berhenti dari larinya, aku turun dari tubuhnya dan mengelus dagunya seperti kucing dan dia menikmatinya.

"Taiger, bantu Sada untuk melindungi warga desa yang sudah kita pindahkan atau teleportasi kan!. Aku yakin kau dan Sada mampu melawan berbagai senjata yang dilemparkan oleh demon slayer itu dari jarak jauh!.."

Taiger mengangguk dan berlari menuju Sada, aku melihatnya penuh semangat dan berlari meninggalkan diriku...

Dia memang kucing besar... yah kucing tetaplah kucing mau besar atau kecil.

Aku beruntung memilikinya dan sekarang saatnya untuk meladeni dia, sang demon slayer yang tepat berada di depanku ini!...

Seorang pria berambut emas, mata merah, jaket berbahan sutra merah yang seleting jaketnya tidak ditutup.

Dia berdiri di depanku dengan tatapan meremehkan dan senyuman kecil yang jahat, aku tidak menyangka secepat ini ketemu dengan dirinya.

Aku mendekati dia dan menatapnya untuk berbicara.

"Hei... apakah kau adalah demon slayer yang melegenda tersebut?"

Dia tertawa besar sambil menutup wajahnya dengan tangan kanannya.

"Wah.. wah... kau orang yang berani dan hebat!..." menggeleng-gelengkan kepalanya dari sisi ke sisi.

"Aku salut terhadap dirimu karena berhasil menyelamatkan para demon itu dari maut!..."

Dia berbicara sambil tersenyum lebar dan jahat, aura sihir dia emas dan suci tapi sepertinya sifat dia berbanding kebalik dengan sihirnya.

"Terimakasih atas pujiannya. kau juga hebat hingga dijuluki demon slayer karena kekejaman dirimu membunuh demon!..."

"Aku iri terhadap dirimu!.. tapi boleh aku menanyakan sesuatu!.."

Dia hanya tersenyum dan memperlihatkan diriku bertanya "Hahah.. Silahkan kau bertanya wahai orang memakai baju zirah!..."

Wow... aku dipanggil orang baju zirah? hmm sepertinya ras Absolute memang dikenal tapi tidak dengan penampilannya.

Ini menguntungkan diriku untuk berbincang dengan orang luar atau diluar sana nanti.

"Aku ingin tahu siapa namamu? dan kenapa kau melakukan ini?"

Dia hanya tersenyum dan tertawa kecil saat mendengar kata-kataku, sepertinya aku membuat kata-kata yang lucu baginya!.

"Hahahaha..... Namaku Giga Tarigan, panggil saja aku Giga dan ini khusus untuk dirimu saja karena kau akan menjadi lawan yang menarik!"

Wow, aku disebut lawan menarik!. aku suka gaya dia yang seperti meremehkan dan menjunjung tinggi derajatnya.

Aku merasakan aura tempurku yang meluap-luap di dalam diriku, ini perasaan yang benar-benar baru sekali.

"Wow, sangat keran dan luar biasa."

"Namaku adalah Daichi Masahiro, panggil saja aku Daichi karena kau adalah lawanku!..."

Dia tertawa.

"Hahahahhahaha.... sungguh menarik saat kau bilang aku akan menjadi lawanmu, menarik sekali!.."

Dia mengambil pedang yang muncul dari suatu portal emas didekatnya.

Sepertinya itu adalah portal atau skill dimana dia bisa memanggil senjata apapun itu, aku penasaran berapa banyak dia bisa keluarkan!.

"Jika kau bisa menghindari atau mampu menahan kekuatan pedang ini!.. maka aku akan melawanmu semau dirimu!."

Pedang itu... kalau tidak salah bernama Sword of Rage, pedang yang meningkatkan kemarahan penggunaannya dan memiliki skill pasif unik: Mampu mengeluarkan energi sihir yang besar dalam 306<<739% jika penggunanya sedang marah dan mampu menembus daya tahan yang kang menerang bagian dalam.

"Wow, pedang legendaris itu dimiliki salah satu pahlawan terdahulu,bukan?"

Memastikan jika pendapatku benar saat aku menyelidiki dunia ini dan isinya.

"Hahahaha... kau memiliki kecerdasan yang hebat, yah pedang ini memiliki nama Sword of Rage yang dimiliki pahlawan Anger di masa lalu!.."

"Aku memiliki semua senjata pahlawan baik dimasa lalu, masa kini dan masa depan. pahlawan dikenang atau tidak, aku memilikinya!.."

Wow, kekuatan yang hebat dan luar biasa. ini merupakan kekuatan yang paling diidamkan dan merepotkan karena bisa memanggil senjata dalam ratusan bahkan ribuan tergantung jumlah pahlawan.

"Kalau begitu, terima ini!..."

Dia menyerang tiba-tiba dengan tebasan merah yang mirip sabit dan melesat dengan cepat ke arahku.

Membelah dan memotong apapun yang bersentuhan dengan tebasan ini.

"«Absolute Shield»"

Aku menciptakan perisai emas berenergi dengan tangan kananku saja melalui kristal merah.

Bomm!..

Aku berhasil menahan tebasan tersebut menggunakan perisai emas atau «Absolute Shield» yang memiliki skill pasif: Menahan berbagai macam jenis kerusakan seperti sihir, physical, true, dan penetranation sebesar 1000% dan itu paling maksimal.

Asap mengepul dimana-mana akibat ledakan dari tebasan pedang itu yang mengenai perisai milikku.

"Hahahaha.... kau memang hebat sekali!.. luar biasa karena bisa menahan tebasan Slash Rage!..."

Tepuk tangan dia yang memuji diriku, dia sangat keren dalam hal memuji.

"Sama-sama... kau juga hebat, aku tidak menyangka bakal separah ini kerusakannya hingga banyak bangunan dan pepohonan yang terbelah!..."

Yah, keadaan sekitar kami benar-benar rusak dan terbelah akibat tebasan yang diberikan oleh Giga.

"Wah-wah... kau luar biasa dan sangat memperhatikan sekitar dirimu!.. kau memang menarik!"

Tatapan mata dan senyuman penuh kejahatan, aura membunuh yang sangat pekat apalagi LE yang bisa dirasakan hingga ketempat Sada sedang memulihkan dan menghidupkan merupakan warga desa yang sudah mati.