"Oke itu yang terakhir", ucap Shirou sembari mengambil batu kristal hasil perburuan Kobold-nya.
Shirou berburu dengan mudah walau ini baru pertama kali ia berburu Monster. Mungkin sebabnya karena ia memidik kawanan monster itu dari jarak cukup jauh. Pemburu yang bisa membunuh buruannya tanpa terdeteksi tentu akan menjadikan perburuan itu menjadi efektif. Satu persatu Shirou menembak mangsanya yang menyebabkan kepanikan bagi monster yang ia buru. Mereka menyebar berlarian kesana kemari berusaha menghindari projektil yang ditembakkan dari busur panah hitam Shirou. Namun tak ada satupun yang lolos dari tembakan maut darinya, Monster-Monster yang berlari tidak dapat bersembunyi dari indra penciuman Shirou yang sensitif dengan aroma energi sihir yang ada pada mereka. Walau menembak Kobold dari jarak jauh bagi Shirou adalah hal yang mudah, bagian sulitnya adalah mengumpulkan [drop item] yang dijatuhkan oleh Monster tersebut.
"Trace On" Shirou memunculkan sebuah tas kecil cukup untuk diisi dengan batu-batu kristal yang telah ia dapat. Sambil menyandang tas kecil tersebut ia turun dari gunung. Gunung yang ia turuni bisa dibilang kering dan penuh bebatuan kecil. Dari atas gunung kamu dapat melihat kebawah tanpa ada yang menghalangi, itu salah satu penyebab kenapa Shirou dengan mudah menembak mangsanya.
Di lereng gunung seseorang pemuda duduk di atas batu menunggu kedatangan Shirou. Ia berdiri melihat kedatangan Shirou yang turun dari gunung tanpa terlihat kelelahan dan luka-luka, "Shirou-san aku berharap kabar baik dari hasil buruan-mu".
Shirou menggoyangkan tas kecilnya dan terdengar bunyi goncangan batu kristal "Ini hasil buruanku, kujamin tak ada satupun yang lolos".
Tyler menaikkan alisnya "Kerjamu memang cepat, Shirou-san" ia lalu menggeleng kepalanya dan bertanya "apa kau tertarik menjadi pekerja tetap untuk kota kami?"
Shirou tak perlu berpikir panjang menjawab "maaf, aku tak tertarik tinggal di satu tempat. Aku ingin bertualang"
Tinggal di kota dan melindungi orang yang tinggal di dalamnya bukan pekerjaan yang buruk menurut Shirou, akan tetapi pergi dari kota ke kota, desa ke pemukiman kecil dan mencari berita keberadaan monster yang berbahaya serta membasmi mereka akan menolong banyak orang.
Sambil menunggangi kudanya menuju kota Tyler bertanya "Berpetualang? Berarti kau ingin pergi ke kota Dungeon Orario ya?"
"Orario?" Shirou mengulang kata yang asing ditelinganya
"Iya, masa kamu tidak tau, walau kamu tinggal di tempat terpencil semua orang tau kota itu. Disitu letak Dungeon tempat para monster lahir" Tyler menjelaskan
"Tempat Monster lahir?" Shirou tertegun mendengar informasi itu. Ia berpikir daripada berkeliling tanpa arah bukannya lebih baik langsung ke sumber masalah dan menyelesaikannya.
"Tyler-san bolehkah kamu bercerita tentang kota itu?, aku belum pernah mendengarnya"
Tyler pun tersenyum dan mulai bercerita sambil berkuda bersama menuju kota Gusnansel
Shirou mendengarkan dengan seksama apa yang diceritakan oleh Tyler. Pemuda itu bercerita bagaimana kota Orario itu tercipta untuk menahan Monster keluar ke muka bumi. Disitu juga para dewa memberikan berkah mereka melalui darah suci mereka atau juga bisa disebut [Ichor]. Para petualang yang diberi berkah harus masuk [Familia] dewa tersebut terlebih dahulu.
Dari berkah yang diberikan dewa mereka masing-masing, petualang mampu melawan monster yang lebih kuat dari diri mereka sendiri. Mereka tumbuh dari tubuh yang lemah menjadi lebih kuat melalui pengalaman mereka membasmi monster yang juga bisa disebut [Excelia] dan itu dapat dilihat dari [Status] yang bisa dicek dan diupdate oleh dewa mereka.
Dari [Status] dapat dilihat secara kuantitatif berapa kekuatan [Strength], ketangkasan [Dexterity], kelincahan [Agility ], dan kekuatan sihir [Magic]. Masing-masing ditunjukkan dengan peringkat dan angka dari 0-999. 0-99 adalah I, 100-199 adalah H, 200-299 adalah G, 300-399 adalah F, 400-499 adalah E, 500-599 adalah D, 600-699 adalah C, 700-799 adalah B, 800- 899 adalah A, dan 900-999 adalah S. Apabila salah satu status petualang telah minimal mencapai Rank-D dan [Excelia] yang telah didapatkan telah cukup sang dewa dapat menaikkan [Level] dari petualang tersebut dan mereset proses status tersebut menjadi 0 kembali. Petualang yang baru diberi berkah memulai semuanya dengan [Level] 1 dan nilai status berjumlah 0.
Semua hal itu mengingatkan Shirou dengan video game RPG yang populer di dunianya dahulu. Bagaimana karakter yang baru dimainkan mulai dengan [Level] 1 dan terus mendapatkan Exp sehingga menaikkan [Level] dan kekuatannya.
Shirou berpikir apakah ada kaitan game dengan dunia ini?
Apakah dewa di atas sana bermain game dan mengimplementasikannya ke dunia fana?
ATAU DIA TERLEMPAR KE DUNIA GAME?
"Shirou-san kita sudah sampai" Suara Tyler mengaburkan lamunan Shirou yang mulai pergi tak tentu arah
"Sementara aku mengambilkan imbalanmu aku juga akan melobi pak walikota untuk memberikan jalan untuk kamu untuk pergi ke kota Orario, berkuda akan menyulitkanmu, lebih baik kau pergi bersama orang yang mempunyai kereta" Tyler menawarkan
"Terimakasih Tyler-san" Shirou menjawab sambil sedikit menganggukan kepalanya. Ia tak ada alasan untuk menolak kebaikan tersebut. Bukan hanya itu Tyler telah membuka jalan untuk Shirou agar ia tidak pergi tak tentu arah.
Sambil menunggu Shiroupun lanjut merenungkan pilihannya dan masa lalunya. Ia mengingat bagaimana ia sampai ke dunia ini. Dari terhisap menuju portal bersama Gilgamesh sang raja pahlawan. Bagaimana ia diselamatkan oleh seorang bapak tua, juga bertemu mahluk cantik yang belum pernah ia lihat sebelumnya yaitu Elf bernama Saria.
Ia bertemu orang-orang baru yang belum pernah ia kenal sebelumnya. Terdampar ke dunia baru yang bahkan tidak pernah Archer lihat. Shirou mulai sedikit merindukan Rin, Fuji-nee, Saber, Issei bahkan ia akan lega mendengar suara Shinji.
Akan tetapi begitulah nasib tidak ada yang bisa menduganya, mungkin ke depannya ia akan pergi ke kota Orario dan bertemu dengan orang-orang yang baru. Ia akan tetap melanjutkan mimpinya menjadi pahlawan kebenaran. Oleh karena itu ia berharap semoga [Familia] yang akan ia masuki adalah [Familia] yang adil dan baik. Serta tidak semena-mena menggunakan kekuasaannya.
'[Familia] dibangun melalui berkah para dewa, kalau aku tau karakter seorang dewa mungkin aku bisa tau karakter [Familia] dan orang-orang yang masuk di dalamnya"
Shirou mulai mengingat dewa-dewa yang telah ia baca, ia hanya mengetahui dewa-dewa jepang dan sedikit dari yunani kuno.
Sambil merenung, Tyler keluar dari balai desa dan memberikan kabar gembira "Shirou-san, kabar baik ada salah seorang bapak yang sekarang ingin pergi ke kota Orario, kamu ikut saja dan menumpang bersamanya"
Shirou tertegun, ia tak menyangka ia akan berangkat secepat itu, akan tetapi tak ada gunanya ragu. Shirou memutuskan pergi menuju kota tersebut "Terimakasih, Tyler-san"
Tyler pun pergi menunjukkan kereta yang dimaksud, dan Shirou mengikuti Tyler dari belakang.
Shirou melihat kereta kuda tersebut dan merasa agak familiar dan pernah melihat kereta itu sebelumnya.
"Kudengar ada seorang pahlawan muda yang bisa membasmi sarang monster seorang diri?" Seorang bapak turun dari kereta yang ditarik oleh seekor kuda.
Keringat dingin keluar dari kening Shirou, ia tidak menyangka bapak tua yang menyelamatkannya dulu sekarang berada didepannya.
"Arther-san?"
"Oho, tak kusangka nak Shirou yang kukira ingin menjadi pelajar sekarang malah menjadi pahlawan ya..." Arther tersenyum tipis