Chereads / My Identity Secret Story [MISS] / Chapter 19 - 18. Teman Cosplayer Yura

Chapter 19 - 18. Teman Cosplayer Yura

- Chapter 18 -

"Rui-chann!" sapa Yura kepada orang itu. "Iya. Lagi makan sama temenku Frenia" jawabnya. "Frenia, kenalin ini Rui. Rui kenalin ini Frenia" ujarnya saling memperkenalkan kami satu sama lain sambil menunjuk aku dan Rui sesuai nama kami masing-masing.

"Oh hallo" sapa Rui kepadaku. "Eh. Besok ngumpul UKM Japan kan?" tanyanya yang langsung menoleh ke Yura.

"Iya, besok kumpul ukm" jawab Yura. "Kamu disini sama siapa? Sendirian?" tanyanya ke Rui.

"Sendiri. Lagi nungguin si Ayi. Biasa" ucap Rui sambil melihat jam di hp nya sekilas. "Harusnya udah selesai kelas, tapi tau deh belum dateng kesini dia nya"

"Yaudah gabung aja duduk sini Ruii" ajak Yura ramah sambil menggeser duduknya. "Frenia, gapapa kan Rui gabung?" tanyanya menoleh padaku.

"Oh boleh aja silakan" ucapku mempersilakan dengan tangan kiriku sembari tangan kananku menyumpit okonomiyaki.

"Kamu kalo mau makan, ikut makan juga aja sekaliann" ucap Yura menawarkan pada temannya itu untuk ikut makan bersama.

"Oke makasih" ucap Rui sembari duduk di sebelah Yura. "Gapapa nih gua ikut makan juga?" tanyanya memastikan ke Yura sambil telunjuknya menunjuk ke arah makanannya.

"Iya makan aja. Mumpung makanannya juga masih lumayan banyak. Iyakan Frenia?" jawab Yura yang kemudian bertanya sambil menoleh ke arahku.

"Iya. Ini lumayan banyak buat makan berdua doang. Jadi kalo mau, makan aja" ucapku. Karena menurutku memang lumayan banyak untuk makan berdua, jadi sebenarnya aku memang ingin menawarkannya juga, tapi tidak enak menawarkan karena ini ditraktir Yura. Karena Yura sendiri yang menawarkan duluan padanya, jadi tentu kutawarkan juga.

"Oke thanks" Rui pun mengambil sumpit dan menyumpit takoyaki. "Eh iya Yur. Btw gue mau kasih tunjuk manga yaoi terbaruu" ujarnya setelah memakan takoyakinya. "Lo udah baca manga ini belum?" tanya Rui sambil menyodorkan hp nya ke arah depan Yura untuk memperlihatkan suatu gambar yang ada di layar hp nya.

"Ihh cakeeep!! Beloom!! Itu judulnya apaa??" tanya Yura penasaran seperti antusias melihat gambar yang ada di layar hp Rui yang entah itu gambar apa aku tidak tau.

"Nah iya kan!? Gilaa ini uke nya imut banget! Seme nya juga emang kece parah!!" ujar Rui menyetujui. "Judulnya itu *peeepp*{ceritanya sensor}" jawabnya.

"Iyaa! Ukenya cakep bangettt. Seme nya juga kereeenn! Aaa sukaaa" ujar Yura antusias. "Oh ya?? Nanti aku mau coba baca ah pas di rumah! Ada adegan gituannya juga nggak?" tanya Yura penasaran menatap Rui.

"Ada! Bahkan banyak adegan *peeep* dan *peeeep*nya gitu" jelas Rui bersemangat dengan senyuman mencurigakan. "Next gue rencananya juga mau cosplayin karakter itu sama Ayi. Gue yang jadi seme nya, dia uke nya" jelas Rui ke Yura.

((Ini apaan anjir pembahasannya pake ada unsur penyensoran segala?!)) ujar batinku sweatdrop dengan obrolan mereka berdua sembari makan. Intinya aku sama sekali tidak mengerti pembahasan mereka berdua.

Tiba-tiba hp di dalam tasku berbunyi. Aku lalu membuka tas dan melihat panggilan telfon di hp ku yang merupakan panggilan dari Zien. ((Udah gua duga pasti Zien bakal nelpon)) ucap batinku. Dan aku baru ingat bahwa aku juga belum sempat mengabari Zien kalau aku makan diluar kampus bersama Yura. Aku pun mengangkat telfonnya. "Hallo?"

["Hallo. Refki. Kamu dimana?"] tanya Zien dari panggilan telfonnya.

Aku terdiam sejenak karena Zien memangilku dengan nama asliku, tetapi memakai 'kamu' bukan 'kau' seperti biasanya. "Gua lagi makan sama temen gua Yura di luar kampus. Di restoran Jepang masih disekitaran deket kampus pokoknya" jawabku.

["Oh. Nama tempat makannya apa?"] tanya Zien di telefon.

"Namanya.." aku menoleh ke Yura, karena aku pun juga belum tau apa nama tempat makannya. "Nama tempat makannya apa?" tanyaku ke Yura sembari masih menelfon.

Yura yang sedang asik mengobrol dengan Rui pun kemudian menoleh ke arahku. "Namanya Oisushi Yaki-fuudo" jawab Yura ramah.

"Oisushi Yaki..food" jawabku. "Itudah pokoknya. Lu mau kesini?" tanyaku.

["Oke aku nanti kesana"] jawab Zien yang kemudian langsung mematikan panggilan telfonnya.

"Yeh langsung dimatiin ae" ucapku begitu mendengar panggilannya dimatikan sambil melepas handphoneku dari arah kupingku lalu menatap layar hp.

"Kenapa Frenia? Dicariin Zien ya?" tanya Yura menoleh padaku.

"Iya. Gua lupa kasih tau kalo gua makan diluar sama lu tadi ke dia" jawabku. "Kayaknya ntar dia bakal kesini jemput gua"

"Oh yaudah, sekalian ajak makan bareng juga aja Zien nya" ucap Yura tersenyum ramah.

"Btw lu sendiri dijemputnya kapan? Masih lama?" tanyaku ke Yura sembari menyumpit makanan lalu melahapnya.

"Kemungkinan masih nanti" jawab Yura tersenyum manis.

"Btw kalian satu jurusan?" tanya Rui padaku dan Yura.

"Iya, Frenia temen satu jurusanku" jawab Yura ramah.

Aku mengangguk sembari mengunyah. "Kalo lu jurusan apa?" tanyaku balik.

"Ohh. Gue Desain Animasi" jawab Rui.

"Oh ya? Gua baru tau kalo disini ternyata juga ada jurusan Desain Animasi. Desain Animasi tugasnya ngapain aja tuh? Beda sama DKV atau sama?" tanyaku penasaran.

"Ya bikin animasi. Beda jurusan. Jadi kalo DKV kan komunikasi visual, lebih dominan ke bikin karya desain untuk menyampaikan isi pesan ke audience secara visual. Agak lebih sejenis kayak desain grafis. Kalo Desain Animasi ya lebih berfokus ke menganimasikannya, atau bikin karya animasi. Tugasnya lebih banyak cenderung kayak bikin animasi 2D dan 3D, CGI, motion graphic, visual effect, gitu-gitu. Bahkan lebih banyak ke bikin animasi 3D, termasuk bikin modellingnya juga" jelas Rui. "Trus nanti juga katanya ada mata kuliah belajar bikin VR dan AR. Gasabar gua nunggu semester depan!!" ujarnya antusias. "Kalo si Ayi tuh, dia yang jurusan DKV"

"Wuih manteb juga ternyata. Pengen gua sebenarnya belajar animasi" ujarku. "Cuma kayaknya tugasnya berat yak?" tanyaku penasaran menatap Rui.

"Iya. Banget! Abis itu device nya juga harus mendukung banget. Terutama laptopnya harus yang spesifikasinya tinggi. Kalo enggak, behh.. Sulit! Apalagi pas ngerender bikin 3D" ujar Rui.

"Nah makanya. Dulu sebenernya gua sempet tertarik pengen masuk desain juga tuh. Tapi gak yakin buat ambil jurusan desain, apalagi animasi walaupun pengen. Apalagi laptop gua dulu speknya juga nggak mendukung" ujarku merasa hopeless sekaligus mencurhat.

"Yah sayang banget. Coba masuk desain juga!!" ujar Rui menyayangkan. "Tapi jurusan broadcasting media juga bagus dan berguna banget sih, apalagi jaman sekarang apa-apa banyak pake media. Apalagi nih sekarang ini lagi marak banget juga kan untuk belajar jadi konten kreator, dan jadi lagi banyak juga yang berkecimpung di dalam bidang profesi itu" ujarnya sambil menyumpit takoyaki saat berbicara lalu melahapnya. "Gue juga sebenernya sempet tertarik broadcast, terutama pengen untuk belajar bikin produksi film. Tapi lebih tertarik bikin animasi. Makanya gua masuk desain animasi" ucapnya. "Jadi siapatau nanti bisa bikin film animasi juga kan" ujarnya bangga sekaligus berharap.

Aku mengangguk setuju. ((Bahkan ternyata di kampus sini juga lumayan banyak konten kreator yang cukup terkenal kayak Vira dan Milda)) pikirku dengan sedikit melirik kebawah. Aku pun juga mulai jadi tertarik ingin membuat konten seperti mereka, tapi kurasa aku tidak yakin akan bisa jadi konten kreator seperti mereka. "Berarti lu emang udah cita-cita mau kerja jadi animator?" tanyaku ke Rui.

"Yoa!" jawab Rui. "Pengennya sih gitu. Tapi gatau dah entar bisa atau enggak. Keknya sulit kerja di bidang itu. Apalagi nyari kerja di bidang itu di negara ini" ujarnya agak tak yakin. "Gue sebenernya juga pengen tuh bikin ngekontenin tentang cosplaying atau bikin semacam animasi gitu, tapi gak yakin bisa dan bingung bikin isi kontennya gimana. Jadi ya.. Sekarang baru sekedar untuk hobby dulu aja"

"Ohiya, Rui sabtu nanti dateng ke event cosplay 'itu' nggak?" tanya Yura ke Rui.

"Dateng! Gue rencananya mau cosplay bareng juga sama Ayi" jawab Rui menoleh ke arah Yura. "Lo dateng?"

"Yup" ucap Yura mengangguk. "Oh kalian nanti mau cosplayin apaa?" tanya Yura penasaran.

"Saat ini gue lagi proyekan cosplay Oshi no Ko sih sama Ayi. Gue jadi Aqua, dia jadi Ruby" ucap Rui. "Tapi padahal gue berharapnya Ayi cosplay jadi Ai"

"Oalahh. Enak ya bisa proyek cosplay barengan berdua terus kalian" ucap Yura seperti kepengen.

"Yoa" senyum Rui bangga. Ia lalu menoleh ke arah pintu masuk begitu ada yang datang memasuki pintu. "Nah itu dia si Ayi dateng! Panjang umur dia" ujar Rui sembari melihat ke arah pintu masuk. "Gue samper dia dulu yaa"

Aku pun menoleh ke arah orang yang datang dari pintu masuk. Terlihat seorang cewek berambut coklat mocca lumayan panjang agak bergelombang dengan memakai poni rata depan. Dan matanya terlihat memakai softlens bewarna biru terang yang warnanya cukup menonjol. Ia memakai baju terusan selutut bewarna merah muda, dengan luaran kardigan hitam. Juga memakai bando, tas selempang kecil dan membawa tas laptop, kaos kaki dan sepatu wedges, yang semuanya senada dengan warna pakaiannya. ((Cantik dan manis banget.. Kayak boneka idup)) ujar batinku begitu melihatnya. Gaya nya terkesan sangat imut dan feminim, berbeda dengan Rui yang terkesan cuek dan tomboy.

"Ayiii!! Sinii" teriak Yura sambil melambaikan sebelah tangannya ke arah Ayi agar menoleh kesini. "Ayi nya ajak aja makan sini jugaa" ajak Yura menoleh ke arah Rui.

"Boleh aja sih, tapi tergantung Ayi nya, soalnya gua udah rencana mau makan berdua doang sama Ayi" jawab Rui sambil melihat ke arah Ayi.

Ayi melambaikan tangannya ke arah kami, lalu berjalan untuk menghampiri kami. "Hallo" sapa Ayi ke arah kami bertiga. "Rui sorry baru dateng, baru selesai kelas soalnya. Kelas lama kelarnya karena tugasnya banyak. Udah lama disini?" tanyanya ke Rui.

"Belum terlalu lama. Tapi lumayan" jawab Rui. "Untungnya ada Yura dan temennya, jadi gue gak sendirian nungguin"

"Okey.." ucap Ayi ke Rui. "Hallo Yura" sapanya menoleh ke arah Yura sambil melambaikan sebelah tangannya. Ia lalu menoleh ke arahku "Hallo" sapanya dengan senyum tipis yang sopan.

"Hallo Ayi. Mau gabung makan sini nggak bareng kita?" tanya Yura. "Ah btw kenalin, ini temen jurusanku, namanya Frenia" ucap Yura sambil tangan kirinya menunjuk ke arahku.

Ayi tersenyum ramah ke arahku sambil hanya berkata "Ayi" ucapnya memperkenalkan dirinya. "Eem.. Mau aja sih, tapi.." Ayi terlihat menatap ke arah Rui, seperti ragu untuk mengatakan sesuatu.

"Mungkin next time aja. Sekarang gue mau dating dulu sama Ayi sekaligus ngomongin proyek cosplay dan komik yang mau kita bikin soalnya" jawab Rui tersenyum ke Yura lalu berdiri dari bangkunya.

"Oh oke deh" ucap Yura. "Wah mau proyek bikin komik apaa? Kasih tau dongg" tanya Yura penasaran.

"Ada deh.. Masih rahasia" jawab Rui. "Masih baru mau dibuat soalnya, jadi belum bisa kita kasih tau dulu. Tapi nanti kalo udah pasti dibikin ceritanya bakal kita kasih tau kok sama lo" ucap Rui tersenyum. Rui lalu agak menutup samping mulutnya dengan sebelah tangannya ke arah dekat samping kuping Yura. "Pst. Yang jelas ada Yaoi nya" bisiknya kepada Yura yang masih tetap terdengar.

"Okee. Nanti kasih tau yaa kalo udah bikin" jawab Yura tersenyum sambil mengacungkan jempol kirinya. "Hoo I see~ Oke ditunggu komiknya" senyum Yura.

"Siapp. Oke dadah Yura dan juga temennya" ujar Rui sambil melambaikan sebelah tangannya ke arah kami berdua. Lalu tangan sebelahnya lagi langsung merangkul pundak Ayi.

"Dahh" ucap Ayi yang juga melambaikan sebelah tangannya. Mereka berdua pun berjalan pergi meninggalkan bangku sofa kami makan. Lalu mereka menuju ke meja sofa lainnya yang masih kosong.

"Itu berdua temen satu ukm lu?" tanyaku menunjuk ke arah mereka berdua setelah mereka pergi dan duduk berdua.

"Iya" ujar Yura mengangguk. "Btw mereka berdua itu juga cosplayer, dan sekaligus satu partner sering cosplay bareng berdua gitu" jelas Yura padaku.

"Oh ya?" ujarku. ((Pantesan yang Ayi gayanya keliatan rada kayak boneka. Keliatan emang kayak cosplayer. Kalo si Rui nggak terlalu keliatan sih kalo belum tau dia juga cosplayer, tapi bisa aja kalo ternyata dia juga cosplayer)) pikirku.

Yura mengangguk dua kali. "Rui itu cosplayer, tapi dia lebih sering cosplay nya jadi cowok. Dia ganteng kalo cosplay jadi cowok" ucap Yura. "Dan dia sering partneran cosplay sama Ayi. Biasanya mereka suka cosplay couple-lan gitu. Kadang couple cewek-cowok, kadang cowok-cowok, kadang cewek-cewek. Si Rui keseringan yang jadi cowoknya. Ayi yang jadi ceweknya" jelas Yura menatapku.

"Oh gitu?" ujarku menanggapi. ((Pantes Rui gayanya tomboy kayak lebih kecowok-an, Sedangkan Ayi kayak cewek feminim banget)) pikirku sembari menyantap miso ramen.

"Nah makanya aku juga sebenernya pengen punya partneran cosplay yang bisa diajak bareng dan cosplay couple-lan gitu, kayak contohnya mereka berdua. Terutama yang bisa jadi sosok 'cowok' untuk ceritanya jadi couple-ku" ucap Yura. "Makanya.. Frenia mau nggak kalo kita cosplay couple-lan bareng?" tanya Yura menatap ke wajahku. "Apalagi Frenia juga cocok buat jadi sosok cowok nya"

((Couplean kayak pasangan sama Yura ya..?)) pikirku. "Boleh tuh!" ujarku bersemangat. ((Meskipun cuma dianggap couple-lan pura-pura pas cosplay, tapi setidaknya gua bisa lebih deket dan seakan jadi kayak pasangan beneran sama Yura)) senyum batinku. "Eh tapi.." ujarku berubah ekspresi begitu mengingat Zien.

"Zien ajakin juga aja gapapa kok" ajak Yura. Jadi kapan-kapan kalo Frenia mau, Frenia bisa cosplay jadi pasangan cowoknya pas lagi sama aku. Cosplay jadi pasangan ceweknya pas lagi sama Zien. Jadi bisa keduanya kan?" ucapnya dengan senyuman manis.

"..." Aku terdiam. Karena saat ini aku sedang berpura-pura jadi pacar 'cewek'nya Zien. Dan jika nanti aku cosplay ceritanya berpura-pura jadi couple 'cowok'nya Yura.. ((Keknya bahkan kenyataannya pun juga memang bakal jadi begitu)) ucap batinku hopeless.

"Ah iya, aku tadi belum sempat minta nomor kamu Frenia, boleh minta nomornya?" tanya Yura. "Biar gampang nanti ngehubunginnya juga kalo jadi pergi ke event" ujar Yura sambil menyodorkan hp nya.

"Oh iya. Boleh" aku pun mengambil hp Yura. ((Ohiya nomor gua berapa yak? Gua belum apal nomor baru gua lagi)) ucap batinku. Aku pun mengambil hp ku dan melihat nomor baruku sendiri yang kusimpan di kontak hp. Hanya baru ada kontak nomor baruku dan nomor hp Zien di dalam kontak hp ku. Aku lalu mengetikkan nomorku di hp Yura.

Tak lama kemudian Zien datang memasuki restoran. Ia lalu berjalan ke arah meja bangku kami berdua. "Ehem" ujar Zien begitu sampai di samping meja makan kami saat aku selesai menyimpankan nomorku di kontak hp Yura.

To be continued..