- Chapter 13 -
Aku dan Zien pun lanjut makan bersama sambil membahas tentang ukm Pers. Dan juga beserta membahas hal berkaitan dengan kasus-kasus kampus yang terjadi.
"Apa Leia dan Rizty juga ada kaitannya dengan hal ini?" tanyaku disela makan.
"Bisa dibilang iya. Karena kemampuan mereka berguna dalam hal ini. Mungkin ada baiknya bahkan jika kalian bekerjasama" ucap Zien.
"Bekerjasama untuk menjadi mata-mata?" tanyaku sambil kemudian menyuap makanku.
"Ya. Lebih tepatnya bekerjasama untuk mengulik kasus yang terjadi" ujar Zien. "Ada beberapa hal yang mungkin kau butuh bantuan mereka. Tapi ada beberapa hal juga yang mereka berdua tidak ada hubungannya dan lebih baik tidak ikut campur atau terlibat"
"Oh.. Tapi kasus di kampus soal hal itu, apa ada kaitannya sama lu juga?" tanyaku ke Zien.
"Diantaranya iya. Dan diantaranya tidak" jelas Zien. "Di kampus kita juga terdapat orang yang memiliki kemampuan lebih. Dan tentu juga ada mata-mata lainnya. Dan juga.. Ada saingan dalam beberapa hal"
"Trus berarti gua harus apa?" tanyaku.
"Bertingkahlah seperti biasanya selayaknya mahasiswa normalnya di kampus. Tapi jika ada sesuatu apapun itu, laporkan padaku" ujar Zien. "Terutama jika ada informasi, hal yang mencurigakan, dan juga.. Apapun hal yang menyangkut tentang dirimu"
Setelah selesai makan dan berbincang mengenai beberapa hal itu dengan Zien, aku kembali ke kamarku. Kemudian merebahkan diriku ke atas kasur.
"Haah ternyata.. Gua kira ini cuma kampus elit biasa, ternyata diluar nalar juga" ujarku sambil rebahan. Aku kemudian mengambil hp ku dan mengeceknya. Seketika aku penasaran untuk mengecek akun media sosial lamaku. Aku lalu membuka aplikasi media sosial di hp ku.
"Udah lama juga gua nggak buka akun ig gua. Coba cek dah" gumamku sambil ke posisi duduk. Aku pun me-log-in akun instagram milikku. Terlihat ternyata sudah ada beberapa notifikasi pesan di DM yang muncul selama aku tidak membukanya. Bahkan terlihat di dm ku lumayan lebih banyak jumlah pesan masuk daripada biasanya.
Aku kemudian membuka salah satu pesan yang muncul dari teman kuliah lamaku, tertulis: [Gua turut berduka cita ya bro. Gua kira umur lu lebih panjang dari gua, taunya nasib berkata lain. Semoga hiduplu tenang dah di alam sana. Jangan gentayangan ya bro matinya. Apalagi ampe gentayangin gua bro. Maaf ya bro kalo gua punya banyak salah sama lu, gua tau gua punya banyak salah. Tapi salah lu ke gua tetep lebih banyak sih. Dan juga padahal lu masih punya utang kalah taruhan bola waktu itu ke gua belom bayar. Sayangnya lu keburu mati :( ]
"... Sialan si Gafra. Gua gatau harus terharu apa kesel bacanya" ucapku sweatdrop membaca pesannya. Ingin rasanya ku membalas, tapi nanti ketauan bahwa aku belum beneran mati.
Aku lalu membuka pesan dari temanku yang lainnya: [Udah mati aja si anying! Gw garela lu mati. Sedih gw. Tapi ya turut berduka cita ya bre]
[Reffkiiii! Lo mati? Seriusan?! Gua gak percaya lo bisa mati secepat ini๐ข Mana masih muda. Belum punya jodoh. Kasihan sekali๐ข]
[Innalillahi wa innailahi rojiun. Turut berduka cita ya, semoga amal ibadahnya diterima. Walaupun gw tau dosa lu lebih banyak daripada dosa gw. Tapi gw doain yg terbaik buat lu ๐๐]
"Banyak juga yang ngasih ucapan duka cita ternyata" ujarku menyecroll pesan. "Tapi kok rata-rata ucapannya pada sialan dan ngeselin yak. Kek ngeledek banget ngasih ucapan ke gua nya" ucapku sweatdrop.
Selain itu masih ada juga pesan lain yang bukan ucapan berduka cita. Ada juga yang sepertinya tidak tau atau belum tau bahwa aku sudah 'mati' dalam kecelakaan. Ada yang bertanya tentang sesuatu yang lain. Ada juga yang mengirim link, atau sekedar gambar meme sesuatu. Dan ada juga pesan yang memang belum ku balas, atau bahkan belum kubuka dari sebelum terjadinya kecelakaan tersebut.
Masih ada beberapa pesan yang belum sempat kubuka yang sepertinya juga ucapan duka cita. Lalu tiba-tiba aku mendapatkan notifikasi pesan baru: [Weh Refki lu on?! | Kok bisa?! | Lu masih idup atau ini akunnya dibajak?!] ucap pesan DM tersebut secara berurutan masuk dengan dikirim perkalimat.
"..Mampus! Gua baru sadar kalo akun gua on, ada tanda gua lagi online!" ujarku menyadari tanda hijau pada samping bawah foto profile ketika sedang online. Aku dengan panik lalu segera me-log-out akunku kembali. "Sial. Padahal gua masih penasaran pengen ngecekin pesan ucapan lain yang masuk ke gua" ujarku.
"Btw gua tiba-tiba nge-read pesan mereka ketauan nggak ya?! Kan ada tandanya 'dilihat' kalo udah gua read! Apalagi kalo ada yang sadar gua ngereadnya baru aja, atau karena read-nya setelah moment gua 'mati' dalam kecelakaan" ujarku rada panik. "Sialan. Gimana nih? Ntar jadi ketauan gua belum mati beneran!" pikirku khawatir.
Aku lalu teringat Vira dan Leia yang waktu itu menanyakan akun instagram ku. "Ohiya btw gua belum bikin akun khusus untuk identitas baru gua sebagai 'Frenia'. Apa gua bikin akun ig baru aja ya?" pikirku. "Jadi kalo ditanyain ig atau medsos lain kayak waktu itu, gua udah ada akun sebagai sosok Frenia" ujarku.
Aku pun membuatkan email baru untuk identitas baruku. Lalu aku membuat akun instagram baru beserta memikirkan nama yang cocok untuk nama akunku atas dasar nama 'Frenia'. Setelah selesai membuat email dan akun instagram, aku lalu mencoba mencari akun instagram para teman kenalan baruku satu persatu.
Pertama Vira. Aku penasaran dengan akunnya karena dia bilang dia merupakan seorang influencer. Ketika berhasil menemukan akun ig nya, aku melihat akunnya memang banyak berisi konten tentang make-up. Ada pula yang skincare, fashion, dan lainnya yang berkaitan tentang beauty. Juga sepertinya ada beberapa make-up dan skincare yang dari endorse atau mempromosikan barang berkaitan dengan itu. "Emang beneran influencer konten tentang beauty ternyata. Dan style nya juga lebih banyak cenderung kekoreaan sih emang. Cantik sih emang dia.." ujarku sembari melihat foto-foto feedsnya dan juga beberapa video reels nya. Lalu kulihat followersnya juga ternyata sudah sampai jutaan. "Anjay. Banyak juga followersnya! Pantes dia bilang dia lumayan terkenal di medsos. Beneran mayan terkenal berarti dia" gumamku.
Aku lalu mencoba mencari akun milik Leia, melalui dari followingnya Vira yang ada sekitar dua ribuan. "Ketemu" ujarku saat menemukan akunnya. Saat kulihat akun Leia, kebanyakan kulihat isinya lebih cenderung ke foto dirinya sendiri, foto bareng temannya, atau fotonya sedang jalan-jalan. Ada yang foto jalan sendiri ada juga yang bersama. Berbeda dengan Vira, akun Leia lebih seperti akun pribadi saja, followersnya pun hanya sekitar seribuan. Dengan following 700an.
Lalu kemudian aku mencoba mencari dan menemukan akun Rizty dari followingnya Leia. Kulihat isinya hanya ada sedikit foto. Kebanyakan isinya foto dirinya sendiri dan pemandangan, tapi pengambilan fotonya cukup estetik. Gaya fotonya pun kebanyakan agak seperti model dengan background pemandangan alam, kota, atau tempat. Dan style nya lebih cenderung terlihat tomboy. Followersnya hanya ada sekitar 500an. Dan followingnya ada 200an. "Padahal foto Rizty lumayan kece kece juga" gumamku.
Aku lalu mencoba mencari akun Yura. Setelah menemukannya, kulihat isinya lebih banyak foto-foto dirinya sendiri dan juga animasi atau illustrasi. Foto dirinya terlihat imut. Dan juga ada sedikit diantara fotonya yang terlihat seperti ia sedang bercosplay, dan bergaya pakaian loli. "Emang imut sih dia orangnya.." gumamku saat melihat foto-foto di akunnya. Followersnya kulihat ada sekitar dua ribuan. Dan followingnya ada 600an.
Aku lalu mencari dan menemukan akun Milda dari following nya. Kulihat foto-fotonya kebanyakan berisi dirinya jalan-jalan dengan pemandangan latar tempat. Ada yang di luar kota bahkan yang di luar negeri juga. Selain itu juga banyak foto dan video makan-makan beserta makanan. Ada lumayan banyak reelsnya yang berisi konten tentang makanan atau kuliner, ada juga video singkat seperti mini vlog yang mengarahkan untuk tonton full nya di youtube. Kulihat followersnya ada tigapuluhan ribu, dan followingnya ada lima ribuan. Lalu karena penasaran dengan konten vlog nya, jadi aku mengklik link youtube nya yang ada di bio nya. Kulihat subscribernya ada sekitar 2 jutaan hampir 3 juta. "Wah vlogger youtuber.. Tapi kayaknya Milda emang lebih aktif dan terkenal di youtube dibanding ig" gumamku.
Kemudian aku mencoba mencari akun Selina dari following diantara mereka karena penasaran. Setelah ketemu, ku lihat isi foto-fotonya memang kebanyakan seperti foto model. Dan juga banyak fotonya yang jalan-jalan di dalam ataupun luar negeri, disertai berfashion seperti model dan bergaya OOTD. Ada juga beberapa reels mini vlog nya, dan yang sepertinya endorse. Kulihat followersnya ada sekitar jutaan juga. Tetapi Vira masih agak lebih banyak dibanding Selina. Tapi followingnya hanya ada 800an.
Aku kemudian melihat akun Ranti dari tempat Selina. Kulihat kebanyakan isinya produk jualan dan foto atau video benda-benda. Meskipun juga ada foto dirinya sendiri, tetapi lebih sedikit. Ada juga foto dia bersama yang lain. Ada juga foto dan video nya dia yang seperti memakai barang atau memegang produk. Followersnya kulihat ada sekitar ratusan ribu. Followingnya ada tiga ribuan. "Lebih kayak buat akun bisnis jualannya ini deh kayaknya.." gumamku.
"Pada banyak-banyak amet yak followersnya. Akun lama gua aja cuma ada followers sekitar 200an" ucapku sweatdrop. "Yah cewek-cewek emang biasanya lebih aktif main medsos sih. Meskipun jaman sekarang juga banyak cowok yang juga aktif medsos dan followersnya banyak. Apalagi kalo influencer, selebgram, atau content creator" gumamku. "Tapi keknya Vira, Milda, Selina, dan Ranti mereka emang terkenal sampe banyak pengikutnya. Bahkan udah centang biru"
Entah aku sebaiknya memfollow mereka juga atau tidak. Tapi karena akunku saat ini masih kosong bahkan belum ada foto profile. Jadi aku tidak memfollow mereka. Bahkan sebaiknya mereka tidak usah tau dulu akunku, kecuali mereka yang menanyakannya atau bahkan memfollownya duluan. Toh mereka sudah terkenal dan banyak followers, belum tentu bakal di follow balik juga kalau aku yang memfollownya duluan. Jadi cukup stalking mereka aja.
"Gua mending make foto profile apa yak? Gua kan belum ada foto" ujarku berfikir. "Apa gua harus selfie?" gumamku. "Ngomong-ngomong gua juga belum pernah nyoba moto diri gua sendiri semenjak gua jadi cewek" pikirku. "Coba deh.."
Aku lalu mencoba mengambil foto selfie diriku sendiri. Tetapi rasanya canggung. Lalu saat kulihat hasil fotonya, "Wah.. lumayan cantik juga gua foto jadi cewek!" pujiku terhadap diri sendiri. "Tapi.. Tetep aja rada aneh rasanya dan masih kurang keknya kalo buat di upload" ujarku sedikit sweatdrop. Aku pun mengambil beberapa foto selfie lagi.
Saat ku melihat hasil fotoku. Rasanya hasil foto 'wajahku' cantik, tapi tetap saja rasanya masih ada yang kurang srek. "Apa ya..? Apa backgroundnya kurang? Tapi kamar ini lumayan bagus dibanding kamar rumah gua sendiri. Dan kamarnya ini lumayan bagus buat foto juga" ucapku sambil melihat suasana background kamarku. "Apa bajunya?" pikirku sambil melihat ke bajuku yang kini sudah berganti hanya memakai kaos putih polos. Tapi kaos ini juga lumayan bagus bahannya, bahkan lebih mahal daripada kaos yang biasa kupakai sehari-hari dulu. "Atau.. Make up?" pikirku. Karena aku tidak terlalu memakai make-up.
Sebenarnya saat ke kampus aku memakai sedikit make-up karena bujukan dari Zien. Tapi hanya sekedar bedak, dan lipstik dengan warna yang tidak terlalu jauh berbeda dengan warna bibir asliku, hanya saja sedikit lebih pink kemerahan. Itupun dengan bahan yang terasa ringan di bibir sehingga tidak terlalu membuatku risih saat memakainya. Tetapi membuat warna bibirku terasa lebih cerah.
"Hm.. Apa ya?" pikirku. "Masa gua harus yang make-up-an yang ribet begitu juga kayak Vira?!" ujarku. "Nggak nggak! Mungkin sudut pengambilannya kali ya? Kurang aestetik kayaknya" ucapku sambil mengarahkan hp ku untuk mengambil sudut kamera yang tepat.
Setelah mengambil beberapa foto selfie, aku kemudian melihat foto-foto selfie ku yang ternyata lumayan banyak juga hasilnya. Lalu menghapus beberapa foto yang menurutku kurang bagus. "Rasanya gua selfie-selfie banyak kek gini lama-lama jadi beneran serasa kek cewek" ujarku sweatdrop terhadap diri sendiri. "Pantes cewek doyan banget selfie ampe bejibun buat dapetin hasil foto yang cakep baru di upload. Jadi gini rasanya?" pikirku. Karena dulu pun aku tidak terlalu banyak mengambil foto selfie diriku sendiri. Walaupun terkadang aku juga mengambil foto selfie, terutama ketika lagi jalan-jalan, atau kebetulan lagi merasa cakepan. Tapi rata-rata kebanyakan hanya foto ketika bareng teman. Alias Wefie.
Setelah memilah-milah foto, akhirnya aku memilih salah satu yang paling lumayan bagus dan menguploadnya untuk jadi foto profile instagramku. "Sementara pake foto yang ini dulu dah" ucapku sambil memasang foto profile.
Kemudian aku melihat isi profile ku yang masih kosong. "Upload foto apa ya enaknya kira-kira? Apa nggak usah upload foto dulu?" pikirku. Seketika aku teringat ketika membuat foto-foto di studio dengan Zien. "Masa upload diantara foto yang pas itu?! ..Gak" ucapku ketika mengingat foto studio waktu itu.
"Ohiya btw akun Zien apa ya? Penasaran gua" Aku pun mencari akun Zien. Dan akhirnya menemukan akunnya. Ketika membuka akunya, kulihat akunnya di Private. Kulihat followersnya hanya ada 300an, dengan following 100an. Karena penasaran aku pun memencet tombol follow atau ikuti akun.
Baru sebentar saja tiba-tiba akunku langsung diterima dan di follow balik olehnya. "Buset cepet amet langsung di follback" ujarku agak terkejut heran. "Nih orang kebetulan lagi on juga kah?"
Tiba-tiba ada direct message masuk, tertulis dari akun Zien. [Cie bikin instagram baru jadi Frenia ๐] ujarnya.
"Anjir" ucapku sweatdrop. Aku pun membalas [Yoi. Tau aja ini gua๐ wkwk]
Zien pun membalas. [Kan ada namanya..๐ Dan juga ada foto profile wajahmu.. Kau terlihat cantik ๐] ujarnya.
[Ohiya wkwk๐ Iya gua bikin akun baru biar kalo ditanyain akun, gua udah ada akun dengan identitas gua sebagai Frenia. Jadi nggak make akun lama gua sebagai Refki] jawabku.
[Itu bagus] jawabnya. [Ngomong2, isi profile mu karena baru jadi masih kosong kan..? Mau kufotokan dirimu untuk dimasukan ke dalam instagram barumu?] tawar Zien.
[Boleh ae kapan2 lu fotoin gua kalo mau. Asal jangan aneh2 ae atau disuruh gaya yang gua ogah buat difoto๐ ] ujarku.
[Kau ingin difoto gaya yang seperti apa?] tanya balasan Zien.
"Hmm.. Apa ya..?" pikirku. [Gaktaudah. Fotoin gua kalo ntar lagi jalan-jalan ae dahh๐ Btw kita kamar sebelahan ngapain pake dm2an dah cokk๐ ] ujarku. "[Kan bisa ngobrol langsung yak. Kecuali lagi di kampus atau diluar๐ ]" ujarku sambil mengetikannya.
[Haha iya. Gapapa.. Ngobrol secara langsung ataupun lewat pesan, berkomunikasi secara dua2nya lebih baik ๐] balas Zien.
"Beh.. Nih orang" ujarku sweatdrop. Aku pun membuka profile Zien karena tadi belum sempat melihat isi profile nya. Kulihat ada beberapa foto. Kebanyakan isinya foto estetik yang menampilkan barang mewah yang sepertinya miliknya sendiri, foto dengan pemandangan lokasi tempat, dan pose dirinya yang tidak terlalu memperlihatkan wajahnya. Ada juga fotonya yang seperti model candid. "Anjay. Keren juga dia gaya fotonya" pujiku. "Tapi emang dia tajir dan cakep sih buat bergaya begini. Gak kayak gua" ujarku merasa hopeless.
Aku pun kemudian mencari dan membuka akun lamaku, akun milik Refki. Isi fotonya kebanyakan foto bersama teman-teman entah moment bersama ataupun ketika jalan-jalan bersama. Hanya ada sedikit selipan yang merupakan fotoku sendiri, itu pun fotonya nggak jelas wajahnya dan nggak terlalu keliatan mukanya. Aku pun langsung memfollow akun lamaku. "Mayan buat nambah-nambahin followers" ujarku. "Meski dikira udah mati"
"Hm.. Apa gua perlu bikin akun facebook, twitter, dan tiktok juga?" pikirku. "Tapi gua fb dan twitter sendiri aja udah lama nggak dimaenin. Udah nggak aktif sama sekali juga. Tiktok gua juga dari awal emang nggak punya akun" gumamku. "Gausahlah. Mager gua. Pan kapan ae kalo ditanyain, atau bilang ae emang nggak punya akun" ujarku sambil merebahkan diri tiduran terlentang ke atas kasur.
Saat aku mengecek kembali hp ku. Kulihat ada notifikasi baru. Aku pun membukanya. Kulihat ternyata ada sebuah tag foto dari Zien. Saat kubuka, kulihat ada upload foto baru dari Zien.
Foto itu adalah salah satu dari foto Zien bersama foto diriku, ketika berfoto di foto studio waktu itu. Foto Zien sedang memelukku dari samping belakang sambil wajah dan matanya menatap ke arahku dengan senyuman tipis. Sedangkan aku pasrah dipeluk olehnya, sambil tangan kananku merangkul pinggangnya dan tangan kiriku di depan memegang rangkulan pelukan tangan Zien. Juga dengan ekspresi senyuman tipis yang sebenarnya dipaksakan tetapi terlihat cukup natural, dan wajahku sedikit menghadap ke arah wajah Zien. Tertulis di captionnya [Bersama Kekasihku โค] Lalu dibawahnya ada mention ke akun 'Frenia'ku.
"Ancritt!" ujarku setengah berteriak melihat foto itu dengan captionnya. "... Gatau ah. Pasrah gua" ujarku sambil menutup hp ku. "Mending gua tidur ae dah" aku pun menaruh hp ku di nakas sebelah kasur dengan sebelah tanganku sambil rebahan. Lalu segera memejamkan mataku mencoba untuk tidur.
To be continued..