Chereads / Wolfie Hunter / Chapter 27 - Eps. 27 Penampilan Berbeda

Chapter 27 - Eps. 27 Penampilan Berbeda

Tuan Rob sampai terbangun menatap sosok gadis yang ada di dekat toilet, terlihat sudah selesai melakukan aktivitas di sana dan bersiap untuk pergi dari sana.

"Aku tidak yakin, dia Eloise," lirihnya lagi.

Bahkan Tuan Rob sampai berjalan lagi lebih mendekat agar bisa melihatnya dengan jelas.

Dia melihat gadis yang kelihatan lebih rapi dan juga lebih cantik daripada sebelumnya itu mirip sekali dengan Eloise, tapi dari baju yang di kenaikannya beda.

"Oh, Tuan Rob. Ma-maaf, ada sedikit masalah dengan perutku, jadi aku lama berada di sini dan selain itu di sini antre," tukas Eloise terbata menjelaskan sebelum pria itu bertanya alasannya, kenapa ia lama berada di sana.

"Jadi, kamu benar Eloise?"

"Ya, Tuan. Tentu saja aku Eloise," jawabnya merasa ada yang aneh dengan pertanyaan tetangganya itu.

"Ck, Aku tak menyangka kau benar-benar Eloise. Kau terlihat berbeda dari sebelumnya," decaknya kagum.

Melihat Eloise yang benar-benar berbeda. selain tampilannya lebih cantik juga lebih modis dan satu lagi dia harum sekali.

"Oh, apa ada yang salah denganku?"

Eloise malah terlihat salah tingkah.

"Tidak. Sudahlah, ayo kita kembali sekarang. Kau tahu, Miel sangat mengkhawatirkan dirimu. Dan lagi, mungkin dia akan terkejut melihatmu berpenampilan seperti ini sekarang."

"Ya." Eloise hanya mengangguk meresponnya.

Ia pun segera mengikuti Tuan Rob berjalan kembali menuju ke tempat mereka sebelumnya menata lapak.

Seperti dugaan Rob tadi, Miel tampak terkejut melihat Eloise.

"Eloise, sepertinya aku terlalu khawatir berlebihan padamu. Untunglah tidak terjadi sesuatu padamu," tukasnya tersenyum kecil kemudian menghampiri Eloise.

Nyonya Miel pun terpaku dan mengunci pandangannya sejenak pada sosok gadis cantik di depannya.

"Eloise, bagaimana bisa kau lebih cantik sekarang?"

Berbeda dengan suaminya, dia langsung bisa mengenali sosok Eloise, meskipun sekarang ini lebih cantik, modis, dan harum daripada sebelumnya.

"Bagaimana bisa kau berubah seperti ini?" pekiknya masih tak percaya, "Lihat ini, bajumu juga berbeda dengan pakaian yang tadi kau kenakan. Darimana kau mendapatkannya?" tambahnya.

Eloise diam karena sebelumnya tak menyiapkan jawaban untuk pertanyaan tersebut dan saat ini dia berpikir.

"Ini... tadi aku bertemu dengan seorang wanita dari kota saat menunggu di toilet. Dia membawa banyak barang bawaan, baju bekas dan lainnya yang akan dibuang. Lalu aku mendatanginya dan melihat barangnya, masih bagus. Jadi aku minta saja, sayang kalau dibuang dan wanita itu memberikannya padaku," kilahnya panjang lebar mengarang cerita bohong dengan lancar.

Bahkan ia sendiri tak percaya bisa berbohong sefasih itu.

"Kau beruntung sekali ada wanita yang berbaik hati padamu dan memberikan semua itu. Meskipun barang bekas, tapi semua barang pemberiannya tampak bagus," tutur Nyonya Miel.

Ia ikut senang dan tersenyum lebar melihat penampilan baru Eloise.

"Kau benar-benar cantik hari ini dengan gaun biru manis itu, dan lagi baumu harum," bisiknya lirih. Tak sungkan memuji penampilan Eloise yang sekarang.

"Terima kasih, Nyonya Miel."

Eloise tersenyum manis mendengarkan pujian seperti itu.

"Oh, ya. Aku bawa beberapa botol parfum lainnya. Jika mau, Aku akan memberimu satu."

Tentu saja Nyonya Miel langsung mengangguk dengan cepat.

Di Knoxville sana tak ada yang menjual parfum. Jadi aroma tubuh mereka merupakan aroma alami. Aroma keringat yang bervariasi.

"Ini untukmu, Nyonya."

Eloise mengambil satu parfum miliknya dan memberikannya pada Nyonya Miel, yang langsung dicoba oleh wanita itu.

"Nyonya, aku mau beli 2 kilo ikan!" panggil seorang pembeli dengan berteriak karena tak ada yang menunggu lapak.

"Oh, ya Tuan! Sebentar!"

Nyonya Miel segera berlari saat ada pembeli yang datang ke lapaknya.

Tuan Rob pun ikut berlari dan menuju ke lapaknya untuk membantu istrinya karena datang lagi pengunjung lain.

"Lapak mereka ramai. Sebaiknya aku bantu mereka juga," gumam Eloise.

Ia lalu menyusul mereka berdua.

"Nyonya Miel, biar aku bantu," tawar Eloise menghampiri bermaksud untuk membantu.

"Hei, apa yang kau bilang? Duduk saja dan tunggu kami. Kami sendiri bisa mengatasinya lagi pula bajumu akan kotor nanti jika membantu kami." tolak Nyona Miel, tegas.

Ia tak ingin memanfaatkan kesempatan dengan menggunakan tenaga Eloise untuk membantunya.

"Baiklah."

Eloise menurut saja dan dia duduk di kursi panjang yang ada di belakang lapak Nyonya Miel, menunggu meskipun sebenarnya ia ingin sekali membantunya.

Dua jam sudah Eloise duduk di kursi. Selama itu dia juga menatap para penjual lainnya. Semua lapak di sana terlihat ramai pembeli.

Beberapa pembeli pulang dengan banyaknya barang bawaan yang mereka bawa.

"Aku puas belanja di sini, harga murah tapi kualitasnya bagus."

"Ya, lihat ini. Aku malah beli 5 kilo kedelai dan kelapa, cukup untuk stok tiga bulan ke depan."

Eloise merasa bosan juga hanya duduk saja dan menunggu tanpa tahu kapan akan selesai menunggu.

Ia pun memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak di sekitar area untuk mengusir rasa bosan.