Menghabiskan 7 hari untuk melatih sihirnya dan mengasah teknik pedangnya, Yuiga memutuskan untuk pergi keluar dari hutan menuju kota yang berasa di utara hutan bernama kota Bandeux.
Dari informasi Mael, Bandeux adalah kota perbatasan Kerjaan Alegria yang di peruntunkan untuk para petualang dan sebagai kota lintas daerah.
Dan Hutan tempat dimana Yuiga tinggal yaitu Hutan Delabeza juga bagian dari Kerajaan Alegria.
Yuiga tidak sengaja mengetahui keberadaan kota Bandeux adalah karena dia melihatnya dari langit saat mempraktikkan sihir terbang yang diajarkan Mael.
Setelah menyelesaikan beberapa persiapan dan pertimbangan, pada akhirnya Yuiga memutuskan untuk pergi ke kota tersebut.
Karena jaraknya cukup jauh, demi menghemat waktu perjalanan Yuiga menggunakan sihir terbang untuk pergi ke kota itu.
Namun, Mael memperingatkan bahwa Yuiga harus segera mendarat apa bila dia sudah beberapa meter sebelum sampai di gerbang kota dan Yuiga menyetujui nya.
Setelah kota Bandeux mulai terlihat, Yuiga segera mendarat beberapa meter dari gerbang kota, menonaktifkan sihirnya dan dilanjut dengan berjalan kaki.
Sesampainya di gerbang kota, para penjaga mulai melakukan pemeriksaan.
"Maaf pada anda punya kartu guild?".
"Aku tidak punya, pak".
"Kalau kau tidak punya, kami tidak bisa membiarkan orang asing dan mencurigakan memasuki kota".
"Heh? terus bagaimana caranya aku bisa masuk kedalam?".
"Kau harus membayar biaya untuk membuat surat ijin masuk sementara".
"Jadi, berapa yang musti aku bayar?".
"Sekitar 5 koin perak".
Yuiga terkejut sesaat mendengar jumlah uang yang harus dia bayar untuk sebuah surat ijin masuk kota.
"Buset!!! Mahal banget!!! Duit darimana itu coba".
Yuiga terkejut dengan harga yang harus di bayarnya untuk mendapat surat ijin masuk kota.
Ditengah kebingungan nya Mael memberikan sebuah saran.
"Kenapa kau tidak gunakan saja "Itu"".
"Maksudmu?".
"Itu, kulit dari Gulltoppr yang kau kalahkan".
"Memangnya bisa?".
"Dengar Yuiga, Gulltoppr yang kau kalahkan itu bukan monster sembarangan. Monster itu sering menyebabkan masalah bagi para petualang, warga yang berburu, dan pedagang yang berjalan melintasi hutan".
"Heh, serius?".
"Sifat Gulltoppr itu sangat teritorial, dan siapa pun yang memasuki teritorialnya akan langsung dia terkam tanpa basa basi".
Mendengar penjelasan Mael, Yuiga menunduk kebawah dan menutup wajahnya dengan tangan kanan.
Itu karena Yuiga mulai sadar alasan kenapa Gulltoppr itu menyerangnya secara membabi buta.
"Jadi, saat itu aku tanpa sadar memasuki teritorinya, dan dia menganggap ku sebagai pengganggu makanya monster sialan itu langsung menyerang ku".
"Benar sekali".
Para penjaga yang melihat Yuiga berbicara sendiri mulai merasa tidak nyaman, dan meraka berpikir ada yang tidak beres dengannya.
Salah satu penjaga itu berinisiatif bertanya tujuannya untuk memastikan sesuatu.
"Maaf tuan, anda sedang berbicara dengan siapa?".
"Oh, aku sedang berbicara dengan... ".
Mael memotong ucapan Yuiga dan menjelaskan sesuatu.
(Mereka tidak bisa melihatku, jadi kita pakai saja telepati).
(Anjir, ngomong dari tadi bangke. Aku jadi kelihatan kayak orang aneh ngomong sendiri).
"Oh, tidak apa-apa!!! Soal surat ijin masuk itu, apa boleh aku membayarnya bukan dengan uang tetapi dengan hasil buruan?".
"Tergantung barang yang kau tawarkan, tapi kami akan tetap mengecek kwalitas nya dan barang itu asli atau palsu".
"Setuju".
Yuiga mengaktifkan sihir item box nya dengan menjentikkan jari kanannya.
Sebuah lembaran kulit dari Gulltoppr langsung muncul, melihat kulit itu para penjaga terkejut bukan main.
"Nah, sekarang!!! Bisakah salah satu dari kalian panggil kapten penjaga untuk kesini?".
Mengabaikan keterkejutan para penjaga, Yuiga meminta meraka memanggil sang Kapten.
"Baiklah, biar aku panggilkan".
"Tuan, silahkan menunggu di ruang tunggu yang ada di base kami. Lewat sini".
Salah satu penjaga dengan panik pergi untuk memanggil sang Kapten.
Sementara penjaga satunya lagi dengan panik meminta Yuiga menunggu di dalam ruang tunggu base penjaga, sementara Kapten penjaga akan memeriksa Kulit Gulltoppr itu.
(Mael, bisa kau awasi mereka selagi aku menunggu disana. Jujur saja, aku tidak bisa percaya dengan mereka).
(Baiklah, serahkan saja padaku).
Yuiga meninggalkan Mael untuk mengawasi apakah ada kecurangan yang dilakukan para penjaga. Sementara dia menunggu di ruang tunggu tamu base penjaga.
Sekitar 1 jam kemudian.
Yuiga masih duduk sendirian di dalam ruangan tunggu, sesaat kemudian seorang pria tua masuk kedalam ruangan, dilihat dari penampilannya pria tua ini adalah Kapten dari para penjaga.
"Apa kau yang bernama Yuiga? Maaf jika kami membuatmu lama menunggu".
"Santai saja!!! Jadi bagaimana?".
"Jujur saja, awalnya aku tidak percaya saat mendengar ada seorang anak muda yang datang dengan membawa kulit Gulltoppr!!! Tapi setelah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri baru aku percaya".
"Hou.....".
"Dan juga kwalitas dari kulit itu sangat baik. Tidak ada sobekan, masih bersih dan dipotong dengan sangat baik!!! Kami akan membeli Kulit itu seharga 20 koin emas dan ditambah dengan pembebasan registrasi surat ijin masuk, bagaimana?".
Yuiga hanya diam saja mendengar ucapan dari Kapten penjaga, tapi sebenarnya dia sedang berbicara dengan Mael melalui telepati.
(Mael, apa yang dia ucapan memang benar?).
(Orang ini berkata jujur, dan soal harga kulit Gulltoppr, kalau kau menjualnya di Guild itu sekitar 15 koin emas).
(Jadi aku untung 5 koin emas dan dapat surat ijin tanpa biaya registrasi, ya).
Selesai berbicara dengan Mael, Yuiga mulai tersenyum dan berbicara dengan Kapten Penjaga.
"Baiklah, aku Terima tawaran anda".
"Senang berbisnis denganmu".
"Iya, sama-sama".
Kedua kemudian berjabat tangan sebagai bukti mereka saling sepakat satu sama lain.
Sekitar 30 menit surat ijin dan Uang sebanyak 20 koin emas diserahkan kepada Yuiga.
Sekarang Yuiga sudah boleh memasuki kota Bandeux tanpa halangan.
Sebelum meninggalkan Base penjaga Yuiga bertanya dimanakah Toko Pakaian, Penginapan dan Kantor Guild Petualang.
Setelah mendapat arahan dari penjaga Yuiga segera pergi ke Toko Pakaian.
Tujuannya adalah untuk membeli satu set pakaian baru yang cocok dengan dunia ini.
Soalnya saat dia datang sampai hari ini Yuiga masih menggunakan seragam sekolah SMA Polar Start dan sejak masuk kota dia selalu diperhatikan banyak orang.
Saat sampai di toko baju yang di maksud, Yuiga langsung masuk dan disambut pelayan disana.
Sekitar 20 menit kemudian, Yuiga keluar dari toko itu dengan setelan baju yang baru.
Yuiga memakai dalaman berupa kaos berwarna putih polos yang ditutupi dengan memakai sejenis rompi lengan panjang yang terbuat dari kulit monster yang berwarna hitam gelap yang panjang sampai ke pinggang.
Celana panjang berwarna Biru Gelap dan sebuah sepatu kulit berbentuk seperti sepatu kets.
Sarung tangan berwarna merah dan hitam, dan membawa 2 pedang katana di pinggang sebelah kirinya.
Selesai berbelanja Yuiga segera pergi menuju kantor Guild.
Dan beberapa saat kemudian Yuiga sampai didepan kantor Guild kota Bandeux.
Terlihat betapa besarnya kantor itu dari luar, tanpa buang waktu Yuiga langsung masuk kedalam kantor itu.
(----------)
Memasuki Kantor Guild terlihat aula guild yang sangat luas, disana terlihat meja resepsionis, papan permintaan, dan bahkan ada Traven.
Banyak petualang yang sedang santai, makan di Traven, melihat daftar papan permintaan. Sementara para pegawai nya yang terlihat sibuk dan berlalu lalang.
Yuiga melangkah masuk dan menuju meja resepsionis yang kosong tanpa antrian. Disana di jaga oleh resepsionis wanita cantik berambut panjang berwarna hijau tosca yang sedang duduk sendiri dengan diam.
"Permisi, aku ingin mendaftar sebagai petualang disini".
Wanita itu malah terkejut dengan ucapan Yuiga.
"Hiii...!!!Maaf aku tidak memperhatikanmu!!! Etto..... Selamat datang di Guild Petualang Bandeux.... Etto Guild kami menerima jasa..... "
Entah kenapa, gadis resepsionis itu sangat panik dan mulai menjelaskan soal sejarah Guild yang menurut Yuiga itu tidak penting.
Karena penjelasannya semakin bertele-tele dan berbelit-belit, Yuiga mulai jengkel dan akhirnya terpaksa memukul kepala gadis resepsionis itu.
PLAK!!!
"Sa-sa-sakit!!! Tuan apa yang kau lakukan? ".
Dan adegan itu disaksikan oleh banyak orang, sementara gadis resepsionis itu kesakitan sambil memegang kepalanya, padahal Yuiga melakukannya tanpa tenaga.
"Itu harusnya kalimat ku, apa yang kau lakukan!!! Dengar ya Mbak. Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu!!! Sepertinya kau pegawai baru!!! Sekarang coba ikuti saranku!!! Tarik nafas dalam-dalam!!! Dan buanglah perlahan-lahan".
Gadis itu mengikuti saran Yuiga, setelah beberapa kali melakukan itu, akhirnya gadis itu mulai tenang.
"Sekarang!!! Karena kau sudah tenang bisa kita ulangi"
"Maaf atas kesalahan tadi. Sebelumya itu perkenalkan namaku adalah Martha Heinz, saya adalah resepsionis yang akan membantu Anda di guild ini!!! Karena anda baru mau mendaftar izinkan saya untuk menjelaskan beberapa aturan di guild ini".
"Kalau bisa yang singkat saja".
"Baiklah!!! Pertama guild ini menggunakan sistem rank, rank paling bawah itu G dan yang paling atas itu rank SS!!! Dan karena anda masih pemula maka akan memulai dari rank G lebih dahulu selanjutnya anda akan di periksa apa Job anda dan apakah anda bisa menggunakan sihir atau tidak, biaya pendaftaran sekitar 10 koin perak!!! Kedua permintaan tersedia di papan besar di sebelah sana, untuk pemula di sarankan mengambil permintaan yang sesuai dengan rank nya. Tentu saja boleh mengambil permintaan di atas rank nya. Guild akan membayar petualang yang menyelesaikan permintaan, namun apabila permintaan tersebut gagal petualang akan dikenai pinalti dan yang paling parah akan dibekukan alias di pecat dari guild!!! Ketiga. Untuk naik rank akan ada ujian yang penguji nya adalah para petualang senior!!! Keempat. Apabila terluka / meninggal saat menjalankan permintaan Guild akan bertanggung jawab biaya pengobatan dan memberi dana kompensasi kepada keluarga korban apabila meninggal. Sementara untuk perseteruan antara sesama petualang Guild tidak akan bertanggung jawab / ikut campur!!! Sampai disini anda sudah paham?".
"Ya".
"Kalau begitu silahkan isi formulir pendaftaran ini, setelah selesai biarkan saya memeriksanya".
Martha menyodorkan sembari kertas formulir dan sebuah pena kepada Yuiga. Lalu Yuiga mengisi data diri pada formulir itu.
Selesai Yuiga mulai menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
(Hei, Mael).
(Ada apa?).
(Tulisan ini nampak asing bagiku, tapi entah mengapa aku bisa membacanya, dan bukan hanya itu saja. Aku juga bisa menulis, padahal aku belum mempelajari apapun soal dunia ini).
(Mungkin itu semacam cheat yang kau dapat saat kau berpindah kesini, saran ku tidak usah kau pikirkan).
(Kau ada benarnya juga).
Yuiga lalu menyerahkan formulir yang sudah dia isi tadi kembali ke Martha.
Setelah memastikan formulir sudah terisi Martha mengeluarkan sebuah bola kristal.
"Yuiga-san, tolong letakkan tangan anda diatas kristal ini".
Menuruti apa yang dikatakan Martha, Yuiga meletakkan tangan kanan nya di atas kristal itu.
Sesaat kemudian sebuah cahaya terpancar dari kristal itu dan sebuah tulisan muncul di sana.
"Job anda adalah Pendekar Pedang Sihir!!!! Silahkan tunggu beberapa saat sampai kartu anda selesai".
Martha masuk kedalam untuk menyiapkan kartu Guild. Sementara itu Yuiga kembali bertanya pada Mael.
(Mael ini ulah mu, kan? Seharusnya Job ku itu Pendekar Pedang Roh, kan?).
(Aku harus menyamarkan Job mu supaya kau tidak kesulitan kedepannya)
(Aku hargai itu!!! Tapi lain kali kasih tahu aku dulu).
(----------)
Martha kembali dengan membawa kartu Guild yang sudah jadi dan menyerahkannya pada Yuiga.
Dan Yuiga langsung memberikan 10 koin perak sebagai biaya administrasi Guild.
"Dengan ini anda sekarang resmi bergabung sebagai petualang di Guild kami. Pastikan terus membawa kartu itu kemanapun anda pergi sebagai kartu Identitas anda. Bila kartu itu hilang anda akan dikenai pinalti sebesar 15 koin perak!!! Saya ucapkan selamat datang Yuiga-san".
"Sama-sama Martha-san!!! Jika ada sesuatu yang tidak aku pahami, aku akan bertanya padamu".
Yuiga meninggalkan meja resepsionis menuju ke papan permintaan.
Tujuannya untuk melihat permintaan apa yang bisa dia ambil.
"Permintaan apa yang harus aku ambil ya?".
Saat Yuiga sedang bingung, dari belakang ada seorang gadis yang memanggilnya.
"Permisi Onii-san yang disana, yang berambut putih boleh aku minta tolong sesuatu?".
Merasa dirinya yang di panggil Yuiga pun menoleh kearah sumber suara.
Saat berbalik, Yuiga terkejut bukan main karena yang memanggilnya adalah seorang gadis dengan kecantikan yang luar biasa yang tidak pernah Yuiga bayangkan sebelumnya.
Gadis itu memiliki bentuk badan yang proposional, memiliki lingkar pinggang kecil, ukuran dadanya yang besar dan miliki rambut bob berwarna pirang dengan aksesoris berupa bando berwarna biru dan bola matanya yang memiliki warna biru.
Gadis itu semakin cantik dengan bajunya yang berwarna putih seperti seorang saint, menggunakan sepatu boot coklat panjang dan membawa semacam tongkat sihir atau mungkin sebuah tombak dengan ujungnya berbentuk lingkaran dan di 6 sisinya ada mata tombak berbentuk sayap.
"Perkenalkan namaku Leticia Artnodia. Kalau bisa..... Maukah anda membentuk party denganku".
Gadis bernama Leticia ini tiba-tiba mengajak Yuiga untuk membentuk party dengannya.
"Baiklah".
Dan gobloknya, Yuiga yang masih terkesan dengan kecantikan gadis bernama Leticia ini tanpa sadar mengiyakan keinginan gadis yang baru dia kenal.
Disinilah awal dari hubungan antara Yuiga Kisaragi dan Leticia Artnodia.
Kedepannya hubungan mereka akan semakin erat.
Seperti mereka sudah di takdir kan untuk terus bersama di masa depan.