Chereads / Records Of Alexandria War's / Chapter 4 - Chapter 4 : Pertarungan Pertama.

Chapter 4 - Chapter 4 : Pertarungan Pertama.

Keesokan harinya.

Yuiga bangun dari tidurnya dan berjalan keluar goa sambil mengusap mata kanan.

Setelah mendapat sedikit kesadaran Yuiga mulai merenggangkan punggung dan melakukan sedikit pemanasan ringan.

Setelah melakukan semua itu, untuk sesaat Yuiga menatap ke arah matahari dan dia seperti memastikan sesuatu.

"Sudah kuduga!!! Aku tidak bermimpi!!! Aku memang ada di dunia lain!!!

Yuiga kembali melanjutkan gumaman nya.

"Nah, sekarang apa yang harus aku lakukan?".

Saat Yuiga sedang berpikir tiba-tiba perutnya mulai berbunyi.

"Mending cari makan ajalah".

Yuiga memutuskan untuk pergi mencari makan untuk sarapannya pagi ini. Sebelum pergi Yuiga kembali kedalam goa untuk mengambil kapak yang dia dapat kemarin setelah mengalahkan beberapa makhluk aneh.

Saat berjalan di hutan Yuiga memperhatikan setiap pohon yang dia lewati.

Akhirnya dia berhenti di depan pohon apel yang bentuknya sangat aneh.

Tanpa basa basi Yuiga langsung memanjat dan memetik beberapa apel dan kembali turun.

Setelah mendapatkan beberapa apel Yuiga memutuskan untuk mencari tempat duduk dan memakan apel itu.

"Ittadakimasu!!!..... Oh manis".

Begitu apel itu digigit, Yuiga terkejut bahwa rasa manis dari apel itu sangat lezat dan menyegarkan, berbeda dari apel yang pernah dia makan sebelumnya.

Dengan lahapnya Yuiga memakan apel itu sampai habis.

Puas dengan apel yang dia makan, Yuiga berdiri untuk pergi mencari air.

Baru beberapa langkah dia tiba-tiba saja berhenti, bukan cuma itu saja terlihat jelas ekspresi terkejut di wajahnya dan seketika keringat dingin mengucur keluar.

"Oh ya aku lupa!!! Inikan dunia lain, kalau monster aneh seperti yang kemarin itu ada!!! Wajar jika monster seperti ini juga ada".

Apa yang dilihat Yuiga sampai dia berkeringat dingin dan tidak dapat bergerak adalah Monster yang memiliki badan besar seukuran beruang Grizzly, namun memiliki wajah, kaki dan cakar dan cara berjalan seperti seekor Harimau, memiliki 2 taring atas panjang yang keluar dari mulutnya, dan yang paling menonjol adalah adanya 2 tanduk seperti tanduk domba petarung yang melingkar ke depan.

Yuiga saat itu sadar, jika dia memutuskan untuk lari makhluk itu akan mengejarnya dan peluang untuk selamat sangat kecil.

Tapi apabila Yuiga memutuskan untuk melawannya peluang selamatnya juga semakin kecil.

Saat Yuiga sedang berpikir keputusan apa yang harus dia ambil, tiba-tiba saja monster itu langsung berlari dengan akselerasi yang cepat dan berniat menerkamnya.

Untungnya Yuiga secara reflek menghindar dengan melompat kesamping.

Terlihat jelas wajah terkejut dan nafasnya yang terengah-engah.

"Cepat sekali!!! Benar-benar monster dunia lain!!! Kecepatan dan Akselerasinya emang ngak ngotak".

Gagal menerkam Yuiga, monster itu mendekat dan menyerang dengan cakarnya.

Yuiga berhasil menghindarinya, namun monster itu kembali menyerang dengan mengayunkan tanduknya.

Tidak sempat mengelakkan Yuiga berusaha menahannya dengan tangan kirinya.

Sayangnya serangan monster itu sangat kuat dan membuat Yuiga tidak mampu menahannya.

Akibatnya Yuiga terlempar kesamping dan beberapa kali dan berguling di tanah, hingga dia berhenti setelah punggung nya menabrak pohon.

Yuiga merasakan rasa sakit luar biasa yang bersumber dari tangan kirinya yang tadi digunakan untuk menahan ayunan tanduk monster itu.

Sementara itu bibirnya mengeluarkan darah, disebabkan luka dalam akibat menabrak pohon.

Meski merasakan rasa sakit yang luar biasa dan badannya yang sempoyongan Yuiga memutuskan untuk berdiri.

Namun baru saja berdiri monster itu berlari kearah Yuiga dan berusaha menerkamnya.

Walaupun sempoyongan Yuiga berhasil menghindar dengan berguling ke sebelah kiri.

Tandukan keras dari monster itu seketika langsung menghancurkan pohon tersebut, membuat Yuiga sedikit terkejut.

Saat inilah Yuiga sadar bahwa dia tidak bisa lari lagi, mau tidak mau dia harus mengalahkan monster ini.

Setelah memperbarui tekadnya Yuiga mengambil Kapak yang dia gantungkan di pinggang belakangnya, memeriksa apakah tangan kirinya masih bisa bergerak dan untungnya masih bisa di gerakkan.

"Baiklah, aku tahu kau tidak suka basa basi!!! Begitupun juga aku!!! Jadi ayo kita mulai!!! Permainan membunuh atau dibunuh ini, monster burik".

Mengatakannya dengan nada yang jengkel Yuiga menantang monster itu dengan menodongkan kapaknya.

Dan dimulailah pertarungan antara mereka.

(----------)

Seperti menanggapi provokasi Yuiga, monster itu kembali menyerang Yuiga dengan mengayunkan tanduknya lagi.

Tapi kali ini Yuiga tidak menghindar, malah berlari ke arah sang monster.

Saat tanduk itu hampir mendekati Yuiga, dia kemudian melakukan rol depan dan menghindar dari ayun tanduk itu.

Belum cukup menghindar, Yuiga dengan menggunakan kapaknya dia melukai pinggang kanan monster itu dan langsung melompat mundur untuk mengambil jarak.

Monster itu berbalik ke arah Yuiga dan tampak terlihat sangat kesal, lalu monster itu mengaung sekeras-kerasnya seperti aungan seekor Harimau.

Sangking berisiknya Yuiga sampai harus menutup kedua telinganya.

Selesai mengaung monster itu kembali menyerang dengan berlari kearah Yuiga.

Yuiga segera berbalik dan berlari sambil di kejar oleh monster itu.

Yuiga tidak melarikan diri tapi dia punya rencana.

Yuiga berlari kearah sebuah pohon yang sangat besar, kemudian Yuiga menggunakan pohon sebagai pijakan nya untuk melompat salto kebelakang, sekaligus menghindar dari kejaran sang moster.

Dan rencananya berhasil, Yuiga berhasil lompat salto dan berhasil menghindar dari serangan monster itu.

Tapi, bukan itu tujuan Yuiga, tujuannya adalah untuk naik ke punggung sang monster.

Begitu berhasil mendarat di punggung monster itu, Yuiga langsung menghujam kan kapaknya beberapa kali ke punggung monster itu.

Kesakitan, monster itu mengaung dan mulai berlari dengan cepat sambil menabrakkan dirinya ke pepohonan, tujuannya agar Yuiga yang ada dipunggung nya terjatuh.

Dan Yuiga berusaha bertahan dari goncangan sang monster dengan berpegang pada kapaknya yang masih tertancap.

Setelah beberapa menit dan karena monster itu semakin cepat berlari dan juga semakin keras dia menabrakkan punggung nya ke beberapa pepohonan, akhirnya kapak itu terlepas dari punggungnya dan secara otomatis Yuiga juga ikut terjatuh.

Sempat berguling ke tanah beberapa kali, Yuiga mencoba kembali untuk bangkit meski harus menahan rasa sakit yang luar biasa.

Berhasil berdiri Yuiga melihat monster itu berlari ke arahnya.

Tidak sempat untuk menghindar dan monster itu sudah sangat dekat, Yuiga memiringkan kapaknya lalu menggunakan kedua tangannya untuk menahan tusukan dari tanduk sang monster.

Terjadi aksi saling dorong antara monster itu dan Yuiga, terlihat dengan jelas perbedaan kekuatannya, Yuiga terdorong mundur oleh kekuatan dari sang monster tersebut.

Tapi Yuiga tidak mau menyerang, dia masih mencoba untuk mendorong balik monster itu meski terkesan mustahil.

"Wooooooo.... ".

Teriakan keras itu Yuiga keluarkan agar bisa menambah semangat dalam dirinya bahwa dia bisa melalui hal yang ini.

Dan setelah terdorong beberapa meter, Yuiga akhirnya bisa menghentikan dorongan monster itu.

Dengan sekuat tenaga Yuiga mendorong monster itu beberapa langkah, kemudian Yuiga mendorong kapaknya ke atas.

Dengan di dorong keatas maka akan tercipta jarak antar kapaknya dan tanduk sang monster sekaligus membuka sebuah celah diantara mereka.

Melihat kesempatan itu dengan cepat Yuiga memutar kapaknya, memegangnya dengan kedua tangan dan mengayunkan kapak itu sekeras-kerasnya.

Dan hasilnya, Yuiga berhasil mematahkan salah satu tanduk monster itu.

Yuiga mecoba untuk mengayunkan kapaknya lagi, dan serangan yang kedua juga berhasil mematahkan tanduk yang satunya lagi sekaligus melukai mata kirinya.

Saat Yuiga mencoba menyerang untuk ketiga kalinya, monster itu marah lalu mencakarnya dan berhasil mengenai perut sebelah kiri Yuiga, banyak darah yang keluar dari luka bekas cakar itu dan Yuiga hanya bisa menahan rasa sakit dengan menggit bibirnya.

Belum puas monster itu menggunakan kepalanya untuk mendorong dan melempar Yuiga.

Dia pun terlempar dan beberapa kali terguling ke tanah.

Berhenti berguling, Yuiga mencoba untuk berdiri, kemudian Yuiga seperti melihat sesuatu dari mulut monster itu.

Memperhatikan dengan seksama Yuiga sadar bahwa yang ada dimulut moster itu adalah bola api yang siap disemburkan ke arah Yuiga.

Seperti halnya seekor naga, monster itu menyemburkan api yang besar dan panas ke arah Yuiga.

Tepat sebelum api itu mendekat, Yuiga segera berlari dan bersembunyi di balik pohon untuk berlindung dari semburan api itu.

"Woi, woi, woi... Itu curang tahu".

Yuiga mengeluh saat bersembunyi dari semburan api monster itu.

Meski api itu hanya melintasi kedua sisinya, Yuiga bisa merasakan panas yang luar biasa.

(----------)

Ketika semburan api itu berakhir, Yuiga bisa melihat banyak pepohonan di sekitarnya ludes terbakar.

Belum sampai di situ, Yuiga melihat sebuah lingkaran aneh dibawah kakinya muncul entah dari mana.

Lingkaran itu memancarkan cahaya kuning di susul dengan suara aneh dari atasnya.

Merasakan ada yang tidak beres, Yuiga melihat ke atas dan terlihat sebuah cahaya berwarna kuning turun dengan sangat cepat ke arahnya.

Reflek Yuiga langsung berlari menghindar, saat cahaya itu mengenai tanah terjadi sebuah ledakan yang membuat Yuiga terpental.

Melihat kearah cahaya itu turun terlihat pohon yang di pakai Yuiga untuk berlindung terbelah dan ada kilatan seperti aliran listrik.

Yuiga langsung sadar bahwa cahaya tadi itu adalah sambaran petir dan dia juga sadar dari mana itu berasal.

"Tadi api sekarang petir, apa kau tidak tahu arti menahan diri, hah?".

Kemudian monster itu seperti bersiap untuk berlari ke arah Yuiga.

Melihat itu Yuiga tahu bahwa monster itu ingin menyelesaikan pertarungan mereka dengan serangan akhir ini.

"Jadi kau sudah mau mengakhiri ini, ya!!! Baiklah, toh aku juga tidak punya rencana apapun".

Meludahkan darah yang ada dimulutnya, Yuiga berdiri dan bersiap untuk menyerang.

Untuk sesaat terjadi keheningan diantara mereka.

Monster itu menggarukkan kaki kanan belakangnya, seperti mengambil ancang-ancang.

Sementara Yuiga mengambil satu langkah kebelakang, memegang erat Kapak dengan kedua tangannya, dan sedikit membungkukkan badannya ke depan.

Di waktu yang bersamaan mereka berlari dengan kecepatan tinggi, bersiap untuk bentrok satu sama lain.

Baik moster itu maupun Yuiga juga mengeluarkan teriakan yang keras.

Saat jarak diantara mereka semakin dekat, Yuiga mulai mengayunkan kapaknya secara horizontal ke arah wajah monster itu.

Sayangnya kapak yang diayunkan Yuiga langsung digigit oleh sang monster.

Sangking kuatnya terkaman monster itu membuat kapak Yuiga hancur berkeping-keping.

"Tidak mungkin".

Terkejut melihat kapaknya hancur, tanpa sadar Yuiga membuka pertahanannya, kesempatan itu di manfaatkan oleh sang monster untuk menusuk Yuiga dengan sisa tanduk yang tadi dipotong Yuiga.

"Ugh".

Yuiga yang tertusuk perutnya dan merasakan rasa sakit yang luar biasa.

Namun, Yuiga tetap mencoba melepaskan diri dari monster itu.

Sayangnya monster itu tidak membiarkannya dan mengangkat Yuiga keatas.

Setelah terangkat, monster itu mengayunkan kepalanya.

Kuatnya ayunan monster itu membuat Yuiga terlepas dari tusukan tanduk itu dan membuatnya terpental beberapa kali ke tanah dan tersungkur.

Yuiga yang sudah terluka parah dan bersimbah darah hanya bisa menggerakkan kepalanya untuk melihat monster itu berjalan perlahan ke arahnya.

"Sial, pada akhirnya..... Aku... Berakhir... Dengan... Menyedihkan.... Lagi... ".

Yuiga bergumam dengan tertatih-tatih. Kemudian pandangannya mulai kabur.

"Ah,.... Pandangan ku..... Mulai.... Kabur.... Sial, .... Aku.... Tidak.... Mau.... Berakhir... Seperti... Ini.".

Jengkel karena sadar betapa tidak berdayanya dia, Yuiga menggengam tanah dan mencoba berdiri meski sudah tidak punya tenaga.

Meski dalam kondisi putus asa sekalipun, Yuiga tetap berusaha untuk berdiri dan mengahadapi monster itu.

Tanpa di sadari Yuiga, sebuah cahaya berwarna putih yang bercampur dengan warna biru muda terpancar dari tubuhnya.

Monster yang melihat hal itu merasakan insting bayaha yang tiba-tiba keluar dari diri Yuiga dan membuatnya melompat mundur.

Yuiga yang sudah berdiri walau masih belum tegak mulai mengatakan sesuatu dan diikuti dengan cahaya itu yang semakin membesar.

"Aku.... Sudah... Sering.... Merasakan... Rasa... Sakit.... Lebih... Dari... Ini!!!! Jadi.... Mana.... Mungkin... Aku.... Akan.... Kalah.... Dari.... MAKHLUK BURUK RUPA SEPERTI DIRIMUUUUUU.... !!!!!".

Saat Yuiga berteriak seketika itu juga sebuah ledakan cahaya terjadi dengan Yuiga sebagai pusat ledakannya.

Dan semua berubah menjadi warna putih.