Hari pertama sekolah sudah selesai.
Bel sekolah sebagai tanda berakhirnya kegiatan belajar mengajar bergema di seluruh sekolah.
Para siswa yang bergabung dengan club mulai menuju ruangan club masing-masing, dan mereka yang tidak bergabung ada yang pergi ke cafe bersama teman-temannya, pergi ketempat hiburan dan juga ada yang langsung pulang ke rumah.
Yuiga adalah salah satu yang langsung pulang ke rumah.
Saat berjalan seorang diri sambil terus memasang ekspresi datar sambil menatap kebawah, tiba-tiba langkah Yuiga terhenti din karenakan dia merasa ada seseorang yang menghalangi jalannya.
Ketika dia mengangkat pandangannya ke depan, terlihat seorang siswa laki-laki yang menggunakan seragam yang sama dengannya.
Dia memiliki wajah yang tampan dengan rambutnya yang berwarna coklat, mata yang berwarna sama dan punya postur badan seperti model majalah pria.
Jika di ibaratkan, dia seperti Karakter Penangkapan di Game Simulasi Kencan.
Siswa itu terseyum saat Yuiga melihatnya, tapi Yuiga tahu kalau senyum itu adalah untuk meremehkan dirinya
"Lama tidak berjumpa, Yuiga-kun".
Siswa itu menyapa Yuiga dengan nada yang merendahkan. Dan Yuiga hanya diam saja.
"Kau tidak terkejut melihatku disini? Atau sangking terkejut nya, kau sampai tidak bisa berbicara?"
Yuiga tetap tidak menjawab dan melanjutkan langkahnya melewati siswa itu.
Tapi saat Yuiga berdiri disebelahnya dia mulai berbicara.
"Kebenaran akan terbongkar suatu hari nanti. Dan saat itu tiba, kau akan membayar semuanya. Ingat itu, Suzuki Maeda".
Yuiga mengatakan itu dengan melirik ke arah Suzuki dengan tatapan yang tajam dan aura mengerikan yang dipancarkan.
Seketika senyum sombong Suzuki menghilang di ganti dengan wajah pucat disusul keringat dingin kemudian menelan air liurnya kembali.
Kemudian Yuiga meninggalkan Suzuki yang ketakutan sendirian.
Suzuki Maeda adalah teman lama Yuiga, mereka dulu pernah bersekolah di SMP.
Namun, mereka memiliki hubungan yang sangat buruk.
Apa penyebabnya? Hal itu akan kita bahas lain kali.
Setelah sosok Yuiga tidak terlihat, Suzuki kembali tenang dan mengumumkan sesuatu.
"Apa kau lupa siapa aku Yuiga? Kita lihat saja? Oh ya, gadis itu juga satu sekolah dengan kita, kan? Kurasa aku harus memanfaatkan ya lagi".
Suzuki kemudian menoleh ke arah perginya Yuiga dan terlihat tatapan benci yang luar biasa.
"Akan ku buat kau membayarnya. Karena kau sudah tahu rahasia terbesarku".
Suzuki pun kembali berjalan dan meninggalkan tempat itu.
Apa yang akan dilakukan Suzuki akan semakin memperburuk kesan Yuiga dimata semua orang. Untuk kedua kalinya.
(---------)
1 minggu berlalu.
Sejak Yuiga memulai kembali bersekolah, dan seperti yang dia harapkan, tidak ada siswa yang mencoba untuk mendekatinya atau mencoba menjalin pertemanan.
Dan, kondisi ini sesuai dengan apa yang diinginkan Yuiga, karena dia tidak perlu repot berurusan dengan orang lain dan bisa menghabiskan waktu sekolah yang menjengkelkan seorang diri.
Yuiga saat ini sedang berjalan di Koridor sekolah seorang diri menuju kelasnya.
Di depannya ada sekelompok wanita yang terlihat seperti perkumpulan idol sekolah.
Semua siswa terutama siswa laki-laki banyak memberikan pandangan kepada mereka.
Saat mereka berpas-pasan, salah satu dari mereka tidak sengaja menabrak Yuiga yang sudah mencoba untuk menghindar.
"Kyaaa".
Gadis itu terjatuh karena tidak tahan dengan kuatnya dorongan Yuiga.
Kejadian itu membuat semua orang termasuk rombongan itu terkejut untuk sesaat.
Biasanya di adegan seperti ini seorang pria akan berhenti berjalan dan mengulurkan tangannya untuk membatu wanita yang terjatuh.
Tapi, hal itu tidak berlaku kali ini, kenapa?
Karena sang pria yaitu Yuiga, jangankan menolongnya, mengulurkan tangan dan menoleh pun tidak.
Yang dia lakukan hanya terus berjalan mengabaikan gadis yang terjatuh itu.
Tapi salah satu seorang gadis dari kelompok itu berteriak memanggil Yuiga.
"Woi. Apa yang kau lakukan? Hei rambut putih, kau dengar? Mana tanggung jawabmu? Minta maaf kek?"
Yuiga menghentikan langkah kakinya dan menoleh kebelakang.
Karena tidak mau berurusan dengan hal tidak penting seperti ini, Yuiga menoleh ke arah mereka.
"Hah? Apa maksud kalian, bangsat?"
Menanggapi perkataan gadis itu, Yuiga menjawab sambil menunjukkan eksperesi menakutkan seperti mengintimidasi mereka.
Melihat ekspresi Yuiga membuat sekelompok gadis itu ketakutan, mengabaikan hal itu Yuiga melanjutkan ucapannya.
"Koridor ini lumayan sempit dan banyak orang berlalu lalang. Wajarnya orang akan berjalan dengan berbaris di lorong sempit seperti ini. Tapi apa yang kalian lakukan? Kalian malah berjalan melebar kesamping, menghalangi mereka yang berjalan di belakang dan mereka yang melintas didepan kalian. Jadi jika salah satu dari kalian tertabrak dan jatuh itu bukan salahku, tapi kalian sendiri.
Lalu kalian menyalahkan ku dan menyuruhku minta maaf? Logika macam apa itu?".
"Kau itu... ".
Mendengar apa yang dikatakan Yuiga gadis yang tadi memanggilnya mulai emosi.
Tapi langsung dihentikan oleh gadis lain.
Dan gadis itu adalah Sophia Shirasaki yang maju ke depan dan mulai membungkuk kan badannya ke depan untuk meminta maaf.
"Maaf atas kesalahan yang kami buat, Aku berharap kau memaafkan kami".
Adegan itu membuat banyak orang terkejut, seorang idol sekolah yang terkenal menundukkan kepalanya kepada siswa biasa.
Melihat hal itu membuat Yuiga menjadi semakin jengkel, karena tidak mau terlibat lebih jauh lagi dia memilih pergi.
Tapi sebelum pergi dia mengatakan sesuatu.
"Aku tidak butuh permintaan maaf mu. Sadari kesalahanmu, renungkan itu, dan jadilah lebih baik".
Setelah mengucapkan kata-kata itu Yuiga kembali berjalan menuju kelasnya meniggalkan Sophia dan rombongannya dibelakang.
Namun baru beberapa langkah, Sophia mulai memanggil Yuiga lagi.
Tapi dengan niat yang berbeda.
"Tunggu dulu. Apa kau... Masih ingat denganku?".
Menghentikan langkahnya, Yuiga mulai menjawab pertanyaan gadis itu tanpa menoleh sedikitpun.
"Memangnya, siapa kau?".
Bersamaan dengan itu bel masuk bergema dan para siswa langsung bergegas ke kelas mereka masing-masing.
Sementara Sophia masih terus menatap ke arah Yuiga dan bergumam.
"Jadi dia tidak mengingatku, ya?".
(---------)
Keesokan harinya.
Saat jam makan siang Yuiga dengan santai memakan makan siangnya tanpa ada gangguan dari manapun.
Namun, Yuiga sadar banyak tatapan sinis di arahkan kepadanya.
Penyebab nya adalah insiden kemarin.
Dimana Yuiga tidak mau menolong gadis yang dia tabrak dan membuat Sophia Shirasaki idola menundukkan kepalanya untuk meminta maaf.
Banyak siswa laki-laki maupun siswa perempuan menganggap tindakan Yuiga sebagai tindakan pengecut terutama para siswa dari SLC.
Dan mereka mulai saling membicarakan hal buruk tentang Yuiga secara berbisik.
Sementara Yuiga tidak peduli akan hal itu dan dengan cepat menyesaikan makan siangnya untuk secepatnya bisa pergi dari kantin.
"Ketemu kau pembunuh".
Siswa perempuan tiba-tiba memanggil Yuiga dengan panggilan "pembunuh". Yuiga yang sedikit terkejut langsung menoleh kearah sumber suara dan langsung berdiri.
Apa yang dia lihat adalah seorang siswi cantik berambut hitam dengan mata yang berwarna hitam juga.
"Kenapa? Apa kau terkejut melihat putri dari seorang pria yang kau bunuh ada disini".
Gadis itu terus mengolok-olok Yuiga dengan sebutan "pembunuh".
Dan semua orang yang ada di kantin terkejut dan bertanya-tanya apa yang terjadi.
Yuiga mencoba untuk tetap tenang meski tadi sedikit terkejut dan mulai berbicara.
"Lama tidak berjumpa, Sayaka Sonobe-san. Aku tidak menyangka kau ada disini. Bagaimana kau bisa tahu aku ada disini".
"Kau tidak perlu tahu itu. Dan aku juga tidak butuh salam formalitas mu, bangsat!!! Meski kau sudah dipenjara selama 5 tahun, kan? Bagaimana rasanya? Tidak enak, kan? Tapi, asal kau tahu saja!? Itu masih belum cukup untukku".
"Hou.....".
"Lagi pula, sekalipun kau meminta "maaf" itu tidak akan membuat ayahku kembali".
Gadis bernama Sayaka Sonobe itu terus berbicara dengan Yuiga dengan emosi yang meluap-luap, seperti menumpahkan segala keluh kesahnya yang dia pendam selama ini.
Semua orang yang mendengar percakapan mereka semakin penasaran apa yang terjadi diantara mereka berdua.
Menyadari tatapan semua orang, Sayaka mulai mengatakan dengan nada keras supaya semua orang bisa mendengar apa yang terjadi antara mereka sambil menunjuk ke arah Yuiga.
"Semuanya dengarkan aku!!! Orang ini... Adalah seorang residivis dari kasus pembunuhan yang terjadi 5 tahun yang lalu!!! Orang ini....dengan tega membunuh gurunya sendiri sekaligus ayahku, Hajime Sonobe!!! Dia merenggut seorang ayah yang kucinta!!! Dia merenggut seorang ayah sangat aku banggakan!!! Dia merenggut seorang ayah yang sangat aku hormati!!! Dan orang ini juga yang sudah membuat hidupku dan ibuku hancur!!!".
Mendengar penjelasan Sayaka, membuat semua orang yang mendengar terkejut bukan main.
Mereka tidak menyangka seorang siswa yang baru saja masuk ke Akademi Polar Start tahun ini adalah seorang pembunuh.
Yuiga hanya tetap diam sambil menatap penuh belas kasihan ke arah Sayaka yang sedang mengeluarkan semua amarahnya.
"Kau sudah membuat hidupku dan Ibuku hancur Yuiga!!!! Sejak kau merenggut ayahku, ibu depresi dan menjadi gila, dan aku harus berjuang seorang diri untuk membiayai pengobatan ibuku dan menafkahi adikku yang masih kecil!!! Aku tidak bisa menikmati masa sekolahku karena kau!!!! Padahal selama hidupnya, ayahku selalu banyak bercerita tentangmu!!! Ayahku bercerita betapa dia sangat membanggakan mu sebagai muridnya!!! Ayahku bahkan pernah bilang, bahwa dia sangat ini mengadopsi mu sebagai putranya!!! Tapi, apa yang kau lakukan? Kau malah membalas semua kebaikannya dengan menghabisinya!!! APA KAU TIDAK PUNYA PERASAAN? HEI, JAWAB AKU. YUIGA KISARAGI".
Sayaka mengancam akan membuat hidup Yuiga selama di sekolah ini menderita.
Yuiga berpikir wajar jika Sayaka akan bertindak seperti ini, bagaimana pun juga orang yang paling disayanginya sudah direnggut darinya.
Tapi yang sebenarnya, bukan Yuiga lah orangnya.
Yuiga hanya dijadikan kambing hitam untuk menutupi dan menjaga nama baik dari sang pelaku sebenarnya, singkatnya Yuiga adalah "Tumbal" dari kasus itu.
"Lihat saja Yuiga, aku pasti akan membuatmu merasakan apa yang aku rasakan".
"Baiklah, jika itu memang mau mu!!! Tapi suatu hari nanti "kebenaran" akan terbongkar!!! Dan saat itu tiba, kau tidak perlu khawatir, karena aku.... sudah memaafkan mu!!! Namun, kau harus ingat hanya karena "kebaikan seseorang" itu membuatmu menutup mata dari kenyataan".
Karena tidak mau memperkeruh suasana, Yuiga memutuskan untuk pergi dari kantin meniggalkan semua orang dan Sayaka yang terus melontarkan kejengkelannya. Untuk sesaat Yuiga melirik ke arah para siswa dan terlihat ada sosok Suzuki Maeda disana.
Menyadari tatapan Yuiga, Suzuki langsung tersenyum.
Kemudian dia melanjutkan langkah kakinya.
(Begitu ya, jadi ini ulahnya) .
Gumam Yuiga di dalam pikirannya.
Sejak saat itu Yuiga mulai mendapatkan Bully-an dari banyak siswa.
Ada yang melakukan itu sebagai bentuk simpati terhadap Sayaka Sonobe.
Ada juga yang melakukan itu hanya karena tidak suka dengan Yuiga.
Bukan hanya para siswa saja, bahkan staf guru juga ikut terlibat, kecuali Azusa-sensi yang merasa Yuiga bukan anak seperti itu.
Sementara Yuiga sendiri menerima itu semua dengan lapang dada dan menganggap ini hal yang wajar.
Karena dimata masyarakat yang namanya "pembunuh" sekalipun orang itu sudah bertobat tetap saja seorang "pembunuh".
Karena mereka tidak sadar bahwa Yuiga adalah seorang pembunuh hanyalah Fitnah.