Chereads / CHUURIPPU / Chapter 6 - BAB 5: Menyelamatkan Chitose

Chapter 6 - BAB 5: Menyelamatkan Chitose

( ... ) = Monolog Yuuta Maru

"Chitose-chan?!"

"Yu- Yuuta-kun!"

Pemandangan tidak biasa itu membuat Yuuta terkejut dan merasa sangat kesal. Bagaimana tidak, dia melihat Chitose yang sedang dirundung oleh beberapa gadis, bahkan disana juga terdapat beberapa lelaki yang mengawasi.

"Hah?! Siapa?"

(Sial! Andai saja aku lebih cepat menemuinya!)

Penyesalan selalu tiba di akhir dan tentu saja ini membuat Yuuta merasa bersalah atas keterlambatannya. Melihat kondisi Chitose saat ini, Yuuta sangat ingin memukul gadis jalang itu yang telah berani merundung Chitose, bahkan dia ingin memberi pelajaran pada mereka semua yang berada di atap.

Semua pelaku perundungan Chitose berada di atap sekolah, jadi sudah pasti mereka sudah merencanakan hal ini sebelumnya.

"Lepaskan dia!"

Melihat Chitose yang hanya bisa terduduk lemas, Yuuta semakin bertambah kesal dan emosinya hampir memuncak. Yuuta mengepalkan tangannya lalu menggenggamnya dan bersiap untuk mendekati Chitose, dia melakukan hal itu untuk berjaga-jaga, karena membawa Chitose kembali pasti tidak semudah yang Yuuta bayangkan.

"Tunggu! Siapa kau?"

Dan benar saja, Yuuta dihadang oleh tiga lelaki yang terlihat siap menghajarnya kapan saja.

"Kau menggangguku, SIALAN!!"

Kesabaran Yuuta menjadi setipis tisu karena emosinya sudah sampai di puncak, lalu dia melayangkan kaki kanannya ke salah satu lelaki yang menghadangnya hingga terjatuh tak sadarkan diri.

"UAHH!!"

Serangan kaki kanan Yuuta memberikan kekuatan yang sangat besar hingga bisa membuat lelaki itu tidak bisa berbuat banyak selain tersungkur.

"Apa yang kau laku—- GHH!!"

Sekali lagi, Yuuta menyerang yang lainnya dengan gerakan yang sama dan tentu saja dia langsung terjatuh ke tanah. Kali ini dia agak menahan diri, jadi lelaki itu tidak pingsan di tempat. Tapi walaupun begitu, tetap saja dia tidak bergerak karena terkena serangan di titik lemah.

"Huahh!! Hentikan dia! Apa-apaan itu?!"

Salah satu gadis yang berada di dekat Chitose mulai berteriak karena panik melihat Yuuta yang berada di puncak emosi dan mengalahkan dua lelaki yang menjadi penjaganya, dan sekarang hanya tersisa satu penjaga.

"Jangan berisik, aku akan menghajarmu juga!," ucap Yuuta ke gadis itu.

"Yuuta-kun, hentikan!"

Mungkin karena sedikit terkejut dengan keberadaan dan tindakan Yuuta, Chitose menyuruhnya untuk berhenti.

"Hadapi aku dulu sebelum menyelamatkannya, dasar keroco!"

"Keroco? Yah, aku tidak peduli. Dasar BAJINGAN!!!"

Yuuta kembali melancarkan serangan yang sama pada lelaki yang tersisa itu, tapi kali ini serangannya dibendung dengan mudah olehnya. Dia terkejut karena serangannya sudah terbaca dengan mudah, apalagi itu adalah satu-satunya serangan terbaiknya dalam membela diri.

"Sudah kubilang, keroco tidak boleh banyak gaya!," kata lelaki itu sambil memegangi kaki Yuuta.

Lalu tak lama badan Yuuta terangkat dan ambruk ke tanah hampir pada saat yang bersamaan.

"AGHH! SIAL!!"

"Yuuta-kun!!"

Chitose berteriak pada Yuuta karena merasa khawatir.

Namun untungnya serangan yang dilancarkan lelaki itu berhasil dicegah oleh Yuuta dengan melindungi kepalanya dengan kedua tangannya. Jika dia terlambat melakukannya, maka Yuuta akan pingsan dalam hitungan beberapa detik.

Perlahan, Yuuta bangkit dari tanah dan mulai berdiri tegak.

(Jika itu demi orang yang kucintai, maka aku harus melakukannya!)

"Hebat juga kau masih bisa bertahan."

"Ya, keroco sepertiku akan jadi sangat tangguh demi melindungi orang yang dicintainya!"

"Eh?!," Chitose yang mendengar perkataan Yuuta merasa terkejut dan memalingkan wajahnya ke bawah, dia merasa malu karena mendengar pengakuan blak-blakan dari Yuuta.

"Hahahaha ... lucu sekali! Kau menyukai gadis suram ini? Bahkan penampilannya sangat jelek dan pantas untuk dirundung," lelaki itu tertawa sambil mengejek Chitose.

"Hahaha! Benar sekali, kau memang sangat lucu!," salah satu gadis yang ada di dekat Chitose juga ikut tertawa.

Secara drastis, emosi yang ada di puncak Yuuta meledak seketika. Dia jadi sangat-sangat kesal karena mereka mengejek Chitose, orang yang dicintainya.

(Andai saja mereka tahu penampilan aslinya!)

Penampilan Chitose memang berbeda dengan yang dia temui waktu di jalanan sepi kemarin. Dia memakai sebuah topi dan kacamata sekarang, dan itu akan sangat berbeda jika Chitose melepaskannya. Pagi tadi dia hanya memakai topi, dan sekarang dia juga memakai kacamata yang agak kebesaran untuknya.

"MEMANGNYA KAU TAHU APA?!!!"

"Apa?! Cepat sekali!"

Tanpa memperdulikan apapun lagi selain Chitose, Yuuta mulai bergerak dengan sangat cepat dan menyerang lelaki yang menertawakan, dia menendang kedua bagian dengkulnya hingga terjatuh ke tanah. Lalu Yuuta mengangkangi lelaki itu dan mencengkram kerah lehernya.

"Sebelumnya aku adalah orang yang seperti ini, tapi aku selalu menahan diri karena tidak ingin membuat orang tuaku marah. Tetapi karena mereka sudah meninggal, kupikir tidak masalah jika aku kembali jadi seperti dulu."

"Ka-kau bilang apa?! Aku tidak mengerti!"

"Aku hanya bicara sendiri, jadi lupakan saja!"

Setelah tiga tahun menahan diri dan terus menjadi orang baik yang menghindari kerusuhan, kini Yuuta kembali ke dirinya yang dulu.

Kini genggaman tangan Yuuta bersiap untuk melakukan pukulan beruntun di wajah lelaki itu, dan tentu saja dia merasakan ketakutan yang besar saat melihat Yuuta sedang berniat memukulnya.

"Ti-tidak, maafkan aku! Kau bukanlah seorang keroco jadi maafkan aku!," ucap lelaki itu sambil menatap Yuuta dengan penuh ketakutan.

"Apa yang kau lakukan? Kau akan diskors karena memukulnya!," ancam salah satu gadis yang juga ketakutan melihat Yuuta.

Keadaan kini benar-benar berbalik. Pada awalnya Chitose yang ketakutan karena terus mengalami perundungan, tapi sekarang Chitose merasa lega setelah melihat Yuuta yang berhasil mengalahkan ketiga lelaki yang menjadi penjaga saat perundungan berlangsung.

"Aku tidak peduli jika itu demi orang yang kucintai."

"Kenapa kau suka dengan gadis aneh dan suram seper—- UGG!! AGHH!!"

Yuuta memulai pukulan beruntunnya tanpa mendengarkan kata-katanya lagi.

"AAA!! Hentikan dia!," teriak salah seorang gadis yang ketakutan.

"Kanan, kiri, kanan, kiri! Bagaimana rasanya?! HAHH!!"

Yuuta tidak peduli, dia terus melayangkan genggaman tangan kanan dan kirinya untuk memukul wajah lelaki itu sambil melampiaskan emosinya.

Semuanya terdiam termasuk beberapa gadis yang telah merundung Chitose, itu termasuk dengan Chitose yang juga terdiam dan mungkin sedikit terkejut melihat Yuuta yang seganas itu, tapi jauh di dalam hatinya dia merasa senang karena ada orang yang masih memperdulikannya.

"AGH!! UHH!! UGH!!"

Beberapa saat kemudian, darah mulai muncul di wajah lelaki itu, dia hampir mengalami pendarahan hebat karena pukulan beruntun Yuuta yang sangat keras

"Tidak bisa dimaafkan!," seru Yuuta sambil terus memukulinya tanpa menahan diri.

Bahkan darah lelaki itu juga ada di genggaman tangan Yuuta. Perlahan, lelaki itu mulai kehilangan kesadaran dengan wajahnya yang penuh dengan lebam dan pendarahan.

Saat Yuuta hampir menjadi gila karena merasakan kesenangan atas pukulannya, dia merasakan seseorang memeluknya dengan lembut dari belakang.

"Sudah cukup! Hentikan, Yuuta-kun! Aku baik-baik saja!"

Yang memeluknya adalah gadis yang dia cintai, yaitu Eru Chitose. Yuuta yang sadar kalau dia sedang dipeluk oleh Chitose perlahan melemaskan tangannya dan berhenti memukul lelaki itu. Lalu jantung Yuuta berdebar dengan sangat kencang saat orang yang dicintainya memeluk dirinya.

Bahkan karena jaraknya yang sangat dekat, Yuuta dapat merasakan kehangatan tubuh Chitose dan bau tubuhnya yang berbau manis.

"Baik, Chitose-chan!"

(Ah, aku hampir gila karena dua hal!)

Tak lama kemudian, Chitose melepaskan pelukannya dan Yuuta pun menjauh dari lelaki itu, lalu Yuuta mulai berbalik melihat Chitose.

"Maaf, Chitose-chan ... aku berlebihan!," kata Yuuta sambil meminta maaf pada Chitose.

"Ya, tidak apa."

Entah apa penyebabnya, wajah Chitose mulai memerah saat Yuuta menatapnya dengan serius.

"Chitose-chan, aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Bisa kita turun sekarang?"

"Ba-baik!"

Setelah menerima ajakan dari Yuuta, mereka berdua pun keluar dari atap sekolah dan menuruni tangga untuk membicarakan sesuatu.

Untuk sekarang, Yuuta akan membiarkan gadis yang merundung Chitose terbebas dalam sementara waktu. Tetapi dalam beberapa hari kedepan ...

(Aku pasti akan membalas mereka!)