Chereads / Undercover (end) / Chapter 17 - 2-16

Chapter 17 - 2-16

Melihat Arka dan Jio yang sudah berbaikan tentu membuat para Copyan menjadi kesal.

"Sial, mereka udah akur aja" dengan kesal Copyan Setta mematikan monitor di depanya "Padahal gue udah akting sebaik mungkin"

"Jadi sekarang gimana?"ucap Copyan Niki

"Emang apalagi selain bubar"ucap Copyan Arka

"Yaudahlah kita datengin mereka"ucap Copyan Joan sembari mengisi pistol dengan peluru

Copyan Jio menghampiri Copyan Hesa yang terlelap "Malah turu ni bocah"ia menepuk pipi Copyan Hesa beberapa kali

"Ganggu aja loe"Copyan Hesa mendorong Copyan Jio agar menjauh

"kerja woi jangan tidur"ucap Copyan Jio

"udah tadi"Copyan Hesa menatap Copyan Jio malas

"Kerja cuma jadi bayangan doang"ucap Copyan Jio

"Yang penting kerja"ucap Copyan Hesa

"Ayo kita samperin kembaran kita"ucap Copyan Jio

"Males ah mending bobo ganteng"ucap Copyan Hesa

"Kebo loe"ucap Copyan Jio

"Ngaca woi"ucap Copyan Hesa

"Biarin ajalah kalo dia emang gak mau ikut"ucap Copyan Arka

Copyan Niki melirik ke arah Copyan Setta yang terlihat cemberut "Loe ikut kagak?"

"Gak, gue masih kesel karna drama gue gagal"ucap Copyan Setta

"Yaudah, berarti kita berlima yang nemuin mereka"ucap Copyan Joan

Mereka semua keluar dari ruangan.

~~~

Jio curi-curi pandang ke arah Arka ingin memastikan keadaan si teman "Ar, pala loe udah agak mendingan?"

"Iya, mendingan"ucap Arka

"Perasaan daritadi kita gak nemuin Kak Hesa sama Setta"ucap Satya

"Kita harus terus cari"Joan melirik sekilas ke arah Arka namun Arka tak menyadarinya

Mungkin sudah sekitar 15 menit mereka berjalan sampai akhirnya menemukan sebuah pintu besar berwarna hitam.

Satya mencoba membuka pintu tersebut dengan di dorong.

Klek Klek

"Dikunci"ucap Satya

"Kita cari kuncinya"ucap Niki

Mereka berpencar dekat pintu itu namun suara tembakan mengejutkan mereka.

Dorrrr

"Guys kumpul"ucap Joan mengumpulkan teman-temannya

Lima orang berjas hitam berjalan mendekati mereka

"K-kalian"

'Selamat karna kalian semua berhasil bertahan di permainan ini, sekarang ayo kita lanjut ke permainan berikutnya' Copyan Joan tersenyum sampai dimplenya terlihat

Secara perlahan tempat mereka berubah menjadi tempat lain sebuah bangunan berbetuk lingkaran yang bertingkat dengan tengah bangunan yang tak beratap dan disanalah sekarang mereka berada.

"Siapa kalian sebenernya!?"ucap Jio

'Hei, kalian gak liat kalo kita mirip sama kalian sendiri' ucap Copyan Arka

"Tapi kita gak punya kembaran"ucap Joan

'Hm tapi emang gak penting juga sih kalian tau kita siapa' Copyan Satya terkekeh

'Dahlah jangan banyak cingcong, mendingan kita langsung aja mulai permainan nya' ucap Copyan Jio

Dorrrr

Copyan Joan menembakan pistolnya ke atas lalu mengarahkanya pada mereka semua membuat mereka semua berlari tak tentu arah

Dorrr

Mereka berbalik ketika menyadari sesuatu, tubuh itu terjatuh ke tanah diiringi teriakan histeris dari teman-temannya.

"JIO"

Si penembak meniup ujung pistolnya santai.

'Petak umpet, yang tertangkap akan mendapat hukuman, salah satu hukumanya sudah kalian saksikan sendiri' ucap Copyan Niki sembari tersenyum

Para Copyan lantas tertawa melihat ekspresi ketakutan Arka dan yang lainya, menurut mereka itu sangat lucu

'Kenapa bengong, lets play hide and seek' lanjut Copyan Niki

Ucapan sisi lain tak mereka dengar, mereka memutuskan menghampiri Jio yang tergeletak dengan perut mengeluarkan darah.

"Pergi bego, gak usah pada nolong gue"ucap Jio

"Bacot loe kak"ucap Niki

Arka jadi yang pertama ada di dekat Jio, ia membatu Jio agar bisa berdiri tapi.

Dorrr

Lengan kiri Arka tertembak, seketika itu juga Jio mendorong Arka agar menjauh darinya "selamatin diri loe sendiri, gue gak mau jadi beban!"ucap Jio

"G-gak"

Joan datang lalu menarik Arka untuk pergi "kak kalo kita selesain game ini pasti kak Jio juga selamat"

Arka menoleh kebelakang melihat Jio yang di seret oleh para sisi lain

Dorrr

Satu tembakan lagi membuat mereka berpencar.

~~~

Hesa mengerjapkan mata perlahan bangkit dari kubur- eh tidur, tubuhnya sedikit terasa ngilu karna ntah berapa lama dia tergeletak di atas semen

"Kyungmin"

Cowok yang sedang memasangkan pleseter pada kening Hesa itu lantas menoleh lalu tersenyum.

"Kasian banget loe kak, kepala loe di pukul sampe berdarah gini tapi gak diobatin"ucap Kyungmin

"Thanks loe udah mau obatin"ucap Hesa

"Ya sama-sama"ucap Kyungmin

Kyungmin membantu Hesa untuk duduk

"Dimana ini?"ucap Hesa

"Sebuah tempat di dimensi mereka"ucap Kyungmin

"Apa loe tau cara keluar dari sini"ucap Hesa

Kyungmin mengangguk "Lewat portal, portalnya mirip sama yang biasa loe pake buat time travel"

"Oke, gue tau"ucap Hesa

"Jangan lupa, temen-temen loe ada di lantai bawah"Kyungmin memberitahukan tentang keberadaan teman-teman Hesa yang juga ada di bangunan ini

"Makasih. tapi kalo gue boleh tau, sebenernya kenapa loe mau nolong gue?"ucap Hesa berhati-hati

Kyungmin diam sejenak lalu menunduk "Gue korban mereka juga"ucapnya sendu

"Hah korban"ucap Hesa

"Iya, gue pengen bantu loe supaya loe bisa selamat dan mereka gak banyak makan korban lagi"ucap Kyungmin

Hesa mengusap bahu Kyungmin pelan yang ntah kenapa bisa disentuh- back to topik, ia merasa jadi sedikit simpati pada setan di depanya.

"Gue bakal berusaha semampu gue buat gagalin permainan mereka kali ini"ucap Hesa dengan yakin dan hal itu tentu membuat Kyungmin tersenyum pada Hesa karna seperti mendapat sebuah harapan.

~~~

Joan dan Arka beristirahat sejenak di sebuah ruangan, energi mereka lumayan terkuras dipakai berlari terus.

Ruangan kecil tanpa apapun kecuali sebuah bathup penuh terisi air serta jendela disampingnya.

Arka bersandar pada bathup sedangkan Joan bersandar pada dinding.

"Kita disini dulu bentar, gue cape"ucap Joan

Arka tak menjawab, ia masih kepikiran nasib teman-teman yang lain

"Loe beruntung karna lengan loe ke gores peluru doang bukan ketembak"ucap Joan, ia merobek lengan kemeja outernya lalu di lilitkan pada lengan Arka

Arka melirik lengannya yang sudah diobati Joan lalu tersenyum sekilas "Thanks"

"jangan sedih gitu, gue yakin Kak Hesa juga udah nunggu loe dateng buat nyelamatin dia"ucap Joan

Sejenak Arka menatap Joan heran"Kak Hesa nunggu gue dateng?"

Joan mengangguk "Gak usah pura-pura sama gue karna gue denger pembicaraan kalian di rooftop"ucapnya dengan jujur

Arka sontak terkejut "A-apa aja yang loe tau"

"Setta yang bareng kita sebenernya bukan Setta dan loe sama kak Hesa kerja sama buat nyelesain teror ini tapi kak Hesa juga sekarang udah mereka ambil, si copyan nya sempet mau dorong loe dari rooftop kan"ucap Joan

Arka menunduk "iya, itu bener"

"Sebenernya gue sedikit ngerasa bersalah sempet ngira kalian berdua nyulik Setta buat buktiin kalo dia asli atau bukan tapi kejadian di tempat sebelumnya ngebuat gue sadar kalo dia bukan Setta yang asli"ucap Joan lalu tersenyum pada Arka

"Gue yang sekarang bakal bantu loe sama Kak Hesa, kita kerjasama ngehadapin mereka"

Joan yang berbicara yakin itu membuat Arka jadi takut karna teringat perkataan Hesa tentang para Copyan yang akan langsung menghabisi mereka bila semakin banyak yang tau tentang teror ini.

Drap Drap Drap

Terdengar suara langkah kaki mendekat membuat Arka dan Joan reflek bersiaga.

'Wah kayanya si detektif udah punya patner baru' ucap Copyan Arka

'Makin repot lagi ni tugas kita' ucap Copyan Joan

"Kalian sebenernya mau apa sih, kenapa neror kita kaya gini?!"Joan maju satu langkah ke depan mereka

"Loe ngapain Joan!"Arka kebingungan dengan yang dilakukan si adik kelas

"Kakak diem aja"Joan sedikit merentangkan tangan kirinya, melundungi Arka yang berada dibelakangnya

'Gue lagi males ngobrol, mau langsung jalanin tugas' Copyan Arka mengangkat pistol membuat dua orang dihadapanya semakin bersiaga

Copyan Joan tertawa kemudian menarik tangan si kembaran lalu menyetrum lenganya dengan stun gun.

Bruk

"L-loe"Arka terkejut dengan adegan yang begitu cepat

'Tugas gue udah beres, selamat bersenang-senang' ia menyeret si kembaran pergi

Arka reflek mundur melihat Copyan nya berjalan mendekat.

"Tugas apa yang kalian maksud?"ucap Arka

'Kepo loe' ia menurunkan pistolnya 'Loe lucu tau, keliatan depresi padahal gue cuma prank loe'

"Hah, maksud loe?"ucap Arka heran

'Gue gak punya obat halusinasi, hahahaha'

Ucapan itu tentu membuat Arka kesal dengan marah Arka maju untuk menyerang si copyan namun si copyan berhasil menyerang balik bahkan ia menjatuhkan Arka ke dalam bathup.

Sisi lain Arka tertawa sambil terus menenggelamkan kepala Arka agar tak bisa bernafas.

Terdengar suara kaki yang berlari mendekat ke ruangan itu.

"A-Arka"

Copyan Arka menoleh santai 'kak Hesa, loe dateng tepat waktu'

Hesa jatuh terduduk saat melihat copyan Arka berjalan ke arahnya sedangkan dalam bathup tak terlihat ada pergerakan.

"L-loe mau bunuh gue sekarang"tanya Hesa ketika Copyan Arka mendekatinya

'ya gak seru lah kalo pemeran utama cepet mati' ia berjalan melewati Hesa