Chereads / Undercover (end) / Chapter 16 - 2-15

Chapter 16 - 2-15

Setelah beberapa menit termenung. Arka memutuskan untuk bangkit memperhatikan tempatnya berada, ruangan luas yang terdapat sebuah bathup dan wastafel.

Arka berjalan ke arah wastafel lalu membasuh wajahnya dengan air, ia melihat ke cermin yang tepasang di depanya.

Ntah halusinasi atau bukan, Arka melihat Hesa berada dibelakangnya membuat Arka reflek berbalik namun ternyata kosong.

"K-kak"

Arka kembali berbalik ke cermin, Hesa masih disana sembari tersenyum.

"kak Hesa"

Namun saat berbalik tetap kosong.

Arka teringat, mungkin efek obat yang diberikan padanya sudah mulai bekerja.

"AAAAAA"

Ia berteriak untuk mengutarakan rasa kalutnya.

~~~

Jio terbangun di depan sebuah meja makan, tak sengaja ia melihat garpu yang tergeletak lalu mengambilnya untuk berjaga jaga.

Saat sedang berjalan mencari yang lain, terdengar suara seseorang terisak.

Drap Drap Drap

"S-siapa"

Suara itu semakin jelas terdengar.

Jio melihat pintu di depanya, ia yakin suara isakan itu asalnya dari dalam ruangan ini.

Krietttt

Perlahan Jio membuka pintu ruangan tersebut dan menemukan Setta memeluk lututnya sendiri ketakutan dengan wajah yang lebam karna riasan, upsst

"Setta"

"Kak Jio"

Jio langsung menghampiri Setta, duduk disebelahnya memperhatikan wajah si teman khawatir.

"Loe kenapa Setta"ucap Jio

"G-gak, gue gak apa-apa"Setta bersikap seperti menutupi sesuatu yang tentu membuat Jio penasaran

"Jangan bohong!, loe babak belur gini"ucap Jio

"Biarin aja, yang penting gue masih hidup"ucap Setta

"Gak bisa gitu dong Setta, loe jujur sama gue siapa yang ngelakuin ini sama loe, apa orang-orang yang udah nyulik kita kesini"ucap Jio

"B-bukan, kalo iya pasti mereka udah lukain loe juga"ucap Setta yang tentu saja untuk membuat Jio semakin penasaran

"Terus siapa"ucap Jio

Setta diam padahal Jio sudah penasaran menunggu jawaban darinya.

"Hei, kenapa loe malah diem"ucap Jio

"....."

"Ayolah jujur aja sama gue"

"...."

"Gue janji gak bakal cepu"

"Bukan masalah itu, gue cuma gak mau ada keributan diantara kita"ucap Setta

"Pelakunya salah satu diantara kita"ucap Jio

Setta kembali diam.

"Gak perlu takut, lebih baik jujur daripada loe luka terus kaya gini"bujuk Jio sambil mengusap bahu Setta lembut

Mendengar itu Setta jadi menangis lagi, menangis bohongan lebih tepatnya.

"Sebenernya selama ini kak Arka sering mukulin gue tanpa alasan, dia bully gue dibelakang kalian"ucap Setta sambil menangis palsu

Jio langsung mengepalkan tanganya menahan amarah.

"Gue sama sekali gak maksud ngejelekin kak Arka, tapi kayanya sekarang gue gak bisa nahan lagi hal ini"Setta melanjutkan kembali sandiwara nya sebagai orang tersakiti

"Gak kok Setta, seharusnya loe jujur aja"ucap Jio berusaha tersenyum

"Maaf"ucap Setta sembari menuduk merasa bersalah, padahal dalam hatinya ia sudah sedari tadi tertawa

"Yaudah loe diem disini, gue bakal cari yang lain"ucap Jio kemudian bangkit

"G-gue ikut"Setta berusaha berdiri namun terjatuh

Jio menatap Setta nanar, ia tak menyangka bila Arka bisa sejahat itu melukai temanya sendiri, jujur ia memang anak berandalan namun bila disuruh melukai teman sendiri pasti ia akan mundur atau lebih baik melukai diri sendiri.

"Gak perlu Set, loe diem aja disini!"ucap Jio dingin

"O-oke"Setta mengangguk kaku

Saat Jio keluar dari ruangan, Setta langsung tertawa senang

"Ck, gampang banget sih kepengaruh"

~~~

Ketika keluar dari ruangan sebelumnya, seseorang memanggil Joan dan Satya membuat mereka berdua menoleh.

"Akhirnya gue ketemu kalian"Niki menghampiri kedua temanya

"Bagus, kita harus cari yang lain lagi"ucap Satya

"Iya tapi yang penting kita harus temuin dulu kak Arka sama kak Jio"ucap Joan

"Emang mereka kenapa"ucap Niki bingung, baru juga sampai tapi sudah harus pergi lagi

"Udah loe ikut aja, kita gak usah mencar"ucap Satya

Mereka bertiga pun pergi mencari keberadaan Aka dan Jio.

~~~

Drap Drap Drap

Jio menelusuri area yang sedang ia lewati, terlihat berantakan seperti bangunan terbengkalai bahkan sesekali ia terbatuk karna banyak nya debu yang berterbangan.

"AAAAAA"

Jio reflek kaget mendengar suara teriakan tersebut, ia diam sejenak tap rasa penasaran membuat ia memilih mencari asal suara.

Di depan sebuah ruangan ia mendengar suara pergerakan seperti ada seseorang di dalamnya.

Brakk, Jio menendang pintu ruangan itu tanpa ragu berpikir temanya ada didalam ruangan.

"Arka"

Yap, Arka sedang berlutut sembari memegangi kepalanya sendiri dan jangan lupakan matanya yang sembab seperti habis menangis

"Jio"

Arka sedikit tersenyum melihat kedatangan temanya sedikit merasa lega, berbeda dengan Jio yang malah langsung menghampiri Arka kesal

"Loe"Jio menarik kerah baju Azka membuat Arka reflek berdiri

Tentu saja Arka terkejut melihat Jio yang marah padanya "Loe kenapa Jio?!"

"Gue gak nyangka loe seburuk itu dibelakang kita!"ucap Jio sinis

"Maksud loe apa?"ucap Arka belum paham, seingatnya hubungan ia dan Jio baik-baik saja

"Masih bisa sok polos loe"sindir Jio

"Loe kobam ya, ngomong ngelantur gini!"Arka mendorong Jio membuat cengkraman di kerahnya terlepas

"Loe ngelukain temen loe dan bersikap gak bersalah"ucap Jio

"Gue gak ngelukain siapun?!"ucap Arka

"Padahal Setta udah baik mau nutupin kelakuan loe selama ini tapi loe-, kayanya loe sakit Arka"Jio tertawa sarkas

"Hah Setta, bentar gue masih gak paham sama omongan loe" Arka mulai paham bila Setta sudah mempengaruhi Jio

"Loe ngebully Setta, loe mukulin dia tanpa alasan yang jelas bahkan tadi aja loe abis ngelakuin itu, sini gue tendang pala loe biar sekalian amnesia"ucap Jio

"Gue gak ngelakuin itu, gak ada alasan buat gue buat ngelukain temen gue sendiri!"ucap Arka

Jio menggosok telinganya gusar"Males gue denger pembelaan loe"

"Setta udah bohong sama loe Jio"ucap Arka

"Gak, Setta sendiri yang cerita itu ke gue sambil nangis dan gue liat dia babak belur bahkan berdiri pun susah"ucap Jio

"Dia cuma pengaruhin loe supaya loe nyerang gue"ucap Arka

"Gue gak percaya, terus aja cari pembelaan biar seolah Setta yang salah sedangkan loe bisa bebas mukulin Setta lagi"ucap Jio

"Tapi emang bukan gue yang bohong Jio"Arka terus berusaha meyakinkan Jio

"Atas dasar apa Setta bohong, dia sebelumnya gak berani cerita karna takut ada keributan diantara kita"ucap Jio

Arka terdiam, duh gak mungkin kan bila dia mengatakan Setta salah satu dalang di balik teror ini? "intinya gue udah ngomong jujur sama loe"

"Gue udah bosen denger pembelaan loe"ucap Jio, ia mendorong Arka hingga membentur bathup di belakangnya

Dengan penglihatan yang sedikit buram serta sakit yang menyerang kepala bagian belakang, Arka melihat Jio menodongnya dengan garpu.

"J-Jio, g-gue temen loe"

Jio hanya diam lalu menggerakan tangannya untuk menusukan garpu pada leher Arka

Grepp

Joan menahan tangan Jio, yap untung saja mereka bertiga datang tepat waktu.

"Loe gila kak"ucap Niki tak percaya

Satya langsung mendorong Jio menjauh dari Arka "Loe ampir aja bikin anak orang sekarat!"ucap Satya dingin

Niki membantu Arka untuk bangkit sedangkan Joan mendekati Jio dengan tatapan penuh selidik.

"Kenapa loe ngelakuin tidakan bodoh kaya tadi kak?!"ucap Joan

"Gue tau hal yang gak kalian tau"Jio menatap Arka sinis

"Apa"ucap Satya

"Dia ngebully Setta"ucap Jio

"Berapa kali harus gue bilang kalo gue gak ngelakuin itu"ucap Arka nge gas

"Mana ada maling yang mau ngaku"ucap Jio

"Nggak njir, Setta udah bohong sama loe harusnya loe sadar kalo itu udah di pengaruhin"ucap Arka

"Loe yang harusnya sadar, ngelukain temen sendiri tapi gak ngerasa bersalah"ucap Jio

"lo-"

"DIEM"

Joan menengahi mereka yang terlihat saling menatap tajam seperti akan kembali baku hantam.

"Yang bisa jawab ini cuma Setta sendiri, lebih baik sekarang kita cari dia sekalian kita juga cari jalan keluar"

Ucapan Joan membuat mereka tersadar, lebih baik mencari cara untuk keluar daripada ribut karna hal yang belum tentu.

"Arka, maaf"Jio duluan meminta maaf

"Gak apa-apa"ucap Arka jutek, jujur saja kepalanya masih terasa nyeri akibat terbertur bathup tadi tapi ia memilih menahan egonya untuk tidak memancing keributan

Mereka semua pun berjalan bersama, mencari tahu tentang tempat ini serta jalan keluar.