Chereads / Little Wife And Life / Chapter 8 - (Mimpi yang mengerikan)

Chapter 8 - (Mimpi yang mengerikan)

Usai makan malam selesai dan juga pembicaraan mengenai pernikahan sudah di tentukan kapan akan berlangsungnya ijab qobul serta resepsi. Dengan kesepakatan orang tua masing-masing pernikahan itu akan di adakan 2 Minggu lagi.

Bagi Kaila dan Arkan itu sangatlah kecepatan tapi apaadaya mereka hanya bisa mengikuti yang lebih tua. Tanpa ingin membantah.

Hanya bisa pasrah.

Dan Kaila pun saat ini masih di cafe karena Ayahnya sudah pulang terlebih dahulu, ini semua permintaannya Bu Talita untuk membiarkan Kaila di antar saja oleh anaknya.

Di sinilah Kaila sekarang bersama dengan om Aris dan Bu Talita sedang menunggu Arkan untuk mengambil mobilnya. Karena mereka ingin memastikan Kaila di antar dulu oleh Arkan sebelum pulang, takut nya Kaila malah di tinggal.

" Sayang kamu jangan panggil tante yah panggil Ibu dan om Aris Ayah, karena sebentar lagi kamu akan menjadi menantu Ibu. Jadi kamu jangan canggung pada kami yah," Ucap Bu Talita tersenyum lembut sambil mengusap pucuk kepalaku.

" Iyah nak Kaila kami juga sudah menganggap kamu seperti anak kami sendiri," Timpal om Aris tulus.

" Benar apa yang di katakan Ayah Aris sayang, jadi kamu anggaplah kami ini orang tua baru kamu sekarang?," Ucap Bu Talita lembut.

" Iyah Bu yah terimakasih," Ucapku tersenyum tulus pada mereka.

Aku sangat bersyukur ternyata Bu Talita dan Ayah Aris sangatlah lembut dan penuh kasih sayang , semoga tidak hanya hari ini saja aku berharap selamanya.

Tin Tin

Suara klakson mobil mengagetkanku dan sudah aku pastikan dia Arkan calon suamiku.

" Arkan gausah kamu klakson gitu berisik," Teriak Bu Talita.

" Maaf Bu tadi kepencet ," Ucapnya sambil berjalan ke arah kami.

" Kamu kira ponsel apa kepencet," Omel Bu Talita padanya.

" Udah sayang ini udh malam kita pulang biarkan Kaila di antar oleh Arkan,"

" Iyah yah bentar , Arkan kamu antar Kaila dengan selamat jangan sampe lecet sedikitpun apalagi kamu tinggalin dia d jalan," Ucap Bu Talita sengit.

" Aku gak Setega itu Bu ,"

" Awas kamu, Kaila Kalau Arkan macem-macem sama kamu bilang sma Ibu yah , kmu udh save nomer Ibu kan?," Tanyanya lembut.

" iyah Bu, udah ko ," Ucapku gugup.

" Giliran sama anaknya aja galak," Gumam Arkan yang masih bisa di dengar olehku.

Aku ingin tertawa mendengar gumamnya bisa-bisa nya cowok seperti dia bisa ngomong kaya gitu juga.

" Yaudah Arkan antar Kaila pulang keburu malam?," Titah Ayah Aris pada Arkan.

" Iyah Yah," Jawabnya langsung menuju mobil dan aku hanya mengekornya dari belakang.

Namun saat Arkan sudah membuka pintu mobil suara Bu Talita menghentikannya untuk masuk.

" Arkan bukain dulu pintunya dong buat calon istri kamu," Teriak Bu Talita tiba-tiba.

" Ga-usah Bu gapapa ," Ucapku gagap.

" Udah sayang jangan malu anggap aja Arkan sedang latihan," Ucapnya sambil cekikikan.

Buk 

Arkan menutupi pintu mobil nya kembali dan langsung melangkah ke arahku, aku gugup di buatnya. Kini tubuh tinggi dan tegap itu sudah berada di depanku dan membukakan pintu mobilnya kemudian dia menyuruhku untuk masuk ke dalam. 

" Udah kan Bu ," Ucapnya lesu. 

" Oke mantap. Hati-hati sayang,"Ucap Bu Talita sambil melambaikan tangannya.

Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah konyol Ibu nya Arkan. Aku pikir hanya Renata saja.

" Kenapa lo senyum-senyum?," Tanya Arkan tiba-tiba.

" Ngga ma-mana ada ," Ucapku gugup.

Setelah aku mengatakan itu suasana berubah menjadi hening ingin membuka suara kembali namun canggung rasanya.

Arkan juga tidak membalas omongan aku yang tadi mungkin dia sama denganku canggung juga.

Tapi kalau di liat-liat dia itu tampan meskipun tampilanya cupu. Tubuhnya juga tinggi tegap tipe aku banget sih. 

Ah Kaila ngapain sih jadi mikirin dia Batinku.

" Lo kenapa sih?," Tanya Arkan.

" Gak apa-apa," 

Tahan Kaila sebisa mungkin jangan gugup di depan dia Batinku menahan diri.

" Gua perhatiin sedari tadi lo gak mau diem?,"

" Ah masa sih perasaan kaka aja kali," Ucapku gugup.

" Kaka?," Jawabnya dengan alis keatas.

" Iyah kaka kenapa?," Tanyaku bingung.

" Ck panggil gua Arkan aja gak usah pake embel-embel kaka , gua bukan kaka lo," Ucapnya dingin.

" Iyah Arkan,"

Tidak ingin berdebat lagi dengan manusia ini aku memilih mengalah saja karena tidak ada gunanya juga.

" Kenapa lo terima perjodohan ini?," Tanya Arkan lagi tiba-tiba.

Mulutku tiba-tiba sulit untuk berucap dan aku bingung harus mulai dari mana untuk bilang padanya.

" Lo baik-baik aja kan," Ucapnya lagi dengan nada tinggi dan sukses membuatku terperanjat.

" Bisa pelan gak sih itu suara," Ucapku mendelik padanya.

" Lagian gua tanya lo malah diam aja," Omelnya.

Dengan hati-hati aku bilang kepadanya.

" Aku terima kamu karena Ayah yang minta,"

" Dan lo mau?,"

" Mau gimana lagi aku gk bisa nolak,"

Arkan menghela nafas  

" Tapi kan penampilan gua cupu lo gak malu punya suami cupu gini? Gak nyesel gtu?,"

" Aku gak perduli , Alm Ibu pernah bilang tidak perlu melihat seorang pemuda dari luarnya tapi yang harus kita lihat itu hatinya dan juga tanggung jawabnya,"

" Bagus juga ajaran Ibu lo," Ucap Arkan kagum.

" Kalau kmu knpa?," Tanyaku kepo.

" Sama kaya lo tadi," Jawabnya singkat.

Aku hanya mengangguk tanda paham.

"Rasanya ingin sekali aku lempar dia keluar mobil ini kaya gada jawaban lain aja kenapa mesti samaan sih gak kreatif bnget jadi orang,"Gumamku.

" Lo ngomong apa?," 

" Gak ngomong apa-apa ko,"Ucapku panik.

Untung dia gak denger bisa malu aku Batinku 

" Lo kalau ngantuk tidur aja , soal alamat tadi om toni udh kasih," Ucapnya tenang.

" Iyah gampang,"

Aku terdiam dan memikirkan kehidupan ku nanti bersamanya apakah akan seindah di drama Korea yang sering aku lihat atau malah seperti suara hati istri.

Ntahlah memikirkannya saja sudah membuatku pusing. Andai Ibu masih ada dia pasti akan memberitahuku dan aku tidak akan banyak berfikir seperti ini.

Namun sekarang hanya kata-katanya saja yang masih aku ingat dan aku jadikan motivasi untuk hidupku sendiri.

Aku sudah terima langkah untuk hidupku Tuhan.

Semoga duri yang menancap di hati segera terlepas.

Karena pentingnya untukku menghirup udara tanpa merasakan sesak di dada lagi.

Aku ingin merasakan bahagia tanpa adanya ketidak pura-puraan lagi.

Setelah memikirkan semua itu membuat mataku berat dan aku pun ingin tertidur.

" Arkan nanti kalau udah sampe bangunin aku yah?," Ucapku padanya.

" Hem," Jawabnya singkat.

Tanpa ingin memikirkan jawaban Arkan lagi yang super duper cuek aku langsung tertidur dan tidak lama masuk ke alam mimpi.

°°°°

Dunia alam bawah sadar Kaila.

Aku terbangun tapi ini bukanlah mobil Arkan aku di mana tempat ini gelap aku tidak bisa melihat apapun di sini.

" Dimana aku ,"Gumamku panik.

" Gimana lo udah lakuin?,"

Deg

Ada orang lain di sini tapi aku yakin itu bukan Arkan.

Tanpa ingin menunggu lama aku pun bangun dan melangkah ke sumber suara yang aku dengar tadi.

Dengan hati-hati aku ingin membuka knop pintu namun tangan ku bisa menembus pintu itu.

" Apa aku udah meninggal yah," Gumamku bingung.

" Lo lakuin sekarang buat dia gak perawan lagi trus lo bunuh,"Ucap seseorang di balik pintu.

Aku tercengang 

Tanpa menunggu lama aku menembus pintu itu dan ingin melihat siapa orang di balik pintu itu.

Aku berhasil keluar dan bola mataku membulat sempurna saat aku melihat diriku sendiri di sana sedang di ikat dan mulutku di sumpal.

" Ngga hiks,"

Tangis ku pecah dengan tubuh yang sudah bergetar. maksudnya apa semua ini pikirku lirih.

Pandanganku kini teralihkan kepada 2 tubuh tinggi tegap yang ada di sana. Mereka semua laki-laki tapi aku tidak bisa melihat wajah mereka karena minim nya cahaya di sini.

Aku pun berjalan mendekatinya dan ingin melihat siapa orang itu. Sedikit lagi aku bisa melihat wajahnya dan dia.

" Kaila bangun," Guncangan Arkan membangunkanku.

" Arkan," Ucapku lirih.

Aku langsung memeluk Arkan sambil menangis.

" Lo kenapa kai?," Tanyanya panik.

" Aku mimpi buruk hiks,"

" Mimpi apa?," 

" Aku mimpi di ikat di kursi dan mulutku di sumpal. Dan ada 2 laki-laki di sana salah satunya menyuruh laki-laki itu bu-buat bikin aku gak pe-perawan lagi dan hiks dia juga bilang suruh bu-bunuh aku," Ucapku terbata-bata dan masih terisak.

" Lo jangan khawatir ada gua kai jangan nangis lagi. Mimpi itu hanya bunga tidur semua akan baik-baik aja,"Ucapnya meyakinkan dan mengelus pucuk kepalaku.

Aku hanya mengangguk 

" lo tetep mau peluk gua nya sampe kapan?," Tanya Arkan yang sudah 15 menit aku berada di dalam pelukannya. 

" Maaf Arkan," Ucapku gugup dan langsung melepas pelukanku.

" Iyah gapapa , kita udh sampe depan rumah lo,"

" Yaudh Arkan makasih dan maaf udh buat baju kamu basah," Ucapku merasa bersalah.

" Gapapa , Elap ingus sama air mata nanti Ayah loh malah ngira gua yang apa-apain lo,"

" Iyah tenang aja," Ucapku kesal bisa-bisanya dia bilang begituh.

Buk

Aku keluar dari mobil Arkan.

" Makasih Arkan. Hati-hati di jalan,"Ucapku tersenyum padanya.

Arkan hanya mengangguk

Aku langsung masuk ke dalam rumah dan tidak lama mobil Arkan telah pergi.

" Tadi aja hangat terus dingin lagi sekarang, kaya musim dingin dan musim semi aja sifatnya," Gumamku kesal pada Arkan.

Dengan gontai Kaila masuk ke dalam rumah dan seperti biasa Ibu tirinya selalu menghadang jalan Kaila.

" Dari mana aja kamu jam segini baru sampe?,"

" Kepo banget anda," Ucapku ketus.

" Mentang-mentang punya calon suami cupu mau belagu ceritanya," Ucapnya meremehkan.

" Mentang-mentang punya sisik mau seenaknya iya?," 

" Heh maksud kamu apa?," Ucapnya nyolot.

" Tante ini adalah wanita ular yang sangat memuakan sekali untuk di liat,"

" Jaga mulut kamu ya Kaila,"

" Emang faktanya ko , anaknya aja maling apalagi Ibunya dengan lihai bisa mengambil semua harta Ayah," Ucapku tersenyum miring.

" Saya akan laporkan kamu ke Ayah kamu Kaila!," Ucapnya mengancam.

" Silahkan Tante aku gak takut , tapi apa yang kalian rencanakan tidak akan bisa kalian lakukan selama aku masih hidup,"Ucapku dengan Smirk.

Setelah mengatakan itu aku pergi meninggalkan wanita ular yang hanya diam saja. Dan aku pun sangat puas dengan perkataan ku tadi ternyata bisa membuatnya tidak berkutik lagi.

Dengan senang aku melangkah ke kamar dan langsung  merebahkan tubuhku di atas kasur yang sangat empuk.

Aku menghela nafas lelah 

Dan aku masih terbayang soal mimpi tadi sungguh sangat mengerikan aku hampir saja melihat wajahnya namun Arkan membangunkanku.

Tetapi ada yang beda dari mimpi itu seperti baru bukan kejadian dulu aku dan Kenan. Karena suara orang itu bukan suara miliknya Kenan. 

Aku hanya bisa berharap sekarang semoga mimpi itu tidak kenyataan. Seperti yang Arkan katakan tadi mimpi itu hanya bunga tidur saja. 

Dengan lesu aku melangkah ke kamar mandi dan ingin mengangganti baju dengan piyama.

Setelah selesai aku merebahkan tubuhku lagi dan kembali tertidur karena masih mengantuk.

" Semoga gak mimpi kaya tadi lagi serem soalnya," Gumamku dan langsung menutup mata.

°°°

Di tempat Arkan.

POV Arkan.

Setelah aku mengantarkan Kaila pulang kini pikiranku masih terbayang dengan kejadian hari ini tentang pertemuannya dengan Kaila dan juga mimpi buruknya tadi.

Saat aku sampai di cafe tadi perasaanku tiba-tiba gugup apalagi dengan tampilan nya yang seperti ini takut menimbulkan masalah. Namun semuanya berjalan dengan lancar dan tidak perlu ada yang di khawatirkan.

Masih teringat dengan Kaila ketika mata kami saling bertemu dan membuatku gugup karena Kaila enggan melepas pandangannya.

Namun aku bisa melihat langsung wajahnya yang cantik dan juga imut , bulu mata yang lentik dan juga senyumnya yang manis apalagi saat Ayah berdehem tadi wajahnya seperti kepiting rebus akibat malu.

Sangat lucu Batinku

Saat acara tadi di mulai dan aku pun berfikir Kaila akan lari setelah melihat tampilan ku yang seperti ini , walau aku tau jika dia kaget saat melihatku pertama kali.

Tetapi dugaanku salah dia sangat berbeda walau dengan tampilanku yang cupu seperti ini dia masih mau menerimaku dengan baik ,kalau cewe lain sudah aku pastikan mereka akan lari.

Namun bayanganku tiba-tiba kembali mengingat kejadian saat Kaila tiba-tiba menangis karena mimpinya.

Flasback On

Saat aku sudah sampai di rumahnya. Kemudian aku melihat ke arahnya yang sedang tertidur lelap ingin aku membangunkannya namun aku tidak tega dan akhirnya aku lebih memilih untuk menunggunya beberapa waktu lagi.

Dengan badmood aku pun melihat jalanan yang sudah sepi tidak ada lagi orang di sini yang lewat.

" Arghhh"

Aku terperanjat saat mendengar teriakan Kaila.

" Ini anak kenapa teriak trus keringetan gitu," Gumamku bingung.

" Hiks,ngga," Racau Kaila.

" Kai bangun," Ucapku padanya namun Kaila tidak bangun juga.

" Hiks,Hiks,"

" Kaila bangun ," Aku mengguncang tubuh itu karena panik.

Kaila pun terbangun.

" Arkan ," lirinya.

Aku menegang saat tubuh kecil itu memelukku sambil menangis.

" Lo kenapa kai?," Tanyaku panik dan mencoba bersikap tenang.

" Aku mimpi buruk hiks,"

" Mimpi apa?,"

" Aku mimpi di ikat di kursi dan mulutku di sumpal. Dan ada 2 laki-laki di sana salah satunya menyuruh laki-laki itu bu-buat bikin aku gak pe-perawan lagi dan hiks dia juga bilang suruh bu-bunuh aku," Ucapnya terbata-bata dan masih terisak.

Deg

Bagaimana bisa pikirku.

Tapi aku harus bisa membuatnya tenang jangan menampilkan wajah panik di depannya.

" Lo jangan khawatir ada gua kai jangan nangis lagi. Mimpi itu hanya bunga tidur semua akan baik-baik aja,"Ucapku mencoba meyakinkannya dan mengelus pucuk kepalanya.

Kaila hanya mengangguk

" lo tetep mau peluk gua nya sampe kapan?," Tanyaku karena sudah 15 menit dia nemplok terus.

" Maaf Arkan," Ucapnya gugup dan melepas pelukan itu.

" Iyah gapapa , kita udh sampe depan rumah lo,"

" Yaudh Arkan makasih dan maaf udh buat baju kamu basah," Ucapnya merasa bersalah.

" Gapapa , Elap ingus sama air mata nanti Ayah loh malah ngira gua yang apa-apain lo," Jawabku mencairkan suasana.

" Iyah tenang aja,"

Buk

Kaila keluar dari mobil Arkan

" Makasih Arkan. Hati-hati di jalan,"Ucapnya tersenyum manis.

Aku hanya mengangguk

Setelah melihat tubuh kecil itu sudah masuk ke dalam aku menyalakan mesin mobilku dan meninggalkan rumah itu.

Flasback OFF

Mimpinya itu aku harap itu hanya bunga tidurnya saja dan jangan sampai mimpi itu terjadi.

Dan tidak terasa aku sudah sampai di depan rumah dengan lelah aku menyuruh mang Ujang saja yang memasukan mobilku ke garansi.

" Mang maaf tolong masukin mobil saya, soalnya udah keburu cape duluan," Ucapku pada pria parubaya.

" Siap den sini kuncinya?," Jawabnya dan meminta kunci mobilku.

" Ini mang , maksih yah," Ucapku ramah dan menyerahkan kunci mobil.

" Siap den,"

Dengan gontai aku masuk ke dalam rumah dan melihat ruangan yang sudah sepi mungkin orang tua ku sudah tidur.

Aku ingin meminum air karena haus dan saat aku sedang minum.

" Mantu Ibu udh kamu antar pulang Arkan?," Ucap Talita tiba-tiba.

Uhuk Uhuk Uhuk Uhuk

Aku tersedak karena kaget dengan ke hadiran Ibuku secara tiba-tiba.

" Bu bisa liat gk Arkan lagi minum bikin kaget aja," Ucapku yang masih tidak enak tenggorakan.

" Maaf Ar Ibu gak tau ,"

" Yaudh Arkan ke kamar dulu dan Kaila udh di antar sampe rumah ,"

" Bagus , tapi Ibu mau tanya kamu kenapa jadi cupu gini nak?," Tanya Talita.

" Nanti aja yah Bu aku jelasinnya, sekarang Arkan cape banget," Ucapku lesu.

" Yaudah kamu masuk kamar ,ganti baju, terus tidur ," Ucap Talita lembut.

" Iyah Bu , Arkan naik dulu," Pamitku padanya dan langsung naik ke atas.

Aku sudah mengganti baju dan mencuci wajahku agar seperti semula lagi.

Di rasa sudah semua aku mengambil ponsel karena para curutnya pasti sedang menunggu. Kemudian aku membuka grup wa untuk bilang pada mereka jika aku tidak bisa ke basecamp malam ini karena sudah pukul 11:30 dan juga aku sangat lelah.

Grup

(Anak muda punya banyak selera)

10:30 PM

@RenoLambeTurah[ Hidup tanpa Raihan bagaikan dunia penuh dengan irama 😪]

@RaihanJelek [Lo nyanyi?🙉]

@RenoLambeTurah[Bukan gua lagi baca cerita horor🤖]

@RaihanJelek[ Kata gua apa tadi beli obat sono🐖]

@RenoLambeTurah[ Siapa lo ngatur-ngatur, Sksd lo sama gua😎]

@VitoJualKulkas[ Kalian semua gila🙂]

@RaihanJelek[ Berisik lo kuda lumping😏 @VitoJualKulkas]

@RenoLambeTurah[ Vit kasih paham cunguk satu ini🙄 @VitoJualKulkas]

@VitoJualKulkas[ Mager takut ketularan gila👻]

@RenoLambeTurah[ Cuma Raihan doang vit, kita-kita mah ngga👺]

@ RaihanJelek[ apaan sih bawa-bawa nama baim☹️]

@RenoLambeTurah[ Jiji banget eww gak cocok playboy kelas kakap emotnya kaya gitu🙈]

@RaihanJelek[ @RenoLambeTurah So iye lo kadal😾 @ArkanTobat kemana nih suhu belum nongol juga😹]

@RenoLambeTurah [ @ArkanTobat Tau nih kita nunggu

penjelasan juga🙀]

@VitoJualKulkas[hmm]

@RenoLambeTurah[Jual hp lo vit keyboard lo udah rusak itu🙊]

11:40

@ArkanTobat[ Maaf guys gua ke maleman jadi besok aja gua jelasinnya]

Aku geleng-geleng kepala melihat kelakuan temanku ini tidak hanya di grup saja saat bertemu langsung pun mereka selalu ribut.

Kini aku mematikan ponselku dan kemudian merebahkan diriku sambil melihat langit-langit kamar. Membayangkannya saja sudah membuatku geli akan menjadi suami gadis SMA.

" Gua tau nama tapi sekarang udah jadi tunangananya," Ucapnya pada diri sendiri sambil terkekeh.

Di rasa sudah mengantuk aku memilih tidur saja agar esok pagi tubuhku kembali segar.