Di kediaman Kaila
Sesuai dengan permintaan Ayah tadi yang menyuruhku untuk datang ke ruang kerjanya usai pulang sekolah nanti.
Kini aku telah sampai di rumah dengan ragu untuk masuk kedalam. Dan aku masih setia berada di diluar tepat di depan pintu masuk rumah ku.
"Kenapa perasaan aku tidak enak yah," Gumamku bingung.
Dengan ragu dan penuh pertimbangan aku masuk ke dalam rumah. Dan apapun yang akan terjadi biar itu urusan nanti yang terpenting apa yang akan Ayah katakan sekarang dulu.
Dengan keberanian diri pintu rumah terbuka dan aku masuk ke dalam namun saat aku ingin ke ruang kerja Ayah ibu tiri ku Siska Adelia menghadangku dengan tatapan sengitnya.
Sungguh aku malas rasanya jika bertemu dan melihat tampang wanita itu, aku bahkan tidak mau menganggapnya sebagai ibu karena wanita itu tidak akan pernah bisa menggantikan Diana Syakila ibu kandungku yang telah tiada.
" Bagaimana rasanya di campakan anak malang,"Ucapnya meremehkan.
Aku tersenyum miring
" Dan bagaimana rasanya menjadi wanita ular tante apakah itu sangat menyenangkan , Ayahku sangat baik padamu yah sehingga Ayah memungutmu dan anakmu itu dari kontrakan kumuh dan membawanya ke istana megah ini,"Ucapku dengan sengit.
" Dasar kamu anak sia_____
" Udah dulu yah tante ular aku sibuk karena Ayah ingin bertemu," Ucapku buru-buru memotong omongannya.
Aku pun berjalan keruangan kerja Ayah dan kini aku sudah berada di depan pintu ruang kerjanya , aku menatap pintu itu dengan sesak karena selama 2 tahun ini aku tidak pernah memasuki ruangan itu lagi dan baru hari ini aku akan memasukinnya lagi.
Aku pun menghela nafas dan menetralkan detak jantungku.
Ceklek
Aku pun masuk dan menelusuri setiap sudut di ruangan ini , terlihat Ayah di sanah sedang membaca dokumen.
Semua nya nampak sama seperti dulu Batin ku kagum melihat ruangan ini yang tidak berubah samasekali.
" Kamu sudah datang ," Ucapnya yang sadar aku sudah datang.
" Menurutmu ?,"
Ayah menghela nafas.
" Baiklah Kaila , ada hal yang ingin Ayah sampaikan padamu,"
Kaila mengeryit
" Hal apa?,"
" Kamu sudah ayah jodohkan dengan anaknya teman Ayah,"Jawab Ayah.
Deg
Aku tidak bergeming dan bola mata ku nyaris keluar semua , Apa tadi di jodohkan tidak salah dengar pikirku.
" Di jo-jodohkan gimana ko bisa aku masih 18 tahun yah?," Ucapku yang tidak terima.
" Memangnya kenapa?," Jawabnnya dengan alis terangkat.
" Ya aku gak mau lah , aku bahkan belum lulus sekolah. Aku juga ingin kuliah dan menikmati masa muda dengan bahagia,"
" Kamu masih bisa sekolah dan lulus sma, untuk masalah kuliah tergantung pada calon suami mu nanti,"Jawab Ayah dingin.
" Ayah plis lah , Kenapa gk Berlin aja anak kesayangan ayah kenapa mesti aku?,"Ucapku yang sudah frustasi.
" Jangan membantah Kaila, Ayah tidak terima penolakan kamu paham," Jawab Ayah tegas tidak ingin aku menggubrisnnya lagi.
" Kenapa Yah suruh aku cepat-cepat nikah di usiaku yang masih 18 tahun ini. Apa karena aku ini benalu sehingga Ayah ingin menikahkan aku supaya aku juga cepat pergi dari rumah ini?,"Ucapku lirih dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
" Hentikan Kaila jangan menuduh Ayah yang tidak tidak,"
" Kenapa emang kenyataan nya ko, Ayah ingin bersama dengan keluarga baru Ayah dan wanita itu yang Ayah sayangi dan dia akan senang hati menghabisi semua harta Ayah,"Ucapku marah pada Ayah.
" Hentikan Kaila jangan buat ayah marah dengan tingkahmu itu , berhenti menyebutnya wanita itu karena dia sudah menjadi ibu kamu"Jawab Ayah emosi yang sudah meluap- luap.
" Aku tidak perduli dengan wanita tidak tau diri itu yang telah buat Ayah menjadi seperti ini , aku tidak habis pikir kenapa Ayah bisa tergoda dengan wanita ular seperti itu ," Teriakku pada Ayah.
Plak
Suara tamparan menggema di ruangan itu. tubuhku memegang dan pipiku panas dan juga berdenyut akibat tamparan tadi.
Dengan tubuh yang bergetar aku melihat kearah sang Ayah.
" Kai maf____
" Gapapa ini buat kenang-kenangan Yah kan sebentar lagi Kaila juga bakalan pergi dari rumah ini, dan Kaila juga terima perjodohan itu" Ucapku memotong ucapan sang Ayah dan menangis.
Melihat Ayah yang diam saja kini aku memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.
Namun langkahku terhenti dan aku membalikan lagi tubuhku lalu menatap sang Ayah yang tengah termenung.
" Ayah tau ketika Ayah menikah lagi dengan wanita itu ? aku teringat dengan ibu yang tulus mencintaimu dan sayang padamu bahkan ibu rela tidak tidur menunggu Ayah pulang dengan masakannya yang sudah dingin" Ucap Kaila pada sang Ayah dengan menangis"Ibu rela temani Ayah di sisa hidupnya , ketika Ayah sakit ibu yang selalu rawat Ayah. Bahkan Ibu tidak pernah mengeluh dengan keadaan apapun tapi Ayah dengan mudahnya mengganti Ibu di hati Ayah dengan wanita yang bahkan tidak tau perjuangan Ayah seperti Ibu,"Ucapku lagi pada sang Ayah dengan perasaan sedih dan kecewa.
Setelah mengatakan semua itu Aku keluar meninggalkan Ayah yang terdiam diri dengan tatapan yang tersirat kesedihan ntah karena Ayahnya merasa menyesal aku pun tidak ingin tahu.
Hatiku kembali hancur karena sang Ayah yang telah menamparku tadi , rasa sakit di pipiku pun masih terasa perih hingga sekarang.
Namun rasa sakit di hatiku jauh lebih sakit dari sebuah tamparan. Karena Ayah sudah tidak lagi sayang padaku.
" Bu andai ibu tau dari sebuah tamparan ini hati Kaila lah yang begitu sakit , bagaimana bisa Kaila harus tetap bersikap baik pada Ayah sedangkan Ayah tidak sayang sama Kaila lagi. Bahkan di hati Ayah sudah tidak ada Ibu karena wanita itu merebutnya,"Gumamku lirih.
Kini aku pun ingin pergi ke kamar untuk menenangkan diri karena kejadian tadi. Dengan lemah aku tetap menaiki setiap anak tangga namun langkahku terhenti saat suara seseorang yang sangat aku kenali memanggilku.
" Kaila,"
Males banget kenapa sih harus muncul kaya hantu aja Batinku
" Mau apa kamu manggil-manggil , aku sibuk,"Ucapku yang tidak ingin melihat wajahnya yang memuakan itu.
" Santai dong anak cengeng,"
" Bisa cepetan dikit gak sih Berlin,"
Orang yang memanggilku tadi adalah Berlin manusia yang sangat menyebalkan dan juga tukang cari muka pada Ayah.
"Gua disini cuma mau bilang kalau calon suami lo itu cupu," Jawabnnya dengan meremehkan.
" Oyah terus kenapa masalah gitu buat kamu,"
Astagfirullah sabar Kaila Batinku yang sangat kesal sekali.
" Ngga sih emang lo mau sama cowok cupu ,"
" Pertanyaan kamu itu unfaedah sekali Berlin , dari pada kamu urusin calon suami aku lebih baik kamu urusin diri kamu sendiri yang harus belajar tau diri. PAHAM," Ucapku dengan menekankan kata paham.
" Lo makin lama makin songong yah Kaila ,"
"Kamu makin lama makin gak tau diri yah Berlin,"
" Yang penting gua yang di sayang sama Ayah bukan lo,"Jawabnnya tersenyum miring.
" Anak tiri jangan so keras bagaimana pun juga akulah yang anak kandung nya derajat ku masih di atas kamu"Ucapku dengan tenang.
Berlin mendelik
" Liatin aja pembalasan gua nanti,"Jawab Berlin dengan menunjuk.
Setelah mengatakan itu Berlin akhirnnya pergi dengan emosi yang sudah menggebu-gebu karena kalah adu debat denganku.
Padahal niatnya ingin membuat Kaila kesal tapi malah dia yang di buat kesal oleh Kaila.
Sudah tidak ada urusan lagi disini aku pun melanjutkan langkahku untuk pergi ke kamar yang berada di lantai 2 dengan perasaan kesal karena ulah kaka tirinya itu yang selalu menggangguku belum lagi sesak di hati karena Ayah.
Aku pun memijit pelipisku karena pusing dengan hari ini begitu banyak masalah yang telah di rasakan dalam waktu yang bersamaan.
Dengan langkahku yang lesu aku pun telah sampai di kamarku dan langsung merebahkan diriku di kasur.
Tiba-tiba notifikasi hpnya berbunyi.
Ting
Grup
( Ciwi Ciwi Cantik )
7:30 PM
@RenataRokes [ Hai sahabat 😍]
@ AndinGalak [ Berisik lo Re😪 ]
@ RenataRokes [ Apaan sih Andin lo itu so asik sama gua😏 ]
@ AndinGalak [ Lagian lo ngapain sih tumben banget jam segini udh buka grup😪]
@RenataRokes[ Terserah gua lah mau buka jam berapa gada larangan disini!😏]
@Andin Galak [ Bilang aja lo mau liat tugasnnya Kaila kan ngaku lo?, @KailaSabar Kai tolong jangan kasih liat tugas lo sama anak dugong satu ini biar dia mikir😪 ]
@RenataRokes [ Lo tuh upil buaya Din@KailaSabar jangan dengerin dia Kai lo harus tetap kasih liat tugas lo sama gua😣]
@KailaSabar[Berat kayanya Re kamu kerjain aja sendiri yah😂 ]
@RenataRokes [ Kai ayolah jangan gitu sama bestie lo yang baik ini😭]
@AndinGalak [ @KailaSabar bagus kai biarin aja dia kerjain sendiri biar otaknya gak tumpul@RenataRokes Jiji emot lo😪]
@KailaSabar[Siap @AndinGalak kapan lagi Renata bisa mikir sendiri @RenataRokes maaf bestie kali ini aku gak bisa😂]
@RenataRokes [ Kalian gitu yah sama gua udah ah gua ngambek males ngomong sama kalian😫]
@AndinGalak [ Gak cocok lo marah @RenataRokes masa ratu dugong marah sih😪]
@RenataRokes [ Dedek pokonya kit ati cama kalian😫]
@AndinGalak [ Jiji gada bagus-bagusnya lo 🙈@RenataRokes]
@KailaSabar[2 in 🤢@AndinGalak]
Aku tertawa membaca grup wa yang di buat oleh Renata memang temannya itu sangatlah ajaib dengan tingkahnya yang sangat konyol, berbeda sekali dengan Andini Vaniandra yang memiliki sifat dewasa dan juga tegas.
Andin juga selain cantik dia juga baik bahkan sangat setia kawan. Aku sangat beruntung memiliki mereka disampingku semoga akan selamanya seperti ini.
"Gara-gara mereka aku merasa terhibur,"Gumamku tersenyum.