Chereads / Little Wife And Life / Chapter 5 - (Arkan Samuel Dewantara

Chapter 5 - (Arkan Samuel Dewantara

Di pagi hari yang sangat cerah dengan awan yang berwana biru serta dengan kicauan burung menyambut pagi hari dengan sempurna.

Teet Teet Teet Teet

Bunyi alarm sedari tadi berbunyi di kamar luas bernuansa warna abu-abu itu untuk membangunkan pemuda tampan yang sedari tadi meringkuk seperti bayi dengan selimut yg menutupi seluruh tubuhnya padahal jam sudah menunjukan pukul 7:30.

Tiba-tiba seseorang telah membuka pintu kamar pemuda ini dan nampaklah wanita cantik parubaya yang kini sedang menahan kekesalanya terhadap pemuda yang sedang meringkuk itu.

"Nak kamu mau ibu banjur atau bangun sendiri dengan senang hati" Ucap wanita parubaya kesal adalah Ibu pemuda ini.

"Iyah ini udh bangun Bu," Ucapnya membuka selimut dengan matanya yang masih belum juga terbuka.

"Bangun gimana, liat mata kamu itu masih belum juga terbuka,"Jawabnya gemas.

"Yaudah aku bangun terus mandi ,"Ucap pemuda ini dengan lesu dan beranjak ke kamar mandi.

" Ibu tunggu di meja makan," Ucapnya lembut.

Pemuda ini adalah Arkan Samuel Dewantara pria tampan dengan pesonanya yang membuat para wanita di kampus maupun di luar kampus jatuh hati padanya. Karena selain tampan Arkan juga memiliki tubuh tinggi dan tegap serta alis tebal dan hidung mancung ,kulit putih bersih.

Arkan berkuliah di Universitas Harvey College salah satu universitas ternama dan termahal untuk masuk kesana saja tidaklah mudah, namun Arkan adalah pemuda yang sangat cerdas sehingga mendapatkan beasiswa. Tidak hanya itu saja Arkan juga jago bela diri sehingga dia selalu mendapatkan juara 1 jika mengikuti perlombaan.

Membuat pasangan suami istri ini sangat bangga kepada anak semata wayangnya ini. Aris Dewantara dan Talita Putri Kirana adalah orang tua Arkan sang pengusaha hebat nomer 1.

Namun walaupun Ayahnya seorang pengusaha hebat Arkan selalu rendah hati dan tidak pemilih soal pertemanan hanya saja sifatnya yang dingin kepada wanita selain Ibunya.

Bahkan Arkan belum pernah merasakan yang namanya berpacaran meskipun umur nya sudah 24 tahun. Karena Arkan berfikir hanya buang-buang waktu saja lebih baik fokus belajar untuk masa depan.

Sungguh pemuda idaman.

"

30 menit Arkan belum juga keluar dari kamar mandi.

Tepat 35 menit Arkan baru keluar dengan rambut nya yang basah dan juga sudah mengenakan bajunya dengan rapih.

Arkan pun meneliti penampilannya di rasa sudah sempurna Arkan keluar dari kamarnya untuk sarapan bersama dengan kedua orang tuanya.

Dengan gontai kini Arkan telah sampai di meja makan dan menyapa kedua orang tuanya.

"Selamat pagi Bu ,yah ," Sapaku.

"Pagi sayang , Ibu udh masakin kesukaan kmu," Jawabnya dengan lembut.

"Pagi nak ,"Jawab Ayah.

Kini keluarga itu sedang sarapan bersama dengan tenang tidak ada yang membuka suara hanya ada dentingan sendok yang terdengar.

Namun suara deheman Ayah memecahkan keheningan ini.

KHEM

Arkan mengeryit

"Kenapa yah ?,"Ucapku heran pada Ayah.

"A-anu nak,"Jawabnnya gugup.

"Anu apa yah?,"Alis ku terangkat.

Aris menghela nafas dan mencoba untuk bersikap tenang.

"Maafkan Ayah nak sebelumnya tidak sempat memberi tahukanmu di jauh hari karena akhir-akhir ini kerjaan Ayah sedang banyak sekali jadi tidak sempat untuk berbincang bersama dan membahas semua ini. Arkan kamu kenal dengan om Antoni sahabat Ayah?,"Tanya Aris.

"Iyah aku kenal memangnya ada apa yah ?,"Jawabku bingung dengan Ayah.

"Kamu juga pasti tau anaknya yang bernama Kaila?,"

" Aku tau nama umur dan juga dia masih sekolah Sma kalau mukanya aku gK tau , emangnya kenapa yah?," Tanyaku penasaran.

"Jadi Ayah dan om toni memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan Kaila,"Ucap Aris dengan gelisah.

Alis Arkan terangkat ke atas

HAHAHAHA

Aku tertawa terbahak-bahak karena Ayah pasti sedang bercanda pikirku.

"Kenapa kamu tertawa Ayah serius," Ucap Aris lagi dengan tatapan yang serius.

Aku melihat mata Ayah yang tidak menemukan kebohongan di sana langsung menghentikan tawaku.

"Ayah serius ini Arkan di jodohkan sama gadis itu ?,"Ucapku memastikan lagi.

"Iyah Ayah serius apakah wajah Ayah nampak sedang bercanda Arkan?,"Jawabnya dengan serius.

"Tapi dia masih SMA kan yah?," Ucapku gusar.

"Memangnya kenapa apa kamu keberatan karena tidak bisa melakukan malam pertama nanti?,"Jawabnya tenang.

Uhuk Uhuk Uhuk Uhuk

"Ya ampun sayang kamu kenapa?," Ucap Ayah panik.

"Ibu gapapa Bu pelan-pelan minumnya,"Ucapku tak kalah panik.

Talita yang sedang minum dan menyimak kedua pemuda ini pun tersedak saat Aris mengatakan malam pertama.Bisa-bisanya s tua Bangka ini pikir Talita.

Talita menatap tajam Aris

Membuat Aris ciut seketika

"Bisa tidak jangan mengkaitkan dengan malam pertama, Arkan itu bingung karena Kaila masih SMA kenapa harus di nikahkan lulus saja belum? Tolong kamu jelaskan terlebih dahulu?," Ucap Talita dengan kesal.

Aku yang menyetujui ucapan Ibu pun hanya mengangguk.

"Ceritanya panjang namun intinya saja akan Ayah jelaskan pada kalian,"

"Baiklah kami akan dengarkan,"Aku dan Ibu sedang mendengarkan jawaban Ayah.

"Jadi seperti ini, semenjak kepergian Dania pada saat itu akibat kangker darah Antoni juga mengalami hal serupa dia juga sedang sakit keras. Namun Antoni tidak ingin membuat Kaila sedih oleh sebab itu Antoni sengaja menjaga jarak dengan Kaila dengan membuat Kaila benci padanya namun hasil nya nihil Kaila tidak sama sekali benci padanya hanya kecewa saja.

Jadi Antoni memutuskan untuk menjodohkan Kaila agar Kaila aman saat dia telah tiada nanti. Dan Ayah harap sama kamu Arkan untuk memahami situasi ini dan melindungi Kaila," Ucap Aris lirih dan penuh harap pada Arkan untuk mau menikah dengan Kaila.

Aku tercengang dengan apa yang di katakan Ayah. Ada rasa kasihan pada gadis itu aku tau tidak mudah melewati hidup tanpa orang tua karena kita masih membutuhkan kasih sayangnya dan bimbingannya.

Mungkinkah ini takdir darimu yang harus aku terima dengan menikah dengan gadis itu apa aku bisa dengan rasa yang tidak aku miliki untuknya .

Sungguh rasanya sangat berat sekali dan jika di tolak orang tuaku pasti akan sangat kecewa.

Semoga keputusan ku untuk menerima nya sudah benar biarlah waktu yang membuat perasaan itu hadir jika tidak ada Sekarang. Aku akan mengalah saja dan berkerjasama dengan keadaan.

Dengan pasrah aku menerima perjodohan ini kalaupun aku menolak Ayah mungkin akan kecewa karena tidak tega dengan temannya itu.

Aku juga merasa iba jadi biarlah semua ini terjadi.

"Baiklah Ayah aku setuju dengan permintaanmu. Tapi ada 1 syarat?,"

Aris mengeryit

"Syarat apa ?,"

"Ijinkan aku menyamar menjadi pemuda cupu Ayah?,"

"Alasanya apa kamu ingin menyamar seperti itu Arkan?,"

"Aku tidak bisa memberikan alasan itu kepada Ayah , jadi ayah ijinkan tidak?,"

"Iyah Ayah ijinkan,"Jawabnya pasrah karena tidak ingin berdebat dengan Arkan.

"Yaudh Arkan berangkat dulu , Assalamualaikum?," Ucapku lalu Salim dan langsung pergi.

"Waalaikumusalam," Jawab Talita dan Aris.

Aris merasa lega Arkan tidak ngamuk saat tau akan di jodohkan memang anak itu sangatlah baik dia cepat memahami situasi yang ada dan hatinya sangat tulus seperti Talita.

"Mas"

"Iyah sayang ada apa ?,"

"Aku kasihan pada Kaila dan ketika dia sudah berada disini aku akan memperlakukan dia seperti anak kandungku sendiri,"Ucap Talita lirih.

"Iya aku juga sangat kasihan ibu tiri dan kaka tirinya tidak memperlakukan Kaila dengan baik , dan Antoni tidak tau semua itu,"

Kaila tercengang

"Bagaimana bisa tidak tau mas?," Tanya Talita marah.

"Kan tadi aku bilang Antoni menjaga jarak dengan Kaila,"

"Alasan Antoni juga tidak masuk akal seharusnya dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan putrinya tapi ini malah di perlakukan dengan sangat tidak baik," Ucap Talita bingung dengan pemikiran Antoni.

"Aku juga bingung dengan pemikirannya itu sayang,"

"Baiklah mas kita ambil berlian itu secepatnya dan kapan kita bisa bertemu?,"Tanya Talita.

Aris menepuk jidatnya

"Astaga naga sayang aku lupa bilang pada Arkan malam ini kita akan bertemu dengan mereka," Jawabnya panik.

"Kebiasaan kamu itu mas,"Ucap talita yang gemas dengan tingkah suaminya ini.

"Yaudh aku telfon Arkan dulu,"Jawabnya langsung menghubungi Arkan.

Anakganteng

[Arkan ayah lupa bilang kalau malam ini kita akan bertemu dengan mereka]

...

[ Yasudah ayah hanya ingin mengatakan itu saja padamu, hati-hati bawa mobilnya]

...

Aris mematikan telfonnya dan geli saat melihat nama kontak Arkan. Karena Arkan sendirilah yang menggantinya.

"Gimana," Tanya Talita.

"Aman ko sayang , aku otw kantor dulu yah,"Jawabnya dan mencium pipi Talita.

"Hati-hati mas,"Teriak Talita yang melihat suaminya sudah keluar.

Ah senangnya hatiku Arkan nikah dengan gadis manis Batin Talita senang.

°°°°

Universitas Harvey College.

Arkan kini sudah sampai di kampus dan langsung memarkirkan mobil sportnya. Tidak butuh waktu lama mobil itu sudah terparkir dengan sangat pas.

Dengan lesu Arkan keluar dari mobil dan di sambut hangat oleh seorang wanita cantik yang selalu mengejar-ngejarnya sehingga membuat Arkan risih.

"Arkan selamat pagi ," Sapa gadis itu.

"Pagi," jawabku ketus.

"Ish kebiasaan banget sih selalu kaya gitu sama aku," Jawabnya cemberut.

"Mel udah yah jangan gangguin gua lagi karena gua risih sama lo ,"

Gadis cantik itu adalah Melinda Faridania parasnya yang cantik membuat Melinda cukup populer sehingga pemuda di kampus mau pun di luar menyukainya. Namun Melinda tetap menyukai Arkan meskipun Arkan berkali-kali menolaknya.

"Gabisa aku sayang sama kamu kasih aku kesempatan dong Ar?,"

"Ini adalah ke 200 kali gua bilang sama lo kalau gua gbisa Melinda, lo cantik banyak cowok yang suka sama lo dan coba lo kasih kesempatan untuk mereka jangan lo tolakin terus," Ucapku dingin.

"Tapi aku maunya sama kamu Arkan?,"Jawabnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Gua gabisa dan ini terakhir kalinya lo gangguin gua lagi,"Ucapku dingin dan pergi meninggalkan Melinda yang menangis.

Aku berjalan dengan gusar kini paginya telah rusak karena perjodohannya belum lagi Melinda yang merusak moodnya.

"Ga nyangka gua bakalan jadi suami gadis SMA yang baru 18 tahun,"Gumamku lesu.

"Seriusan lo Arkan?,"Pekik seorang pemuda yang mendengar gumamanku.

Aku terperanjat mendengar suara itu.

"Ck bisa biasa aja gak suara lo kambing,"Ucapku kesal.

"Wih bro santai aja kali sama gua , tapi seriusan lo Ar?,"Tanya Pemuda itu kaget.

"Nanti gua jelasin Reno di kelas bareng yang lain,"Ucapku lalu pergi.

Pemuda tadi adalah Reno Samudra memiliki wajah tampan dan lesung pipi. Reno juga diantara yang lainnya dia yang paling heboh kalau dengar berita baru dan sifatnya yang konyol juga.

Dan 2 teman Arkan lainnya.

Vito Regas Bima memiliki wajah tampan alis tebal seperti Arkan. Dan Vito orangnya sangat cuek sehingga kebanyakan diam saja saat kumpul bersama.

Ada lagi Raihan Prahara malik yang selalu membuat suasana menjadi lebih hidup karena candaannya itu yang kadang garing namun lucu. Raihan di kenal juga sebagai playboy kelas kakap dengan memanfaatkan wajah tampannya tubuh tinggi dan tegap serta gigi gingsul Raihan bisa memacari perempuan 3 sekaligus dalam 1 hari.

Namun Arkan tidak perduli dengan sifat temannya ini meskipun begitu Arkan senang mereka baik kepadanya dan juga mau membantu Arkan dalam hal apapun.

Seperti biasanya saat masuk kelas Arkan di sambut oleh 2 cucunguk dengan karakter yang berbeda.

"Arkan datang bawa peliharaan vit liat ," Ucap Raihan pada Vito.

Reno mendelik

"Siapa yang lo maksud peliharaan?," Jawab Reno dengan kesal.

"Yah lu lah Reno siapa lagi Hahahaha,"Ucap Raihan sambil terbahak-bahak.

Pletak 

Reno menjitak Raihan karena kesal.

"Aaws, sakit gila,"Ringis Raihan.

"Gak perduli,"Jawab Reno ketus.

Arkan memutar bola matanya malas kemudian langsung duduk.

"Berisik kalian semua , contoh Vito yang adem anyem dari tadi," Sahutku kepada mereka.

"Vito turunan limbad Arkan jadi dia ngmng nya jarang," Ucap Raihan tanpa dosa.

Vito menatap tajam Raihan

"Nah loh lo mau di telen sama s Vito Han,"Ucap Reno terkekeh saat melihat tatapan Vito.

Raihan yang melihat itu biasa saja karena sudah biasa.

"Mau gua cokel tuh mata,"Ucap Raihan pada Vito yang tidak dibalas lagi oleh Vito.

"Eh Iyah Arkan ada info penting loh?," Ucap Reno tiba-tiba.

" Info apa?"Tanya Raihan yang kepo.

"2 in"Timpal Vito

"Ga kreatif lo Vito,"

Aku mendelik pada Reno

Karena ulah Reno kini aku mendapatkan tatapan penjelasan dari temanku. Anak kambing emang Batinku

"Nanti aja malam jam 10:00 gua jelasin sama kalian,"Ucapku pada mereka.

"Gua tunggu Ar?,"Ucap Raihan.

"2in," Timpal Vito

"3in," Timpal Reno

"Ntah ini musibah atau berkah punya temen kaya lo pada,"Ucap Raihan yang kesal.

Aku hanya menyimak adu mulut mereka tanpa ingin ikut menimbrung karena pikiranku sedang tidak enak . Malam ini aku pun akan ada pertemuan antar keluarga dan membahas soal perjodohan ingin aku menolak namun aku memikirkan perasaan orang tuaku.

Bagaimana dengan kehidupanku nanti.

Mungkinkah semesta telah menyiapkan skenario indah untukku atau skenario buruk yang berujung kepahitan tentang hidup. Aku berharap skenario indah dan semoga keputusanku menerimanya sudah benar.

Semoga semesta tidak bercanda tentang kehidupanku kali ini Batin Arkan.

Note :

" Kebahagiaan akan segera datang jadi bersabarlah untuk menantikannya " @wi