Kring Kring Kring Kring
Bel istirahat telah berbunyi semua murid berhamburan untuk pergi ke kantin dan mengisi perutnya.
Berbeda dengan Kaila yang masih diam memikirkan kejadian tadi , tidak di sangka Anton teman masa kecilnya itu bisa tega terhadap perempuan.
Kaila menghela nafas lemah dia harus berbicara empat mata dengan Anton untuk menyuruhnya meminta maaf pada Oca , karena tindakan Anton sangat keterlaluan.
Bayangan wajah Oca yang terlihat kecewa dan sedih atas ucapan Anton padanya membuatnya iba , Oca mungkin tulus pada Anton hanya saja caranya sedikit bar bar pikirk Kaila.
" Gila gasi s Anton , liat muka s Oca gua jadi kasian,"Ucap Renata membuatku tersadar.
" Hm mau gimana lagi mungkin Anton udh jengah sama tuh anak ," Timpal Andin.
" Iya juga sih,"
" Tapi tetap aja Anton tidak seharusnya ngomong gitu sama
Oca ,dan Anton harus minta maaf ," Ucapku dan memikirkan cara membuat Anton meminta maaf pada Oca masalahnya Anton ini agak kerasa kepala.
Alis Renata terangkat ke atas " Jadi lo sekarang ada niatan ketemu sama Anton ,"Ucapnya memastikan.
Kaila menghela nafas
" Iyah aku bakalan samperin dia di kelasnya sekarang," Ucapku kemudian bangkit dari tempat duduknya.
" Semangat Kaila ," Teriak Renata.
" Hati hati Kaila,"Teriak Andin.
Aku memijit pelipisku yang tidak pusing mendengar suara Andin , hati hati katanya aku ingin bertemu dengan Anton bukan mau kekandang harimau , Pikirku
Aku menyusuri lorong untuk menuju kelas 12 Ipa 3 kemudian aku mengintip di jendala , senyum Kaila mengembang kala seseorang yang aku cari sedang duduk di kelas bersama temannya.
Aku pun langsung menghampiri Anton dkk.
" Permisi ," Ucap Kaila gugup.
" Eh ada dede gemes ke kelas kita , Mau samperin Abang yah ? ," Sahut seseorang dengan kedipan matanya dia adalah Adit teman dekat Anton.
Anton pun menatap tajam Adit.
Fiktor yang melihat itu menahan tawanya.
" Suasana mendadak mencekam gini yah guys , Dit lu gak sadar apa kalau lu lagi di tatap psikopat yang siap menghabisi lu hidup hidup?," Ucap Fiktor menahan tawanya dan melihat Anton yang masih setia menatap Adit dengan sangat tajam.
" Siapa Han?,"Ucap bingung Adit.
1
2
3
Mulut Adit tercengang dan mulai sadar siapa yang telah Fiktor bicarakan tadi , Ko gua lupa sial Batinya Adit.
Dan benar saja Adit melihat Anton yang kini sedang menatapnya dengan tajam.
Mampus gua Batin Adit lemas.
Fiktor tertawa terbahak-bahak melihat tampang Adit yang sudah pucat.
Kaila mengeryit.
Dan mulai sadar akan suasana ini pun Kaila kembali bersuara dan menjelaskan kedatanganya kemari.
" Maaf sebelumnya , aku kesini cuma mau bicara sama Anton," Ucapku gugup.
Anton yang sadar dengan ucapan Kaila pun bangkit dari tempat duduknya " Ayo kita ke taman aja ,"Ajaknya menggandeng tangan Kaila.
" Garcep juga yah ,"
" Huhuy makan makan " Teriak Adit
Anton memutarkan bola matanya malas mendengar ocehan tidak bermutu dari temanya itu.
Aku tersenyum melihat temanya Anton yang sangat ramah dan juga baik pemuda ini sangat beruntung memiliki teman seperti mereka.
Kini Anton dan Kaila telah sampai di taman sekolah.
Dan di sinilah mereka bersama dengan keheningan suasana tanpa ada yang ingin membuka suara terlebih dahulu.
Kaila sudah gemas kemudian dia yang memecahkan keheningan itu.
" Anton kamu tau tindakan kamu itu salah?,"Ucapku serius.
" Salahnya dimana ?,"Jawabnya Anton tenang.
" Ucapan kamu keterlaluan Anton sama Oca , dia itu wanita sama sepertiku dan ibumu tidak sepantasnya kamu bicara kasar itu!,"Ucapku "Kamu harus meminta maaf padanya,"Lanjutku yang tidak habis pikir pada Anton bisa-bisa nya dia tenang begini setelah melakukan kesalahan.
" Kai tap__
Kaila buru-buru memotong ucapan Anton " Tidak ada kata tapi Anton , Aku mau kamu minta maaf sama Oca ," Ucapku kesal lalu bangkit dan meninggalkan Anton sendiri.
Kaila membalikan tubuhnya dan melihat Anton yang masih setia melihatnya , dan Kaila bingung saat melihat tatapan Anton yang sulit di artikan.
Tanpa ingin tau Kaila membalikan tubunya lagi kemudian berjalan menuju kelas karena bel pelajaran selanjutnya akan segera di mulai.
Saat Kaila masuk kelas kini pertanyaan demi pertanyaan yang di lontarkan Andin dan Renata kepadanya, karena kepo dengan pertemuannya dengan Anton tadi.
" Gimana Kai?,"
" Aman kan aman ,"
Aku memutar bola mataku malas mendengar pertanyaan antusias dari mereka , kepo banget dah pikirku.
" Kalian tenang aja semua berjalan dengan aman dan lancar," Ucap Kaila pada mereka yang kini sedang bernafas lega.
Kaila pun masih memikirkan tatapan Anton tadi Kaila merasa ada yang berbeda dari Anton, tapi apa pikirnya
Kaila pun tersadar karena tepukan dari seseorang.
" Kai jangan melamun kesambet lo nnti ,"
Aku melihat kearah orang itu " Eh ca bikin kaget aja kirain siapa ,"Ucapku kikuk pada Ica sekertaris kelas yang menepuk pundanknya tadi.
" Jangan ngelamun kai , gua panggilin dari tadi gak di sautin,"Jawab Ica.
" Sorry ca hehe ,"
" Yaudh nih Kai gua minta tolong titip ini yah besok lo bawa,"Ucapnya dan menyerahkan sebuah buku tebal.
" Oke ca ,"Jawabku dan langsung memasukkan buku itu kedalam tas.
" Gua balik ke bangku dulu , maksih yah Kai ,"Ucap Ica dan langsung pergi ketempat asalnnya.
" sama-sama ,"
"Huh berat pasti nih mana bukunya tebel banget lagi," Gumamku lesu.
" Lagian mau mau aja sih," Sahut Andin yang mendengar gumamanku.
" Udah terlanjur di terima ,"Ucapku pasrah.
Andin hanya geleng geleng kepala karena bingung dengan Kaila antara polos atau kelewat baik.
°°°°°°
Di taman belakang sekolah.
Oca masih diam di taman belakang sekolah dan menenangkan dirinya karena ucapan Anton yang sangat menyakiti hatinya.
Kini Oca sedang melamun dan memikirkan kebodohannya yang terlalu mengejar Anton.
Arghhhhhh
Bodoh
Bodoh
Gua bukanya murahan tapi mungkin cara gua nunjukin rasa suka ke elo itu terlalu berlebihan , tapi apa harus kata murahan keluar dari mulut lo itu Anton Batin Oca frustasi dan kesal.
"Oca ," Teriak seseorang.
Oca mengeryit saat melihat pemuda yang memanggilnya tadi sedang berjalan menuju kearahnya.
" Kenan kobisa ada di sini perasaan sulit masuk sini kalau jalur manjat," Gumam Oca heran.
Orang itu adalah Kenan Atmaja Sagara.
" Ngapain lo di sini dengan mata sebab abis nangis gtu , lo dsini bolos pelajaran?,"Tanya Kenan yang kini sedang duduk di sebelah Oca.
" Apaan sih sotau banget lo kaya dukun, gausah kepo jadi orang,"Ucap Oca kesal dan juga bingung karena kehadiran kenan disini.
Kenan mengeryit.
" Terus kenapa lo ada disini?,"
" Terserah gua dong mau gua dimana , urusannya sama lo apa!,"Ucap Oca sewot dengan manusia jadian jadian ini.
" Ya gaada," Jawabnya Acuh.
Oca memicingkan mata kearah Kenan.
" Ko lo bisa masuk sini sih?,"
" Ya bisalah, gua kan anak baru disini walau baru tadi daftar sih sama bokap," Jawabannya sangat tenang sekali.
Aku ber OH'RIA.
" Harus yah lo sekolahnya di sini," Ucap Oca yang malas harus 1 sekolah dengan manusia jadi jadian ini.
" Kenapa?," Jawabnya dengan alis terangkat.
" Bosen harus 1 sekolah lagi sama lo ,"
" Jangan gitulah , gua masuk sini ada tujuan,"Jawabnya tersenyum miring.
" Tujuan?," Ucap Oca bingung.
" Dan gua butuh bantuan lo?," Jawabnya tersenyum Smirk.
" Ba-bantuan apaan jangan aneh aneh dah lo," Ucap Oca gugup karena merinding melihat Smirk Kenan.
" Ini ada hubungannya dengan Kaila , pasti lo tau dia kan?," Jawabnya santai.
Oca mengangguk" Ya gua tau , terus kenapa?,"
" Gua mau lo kerjain dia tapi dengan cara sembunyi ," Ucapnya tegas " Dan gua tidak terima penolakan," Lanjutnya lagi dengan nada yang sangat menyebalkan.
Oca tercengang mendengar permintaan Kenan , bisa bisa nya dia menyuruhku melakukan semua ini pikirnya.
" Ck gua belum jawab setuju atau ngga ," Ucap Oca jengah sekali dengan manusia ini.
" Gua kan udh bilang gua tidak terima penolakan,"
" Tapi gua gak mau Ken,"
" Anggap aja hutang hutang lo udh lunas , Jadi lo harus lakuin semua ini atau lo bakalan liat akibatnya sendiri kalau nolak permintaan gua," Jawab nya dingin dengan ancaman.
Deg
Aku menegang mendengar ancaman Kenan.
" Jadi lo ngancam gua,"Ucap Oca yang masih tidak percaya dengan Kenan.
" Ya ," Jawabnnya lalu pergi meninggalkan Oca yang masih terpaku dan mencoba mencerna omongan Kenan tadi.
Sial
Oca menghela nafas pasrah , meskipun Oca kesal dengan Kaila tapi Oca tidak ada niatan untuk membully apalagi mengerjainnya.
Umpatan demi umpatan untuk Kenan aku sangat kesal sekali padannya.
Anak itu so banget , gua nyesel punya hutang nyawa sama dia Batin Oca gusar .
Saat sedang memikirkan ucapan Kenan tadi terdengar suara seseorang yang sangat aku kenali hingga membuatku terperanjat setengah mati.
" Ngapain lo disini?
" A-anton"
Alis Anton terangkat ke atas
" Harusnya gua yang tanya ngapain lo disini bolos iya?,"
" Bukan urusan lo," Ucap Oca ketus.
Anton menghela nafas
" Oke , gua disini mau minta maaf sama lo,"Jawabnya tenang.
Oca tercengang
" Maaf lo ga akan buat hati gua kembali seperti semula , gua masih terluka sama omongan lo tadi ,"
Setelah mengatakan itu Oca pergi meninggalkan Anton yang terdiam diri, Oca masih belum bisa memaafkannya sekarang.