Chereads / Si Baik dan Si Cantik / Chapter 2 - #2 Rapat Kelas

Chapter 2 - #2 Rapat Kelas

Hari Senin, sekolah lagii... Kali ini aku coba bangun lebih pagi, "Ahhh...(peregangan), Ngantuk juga ya bangun pagi - pagi, tapi seger sih." Batinku sambil ngantuk. Aku coba untuk bangkit dari kasur dan berangkat sekolah, "Lama banget nih nyawa gak kumpul - kumpul." Ucapku sambil bangkit dari kasur yang nyaman dan penuh kehangatan.

Saat perjalanan menuju sekolah aku merasakan perbedaan, udaranya lebih seger, jalan masih sepi dan gak berisik. Sesampainya didepan gerbang sekolah aku menemui Vel berjalan didepanku, "Vel, tumben nih pagi - pagi udah sampek di sekolah." Sapa ku sambil melambai tangan. "Iya nih, Gabut gw dirumah." Jelas Vel, "Hari ini kayak nya kamu lebih semangat, ada apa nih?" Tanyaku, "(Muka datar)(Aura semangat) Emang gitu?" Tanyanya, "Beneran Vel, Aura kamu semangat banget. Walaupun muka tetep datar sih." Tegasku, "Semalem aku Winstreak, seneng banget bisa Sampek Rank Tertinggi cuma 2 hari." Ucapnya, "Nice banget, kapan kapan kita mabar yah... Gendong aku plis." Ucapku memohon, "Iya deh gampang." Ucapnya meng-iyakan.

Sesampainya aku dan Vel di kelas. "Masih belum ada orang nih" Ucap Vel, "Iya, Kita kepagian kali ya. Mau gas mabar sekarang gak nih?" Tanyaku mengajak, "Gasslah daripada planga plongo." Ucapnya (masih dengan nada datar seperti biasa). Selang 30 menit bermain, Satu per satu siswa dan siswi lain masuk kelas, "Udahan ya Vel, udah pada masuk kelas nih. Btw gila kamu mainnya jago parah, baru tau kalo skill tu character bisa gitu." Ucapku sambil kagum, "Nggak ah, B aja. Btw lu covernya ke enakan, gua jadi bantai - bantai tanpa sadar." Ucapnya datar, "Anggep aja kita berdua jago, ya gak Vel." Ucapku, "Yoii..." Balasnya sambil memberikan tanda "peace" . "Gua main solo ya." Ucap vel, "Oke aku juga mau siapin materi buat nanti rapat." Balasku sambil meraih buku dan pulpen didalam tas.

Karena ini rapat pertama sebaiknya aku buat rapat kali ini untuk meningkatkan ke akraban kita para para pengurus kelas. Setelah memikirkan materi untuk rapat selama 30 menit akupun kebingungan karena tidak menemukan ide yang bagus, "Gimana nih, otakku dah limit gabisa di paksa lagi. Mana belum nulis apa - apa lagi." Batinku kebingungan. Vel melihat ke arahku, "Lu k'napa sih, diem mulu, nulis materinya udah sampe mana?" Tanyanya, "Belum nulis sehuruf pun, aku takut kalo materiku nanti garing." Balasku, "Kalo gitu gausah bikin materi." Jawabnya dengan polos, "Ahh... Saranmu sama sekali gak membantu Vel." Sahutku dengan sedikit kesal.

Aku telah membuat perjanjian kepada seluruh pengurus kelas, bahwa kita akan melakukan rapat setelah jam pelajaran berakhir. Bel pulang pun berbunyi saatnya rapat dimulai, "Semuanya udah kumpul kan ya, del?" Tanyaku, "Dah." Jawab Delina. "Semuanya udah kumpul kan?, Rapatnya bisa dimulai sekarang?" Tanyaku didepan kelas, "Bisa kok." Jawab Vel. "Saya selaku ketua kelas akan memulai acara rapat kelas pada sore hari ini, karena ini rapat pertama kita sebagai pengurus kelas maka, kita gunakan kesempatan kali ini untuk lebih mengenal satu sama lain. Kita buat rapat kita santai saja ya gausah pake bahasa formal, gimana setuju?" Tegasku didepan kelas, "Setuju!!" Jawab mereka kompak sambil mengangguk kan kepala.

Aku mengambil catatanku dan berkata, "Aku bacakan jajaran pengurus kelas kita ya, Fin sebagai Ketua Kelas, Delina sebagai Wakil Ketua Kelas, Vel sebagai Sekretaris 1, Vira sebagai Sekretaris 2, Raya sebagai Bendahara 1, dan Rendy sebagai Bendahara 2." , "Kayanya Bu Rista Punya OCD deh, liat aja pengurus kelasnya, harus cowo sama cewe." Ucap Raya, " Iya juga ya." Balas Vira, "Mau jodohin kita kali." Rendy menyahut, "Ih, ogah banget gua ama lu Ren." Jawab raya jijik. "Gua juga ogah ama elu Ya, pede amat jadi orang." Sahut Rendy kesal. Aku baru ingat kalo Rendy sama Raya itu udah temenan dari orok (bayi), "mereka akrab banget ya kelihatannya" ucapku dalam hati dengan senyuman.

"Del... Kamu semangat dikit lah kan kita ketua ama wakil, masa lesu begitu." Ucapku mencoba membuat suasana tidak canggung, "Y, ni dah semangat banget." Ucapnya dengan kedinginan tingkat antartika. "Gini aja deh, Malam minggu aku ajak kamu main. Btw aku minta Kontak kamu boleh?" Tawarku, "Nih." Ucapnya sambil menyodorkan hpnya padaku, "Okee nanti kukabari, jangan lupa hari sabtu." Tegasku, "Y." Balasnya. "Wah dingin banget, aku bisa gak ya akrab sama dia?, Coba dulu deh siapa tau dia mau buka diri padaku." Ucapku dalam hati. Setelah Rapat pertama kita selesai, aku tutup rapat tersebut dan semuanya pergi meninggalkan ruangan kelas.

Aku menghampiri Vel dan bertanya, "Vel, Gimana kamu sama Vira?", Vel menoleh, "Gimana apanya?", "Ya maksudku ada perkembangan gak diantara kalian?" Ucapku sambil menyikutnya, "Apaan sih, orang gaada apa apa juga." Jawabnya tegas, "Iya dehh iya, percayaa." Jawabku sambil tetap menggodanya. "Beneran gaada apa - apa Fin, Astaga." Vel tetap ngeyel dan mengelak. Padahal aku rasa ada yang aneh, biasanya dia datar, tapi kali ini saat kutanya dia jadi salah tingkah, Yasudah deh aku pantau aja mereka.