Chereads / Si Baik dan Si Cantik / Chapter 7 - #7 Sekolah

Chapter 7 - #7 Sekolah

Hari sudah pagi, aku membuka mataku dan mencoba menggerakkan badanku yang tertarik oleh gravitasi kasur yang disebabkan oleh efek mager(males gerak). "Duh.... udah senin aee, perasaan baru kemarin hari minggunya." Batinku keheranan. Ya kan emang habis hari Minggu itu hari Senin bre...(maaf author kesal atas kelakuan Fin).

"Kok alarmnya gak bunyi ya?" heranku, Aku menyalakan hpku, ternyata jam menunjukkan pukul 5.30 pagi, "Woiii alarm bangun woii, sekarang waktu aku bangunin kamu gak bangun, emang enak lagi tidur dibangunin hah?" Tanyaku kesal, "Aku ngapain sih pagi pagi udah random aja, heran..." Gumamku.

Aku beranjak dari kasurku menuju kamar mandi. Dengan dihantui oleh rasa mager dan diselimuti udara dingin pada pagi hari, aku membulatkan tekadku untuk mandi, tentu saja pake air dingin ngapain pake air hangat, kayak anak kecil aja.

Coba tebak apa yang terjadi..... Benarr, aku berendam pake air hangat, gakuat woi pake air dingin, dinginnya nusuk sampe tulang sama kayak sikapnya Delina.

Selesai dengan drama mandinya, aku mulai bersiap untuk berangkat sekolah.

Seragam ✓

Gaya Rambut✓

Hoodie✓

Tas✓

Sepatu✓

"Okeee, udah siap semua tinggal berangkat." Batinku.

Aku berangkat sekolah Pukul 6.15 pagi, seperti biasa udara pagi emang debesst, aku sangat menikmati suasana pagi saat perjalanan menuju ke sekolah. Saat aku sampai di sekolah ternyata sekolah masih sepi, di depan gerbang hanya terlihat pak satpam, sedangkan di dalam sekolah hanya ada sedikit orang yang datang. Aku langsung menuju kelasku, dikelas ternyata masih belum ada tanda - tanda kehidupan, "Yak... Kayaknya aku yang pertama dateng, piket aja kali ya walaupun bukan jadwalnya piket sih, daripada gabut duduk doang." Batinku sambil meletakkan tas di loker belakang kelas.

Aku mengambil sapu untuk mulai membersihkan ruang kelas, saat aku mengambil sapu, "Fin." aku mendengar ada orang yang memanggilku, namun aku tidak melihat siapa - siapa, "Oi Fin." Aku melihat ke belakang, namun aku tetap tidak melihat siapapun, "Bawah." Aku menunduk dan ternyata orang yang dari tadi memanggilku itu Delina, "Iya Del?, sorry kamu gak keliatan soalnya hehe." Maafku, "Sorry deh, gw pendek." Jawabnya kesal, "Sorry Del sorry, emang ada apa?" Tanyaku, "Bukunya berapa duit?" Tanya Delina, "Maksudnya gimana?" Tanyaku balik, "Mau gua ganti." Jawabnya, "Del, itu kan hadiah dari aku kalo kamu ganti kan jadi gaada artinya aku ngasih hadiah ke kamu." Jelasku, "Pasti mahal kan?" Tanyanya, "Stttt... udah gausah dipikirin kalo masalah harga, yang penting kamu seneng." Jawabku, "Makasih." Ucapnya, "Iya Del, Sama sama." Jawabku sambil tersenyum.

Delina hanya diam sambil menatap mataku, lalu rambut, baju hingga sepatuku, "Kenapa del, emang ada yang aneh ya?" Tanyaku, "Gak, Style lu keren." Jawabnya lalu pergi masuk ke kelas. "Et et kebiasaan emang nih jantung mulai berisik, kenapa sih?" Batinku, "Udah Fin udah... Lanjut piket, yok bisa yok." Gumamku.

Aku masuk ke kelas dan mulai membersihkan ruang kelas, aku mulai menyapu bagian belakang kelas, Delina menghampiriku, "Lu piket?" Tanyanya, "Iya Del." Jawabku, "Emang jadwal lu piket?" Tanyanya lagi, "Bukan sih, daripada nganggur mending bersih bersih kelas, ya gak?" Jelasku, "Gw bantu." Jawabnya, "Bu wakil perhatian banget sih hehe, Thank's." Ucapku, "Y, masama." jawabnya. Delina mengambil kemoceng dan mulai membersihkan semua meja di ruang kelas. Aku selesai menyapu ruang kelas dan keluar untuk membuang sampah, saat aku masuk Delina menghapus tulisan yang ada di papan tulis. Aku berdiri tepat di pintu masuk dan memandangi wajah delina, "Indah banget emang, liatin bu wakil lagi beberes kelas." Batinku sambil senyum - senyum sendiri.

Aku melihat Delina kesusahan saat menghapus bagian atas papan tulis, Aku menghampiri Delina dan berdiri di belakangnya, Aku mengambil penghapus dari tangannya, "Yang bagian atas biar aku aja." Ucapku, Delina berbalik dan menatap mataku, "heem." jawabnya. Delina kembali ke tempat duduknya dan aku melanjutkan untuk menghapus papan tulis.

Aku selesai menghapus papan tulis, kuletakkan penghapus dan ku tata spidol pada tempatnya. Aku menghampiri Delina di tempat duduknya, "Makasih ya Del udah mau bantu bersih - bersih kelas." Ucapku, "Don't mind." Jawabnya, "Btw enak ya jadi tinggi." Sambungnya, "Enak gimana Del?" Tanyaku, "Bisa ngeraih tempat yang tinggi." Jawabnya, "Iya sih, bener juga." Sahutku, "Kapan Gw tinggi y?" Tanyanya, "Kamu tingginya segini aja, gausah tambah deh kalo bisa." Jelasku, "Hahh? Kok lu gitu sih." Ucapnya tak terima, Aku menunduk dan mendekatkan wajahku lalu menatap mata Delina, "Biar kamu bisa terus bergantung padaku." Jawabku dengan tersenyum, Delina terdiam beberapa saat, "Lu itu ya, Apaan sih." Ucapnya kesal. "Si kulkas lagi salting nih hehe." Batinku. (salting: Salah Tingkah.)

"Iya iya becanda Del." Ucapku Sambil kembali berdiri tegak, "Y, balik sono." Jawabnya, "Titah Bu Wakil dilaksanakan." Jawabku, "Serah lu." Ucapnya. Aku kembali ke tempat duduk ku, Aku duduk dan memikirkan tentang pagi hari ini, "Hari yang indah." batinku sambil melihat ke arah jendela. Pemandangan sekolah dari ruang kelas lantai 2 memang indah, ada lapangan, pepohonan, dan ruang kelas lainnya, didukung dengan langit pagi yang cerah. "Indah banget, Tapi yang belakang juga gak kalah indah." Batinku sambil melirik ke arah Delina.

Murid lain mulai datang satu per satu dan kelas pun dimulai. Hari ini kita belajar Bahasa Indonesia, Inggris dan PPKn, lalu Ekstrakurikuler. Aku belajar seperti biasanya, dan menikmati kegiatan di kelas dan kegiatan Ekstrakurikuler. Setelah semua kegiatan sekolah telah selesai aku pun pulang. Sesampainya di rumah aku pun langsung mandi, berganti pakaian dan menuju ke kamar, aku meletakkan tas di kursi lalu berbaring di kasur, "Ahh jam segini udah ketarik gravitasi kasur yang sangat kuat." Gumamku. Sekolah hari ini memang menyenangkan tapi juga melelahkan, "Yaudah deh kasur aku kalah, gravitasimu terlalu kuat aku gabisa melawan. Otw ke alam mimpi." Gumamku sambil menarik selimut dan memasang posisi PW.

Another Great Day.

Bersambung...