Hari - hari telah berlalu, aku melakukan tugasku pada umumnya, sebagai pelajar, sebagai ketua kelas, sebagai anak di rumah, dan sebagai pengagum Delina. Btw yang terakhir skip aja, anggep nggak lihat hehe.
Hari ini adalah hari Jum'at, waktunya pengumuman bagi calon Dewan Galang yang terpilih. Aku telah menantikan hari ini, semoga saja aku bisa terpilih sebagai Dewan Galang. Aku bangun lebih awal, aku sudah menyiapkan perlengkapanku dari kemarin, Mulai dari seragam, alat tulis, buku dan lainnya.
Aku bergegas untuk mandi pake air hangat tentu saja, udah gausah sok - sokan pake air dingin, gakuatt. Setelah selesai mandi aku mengenakan seragamku dan kembali menge - Cek perlengkapanku, "Oke, udah siap semuanya tinggal berangkat." Ucapku dengan penuh semangat.
Sesampainya di sekolah aku menarik nafasku dalam dalam dan menghembuskannya perlahan, "Tenang Fin, Fokus untuk hari ini dan semoga semua berjalan dengan lancar." Batinku berharap untuk kelancaran hari ini. Aku bergegas menuju ke kelas, saat perjalanan aku melihat ke langit, yang kulihat hanyalah awan yang menutupi seluruh langit, Aku berharap semoga cuaca segera cerah.
Sepertinya hari ini langit sedang bersedih, namun mengapa langit terlihat murung disaat aku sedang bersemangat untuk menjalani hari?, apakah ini sebuah peringatan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan?. Semoga saja firasatku salah.
Aku telah sampai di ruang kelas, aku langsung menuju ke loker belakang kelas untuk meletakkan tas dan hoodie ku, setelahnya aku menuju ke bangku ku dan duduk. Aku menyilangkan kedua tanganku diatas meja dan menatap keluar jendela, "Langit, sampai kapan kau akan murung?, kembalilah ceria untuk hari ini." Ucapku untuk sang langit, "Cuaca gabakal cerah terus." Jawab Delina yang baru saja datang, Aku menoleh kearahnya, "Tapi kan hari ini Pengumuman penerimaan Dewan Galang, tapi cuacanya mendung." Ucapku, "Cuaca terus berganti, walau kemarin cerah belum tentu hari ini juga cerah." Jelasnya, "Iyaa Del, thanks pencerahannya." Jawabku, "Btw, kata - katamu keren banget." Sambungku, "Quote dari novel." Jawabnya sembari menuju loker belakang kelas, "Owalah, kukira kamu bikin sendiri kata - katanya, wkwk." Ucapku sambil tertawa, Aku pun kembali menatap langit dengan wajah murung.
Delina menghampiriku dari belakang, "Udah gausah sok sedih." Ucapnya, "Enggak kok, aku gak sedih, siapa juga yang sedih." Jawabku sambil buang muka, "Lah, kok lu ngambek." Ucapnya, "Enggak Delinaaa, aku nggak ngambek, mana mungkin aku ngambek sama kamu." Jawabku sambil menoleh kearahnya dan melempar senyum hangat kepadanya, "Kan... mulai." Ucapnya, "Iya iyaa enggak del, btw nanti mau lihat pengumuman bareng?" Tanyaku, "Y." Jawab Delina dan kembali ke bangkunya, Aku menoleh ke belakang, "Janji loh yaa." Tanyaku memastikan, "Iya Finn." Jawabnya sembari duduk dan mengeluarkan novel dari laci meja, "Shiap Bu Wakil." Ucapku dan kembali menghadap ke depan.
Aku harus kembali optimis untuk hari ini, Teman - teman mulai berdatangan satu per satu dan kelas akan segera dimulai. Guru pertama masuk dan memulai pelajaran, dan Aku mengikuti pelajaran semaksimal mungkin.
Pada pukul 12 siang pelajaran pun telah usai, Setelah guru mata pelajaran terakhir meninggalkan kelas aku langsung membereskan mejaku dan menuju ke bangku Delina, "Del, ayo lihat pengumuman." Ajakku, "Kuy." Jawabnya. Delina membereskan bangkunya dan beranjak dari tempat duduk. Kami keluar dari ruang kelas dan berjalan menuju mading sekolahan untuk melihat pengumuman Calon Dewan Galang yang terpilih, disaat perjalanan menuju mading Delina nampak gugup dan khawatir, "Kamu kenapa Del?" Tanyaku, "Gpp." Jawabnya, "Kok kamu kayak khawatir gitu, kenapa?" Tanyaku lagi, "Serius, gpp." Tegasnya, "Optimis dong Del, kamu pasti lolos kok." Ucapku meyakinkan Delina, "Y." Jawabnya.
Kami sampai di mading sekolah, Aku langsung mencari dimana letak pengumuman Calon Dewan Galang yang terpilih. Saat Aku menemukan pengumumannya, Aku melihat namaku tertulis paling atas dengan rata - rata nilai tertinggi disusul oleh siswa unggulan kelas lain, Disisi lain Delina lolos dan berada di peringkat 8 disusul oleh Vira di peringkat 10, "Tuh Del lolos kan, peringkat 8 lagi." Ucapku, "Iya peringkat 1." Jawabnya, "Jangan gitu lah Del, yang penting kita sama - sama lolos, oke." Sahutku, "Hm." Jawabnya, "Udah cuaca dingin, ditambah lagi sama sikap Delina, behh beku rasanya diri ini." Ucapku menggoda Delina, "Apasih Gaje." Jawabnya dan berbalik arah meninggalkanku, "Lah lahh, kok Aku malah ditinggal, tunggu del." Ucapku sambil mengejar Delina.
Upacara pelantikan akan dilaksanakan pada pukul 2 siang, Aku bersiap di kelas untuk upacara pelantikan, Mulai dari memasang tali kur, mengenakan scraft, dan kabaret. Selesai dengan persiapanku aku menghampiri Delina, "Udah siap Del?" tanyaku, "Dah." jawabnya, "Okee." sahutku, "Terus Vira udah siap belum?" Tanyaku sembari menoleh kearah Vira, "Eh... iya udah siap." Jawabnya, "Oke semua udah siap tinggal nunggu upacaranya dimulai." Ucapku.
Ruang kelas telah kosong namun masih tersisa 1 makhluk hidup tukang push rank, yak siapa lagi kalo bukan Vel, Aku menghampirinya dari belakang, "Vel kamu kenapa belum pulang?" Tanyaku, "Lu galiat gua lagi push rank?" Jawabnya, "Iya iya terserah." Sahutku, "Udah sono ntar lu telat dateng ke upacara lagi." Ucapnya dengan lambaian tangan mengusirku, "Silakan dilanjutkan kesibukannya baginda." Jawabku sambil pergi meninggalkannya, "Ayo kita pergi ke lapangan, sebentar lagi upacaranya akan dimulai." Ajakku kepada Delina dan Vira, "Y." Jawab Delina, "Ayo." Jawab Vira. Kami bergegas menuju ke lapangan dan bersiap untuk upacara.
Upacara segera dimulai, Kami melakukan gladi resik terlebih dahulu. Aku ditunjuk sebagai perwakilan Calon Dewan Galang yang akan melakukan serah terima jabatan. Gladi resik berjalan dengan lancar tanpa halangan, Aku melaksanakan tugasku sebaik mungkin dan teman - teman melakukan tugasnya dengan baik juga.
Upacara dimulai, semua melaksanakan upacara secara khidmat. Upacara dimulai dengan pengibaran dan penghormatan pada sang saka merah putih diiringi oleh lagu kebangsaan Indonesia Raya. Saatnya untuk sesi serah terima jabatan dan pelantikan Calon Dewan Galang, serah terima jabatan ditandai dengan penyerahan Bendera Merah Putih, tunas kelapa dan bendera WOSM. Setelah penyerahan ketiga bendera tersebut kami dipandu untuk bersumpah dan berjanji akan mengabdi dan setia kepada Pramuka. Kami semua berjanji dengan lantang dan bersungguh - sungguh.
Saatnya untuk Amanat Pembina Upacara, "Untuk amanat, Istirahat ditempat gerak." Seru pemimpin upacara, Kami serempak berganti dari sikap sempurna ke sikap istirahat ditempat. Pembina menyampaikan bahwa upacara dilaksanakan dengan baik dan khidmat, beliau juga berpesan untuk Kami agar selalu mengingat dan melaksanakan janji yang Kami ucapkan serta memperingatkan untuk tidak mengingkari janji tersebut.
Saat Pembina sedang menyampaikan amanat awan semakin tebal dan pekat. Ditengah penyampaian Amanat hujan pun mulai turun, perlahan namun pasti hujan semakin deras dan suhu semakin dingin. "Saya harap hujan tidak menyurutkan semangat kalian pada upacara ini." Ucap Pembina, Kami tetap berada di posisi dan melanjutkan upacara hingga selesai.
Setelah upacara berakhir kami pun dibubarkan, Kami semua bergegas mencari tempat untuk berteduh. Disaat Aku sedang berteduh Aku melihat Vel sedang duduk di bangku panjang depan kelas, "Vel, kok kamu belum pulang?" Tanyaku heran, "Ujan inii, gabawa payung, daripada itu lihat lu sendiri basah kuyup gitu." Jawabnya, "Yaa mau gimana lagi, pas upacara tiba - tiba hujan deres banget." Sahutku, "Lu bawa baju ganti gak?" Tanyanya, "Bawa, baju olahraga.." Jawabku, "Yaudah sono cepetan ganti daripada masuk angin." Suruhnya, "Iyaa, ini juga mau ganti." Jawabku.
Aku bergegas menuju ke ruang kelas untuk berganti pakaian. Sesampainya di kelas aku melihat Delina dan Vira duduk di depan kelas dengan seragam pramuka yang basah kuyup, "Kalian gak ganti pakaian?" Tanyaku pada mereka, "G bawa ganti." Jawab Delina, "Aku juga gabawa baju ganti." Jawab Vira, "Aduh aku cuma bawa 1 baju ganti lagi." Batinku. Aku menuju loker belakang kelas untuk mengambil baju ganti untuk Delina, "Nih Del punyaku, pake aja." Ucapku sambil memberikan baju ganti pada Delina, "Terus Vira tunggu..." Sementara itu Vel datang memotong ucapanku "Vir, punya gua pake aja." Ucap Vel yang datang dan memberikan baju gantinya.
"Serius ini boleh kupakai?" Tanya Vira, "Iya pake aja." Jawab Vel, "Makasih banyak Vel, nanti sebelum aku balikin akan kucuci dengan bersih, Yuk Del kita ganti pakaian sekarang." Ucap Vira dan ajaknya pada Delina untuk segera berganti pakaian, "Yuk." Jawab Delina. Mereka berdua pergi meninggalkan kelas untuk berganti pakaian. Hanya tersisa Aku dan Vel dikelas, "Lu gapapa?" Tanya Vel, "Gapapa, santai aja Vel. Btw lu perhatian banget sama Vira, aku kelewat apa nih wkwk." Jawabku, "Ngaca bree, lu sendiri kasih baju ganti ke Delina padahal situ kedinginan." Ucapnya sambil melihatku menggigil kedinginan, "Haha, dari dulu gakuat dingin emang, tapi gapapa kok." Jawabku, "Iya iya terserahlu, Pangeran somplak." Ucapnya, "Oke Kesatria kesorean." Jawabku.
Bersambung...
*Note: Maaf nanggung hehe