Chereads / Si Baik dan Si Cantik / Chapter 4 - #4 Tes Kedua

Chapter 4 - #4 Tes Kedua

Sampai dirumah aku melihat ibu ada didalam, dia melihat kearahku dengan tatapan lelah, "Bu, tumben pulang, Baru inget jalan ke rumah?", Ucapku nada bercanda, "Ibu ini capek, kamu bilang gitu juga, kamu itu anak macam apa sih. Kamu balik ke kamar SEKARANG!!!" jawab ibu dengan nada tinggi.

Aku merasa ketakutan dan langsung menundukkan kepala dan berkata, "Maafkan aku bu, aku cuma mau bercanda biar Ibu bisa tersenyum." Lalu aku kembali ke kamar. Aku memikirkan hal yang baru saja terjadi, rasanya aku telah keterlaluan, tapi apa ibu juga harus mengatakan hal sekejam itu?. Aku sudahi kegalauanku, aku keluar dari kamar untuk melakukan aktivitas biasanya, mandi, beres - beres rumah, dan menyiapkan makanan. Namun, saat aku pergi ke dapur aku melihat Ibu sedang memasak, aku hampiri dia, "Ibu istirahat saja, yang ini biar ku lanjutkan." Ucapku sambil mendekati Ibu, "Nak, maafkan Ibu yang jerang pulang kerumah ya, tadi Ibu sangat kelelahan, maaf ya Ibu mengatakan hal yang buruk." Ucap ibu sambil memelukku, "Gapapa kok Bu, Aku tahu Ibu seorang yang sibuk, aku gak pengen nambah beban dipundak Ibu." Jelasku sambil membalas pelukannya. "Bentar bu, pelukannya udahan dulu ya, nanti masakannya gosong." Ucapku, "Oh iya... Ibu lupa." Jawab ibu sambil melepaskan pelukan.

Masakkan telah siap, Aku makan bersama Ibuku di meja makan sambil berbincang, "Bu, aku sekarang jadi ketua kelas." Ucapku, "Wah... Bagus dong, sebagai pemimpin kamu harus bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan dan atas semua anggotamu. Ingat pesan Ibu yang satu ini." Sahut ibu dengan semangat, "Iya bu, akan kuingat. Terus ada lagi bu, aku mencalonkan diri sebagai Dewan Galang. Aku lolos tes pertama loh." Lanjutku, "Fin, apa kamu tidak kelelahan, kamu harus mengurus rumah sendiri, ikut olimpiade, menjadi ketua kelas, dan mencalonkan diri sebagai Dewan Galang?" Tanya ibuku sambil meletakkan sendoknya. "Enggak kok bu, aku melakukan apa yang aku sukai, melakukan apa yang kuinginkan dengan semaksimal mungkin, Yaa... Buat obatin kesepian lah bu." Jawabku. "Sekali lagi maaf ya Fin, ibu jarang pulang, Ibu sibuk banget sama pekerjaan, kamu juga gamau kalo rumah ini ada pembantu. Kamu mau apa Fin?, sebutin aja bakal Ibu belikan." Ucap ibu, "Sekarang sih belum pengen apa - apa, nanti kalo aku pengen sesuatu boleh minta ke Ibu?" Jelasku, "Tentu saja nak, apapun itu katakan pada Ibu." Percakapan berlanjut sampai malam, aku dan Ibu berbincang banyak hal, dari bahas sekolahku penting sampai bahas tentang pekerjaan Ibu, Aku sangat bahagia malam itu.

Saangking asiknya berbincang dengan Ibu, aku sampai kelupaan besok ada tes Dewan Galang, "Bu, aku izin kekamar dulu ya, mau persiapan buat Tes besok." Ucapku, "Okee, jangan tidur larut ya." Jawab ibu, "Oke buu." Sahutku sambil berjalan ke kamar.

Sebenarnya besok itu tes fisik sih, jadi persiapannya yaa Tidur.... Emang apa lagi wkwk

Beep... Beep... Beep...

"Haiyaa... Dah pagi lagi bah, Yaudah deh berangkat sekarang aja." Ucapku sambil mencoba untuk bangkit dari kasur yang nyaman dan penuh kehangatan. Persiapan selesai, tapi aku sudah tidak melihat Ibu lagi dirumah, "Mungkin dia sudah berangkat lagi." Ucapku sambil bergegas berangkat.

Sampainya di sekolah aku langsung bergegas ke kelas, Sesampainya aku dikelas, "Masih sepi ternyata, Belum ada yang dateng." Ucapku, "Ada, Kan lu dah sampek." Sahut Delina dari belakangku, "Wihh Del, tumben amat dateng jam segini, ada apa nih?" Tanyaku sambil menggoda Delina, "Gaada papa, katanya wakil ketua harus jadi panutan." Ucapnya dingin namun dengan aura bangga "Shiap bu wakill, kamu panutanku." Jawabku sambil hormat kearahnya. "Apasih, GAJE!" Jawabya dengan kesal, "Lahh... Kok ngambek, maaf dong kan cuma becanda." Ucapku memohon, "Y." Jawabnya, " Makasih dell, Btw nanti kan tes fisik, semangat ya!, Semoga kita bisa lolos." Ucapku, "Y." Sahutnya dengan kedinginan tingkat everest.

Tes Fisik sudah didepan mata, Aku harus semangat buat dapetin skor tertinggi, kan nanti malam aku mau keluar sama Adel. Pembina telah membagi kelompok, aku satu kelompok bersama Deen dan 2 orang lainnya, "Sama orang viral nih wkwkwk." Ucapku dalam hati. Tes Fisiknya berupa Sprint 100m, Aba - aba dimulai, aku berlari sprint seperti biasa aku melihat Deen ada tepat di sampingku, dan benar saja kita menorehkan waktu yang sama, dia jago sih, waktunya bisa sama denganku, tapi aku emang lebih tinggi darinya sih haha. Aku .,"Wah... Waktu kita sama, Nice one Deen!!" Ucapku penuh semangat padanya, "HHH, Pikirkan dirimu sendiri." Ucapnya sambil meninggalkanku, "Apa aku buat kesalahan?, Kok dia kayaknya kesal padaku." Gumamku dalam hati.

Tes kedua telah berakhir. Aku memikirkan apa kesalahanku pada Deen, kenapa dia kelihatan kesal padaku, atau mungkin itu perasaanku saja?, Sambil berjalan kearah kantin. *Brukk... Aku bertabrakan dengan seseorang, "Sorry - sorry, gak sengaja, aku tadi ngelamun, maaf ya." Ucapku sambil menengok kearahnya, "Ati - ati dong Fin, kepala gua sakit nih." Ternyata yang kutabrak itu Adel, "Wah... Adel, maaf ya, beneran gak sengaja. Btw kamu tadi nyebut namaku?" Ucapku sedikit berharap, "Y, mang knapa?" Jawabnya, "Sering - sering panggil namaku dong." Ucapku padanya, "Sumpah aku kok bisa seneng banget sih, padahal Adel cuma manggil namaku loh." Batinku kegirangan. "Buat apa?" Tanyanya, "Yaa buat aku seneng lah." Ucapku sambil senyum kepadanya, "Gak, gw mau pergi." Ucapnya sambil pergi berpaling dari hadapanku. "Kok semua orang pada ninggalin aku sih, heran..." Gumamku sambil menengok kearah Adel. "Dell... Jangan lupa nanti malem, "Y." Sahutnya.

Oke, kayaknya hari ini udah cukup deh, aku mau istirahat dulu sama persiapan buat nanti malem. Sesampainya dirumah, "Jemput Adel pake motor, apa pake mobil ya?" Gumamku sambil menaruh jari di dagu, "Jangan mobil deh, pake motor aja." Lanjutku sambil memilih motor apa yang akan aku gunakan. "Ini motor 500cc kaya nya gapernah keluar rumah, pake aja ah sambil manasin mesin." Ucapku sambil menepuk tangki motor tersebut, "Apa pake yang 1000cc ya, ah yang 500 aja dehh" Batinku kegalauan. Setelah aku memilih motor, aku memilih untuk istirahat sejenak. "Istirahat dulu deh, dari pagi udah kegiatan mulu, nanti malem harus fresh didepan Adel." Tak lama kemudian aku mengantuk dan mulai terlelap....

Bersambung...