Saat Arka sedang berjalan bersama Isabella menuju ruang meeting, mereka tiba-tiba di cegah salah satu karyawan.
"maaf pak, di lantai dasar sedang terjadi keributan." ucap karyawan itu.
"apa yang terjadi?" tanya Arka kaget.
"karyawan yang pak Arka pecat tadi sedang membuat keributan, dia memaksa masuk untuk menemui anda pak." jawab karyawan laki-laki itu.
Arka langsung saja turun menuju lantai dasar untuk menemui wanita yang bernama Aldisha. Sedangkan beberapa pejabat kantor sedang menunggu di ruang meeting, Isabella langsung saja memberitahu para tamu meeting untuk menunggu beberapa menit lagi, dan Isabella pun ikut menghampiri Arka.
"lepaskan, aku ingin menemui calon suami aku." ucap Aldisha memberontak. Orang-orang yang berada di sana hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Aldisha yang menurut mereka sudah mulai stress.
"kenapa kamu menginjakkan kaki kamu di kantor aku lagi? aku sudah memecat kamu Aldisha." suara bariton milik Arka mengalihkan semua pandangan orang-orang di sana.
"aku tidak mau, kamu tahu aku sedang mengandung anak kamu Arka." ucap Aldisha yang membuat semua orang terkejut.
"APA KAMU SEMUA SUDAH GILA, BAWA DIA KELUAR!" teriak Isabella memerintahkan. Isabella terlihat sudah mulai kesal dengan tingkah Aldisha yang menurutnya sudah kelewatan.
Dua orang satpam berusaha keras menarik Aldisha keluar, tapi ternyata wanita itu juga cukup kuat. Aldisha berusaha melepaskan dirinya, dan akhirnya dia terlepas dari tangan satpam yang menahannya.
"aku punya bukti, aku sedang mengandung anak kamu Arka." ucap Aldisha meraih sesuatu yang berada di tasnya. Tapi belum sempat memperlihatkan bukti yang dia maksud, tiba-tiba empat orang bodyguard Arka datang mencoba mengangkat tubuh Aldisha keluar, mereka tidak punya pilihan lain lagi, Aldisha pun diangkat keluar kantor seperti orang gila yang terus memberontak.
"aaaaa,,, lepaskan aku, kalian menyakiti anak aku." teriak Aldisha yang sudah berada di luar gedung kantor. Bodyguard tadi mengangkat tubuh Aldisha menuju taksi yang mereka sudah siapkan sebelumnya.
"dia benar-benar sudah gila." ucap Arka memijit pelipisnya.
Isabella membubarkan semua kerumunan yang sedang terjadi, dan para karyawan kantor bubar tapi diantara beberapa mereka sedang bergosip tentang kejadian tadi.
Arka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, tiga hari yang lalu di mana dia dan Kimmy bertemu, dan sekarang mereka melakukan pertemuan lagi. Sesuai perjanjian Kimmy, mereka akan bertemu setelah waktu check up kandungannya di rumah sakit. Waktu pertemuan mereka beberapa hari yang lalu, Arka memang sempat menanyakan kapan Kimmy memeriksa kandungan, ingin sekali dia melihat perkembangan anaknya.
Setelah beberapa menit di perjalanan Arka sudah sampai di rumah sakit, langsung saja dia berjalan masuk dengan gagahnya menggunakan pakaian formal. Beberapa langkah dari pintu masuk, terlihat wanita hamil sedang duduk sendirian di kursi tunggu dekat meja resepsionis.
"Kimmy." sapa Arka setelah melihat Kimmy.
"Pak Arka." ucap Kimmy pelan setelah melihat keberadaan Arka.
"kamu dari tadi?" tanya Arka.
"hampir setengah jam." jawab Kimmy jujur.
"maafkan aku membuat kamu menunggu lama." ucap Arka merasa bersalah.
"tidak apa-apa." jawab Kimmy.
"di mana ruangannya?" tanya Arka lagi.
"mari." ucap Kimmy sambil berdiri dari duduknya, dan berjalan yang diikuti oleh Arka dari belakang.
Tidak lama mereka berdua sudah sampai di depan ruangan Dokter, terlihat hari ini pasien Dokter ternyata hanya Kimmy saja, karena biasanya orang-orang sedang mengantri, tapi sekarang terlihat sangat sepi.
Kimmy dan Arka langsung masuk ke dalam ruangan tidak lupa mengetuk pintu terlebih dulu, Dokter wanita yang berada di ruangan menyapa mereka berdua, dan kemudian wajah Dokter itu berubah seketika, dia merasa heran baru pertama kali dia melihat pria itu bersama pasiennya yang dia kenal baik yaitu Kimmy.
"Wah tumben sekali ibu Kimmy membawa suami." ujar Dokter tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapi.
Kimmy bingung, baru saja dia ingin mengeluarkan suaranya untuk menyanggah ujaran Dokter itu, tapi tiba-tiba Arka bersuara.
"perkenalkan Dokter nama saya Arkana Andrew Smith." ucap Arka memperkenalkan dirinya.
Dokter langsung menyambut tangan Arka yang kokoh, dan juga langsung memperkenalkan dirinya. Setelah perkenalan mereka dan basa-basi, Dokter langsung memeriksa kandungan Kimmy. Saat Dokter akan membuka sebagian baju Kimmy yang menutup perutnya, Kimmy langsung mencegah tangan Dokter wanita itu.
"ada apa Bu Kimmy?" tanya Dokter heran.
"eh, bolehkah tirainya di tutup Dok?" dia sangat malu dengan keberadaan Arka yang ada di ruangan itu.
"tentu saja bisa, tapi memangnya ada apa Bu Kimmy?" tanya Dokter lagi heran.
Kimmy tidak menjawab, tapi dia langsung melirik Arka yang berdiri di dekatnya. Arka yang paham mundur dari sisi berdirinya, dia sekarang sudah berada di belakang Dokter, dan Dokter pun juga mengerti apa yang di maksud pasiennya, dan mengatakan.
"Oh iya, kalian ini sudah suami istri tapi masih terlihat sangat canggung, itu sangat wajar jika pernikahan masih seumuran biji jagung." ucap Dokter cengengesan melihat tingkah pasutri ini.
Pemeriksaan kandungan Kimmy sudah di mulai, Dokter terus menggerakkan benda canggih di perut buncit Kimmy. Sedangkan Arka berada di sebelah tirai, dan tatapannya terus menatap monitor yang berada di atas nakas.
"kandungan Bu Kimmy sangat sehat, lihat tiga janin anda bergerak sangat aktif." ucap Dokter.
Kimmy tersenyum bahagia, dia memang selalu menjaga kandungannya, dan mendoakan kandungannya agar selalu sehat. Arka yang dibalik tirai, melihat layar monitor dengan kagum, dia juga ikut tersenyum mendengar penuturan Dokter.
Dalam hati Arka, dia berdoa atas keselamatan bayinya, dan meminta maaf pada Kimmy juga anaknya dalam batinnya. Dia berharap setelah anaknya lahir nanti, dosa yang dia perbuat melakukan hubungan terlarang, dan melahirkan anak di luar nikah. Semoga anaknya tidak terlibat dalam hukuman atas dosa yang dia perbuat.
Tidak di rasa, Arka sudah meneteskan air mata, buru-buru saja dia mengusapnya, dalam hatinya dia akan menyayangi, dan menjaga anaknya sepenuh hati, dan berjanji akan membahagiakan anaknya sebisanya.
Sekarang Arka dan Kimmy sudah keluar dari ruangan mereka berdua, mereka tidak saling bicara, bukan karena ada kesalahpahaman, ya mereka berdua masih merasa canggung satu sama lain. Saat sedang berjalan bersama Kimmy seketika berhenti, dan mulai mengotak-atik ponselnya mencoba memesan taksi.
"Kamu sedang apa, mobil aku sedang parkir di sana." ucap Arka. Dia heran pada Kimmy, kenapa wanita itu berhenti, padahal mereka belum sampai di parkiran.
"Kamu pergilah duluan, aku sedang memesan taksi." ucap Kimmy.