"anda mencari saya?" tanya langsung Dokter itu.
Alesha langsung melihat nametag yang terletak di baju Dokter yang di hadapannya. Yap, tepat sekali Dokter yang di carinya sudah ada di hadapannya.
"iya betul Dok." jawab Alesha tersenyum.
"Baiklah mari masuk." ucap Dokter.
Alesha dan Dokter sudah duduk saling berhadapan hanya di batasi meja sang Dokter, kemudian Dokter bertanya pada Alesha.
"ada yang bisa saya bantu Bu?" tanya Dokter langsung.
"iya Dok, sebelumnya maafkan atas kedatangan saya tiba-tiba, dan perkenalkan nama saya Alesha." ucap Alesha merasa tidak enak, dia juga tidak lupa memperkenalkan dirinya.
"iya baik, itu tidak masalah Bu Alesha." ucap Dokter tersenyum.
"jadi gini Dok, saya mau tanya, apa Dokter mempunyai pasien yang bernama Kimberly Alexandria Minha?" tanya Alesha.
"Kimberly Alexandria Minha, hmm ya itu nama pasien saya." ucap Dokter itu mengingat jelas Kimmy.
Dokter wanita itu seperti tidak sulit untuk tidak melupakan Kimmy, padahal pasien yang di tanganinya begitu banyak di rumah sakit itu. Jika di pikir-pikir, bisa saja Dokter melupakan Kimmy karena saking banyaknya pasiennya. Terlihat Alesha yang tersenyum karena jawaban Dokter yang di hadapannya.
"niat saya kemari bertemu dengan anda, untuk meminta alamat lengkap Kimberly Alexandria Minha Dok." ucap Alesha hati-hati.
Sebenarnya dia merasa tidak enak meminta alamat seseorang pada Dokter, dia tahu seorang Dokter tentu menjaga privasi pasiennya, tapi Alesha tidak mempunyai cara lain lagi, karena dia juga tidak menemukan alamat wanita di kertas itu.
"mohon maaf, kalau boleh tahu anda siapanya?" tanya Dokter mulai curiga.
"sa, saya temannya Dok, saya melupakan alamat tempat tinggalnya yang sekarang, karena itu saya mencari anda untuk mencari tahu alamat rumah Kimmy, karena kami sudah lama tidak bertemu, dan saya juga pernah mengantarkan dia ke rumah sakit." jawab Alesha berbohong, dia tidak punya pilihan lain.
"hmm mohon maaf sebelumnya Bu Alesha, saya yakin anda sudah tahu bagaimana seorang Dokter menjaga privasi pasiennya, dan walaupun anda sendiri temannya, saya tetap tidak bisa memberikan alamat pasien saya pada orang sembarangan. Saya tidak mau terjadi hal yang tidak diinginkan, mohon maaf sekali lagi Bu Alesha." jelas Dokter menolak memberikan informasi alamat rumah Kimmy.
"saya mengerti yang anda maksud Dok, maafkan atas kelancangan saya." ucap Alesha merasa tidak enak.
"baiklah kalau begitu, saya pergi dulu Dok." ucap Alesha berpamitan.
Alesha baru saja ingin berdiri dari duduknya, tiba-tiba Dokter mengatakan.
"Datanglah kembali di pertengahan bulan depan di tanggal 22 Bu Alesha, di waktu itu ibu Kimmy chek up kandungannya, dan anda bisa bertemu dengannya di sini." ucap Dokter tersenyum.
"terima kasih Dokter." ucap Alesha berterima kasih dengan semangat.
Akhirnya dia tidak sia-sia menemui Dokter itu, dan Alesha juga tidak lupa mencatat tanggal yang barusan diberitahukan oleh Dokter itu di ponselnya, takut dia akan melupakannya. Setelah mendapatkan petunjuk, Alesha kembali berpamitan pada Dokter, dan kemudian keluar dari ruangan itu, dalam perjalanan pulang, pikiran Alesha sibuk dengan wanita itu.
Dia harus mencari tahu sosok wanita pemilik scan itu, dia penasaran dengan wanita yang dekat dengan Arka. Pria yang dicintainya, Alesha merasakan seperti tidak merelakan Arka dekat dengan wanita lain selain dirinya. Setelah Arka selesai makan siang bersama Isabella, dan rekan kerjanya yang lain, mereka sudah bersiap-siap untuk kembali ke kantor.
Arka dan Isabella di satu mobil yang sama, sepanjang perjalanan mereka mengobrol santai, biasanya mereka mengobrol tentang persoalan kantor. Tapi sekarang dengan topik yang berbeda.
"jadi bagaimana dengan pencarian kamu, tentang keberadaan Kimmy?" tanya Arka datar.
"aku belum menemukannya sampai sekarang." jawab Isabella.
Sebenarnya dalam pikirannya dia bingung dengan Arka, mengapa sepupunya ini tiba-tiba menanyakan tentang Kimmy. Mereka berdua terdiam setelah membahas Kimmy, tapi Arka sendiri sedang sibuk memikirkan bagaimana dia harus memberitahu pada Isabella bahwa dia sudah menemukan keberadaan Kimmy, dan menjelaskan tentang dirinya dengan Kimmy yang sedang terjadi pada mereka berdua.
Arka memutuskan untuk tidak memberitahu Isabella dulu perihal Kimmy sekarang, dia akan memikirkannya lagi setelah ini, dan akan mengungkapkan kebenarannya pada Isabella. Tapi Arka hanya menunggu waktu yang tepat saja.
Malam ini Arka sedang kebingungan mencari di mana kertas putih yang dia simpan di map kuningnya, dari tadi dia terus mencarinya tapi tetap saja tidak menemukan kertas itu. Arka terus mengingat-ingat di mana dia menyimpannya, mungkin saja dia lupa menyimpannya di sembarang tempat. Hampir sejam lamanya Arka membongkar kamarnya untuk mencari kertas itu, tapi tetap saja belum juga ditemukannya, dan akhirnya dia memutuskan berhenti untuk mencarinya, dan segera beristirahat karena malam semakin larut.
Arka menyadari perasaannya yang lain setiap harinya, saat dulu dia selalu memikirkan Kimmy karena ingin meminta maaf atas kesalahannya, tapi setelah dia meminta maaf, dia malah menyadari perasaan bahwa dirinya mulai menyukai Kimmy. Hal yang gila menurut Arka, dia dulu begitu benci pada Kimmy, dan sekarang dia malah merasakan perasaan cinta, atau mungkin perasaan itu muncul karena Kimmy sedang mengandung anaknya.
Arka juga berpikir tentang
anaknya ketika lahir nanti tanpa seorang ayah, itu akan menjadi hinaan, dan fitnah bagi Kimmy dan anaknya. Mungkin Arka akan mengajak Kimmy bertemu untuk membahas hal itu. Tapi Arka belum cukup berani mengungkapkannya, apalagi sampai mengajak Kimmy untuk rujuk, dengan alasan karena anak. Padahal dia sendiri sudah mulai jatuh cinta, Arka juga takut Kimmy menolaknya, mengingat dulu perlakuannya sangat kasar pada Kimmy, mungkin Kimmy akan takut kesalahan sebelumnya akan terjadi lagi ketika mereka bersama.
Waktu terus berjalan hari semakin berlalu dan tidak di rasa akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu oleh Alesha sudah tiba. Dia akan bertemu kembali dengan seorang Dokter yang pernah dia temui sebelumnya.
Alesha baru bangun dari tidurnya, dia menguap dan merentangkan kedua tangannya, badannya terasa sangat pegal. Saat dia melihat jam dinding yang terpampang jelas di kamarnya, dia terkejut waktu sekarang menunjukkan hampir jam 9 pagi, padahal hari ini bukan waktu libur kantor. Buru-buru Alesha bangun dari tempat tidurnya, dia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi, seketika dia berhenti dan berpikir.
"Bukankah hari ini aku memang berniat ingin libur kerja." batin Alesha berpikir.
Alesha mendengar bunyi alarm dari telpon genggamnya, saat telpon sudah berada di tangannya, dia melihat waktu kalender pengingat, tepat di tanggal 22 hari berkunjung ke rumah sakit. Tulisan itu sangat jelas muncul di layar ponselnya, dia baru mengingat tentang rencananya mengunjungi Dokter kandungan, karena hari ini wanita yang bernama Kimberly Alexandria Minha memeriksa kandungannya.