Chereads / DI PAKSA MENIKAH DENGAN SUAMI AROGAN / Chapter 43 - Kimmy pergi ke Dokter kandungan

Chapter 43 - Kimmy pergi ke Dokter kandungan

Tapi nihil, pencariannya tidak membuahi hasil. Isabella juga sudah merasa kelelahan, sudah pukul 12 malam, tapi dia masih berkeliaran di jalanan ibukota. Isabella memutar balik mobilnya menuju apartemennya, dia pulang dengan perasaan kecewa dan gelisah.

Kimmy dan Dias sudah mengakhiri kesedihan mereka di malam ini, dan memutuskan untuk beristirahat, padahal rencana mereka tadinya ingin bersenang-senang, dan bahagia di malam ini tapi nyatanya mereka dirindung kesedihan.

1 bulan kemudian

Saat kejadian dimana dia sempat melihat Isabella, Kimmy kembali melupakan sosok Isabella dan juga Arka. Aktivitas sehari-hari sudah berjalan seperti biasanya, Kimmy kembali bekerja, tidak lagi mengalami mual atau tidak menyukai bau-bauan lagi. Kimmy sudah merasakan dirinya kembali normal.

Hari-hari sebelumnya Kimmy sangat rajin bekerja dan tidak pernah alpa, tapi hari ini berbeda, dia mogok bekerja dengan alasan tidak enak badan. Padahal Dias tidak memaksanya untuk bekerja, Dias juga tahu Kimmy tidak sakit, tapi Kimmy tetap saja menolak, dia tetap tidak masuk kerja hari ini.

Sebenarnya Kimmy punya alasan lain kenapa dia bisa alpa hari ini, bukan karena dia sakit, tapi karena perubahan perutnya. Beberapa hari ini Kimmy memperhatikan perutnya, sebelumnya dia mempunyai perut yang seksi, dia sungguh tidak memiliki lemak. Tapi sekarang, dia sangat terkejut, perutnya berlemak, tapi kulit perutnya sangat kencang, seperti mengalami hamil muda.

Kimmy menatap dirinya di cermin, dia memegang perutnya tanpa busana. Perasaan takut tentu saja dia rasakan, dia curiga pada dirinya bahwa dia memang sedang hamil. Ditambah lagi dia memang lambat datang bulan, hal itu membuat Kimmy yakin bahwa dirinya memang mengandung janin.

Dia berniat hari ini pergi ke Dokter untuk memastikan dugaannya. Jika orang-orang melihat perut mereka juga pasti menyadari bahwa perut seperti itu hanya berlemak, bukan sedang mengandung. Perut Kimmy terlihat membuncit membuat orang tidak merasa curiga, apalagi Dias sedang berada di satu tempat tinggal dengannya.

Dias tidak menyadari perubahan perut Kimmy, jika Kimmy memakai baju tentu saja orang-orang tidak mengetahui perutnya yang membuncit. Cukup lama Kimmy menatap perutnya di cermin, dia terus memikirkan hal yang tidak diinginkannya terjadi.

Semoga saja apa yang di harapkannya memang tidak terjadi, tapi jika di pikir-pikir dia lambat datang bulan. Tapi dia tidak merasakan mual beberapa minggu ini, dan tidak menginginkan makanan seperti keinginan ibu-ibu hamil pada umumnya, semua itu membuat Kimmy bingung dan bertanya-tanya pada dirinya. Kimmy buru-buru saja mengambil bajunya, dan memakai pakaian sopannya, berniat segera pergi ke rumah sakit.

Kimmy sudah memesan taksi, beberapa menit dia menunggu, dan akhirnya taksi yang dia pesan datang juga. Jarak rumah sakit dan kontrakan Kimmy cukup jauh, waktu yang di tempuh dalam perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit lamanya.

Di dalam mobil Kimmy tidak berhenti berdoa, semoga saja yang dia pikirkan tidak terjadi, dia sudah membayangkan jika hal itu terjadi. Kimmy terus sibuk dengan pikirannya, dan berkali-kali berdoa dalam hatinya, dia sungguh belum siap memiliki anak, dia takut tidak bisa menghidupi anaknya dengan layak, untuk kebutuhannya sehari-hari saja serba kekurangan.

Beberapa menit perjalanan, akhirnya Kimmy sampai di rumah sakit tujuannya. Begitu selesai

membayar taksi, Kimmy berjalan masuk menuju ke ruangan Dokter yang sebelumnya dia sudah membuat janji pada Dokter tersebut.

Kimmy terus berjalan melangkah di koridor rumah sakit, dan akhirnya dia sampai di ruangan tujuannya. Dilihatnya ada beberapa ibu-ibu hamil yang sedang mengantri, tentu saja mereka semua sedang memeriksa kandungannya. Yang terlihat lain di sana ada beberapa bapak-bapak yang ikut duduk di kursi, tentu saja mereka semua ikut mengantri, menemani istri mereka memeriksa kandungan.

Kimmy tertegun melihat pemandangan itu, dia merasa iri melihatnya. Suatu keinginannya saat menikah dia ingin kemanapun suaminya bersamanya, apalagi saat memeriksa kandungan suaminya selalu menemaninya, suatu momen yang diinginkan oleh semua calon ibu atau istri.

Kimmy menelan susah payah slavinanya, dia tidak perlu membayangkan hal itu, dia merasa tidak mendapatkan kebahagiaannya yang seperti yang dipikirkannya. Saat sedang menunggu ada seorang ibu hamil yang bertanya padanya.

"Kandungannya sudah berapa bulan neng?" tanya salah satu ibu hamil yang berada di sana.

"Belum tahu Bu." jawab Kimmy tersenyum kaku.

Dia memang belum mengetahuinya, karena tujuannya kemarin adalah memeriksa apa dirinya memang benar mengandung, bukan untuk memeriksa berapa usia kandungannya. Terlihat ibu itu hanya mengangguk paham, dan kemudian bertanya lagi.

"Hanya sendiri ya, suaminya kemana?" tanya ibu itu lagi yang tidak tahu apa-apa tentang Kimmy.

Seketika raut wajah Kimmy terlihat terkejut dan bingung, dia harus menjawab apa pertanyaan dari ibu yang di sampingnya itu. Cukup lama Kimmy berdiam memikirkan jawaban apa yang harus diucapkannya.

"Neng?" ucap ibu tadi. Kimmy tersadar dari lamunannya, dan menjawab pertanyaan ibu itu.

"Eh, suami saya lagi kerja Bu." jawab Kimmy pelan dan tersenyum kaku, dia kembali berbohong demi menutupi kenyataannya.

"Oh kerja ya, lain kali kalau periksa kandungan ajak suaminya ya neng, masa calon ayahnya tidak tahu perkembangan anaknya." ucap ibu itu sambil lebar menampilkan deretan giginya.

Kimmy yang mendengar ucapan dari ibu itu hanya bisa melemparkan senyuman palsunya, dan membuang kasar napasnya. Dia sungguh merasa sedih pada dirinya, kenapa juga dia bertemu dengan ibu ini.

Beberapa menit dari obrolan singkat, ibu yang bertanya pada Kimmy sudah berada pada ruangan bersama Dokter. Kimmy sedikit bersyukur, dan berharap semoga saja ibu-ibu lain tidak ikut bertanya padanya. Sekian banyak dari ibu-ibu hamil yang mengantri tadi kini sudah semakin berkurang, dan sekarang giliran Kimmy yang dipanggil oleh Suster resepsionis di dekat kursi antrian.

"Ibu Kimmy." panggil Suster.

Kimmy mendengar namanya di panggil langsung berdiri dari duduknya, dan berjalan masuk ke dalam ruangan di mana Dokter berada. Kimmy membuka pintu ruangan itu, terlihat seorang Dokter cantik seusianya melemparkan senyum tercantiknya pada Kimmy. Kimmy yang melihatnya tentu saja ikut tersenyum.

"Halo ibu, namanya siapa?" tanya Dokter itu mengulurkan tangannya pada Kimmy sambil tersenyum.

"Kimberly Alexandria Minha Dok." jawab Kimmy ikut tersenyum, dan menjabat tangan Dokter yang dihadapannya.

"Oke baik ibu Kimmy kita langsung saja pemeriksaannya ya, silahkan berbaring di sini Bu." ucap Dokter wanita memerintahkan Kimmy untuk berbaring di brankar yang disediakan.

Kimmy mengikuti instruksi dari Dokter. Dia naik brankar itu sambil berdoa dalam hatinya, semoga dia betul-betul tidak mengandung janin, saat Dokter sudah memulai pemeriksaan dengan menggerakkan alat pemindai, atau alat probe pada permukaan kulit perut Kimmy.

Terlihat dari monitor gambar janin yang bergerak-gerak, Dokter melihatnya terkejut dan akhirnya tersenyum kagum. Dokter itu tidak menyangka jika salah satu pasiennya sedang mengandung tiga bayi kembar sekaligus. Dokter juga belum mengetahui jenis kelamin janin di dalam kandungan Kimmy. Kimmy terus memperhatikan apa yang dilihat oleh Dokter, tapi dia tidak paham sama sekali.