Dias mengikuti Kimmy dan ikut duduk di samping Kimmy, Kimmy yang mengetahui itu langsung mengatakan. "Tadi itu aku melihat teman Aku." ujar Kimmy terus menatap ke depan.
Dia tahu sahabatnya ini pasti bertanya, kenapa tadi dia begitu terburu-buru dan panik. Dias mendengar ucapan Kimmy dan juga langsung bertanya.
"Kamu menghindarinya?" tanya Dias.
Dia melihat Kimmy hanya mengangguk. Dias dan Kimmy menghindari seseorang saat di pasar malam tadi, tapi dia tidak tahu apa sebabnya.
"Kenapa begitu?" tanya Dias lagi.
Sebenarnya Dias tidak enak jika terus bertanya, apalagi Kimmy terlihat enggan menceritakan lebih detail tentang kejadian tadi. Dias juga tahu tentang privasi seseorang, mungkin saja Kimmy sedang menjaga privasinya. tapi Kimmy hanya menduga, dia juga tidak yakin jika Kimmy menyembunyikan sesuatu darinya.
"Dia mantan ipar aku." ucap Kimmy dengan suara bergetar.
Dias kembali menyadari perubahan Kimmy, dilihatnya sahabatnya itu kembali menangis dengan kepala menunduk. Dias mulai merasakan kesedihan yang Kimmy rasakan, ya walaupun dia tidak tahu apa yang terjadi pada Kimmy sebelumnya. Tapi dia tidak tega melihat sahabatnya ini menangis, sontak saja tangannya bergerak di bahu Kimmy mencoba menenangkan sahabatnya.
"Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, katakan saja, aku siap mendengarnya!" ucap Dias serius.
Sebenarnya Dias tidak ingin tahu lebih jauh tentang Kimmy, apalagi masalah pribadi. Tapi melihat sahabatnya menangis tersedu-sedu, dia semakin tidak tega, mungkin saja Kimmy membutuhkan seseorang tempat berbagi dukanya, menjadi sahabat Kimmy, Dias tentu saja siap mendengar keluh kesah sahabatnya itu.
Kimmy menatap lekat Dias, entah apa yang dipikirkannya, tiba-tiba saja Kimmy memeluk erat Dias, dan tangisannya semakin menjadi. Dias membalas pelukan Kimmy, dia semakin merasa kesakitan yang dirasakan sahabatnya. Cukup lama mereka saling berpelukan, akhirnya Kimmy sendiri yang melepaskan pelukan itu.
Kimmy kembali menatap Dias, matanya sembab dan memerah. Dias menghapus sisa air mata Kimmy dan tersenyum.
"apa kamu membutuh seseorang untuk berbagi cerita?" tanya Dias menatap Kimmy, berharap sahabatnya rela berbagi cerita padanya, Dias melihat wajah lelah Kimmy, mungkin saja sahabatnya ini memendam terlalu dalam dukanya.
Kimmy mengangguk, dia sudah memikirkan bahwa seharusnya dia berbagi cerita pada sahabatnya, setidaknya rasa sesak di dadanya sedikit menghilang. Ini bisa saja jadi alasan mereka berdua bisa lebih dekat, dan mempererat hubungan persahabatan mereka berdua saling menjaga, dan memberikan kekuatan. Kimmy menarik napasnya pelan, dia bingung harus mulai dari mana menceritakan kisahnya pada sahabatnya ini.
"Wanita tadi namanya Isabella, dia ipar aku sekaligus teman baik aku." ujar Kimmy menatap Dias serius, tangan mereka berdua saling berpegangan.
Dias terus memperhatikan Kimmy yang mulai menceritakan kisahnya, Dias juga paham, yang di maksud Kimmy yang bernama Isabella adalah seorang wanita yang Kimmy hindari di pasar malam tadi. Kimmy kembali meneteskan air matanya, dan cepat-cepat menghapusnya, dia mengingat kisahnya pada Arka mantan suaminya.
Susah payah Kimmy menahan air matanya
agar tidak jatuh lagi, sesuatu yang bersangkutan dengan Arka sangat menyesakkan dadanya hingga membuat air matanya mengalir.
"Isabella adalah sepupu mantan suami aku." ucap Kimmy dengan suara bergetar.
Kalimat yang baru saja keluar dari mulut Kimmy membuat Dias terkejut, dia baru tahu ternyata sahabatnya ini pernah menikah. Walaupun Dias dengan perasaan terkejut dan tanda tanya, dia tetap setia mendengar cerita Kimmy tanpa mengajukan pertanyaan.
"aku pernah menikah dengan seorang pria bernama Arka, dia begitu membenci aku Dias." ucap Kimmy kembali menangis, dia tidak tahan lagi.
Dias menarik Kimmy ke dalam pelukannya, mencoba memberi kekuatan pada sahabatnya. Dia menyadari Kimmy ternyata memikul beban hidup yang begitu berat, walaupun semua kisah Kimmy dia belum ketahui, tapi mendengar kata seorang suami membencinya tentu saja itu perkara serius.
Kimmy kembali melanjutkan ceritanya masih dalam pelukan Dias, cukup lama Kimmy bercerita, semua masalah yang pernah dia alaminya selama menjadi status seorang istri CEO, dia menceritakan semuanya pada sahabatnya Dias.
Mulai dari pertemuan, dan awal pernikahan mereka yang di jodohkan oleh seorang pria paruh baya tidak lain adalah papi Arka sendiri. Hingga bagaimana sikap, dan perlakuan Arka padanya selama beberapa bulan di rumah, juga tidak lupa menceritakan pada Dias, bahwa selama itu dia juga sudah mulai jatuh cinta pada suaminya sendiri pada saat itu.
Sebenarnya hal itu adalah suatu kesalahan terbodoh yang pernah dia lakukan. Bagaimana mungkin dia mencintai seorang pria yang tidak pernah bersikap baik, bahkan sangat jarang berbicara padanya, mencintai tanpa alasan suatu kesalahan menurutnya.
Kimmy juga menceritakan sosok Isabella dan Dokter Devan yang begitu baik padanya, dan tentang bercerita kebaikan Alesha sahabat mantan suaminya. Di akhir cerita Kimmy juga menceritakan bahwa dia pernah sekali berhubungan suami istri pada mantan suaminya, Arka.
Dias mendengar itu tentu saja terkejut, tidak masuk akal mereka melakukan hubungan itu tanpa ada dasar suka, apalagi Arka tidak mengetahui kejadian itu. Dias sudah membayangkan bagaimana tanggapan Arka jika mengetahui bahwa wanita yang memberikan kenikmatan malam itu tanpa kesadarannya adalah Kimmy sang istri, orang yang di bencinya.
Kimmy kembali menyadari dirinya, apakah waktu kejadian itu hingga membuatnya mual, dan terkadang tidak menyukai banyak bau yang sebelumnya dia terbiasa mencium bau itu. Kimmy menggeleng cepat semoga saja yang dia bayangkan tidak terjadi. Walaupun sebenarnya dia menginginkan sosok bayi, tentu saja semua wanita menginginkan sosok bayi, tapi dengan keadaan seperti ini Kimmy belum siap, apalagi dia sudah tidak berstatus istri Arka, dan hanya hidup sebatang kara.
Dias menatap Kimmy dan memegang kedua pipi Kimmy, "aku merasakan apa yang sedang kamu rasakan Kimmy, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk kamu, aku hanya bisa menjadi seorang pendengar untuk kamu, dan penyemangat untuk kamu." ujar Dias yang dari tadi juga ikut menangis.
Mereka kembali berpelukan, akhirnya yang di rasakan Kimmy sesak di dadanya sedikit melonggar. Dia seperti merasakan beban hidupnya berkurang setelah menceritakan pada sahabatnya, orang yang menurutnya tepat untuk menceritakan kisahnya, dia sungguh percaya pada Dias.
"Perihal kamu khawatir tentang kehamilan, kita berdoa saja. Semoga saja itu tidak terjadi. Aku juga pernah mendengar cerita dari teman-teman aku, bahwa melakukan hubungan intim hanya sekali itu tidak akan menyebabkan kehamilan pada kita!" ucap Dias panjang.
Dia memang pernah mendengar cerita itu dari orang-orang di sekitarnya, mereka berdua berharap semoga saja itu memang benar. Dan perihal Kimmy mengalami mual, Dias dan Kimmy positif thinking, mungkin saja itu akibat masuk angin.
Isabella menyadari dari tadi dia berputar-putar di jalan ibukota, saat dia kehilangan jejak. Mobil yang ditumpangi Kimmy, dia tetap terus mencari mobil itu, berharap dia menemukan Kimmy dimanapun.