Chereads / DI PAKSA MENIKAH DENGAN SUAMI AROGAN / Chapter 13 - hadirnya kembali pria dari masa lalu Kimmy

Chapter 13 - hadirnya kembali pria dari masa lalu Kimmy

Pukul 23.00 malam Kimmy memposisikan tidurnya kiri kanan agar nyaman untuk tidur, tapi dia tetap sulit memejamkan matanya, akhirnya dia bangkit dari kasurnya berjalan keluar menuju pintu kamar. Dia berniat untuk keluar rumah entah apa yang ingin dia lakukan.

Begitu sampai di pintu belakang rumah Kimmy melihat Gazebo yang terletak di taman belakang, dia terus berjalan menuju Gazebo dan begitu sampai dia langsung menurunkan bokongnya duduk di sana. Dia bingung harus berbuat apa, dan tiba-tiba dia teringat dengan ponselnya yang sudah hampir seminggu tidak pernah dia sentuh.

Dia bangkit berdiri dan berjalan masuk menuju rumah berniat mengambil ponselnya yang berada di laci kamar, begitu sampai di kamar dia mengambil ponsel dan terlihat di layar ponsel 10 panggilan tak terjawab, dan 2 pesan masuk belum terbaca. 7 panggilan dari santi dan 3 panggilan dari nomor tak di kenal dan 2 pesan dari nomor tak di kenal.

Kimmy membuka pesan tersebut dan terlihat jelas isi pesan.

Pesan 1 : Hi assalamualaikum, bagaimana kabarmu Kimmy?

Pesan 2 : ini aku Justin Russell.

Kimmy mencoba mengingat-ingat nama itu, tetapi dia sama sekali tidak mengingat nama tersebut. Dia mencoba membalas pesan tersebut.

Alhamdulillah kabar aku baik, maaf tapi aku tidak mengenal kamu.

Balas Kimmy pada pesan tersebut.

Dari seberang sana seorang pria berseragam polisi yang terlihat tampan berkulit sawo matang, sedang tertawa kecil membaca pesan itu, pria itu mencoba membalas pesan lagi.

Pesan 1 : apa kamu sudah benar-benar melupakan aku?

Pesan 2 : ini nomor WhatsApp kamu bukan? aku akan menelponmu.

Kimmy baru saja membaca pesan itu, dan mencoba untuk mengingat nama itu lagi, dan akhirnya dia ingat lagi. Yah, dia ingat bahwa Justin Russell anak tetangga sekaligus teman sekolahnya, karena mereka sering berangkat bersama, hanya saja mereka beda kelas sewaktu SMA.

Terlihat panggilan video WhatsApp masuk, Kimmy langsung menggeser tombol berwarna hijau.

Terlihat jelas seorang pria di layar ponselnya

memakai seragam polisi dengan tersenyum manis disana, tetapi dia terlihat diam beberapa menit kemudian dia bersuara.

"Hi apa kamu masih lupa dengan aku?" tanya pria itu di balik layar sambil tersenyum manis.

"Hi, astaga maafkan aku, hampir saja aku melupakan kamu jika kamu tidak menghubungi aku." jawab Kimmy tertawa.

"Bagaimana kabar kamu?" tanya Justin pada Kimmy.

"Bukan sudah aku jawab di pesan tadi?" ucap Kimmy balik bertanya.

Mereka berdua tertawa bersama. Kimmy baru tersadar, ternyata dia sedang mengingat kenangan manis saat masih sama-sama duduk di bangku SMA.

"Justin, tunggu sebentar aku harus keluar kamar." ucap Kimmy sambil berlari kecil keluar kamar menuju Gazebo taman belakang.

"Memang ada apa?" tanya Justin pada Kimmy yang tidak menjawabnya sama sekali.

Begitu sampai di Gazebo Kimmy kembali menatap layar ponselnya sambil tersenyum manis, Kimmy sangat senang, dia kembali mengingat nostalgia semasa sekolah, mereka berdua hampir setiap hari berangkat bersama ke sekolah.

Terkadang mereka hanya jalan kaki

dan juga naik angkot menuju sekolah, mereka berdua berasal dari keluarga sederhana. Maka dari itu mereka berjuang bersama semasa sekolah, Kimmy juga mempunyai sahabat perempuan bernama Alma dan Putri. Mereka berdua juga sahabat Kimmy sewaktu sekolah, hanya saja mereka berdua tidak pergi berangkat sekolah bersama Kimmy, karena jalur arah rumah mereka ke sekolah yang berlawanan.

"Kamu sedang berada dimana?" tanya Justin pada Kimmy.

"aku sedang berada di taman belakang rumah, oh iya bagaimana kabarmu Justin?" jawab Kimmy bertanya.

"apa yang sedang kamu lakukan di taman? ini sudah larut malam pasti udaranya sangat dingin." ucap Justin cemas.

"aku sudah memakai jaket tebal, aku sedang bersantai." jawab Kimmy.

"bersantai di jam segini?" tanya Justin heran.

"memangnya kenapa? tanya Kimmy balik.

"nanti kamu masuk angin." jawab Justin singkat.

"semoga saja tidak." jawab Kimmy terkekeh.

Mereka berdua berbicara asik di balik layar dan tertawa bersama, Kimmy juga bercerita tentang dirinya yang sedang di rumah siapa dan pekerjaannya apa. Kecuali statusnya sebagai istri Arka, Kimmy belum siap untuk menceritakan kebenarannya.

Dari tadi mereka berdua tertawa bersama dan ini juga sudah menunjukkan pukul 24.30 malam. Kimmy tidak menyadari dari kejauhan Arka sedang memperhatikannya dari balkon kamar, Arka yang bertanya-tanya dalam pikirannya menatap Kimmy heran.

Dengan siapa wanita dusun itu melakukan video call jam segini, Kimmy juga terlihat sangat senang, Arka yang menyaksikan semua itu merasa tidak suka dan mengepal keras tangannya.

"apa yang menelpon kekasihnya?" tanya Arka pada dirinya.

Letak taman dan Gazebo memang sangat terlihat jelas dari arah balkon kamar Arka, dia sering ke balkon duduk atau hanya sekedar menghirup udara malam hari, tapi malam ini dia melihat pemandangan yang membuat suasana hatinya buruk.

Arka masuk dan menutup pintu jendela kamarnya, segera mencari ponsel dan mencoba menghubungi pak Toni untuk menyuruh Kimmy agar segera masuk. Raut wajah Arka jelas terlihat dia tidak menyukai Kimmy menerima telpon dari siapapun, apalagi bila itu dari seorang pria seperti yang saat ini ada di pikiran Arka.

Begitu Arka selesai menelpon pak Toni

dia kembali ke balkon hanya untuk melihat Kimmy meninggalkan taman Gazebo. Terlihat jelas raut wajah Kimmy panik dan takut yang di tegur langsung pak Toni untuk menyuruhnya segera masuk rumah. Kimmy langsung berdiri bergegas meninggalkan taman Gazebo, Arka yang melihat itu langsung senang.

Setelah Kimmy beranjak berjalan menuju rumah, pak Toni terlihat mengarahkan pandangan ke lantai dua, Arka yang terlihat berdiri di sana mengangguk kepala menandakan jawaban terima kasih pada pak Toni.

JUSTIN POV :

Hi, namaku Justin Russell usia 30 tahun, aku

seorang polisi berpangkat Brigadir, aku sedang bertugas di daerah Yogyakarta, aku dan Kimmy berteman dekat hanya saja tidak sedekat sahabat perempuannya.

Aku dan Kimmy semasa sekolah sering berangkat bersama karena kami bertetangga. Kami berangkat sekolah kadang menggunakan angkot, dan kadang berjalan kaki saja. Jarak sekolah dari rumah kami lumayan cukup jauh dan kami berdua berasal dari keluarga sederhana.

Semenjak kami lulus dari SMA, aku memutuskan untuk mendaftar pendidikan di akademi kepolisian sebagai polisi. Yah, karena memang itu cita-cita aku, dari situlah aku dan Kimmy berpisah dan tidak berkomunikasi lagi karena aku sibuk sebagai siswa akademi kepolisian.

Di masa pendidikan, aku mendengar kabar duka dari keluarga Kimmy. Kedua orang tuanya mengalami kecelakaan tunggal, yang merenggut nyawa kedua orang tua Kimmy. Waktu itu aku ingin sekali bertemu Kimmy untuk menguatkannya, tapi itu tidak mungkin, masa pendidikan aku di akademi tidak bisa di tinggalkan untuk sekedar izin datang melayat kedua orang tua Kimmy.

Beberapa bulan setelah selesai menamatkan pendidikan akademi kepolisian, aku berniat mencari Kimmy, tapi aku sudah tidak menemukan dia, ibu bilang dia sudah pergi mencari nafkah pekerjaan dan berpindah tempat tinggal.