"Tidak apa-apa Bella, aku mengerti." sambung Kimmy tersenyum pada Bella.
"Kamu sangat baik hati Kimmy, menurut aku Arka sangat bodoh tidak mempedulikan kamu." ucap Bella sedikit kesal mengingat sepupunya Arka, Kimmy hanya tersenyum menanggapinya.
"Jadi bagaimana keadaan kantor kalian?" tanya Kimmy pada Bella.
"Sudah mulai membaik Kimmy," jawab Bella.
"Oh, iya aku harus segera kembali ke kantor, aku titipkan Arka padamu Kimmy, jangan lupa pesan Dokter Devan agar Arka harus sarapan pagi dengan bubur, susu atau air hangat saja dan minum obatnya harus teratur, resep obatnya juga sudah dibeli online." jelas Bella.
"Baik Bella, jangan lupa jaga kesehatanmu juga." pesan Kimmy pada Bella.
"Baik Kimmy, terima kasih juga atas kopinya ini sangat enak," ucap Bella sambil meletakkan cangkir kopi yang sudah habis di minumnya.
Kimmy dan Bella berjalan meninggalkan taman belakang menuju pintu depan. Begitu sampai Bella berpamitan dengan Kimmy.
"Kimmy aku pamit, jangan lupa jaga suamimu yang keras kepala itu," ucap Bella terkekeh.
"Iya hati-hati Bella." ucap Kimmy.
"Suami?" batin Kimmy tersenyum kecut.
Malam harinya Kimmy memasak bubur menu makan malam untuk Arka. Bubur yang di campur beberapa sayuran juga kacang merah yang sudah disiapkan Kimmy, sekarang tinggal di bawa naik menuju lantai dua dimana kamar suaminya berada, karena ini juga sudah waktunya makan malam.
Begitu tiba di depan pintu kamar, seperti biasa Kimmy terlebih dahulu mengetuk pintu kamar Arka. "Mas saya membawakan kamu bubur." ucap Kimmy sambil mengetuk pintu.
Tidak ada sahutan dari dalam kamar, tapi Kimmy memutuskan untuk tetap masuk karena dia mengetahui sekeras apapun dia bersuara tidak akan ada sahutan sama sekali dari dalam kamar walaupun di dalam ada pemiliknya. Kimmy berdiri di tepi ranjang melihat Arka sedang tertidur pulas.
"Kamu sangat tampan." ucap Kimmy pelan.
Seketika Kimmy tersadar dengan perkataannya. dia pun segera membangunkan Arka untuk makan malam.
"Mas, mas, bangunlah, ini waktunya makan malam." ucap Kimmy tapi tidak menyentuh Arka.
Kimmy mencoba sekali lagi, mas bangunlah kamu harus makan tepat waktu." ucap Kimmy lagi tanpa menyentuh sedikitpun tubuh suaminya.
Yang di bangunkan sama sekali tidak merespon, masih dengan tidur nyenyaknya.
"Bagaimana ini dia kelihatan tidur nyenyak sekali, aku takut membangunkannya, tapi ini sudah waktunya makan malam." batin Kimmy bingung.
Menghembuskan nafas pelan mencoba memberanikan diri.
"Mas, mas, bangunlah." ucap Kimmy menepuk bahu Arka.
Arka tidak bergerak sedikitpun. Mas, ini sudah waktunya jam makan malam." ucap Kimmy sabar.
Arka tersentak "apa yang kamu lakukan di kamarku." tanya Arka dengan wajah merah padam karena emosi.
"Tidak mas saya hanya membawakan kamu maka,,," ucap Kimmy terpotong.
"Keluar kamu." ucap Arka.
"Maafkan saya mas, saya hanya membawakan kamu bubur." ucap Kimmy tertunduk takut.
"KELUAR" bentak Arka marah.
Kimmy bergegas keluar dari kamar dengan air mata yang mengalir deras, inilah yang ditakuti Kimmy selama ini, bentakan dari Arka sang suami. dia sangat tidak kuat jika di bentak oleh Arka walaupun sekali saja. Kimmy langsung berlari menuju kamarnya menumpahkan semua kesedihannya. dia membaringkan tubuhnya di atas kasur yang sedikit keras.
"aku sudah tidak tahan, mengapa dia sangat membenciku." isak Kimmy dalam tangis.
Arka yang di dalam kamar mengepal tangannya dengan keras, "kurang ajar berani sekali dia masuk ke kamarku." umpat Arka tersulut emosi.
Sekilas Arka melirik jam di dinding kamar, ya dia tahu memang ini waktu makan malam. "Pantas saja wanita bodoh itu masuk ke kamarku, tapi aku heran kenapa dia selalu setiap hari seperti ini, membawakan makanan atau memanggil aku hanya untuk makan saja." batin Arka tidak suka.
Arka juga melihat bubur yang di bawa Kimmy tadi, kemudian mengambilnya dan langsung memakannya di atas kasur. Arka tidak tahu kalau yang memasak bubur istrinya sendiri, wanita yang dibencinya.
Tidak butuh waktu lama Arka sudah menghabiskan bubur yang di bawa Kimmy tadi hingga tandas. Dia meletakkan kembali mangkok bubur di atas meja kamar dan langsung mengambil segelas air putih untuk minum obat yang sudah di beli dan sudah tersedia di sana.
Arka meminum air bersamaan dengan obat, begitu selesai dia kembali membaringkan diri di kasur king size empuknya. Arka masih butuh istirahat yang cukup agar dia kembali sehat dan bisa bekerja lagi. Karena Arka tidak suka hanya berdiam diri di rumah saja, untuk sementara ini Isabella yang menghandle semua pekerjaan kantornya.
Di kamar Kimmy tertidur dari tangisnya tadi, dia juga lupa untuk makan malam. Kalian pasti bertanya mengapa Kimmy masih bertahan kuat tinggal di rumah mewah itu? selain mempertahankan wasiat Papa mertuanya, dia juga sudah mulai jatuh cinta pada suaminya sendiri. Apakah salah jika kita mencintai suami sendiri??
Kimmy begitu mencintai Arka, entahlah atas dasar apa dia mencintai suaminya, padahal Arka sangat kasar padanya,
tidak ada kehalusan Arka jika bertemu dengannya. Kimmy sendiri masih bingung, mengapa dia begitu sangat mencintai suaminya, bukan karena mencintai kekayaan atau ketampanan milik Arka. Entahlah Kimmy juga bingung dengan perasaannya sendiri, dia tidak mempunyai alasan untuk mencintai suaminya.
Kimmy juga sangat senang jika menyiapkan makanan untuk Arka setiap hari, dan bekerja dengan senang hati di rumah mewah milik suaminya. Selama ini Kimmy juga sudah berusaha mencoba menyembunyikan perasaannya.
Dia sadar Arka sangat tidak menyukainya, bagaimana mungkin Arka akan membalas perasaannya. Kimmy tetap bertekad menyembunyikan perasaannya semampunya.
Pagi hari seperti biasa Kimmy sedang sibuk mengerjakan pekerjaan yang memang menjadi rutinitasnya. Dia tidak lupa memasak bubur yang sama yang dia masak semalam. Begitu selesai menyiapkan bubur, segera dia berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Arka.
Tapi Kimmy teringat semalam akan amarah suaminya itu, dia menghentikan langkah kaki dan bergegas berjalan menuju halaman rumah. "Aku ada ide, mungkin kalau aku meminta tolong pada tukang kebun di rumah ini untuk membawakan bubur ke kamar Arka dia tidak akan marah." batin Kimmy.
ya Arka memiliki tukang kebun untuk mengurus taman rumahnya yang besar dan mewah dia bernama pak Toni. sesampai di taman Kimmy menghampiri pak Toni dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. "Pak bisa aku minta tolong? semalam aku mengantar bubur ke kamar Arka tapi dia marah karena tidak suka aku yang mengantarkan bubur." jelas Kimmy pada pak Toni.
"Sekarang Arka pasti tidak mengijinkan aku untuk masuk ke kamarnya, dan membawakan makanan untuknya." jelas Kimmy lagi.
"Hmm baiklah Bu Kimmy." ucap pak Toni.
"Mungkin karena kesalahan aku semalam, jadi Arka tidak mengizinkan aku lagi melayaninya." batin Kimmy sedih.
Kimmy memberikan nampan berisi bubur yang dia bawa tadi, dan langsung di sambut pak Toni.
"Baik Bu saya harus segera mengantarkan bubur ini pada tuan Arka." pamit pak Toni. Baru saja pak Toni mau melangkah di cegah oleh Kimmy, "pak Toni tunggu." cegah Kimmy.
Pak Toni melihat ke arah Kimmy bingung, "hmm pak Toni aku mohon jika suamiku bertanya siapa yang memasak bubur ini, katakan saja kamu yang memasaknya." ucap Kimmy pada pak Toni.
Pak Toni mengeryitkan kening sambil menatap ke arah Kimmy heran, "memangnya ada apa Bu Kimmy?" tanya pak Toni heran.