Sakit sekali rasanya, inikah yang disebut sebagai kematian?
'Pandangan seperti ini... sayup-sayup mataku di izinkan untuk menutup, namun teriakan terus memekakkan telingaku.
Sungguh, apakah... apakah sungguh masih ada yang mengharapkan aku hidup?'
Jatuh kedalam keputusasaannya sendiri Youth tenggelam ke dasar jurang pikirannya.
Berpikir untuk menyerah namun, setitik api semangat yang masih membara masih ada pada dirinya.
—Dengan semangat cukup?
Ya, dengan semangat cukup saja untuk kembali bangkit.
Cahaya. ia kembali menuntun Youth untuk keluar dari jurang kegelapan yang tiada akhir.
Titik api yang membara tak pernah padam, semangat untuk bertahan dalam segala macam situasi, tidak perduli apakah nyawa akan hilang.
KEBERANIAN!
Rasa takut dan trauma berat sangat menyakiti diri Youth, namun tidak ada yang namanya menyerah!
Youth dengan segala macam ujian berat yang dilalui olehnya akhirnya bisa bangun dari keadaan koma.
—Mata menatap tak percaya dengan luapan emosi jiwa yang terombang-ambing, sungguh... Youth meneteskan air matanya dan untuk pertama kalinya ia bisa bersyukur untuk kehidupannya.
—"Aku... masih hidup." air mata menetes dari matanya dan mulai membasahi pipinya, bersyukur akan kesempatan untuk hidup.
Dari hadapannya sebuah pintu bergerak terbuka, seseorang dari luar pintu terdiam mematung menatap Youth yang sudah dalam kondisi siuman.
"A-anakku!" pelukan hangat dari seorang ibu mengunci seluruh tubuh Youth sampai ke dalam lubuk hatinya.
Ayah dari Youth tidak melewatkan momen tersebut, betapa bersyukurnya ia melihat putranya masih hidup dan dapat menangis.
"Hiks... Ayah, ayah sangat bersyukur..."
————————
"Jadi, bagaimana dengan kesepakatannya?"
Dari tempat lain, seorang anak sekolah seumuran dengan Youth sedang duduk bersender di sofa dan berbincang dengan seseorang di ruangan kelas, ia adalah Aoka.
Melvana kemudian memberitahu hal yang ia ketahui pada Aoka. "Yah... Begitulah, kukira tak banyak hal yang akan merepotkan. Namun nampaknya kasus guru dan juga murid yang dipukuli itu akan membuat Wendeth ikut terseret," ungkap Melvana sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
Aoka mengangguk paham, namun tak lama kemudian ia kembali kalut pada pemikirannya sendiri untuk yang kesekian kalinya.
Tak peduli berapa kali pun ia mengkalkulasi, hasilnya akan menjadi jalan paling buruk. "Bagaimanapun, sebisa mungkin untuk membuat ketiga berandalan yang terjerat kasus kemarin untuk tidak keluar dulu selama beberapa minggu," tukas Aoka.
Melvana mengerutkan dahinya, ia tak paham dengan apa yang sedang dipikirkan oleh Aoka karena Aoka tak mengatakan apapun sama sekali padanya.
Dengan ekspresi keheranan dan emosi, Melvana meninggikan nada bicaranya karena tak tahan dengan kebodohan Aoka. "Hah? Tunggu, Aoka kamu kalut lagi dalam pemikiranmu sendiri? Beritahu aku apa yang berada di pikiranmu! Kita berada pada perahu yang sama Aoka!" Melvana membentak Aoka yang nampak seperti orang bodoh.
—Aoka terkejut mendapati ocehan dan bentakan dari Melvana, namun Melvana tidak melanjutkannya lebih jauh.
Melvana menghela nafasnya. "Hah... Lupakan saja, paling tidak beritahu aku kenapa kita harus menyelamatkan ketiga anak itu?" ucap Melvana dengan nada bicara yang mulai santai.
—"Itu... Karena mereka bisa saja dibunuh oleh para bajingan misterius itu," ucap Aoka dengan wajah resah.
Melvana tiba-tiba tersadar dengan suatu hal yang sangat membuatnya terkejut. "J-jangan bilang..." mata Melvana terbelalak.
"Benar, kelompok misterius yang menyerang para pembully yang sudah dari 1 tahun lalu muncul, tepat pada saat akhir pertarungan orang itu...
Organisasi misterius yang menyebut diri mereka sebagai CROW.
Kelompok misterius itu muncul entah darimana dan menyerang para pembully dengan cara yang terorganisir. Para bajingan kriminal itu sulit sekali ditangkap, mereka juga adalah alasan mengapa Kostah dibentuk."
Organisasi Crow, mereka menyerang pembully/ perundung dari sekolah manapun, yang memiliki kasus bullying yang parah.
Parahnya lagi organisasi ini banyak pendukungnya, dan mereka membuat sebuah website group untuk mendengar keluh kesah orang-orang yang menjadi korban perundungan.
Bagaimanapun, mereka tidak dapat dilaporkan ke polisi. Karena laporan tersebut akan menjadi pedang bermata dua juga bagi si perundung.
Belum lagi, organisasi Crow bergerak secara terorganisir dan tidak meninggalkan luka fatal bagi korbannya, sehingga jika seandainya anggota mereka sedang sial. Maka mereka tidak akan kena pidana yang berat atas menghilangkan nyawa seseorang.
Aoka kemudian mengambil botol air putih kemudian meminumnya sampai habis.
"Pelan-pelan saja minumnya Aoka..."
Setelah air putih pada botol plastik itu habis, dengan segera Aoka bersama Melvana langsung bergegas pergi ke markas Kostah.
Kostah adalah organisasi yang bertujuan untuk menyerang balik organisasi Crow, karena pergerakan mereka mulai tidak etis lagi.
Crow yang awalnya hanya menyerang pembully kemudian memberi peringatan agar pembully tersebut kapok, kini mereka mulai melakukan penculikan, menjual benda ilegal, dan banyak aktifitas ilegal.
Namun, Kostah tidak berafiliasi dengan badan hukum, karena Crow nantinya malah akan menjadi lebih di puji-puji dan memiliki lebih banyak pengikut.
Bukan Kostah iri dengan kepopuleran atau menginginkan kepopuleran. Akan tetapi, takut akan suara mayoritas. Apabila mayoritas mulai tak terkendali dan fanatik terhadap Crow, maka segala tindakan Crow akan dibenarkan bahkan jika yang mereka lakukan itu merupakan suatu tindakan tercela sekalipun.
----------------
Di dekat gerbang sekolah Wendeth seorang pria dengan tinggi 183 centimeter dan tubuh yang bidang. menerobos masuk kedalam sekolah yang telah sepi.
Dengan hoodie serba hitam menutupi badan hingga rambut kepalanya serta wajah di tutupi oleh masker, seharusnya akan membuat orang-orang yang melihatnya akan merasa curiga.
Pria tinggi itu berjalan masuk kedalam sekolah tanpa ragu dan tidak membuat gerakan sepele yang akan membuatnya di curigai oleh siapapun.
'Jadi... inikah Wendeth High School? seharusnya para komplotan pembully itu akan nongkrong di belakang gudang... mari bergegas kesana,' ucap pria misterius itu di dalam hati sambil terus memperhatikan bagian dalam sekolah Wendeth.
Adapun anggota Kostah adalah sebagai berikut:
-Akademi Toru. [Di pimpin oleh : Erga]
-Wendeth High School. [Aoka]
-Akademi Gawak. [Gyanmo]
-Gundong High School. [Zagi]
-Malhint High School. [Arpent]
Bersambung —>