Di dalam tenda.
Semua orang telah tertidur pulas termasuk Rudy sendiri, tapi! Di dalam mimpinya, entah bagaimana Rudy telah berada di tengah area situs reruntuhan yang saat ini sedang dia kunjungi.
Rudy yang masih bingung akan keadaannya tersebut pun berusaha keras memutar otaknya, untuk memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Apakah ini adalah kenyataan?
Karena di dalam mimpinya saat ini, dia merasa masih sadar dan bisa berfikir dengan jelas.
Lalu dia pun mencoba untuk menggerakkan tangannya.
Tangannya pun masih merespon seperti biasa dan semua anggota tubuhnya yang lain juga masih merespon seperti biasanya.
Tapi anehnya bagaimana bisa dia yang harusnya sedang tidur di dalam tenda, malah berada di tengah situs reruntuhan tersebut.
"Ini aneh! Kenapa Saya bisa berada disini, padahal jelas-jelas Saya tadi sedang tidur di tenda, kan?"(Rudy)
Rudy terus bertanya dalam benaknya, dia berniat untuk segera keluar dari area reruntuhan tersebut, sehingga dia pun tidak lagi memperhatikan keadaan disekitarnya. Dan saat ia mau keluar dari area situs tersebut, dia tertahan oleh sebuah penghalang transparan yang ternyata telah menyelimuti area ini!
Rudy pun berusaha menenangkan dirinya dan berbalik kembali ke arah situs tersebut.
Kemudian, barulah saat ini dia menyadari bahwa di sana sudah ada sosok mahluk metafisik yang telah ia waspadai selama ini!
Sosok itu sedang berdiri di depan batu berbentuk kubus yang ada di sana, dan mahluk metafisik itu berdiri menghadap ke arah dimana Rudy sedang berada saat ini.
Rudy pun merasa bahwa sudah tidak ada pilihan lain selain memberanikan diri dan kemudian dia pun perlahan mendekati sosok tersebut.
Rudy pun berjalan ke arah sosok tersebut. Seketika, Rudy memicingkan matanya dikarenakan sosok tersebut terlihat seperti lampu LED yang memancarkan cahaya yang sangatlah menyilaukan.
Lalu...
"Maaf, Siapakah Gerangan Tuan ini?"(Rudy)
Rudy bertanya kepada sosok tersebut dengan bahasa paling sopan yang dia ketahui.
"Saya hanyalah penjaga dari benda ini?"(Tanpa Nama)
Sosok itu pun menjawab singkat pertanyaan Rudy, sambil Dia menunjuk ke arah batu berbentuk kubus yang ada dibelakangnya.
"Maaf Tuan, maksud Saya siapakah Gerangan Nama Tuan? Bolehkah Saya mengetahuinya?"(Rudy)
Rudy kembali bertanya sambil melirik ke arah batu yang ada dibelakang sosok tersebut.
Jelas Rudy sedikit penasaran dengan batu berbentuk kubus tersebut.
"Saya ILDRAIZ Dewa yang ditugaskan untuk menjaga potongan dari Mana cube ini."(Dewa Ildaraiz)
Sosok yang ternyata adalah seorang Dewa itu menjawab pertanyaan Rudy, dan Dia juga memberitahukan nama serta tugasnya disini.
Mendengar nama dan siapa sosok tersebut, jelas membuat Rudy kaget dan dia pun langsung bergumam liar di dalam pikirannya.
"Bagaimana bisa sosok ini adalah Dewa? Karena jujur didalam Agama dan Kitab Suci yang Saya percayai tidak pernah menyebutkan tentang adanya Dewa. Kata Dewa biasanya hanya berasal dari Mitologi beberapa agama dan kepercayaan lain yang ada di dunia ini, kan?"(gumaman Rudy)
Memang Rudy sendiri tidak percaya akan adanya Dewa.
Hal ini memang di dasari dari kepercayaan yang dia anut saat ini.
"Oh, Malaikat juga sebutan lain dari Mahluk seperti Saya ini."(Dewa Ildraiz)
Dewa Ildraiz menjawab pertanyaan yang sebenarnya hanya Rudy pikirkan didalam pikirannya, dan, hal ini jelas membuat Rudy kaget sehingga dia refleks melangkah mundur!
"Bagaimana bisa Tuan membaca isi pikiran Saya?"(Rudy)
Rudy bertanya karena merasa aneh, kenapa Sosok yang menyebut dirinya Dewa ini bisa membaca isi pikirannya.
"Antara kamu berbicara sendiri di dalam pikiran atau berbicara langsung kepada Saya, itu tidak ada bedanya bagi Saya, karena yang berada disini sekarang hanyalah wujud psikis kamu. Atau bisa kita artikan saat ini kamu hanyalah berupa bentuk kesadaran."(Dewa Ildraiz)
Bang!
Bagai disambar petir, Rudy pun menyadari tentang semua hal aneh yang tengah terjadi pada dirinya saat ini.
Masuk akal bagaimana dia yang seharusnya sedang tertidur di tenda bisa berada di sini sekarang.
Masuk akal juga kenapa dia tidak mampu melewati penghalang di sini.
"Jadi maksud Tuan, yang berada disini sekarang hanyalah roh Saya saja?"(Rudy)
Rudy kembali bertanya dan mencoba meyakinkan dirinya kembali.
"Wujud mu saat ini bukanlah roh yang berada di dalam tubuh manusia mu itu. Yang Saya panggil ke sini hanyalah bentuk dari kesadaran mu, karna Saya tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkan roh manusia dari tubuhnya."(Dewa Ildraiz)
Dewa Ildraiz pun kembali menjelaskan.
"Maksudnya bagaimana, Tuan?"(Rudy)
Namun Rudy kembali bertanya karena dia tidak mengerti tentang hal yang baru saja dijelaskan oleh Dewa Ildariz.
"Bentuk kesadaran (wujud psikis) itu hanyalah bentuk pikiran dari roh Kamu. Baiklah, Saya akan menjelaskan dengan cara yang bisa Kamu pahami. . . Jika dalam wujud fisik manusia, bentuk dari pikiran itu juga berbentuk fisik, dan hal itu biasanya kalian sebut dengan Otak? Nah, untuk wujud roh pada manusia, bentuk pikiran itu sendiri kami sebut dengan bentuk kesadaran atau wujud psikis. Jadi saat ini anggap saja kamu sedang bermimpi, namun dalam keadaan yang sadar"(Dewa Ildraiz)
"Iya Tuan Saya mengerti."(Rudy)
Setelah mendengarkan penjelasan barusan akhirnya Rudy mengerti tentang keadaannya saat ini.
Jadi wajar jika sebelumnya dia tidak mampu menembus penghalang dari area ini, padahal Rudy sangat yakin jika energi rohnya jauh lebih kuat dari akumulasi energi yang ada di situs ini.
Kemudian Dewa Ildraiz melanjutkan penjelasannya kepada Rudy.
"Sama seperti Saya. . . saat ini yang berada di depan Kamu hanyalah pecahan dari wujud psikis Saya, sedangkan roh utama Saya berada di tempat yang lain. Saya telah memecah wujud psikis Saya dan menempatkannya ke semua tempat di mana Manacube ini berada."(Dewa Ildraiz)
Yah, karna Dewa Ildraiz juga termasuk golongan mahluk metafisik. Dia hanya memiliki wujud yang berupa roh. Dan yang berada disini sekarang hanya salah satu pecahan dari bentuk kesadarannya saja.
(Namanya juga Dewa, jadi Dia bisa memecah kesadaran seperti itu)
"Sekarang Saya akan membawa kamu untuk menunjukan sedikit kebenaran dari dunia ini. Ikuti saja dan tidak perlu bertanya karna Saya tentu akan menjelaskan semua hal yang bisa Saya jelaskan."(Dewa Ildraiz)
"Iya Tuan"(Rudy)
Rudy menjawab dan menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti.
Lalu...
"Wwwwuuuuuuuuuiiiiiiiizzzz"
Tanpa bersentuhan sedikitpun, dalam sekejap Dewa Ildraiz telah membawa Rudy terbang menuju ke langit!
Bersama dengan Dewa Ildraiz, Rudy saat ini telah berada pada ketinggian yang tidak dapat diketahui!
Mereka terus naik dengan kecepatan yang sangatlah cepat dan terus melesat menuju ke langit.
Tapi karna Rudy sekarang hanyalah berupa wujud psikis, dia sama sekali tidak terpengaruh meski saat ini mereka meluncur dengan kecepatan cahaya.
Kemudian setelah beberapa saat akhirnya mereka pun berhenti.
Dan saat ini mereka sedang mengambang pada ketinggian yang sangatlah tinggi, sehingga ketinggian itu telah melebihi semua perkiraan siapa pun yang ada di dunia ini.
Rudy memutar kepalanya untuk mengamati sekelilingnya. Tapi yang dia lihat hanyalah kegelapan tak berujung yang ditaburi dengan titik-titik cahaya, yang itu yang berkerlap-kerlip dengan jumlah tak terhingga memenuhi kegelapan.
Lalu Rudy pun juga melihat ke arah yang ada diatasnya.
Tapi yang dia lihat tetaplah sama.
Sebenarnya Rudy sedang mencari-cari di mana sebenarnya letak dari Matahari dan Bulan yang biasanya dia lihat itu.
"Seharusnya Saya saat ini berada di langit, kan? Tapi dimana letak Matahari dan Bulan itu?"
Rudy tidak sengaja bergumam di dalam pikirannya.
Tapi saat ini Rudy hanya mengamati area disekelilingya dan diatasnya saja. Dia jelas tidak memperhatikan apa yang ada bawahnya.
Yah, itu wajar saja karena Rudy hanya berfikir apabila dia saat ini ada di atas langit dunia, maka dia dapat melihat Matahari dan Bulan dari dekat, tapi yang sebenarnya terjadi sekarang adalah Rudy telah berada pada ketinggian yang jauh lebih tinggi dari Matahari dan Bulan itu sendiri!
"Coba kamu lihatlah ke arah bawah?"(Dewa Ildraiz)
Melihat kebingungan Rudy, Dewa Ildraiz pun berbicara kepadanya sambil menunjuk ke arah bawah.
Kemudian...
Rudy pun melihat ke bawah sesuai perintah Dewa Ildraiz. Rudy hanya terkejut dan memperhatikan semua hal tersebut dalam diam!
Dewa Ildraiz kembali menjelaskan.
"Saat ini kita sedang berada di bagian paling tinggi dari dunia. Di bawah sana adalah dunia di mana tempat kalian semua tinggal, lalu tepat di atas kita adalah lapisan pertama dari langit itu sendiri."(Dewa Ildraiz)
Mendengar penjelasan ini, Rudy yang sedang melihat ke bawah, kembali melihat ke arah atas.
Tapi apa yang dilihatnya tetap sama seperti sebelumnya, Hanya berupa kegelapan tak berujung yang dihiasi oleh bintang-bintang.
"Apakah sekarang kamu mengerti bahwa dunia yang kamu tinggali saat ini hanyalah sebuah kandang di tengah luasnya dunia itu sendiri?"(Dewa Ildraiz)
Dewa Ildraiz terus berbicara dan Rudy hanya diam. Dia masih mencerna tentang semua hal yang sedang dia lihat saat ini.
"Lihatlah di sana. Ada pegunungan yang ditutupi es dengan tinggi puluhan ribu meter yang mengelilingi dunia kamu saat ini. Pegunungan Es itulah yang telah memisahkan dunia kalian dari dunia itu sendiri. Dia membentang ribuan kilometer sehingga bahkan udara di area tersebut telah membeku dan membentuk tembok udara dengan suhu yang sangat dingin, kemudian itu membumbung tinggi sampai ke langit yang ada diatasnya . . . dan karna hal itulah bagian dunia kalian saat ini benar-benar telah terpisah dari bagian sisi lain dunia itu sendiri."(Dewa Ildraiz)
Sosok Dewa itu terus menjelaskan perihal dunia kepada Rudy dan Rudy pun hanya terus mendengarkan tanpa berkata apa-apa.
Rudy terus memproses berbagai informasi yang sedang Dewa Ildraiz jelaskan, dan juga dari apa yang telah dia lihat sendiri pada saat ini.
Penjelasan dari Dewa Ildraiz pun berlanjut.
"Dunia di mana tempat kalian tinggali saat ini, hanyalah bagian tengah dari dunia besar yang sebenarnya. Dahulu kala sebenarnya dunia ini tidaklah terpisah seperti sekarang. Namun sekitar 30.000 tahun yang lalu, para manusia dan semua mahluk metafisik yang hidup bersama mereka, berdoa kepada langit untuk membuatkan sebuah tempat yang aman untuk mereka berlindung. Hal itu dikarnakan pada masa itu manusia merupakan mahluk yang paling lemah. Kala itu di dunia besar ini dipenuhi oleh binatang-binatang buas dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran sangat besar. Para binatang tersebut juga telah sangat dipengaruhi oleh aura energi sehingga para manusia menyebut mereka Mana Beast. Lalu ada juga mahluk-mahluk metafisik ganas yang Kami sebut Demon dan merekalah yang mendominasi hampir seluruh penjuru dari dunia besar pada kala itu! Mereka tersebar di daratan, lautan, dan juga berterbangan di langit sehingga memenuhi seluruh area dunia kala itu . . . berbeda dengan mahluk-mahluk metafisik di dunia kalian saat ini, mahluk metafisik di dunia besar memiliki wujud energi yang padat layaknya wujud fisik. Karena di dunia besar itu kaya akan aura energi, sedangkan karena dunia kalian saat ini telah terisolasi, maka aura energi di dunia kalian lama kelamaan habis. Hal itu disebabkan karena aura yang terus dikonsumsi tanpa adanya sumber untuk menyuplai nya kembali. Dan karena kurangnya sumber aura maka mahluk metafisik di dunia kalian tidak mampu membentuk wujud padatnya . . . bagaimana, apakah Kamu sudah mulai mengerti sekarang?"(Dewa Ildraiz)
"Ya, Tuan..." (Rudy)
"Ya, para manusia disisi lain itu menyebut aura energi tersebut dengan sebutan Mana, dan Mana itu sendiri seperti udara yang terus mengalir dan menyesuaikan intensitasnya dengan kebutuhan konsumsi yang diperlukan oleh dunia itu sendiri. Aliran Mana itu berasal dari pinggiran dunia yang berupa wilayah dengan kegelapan tak berujung. Area itu sama seperti langit tapi tidak ada satu pun bintang disana!"(Dewa Ildraiz)
Sosok Dewa Ildraiz juga mejelaskan tentang sumber dari aura energi yang dahulu mereka menyebutnya Mana.
Lalu, Dia lanjut menerangkan tentang keadaan manusia pada masa itu.
"Karna keberadaan dari Mana Beast dan Demon, para manusia dan golongan mahluk metafisik yang hidup berdampingan dengan manusia kala itu, mereka semua hidup dalam ketakutan setiap harinya! Meskipun mereka semua tetap melakukan perlawanan, tapi pada akhirnya mereka terus terdesak ke arah tengah dari dunia besar ini . . . mereka yang sudah tidak tahu harus berlindung di mana lagi pun berdoa meminta pertolongan kepada langit. Mereka terus menerus berdoa tanpa pernah lelah hingga akhirnya keajaiban itu pun terjadi! Deretan pegunungan es yang sangat tinggi pun muncul secara tiba-tiba dan mengelilingi wilayah pusat dunia besar pada kala itu. Pegunungan Es tersebut membentuk tembok pelindung alami bagi mereka, yang mana area itulah yang akhirnya menjadi tempat tinggal yang aman bagi mereka semua pada masa itu."(Dewa Ildraiz)
Dan begitulah Sosok Dewa Ildraiz terus melanjutkan penjelasannya tentang bagaimana dunia ini sebenarnya dan tentang apa yang pernah terjadi pada masa itu.
"Setelah jajaran pegunungan es itu muncul, barulah para manusia dan semua mahluk metafisik yang hidup bersama dengan mereka pada kala itu, bisa hidup dengan sedikit ketenangan . . . Tapi setelah beberapa waktu berlalu, mereka pun kembali berdoa dan membuat permintaan lain kepada langit. Hal itu karena masih ada kelompok manusia dan mahluk-mahluk lainnya yang kemungkinan masih tertinggal di area luar dari tembok es tersebut. Mereka pun meminta agar dibuatkan lorong-lorong agar mereka bisa pergi ke sisi lain dari pegunungan es tersebut. Dan akhirnya salah satu Dewa pun diperintahkan turun ke dunia untuk membuat terowongan dengan menggunakan batu yang terbuat dari Mana yang dipadatkan. Terowongan itu pun menembus pegunungan es tersebut sampai pada sisi lain yang ada diseberangnya. Karna batu itu sendiri dibuat dari Mana, maka keadaan didalam terowongan tidak akan terpengaruh oleh hawa dingin dari pegunungan es tersebut. Dan terowongan itu juga yang akan menjadi jalur untuk mengalirkan Mana dari luar ke sisi pusat dunia pada kala itu . . . Dan begitulah, setelah terowongan itu selesai dibuat, mereka pun memulai proses evakuasi. Evakuasi itu terus berlanjut namun dihentikan sekitar 10,000 tahun yang lalu, dikarenakan bangsa Demon telah mengetahui keberadaan dari terowongan tersebut sehingga para manusia dan mahluk-mahluk metafisik di area pusat harus menutup jalur terowongan tersebut."(Dewa Ildraiz)
Penjelasan terus berlanjut dan Rudy masih fokus mendengarkan.
Bersambung.....
=========================
Keterangan istilah pada dunia dalam novel ini:
Dewa/Malaikat: Adalah bentuk kehidupan metafisik yang merupakan pengelola dunia dalam novel ini, mereka tinggal di atas langit.
Wujud Psikis : Adalah bentuk kesadaran/pikiran dari sebuah Roh (khusus manusia) atau Mahluk Metafisik.
Roh/Spiritual : Wujud energi kehidupan dari manusia dan semua mahluk yang memiliki Wujud fisik lainnya, Roh juga hanya berupa energi, sama seperti tubuh dari mahluk-mahluk metafisik lain.
Jadi, dalam novel ini Roh bisa dianggap sama dengan Mahluk Metafisik lain.
Energi Mana/Spiritual/Roh : Adalah partikel energi yang terkandung pada setiap unsur pada di dunia itu, Mana itu sendiri bisa dipadatkan.
BLackMana : Adalah partikel energi Mana yang berwana hitam karna telah tercemari oleh kegelapan dari luar dunia
Demon : Mahluk metafisik yang telah terkontaminasi oleh BlackMana.
Mana Beast : Semua binatang dan Tumbuhan yang juga telah terkontaminasi oleh BlackMana.
Manacube : Bentuk lain dari Mana yang dipadatkan. Di dunia dalam novel ini ada berbagai bentuk Mana padat lainnya yang mungkin akan dijelaskan disesi berikutnya.
Yah, misteri dunia kecil tempat Rudy hidup saat ini mulai terpecahkan, akan tetapi dunia yang mungkin jauh lebih besar telah menanti didepannya.
Ingin tahu bagaimana kelanjutannya?
Maka dukung terus novel ini agar penulis lebih semangat merangkai cerita selanjutnya dari Rudy.